NovelToon NovelToon
MENAKLUKAN SANG PEWARIS

MENAKLUKAN SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Elora punya mimpi sederhana, ingin menjadi perawat dan menikah dengan pria impiannya. Bukan dari lelaki kaya, namun lelaki yang mencintainya sampai maut memisahkan. Namun impian Elora kandas saat pamannya tanpa pertimbangan apapun mengirim Elora ke Spanyol untuk menaklukan sang pewaris kekayaan keluarga Gomez sesuai dengan wasiat mamanya sebelum ia meninggal. Elora terkejut karena sesampai di Spanyol, ia harus bersaing dengan banyak perempuan yang juga punya misi yang sama, menaklukan sang pewaris. Apakah Elora bisa melaksanakan misi almarhumah mamanya? Akankah ada cinta sejati baginya di Spanyol?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesuatu Yang Tak Terduga

Elora duduk di bangku taman rumah sakit. Sebentar lagi mentari akan bersinar. Ia baru selesai mencuci tangannya dan merasakan kalau tubuhnya begitu lelah.

"Ini.....!" Pedro ternyata sudah duduk di sampingnya sambil menyerahkan sebotol air mineral.

"Minumlah. Tubuhmu butuh air."

Elora membuka penutup air mineral itu dan menghabiskan seluruh isinya.

Pedro menyandarkan punggungnya di sandaran bangku. Ia menjulurkan kedua kakinya. Wajahnya juga nampak kelelahan.

"Mengapa hanya Anna yang tertembak?" tanya Elora.

"Karena dia keluar dari mobil walaupun Enrique sudah melarangnya."

"Mobil Enrique kan anti peluru."

"Mungkin Anna tak mempercayainya."

"Menurut mu, Anna akan selamat?"

Pedro mengangkat kedua bahunya. "Aku tak tahu. Keadaannya kritis karena peluru itu mengenai alat vital dalam tubuhnya. Kita akan memantau kondisinya selama 48 jam ini."

Elora hanya mengangguk. "Aku capek sekali."

"Pulanglah dan tidur. Nanti siang kamu kembali lagi. Masih banyak pekerjaan di sini."

"Kamu tak pulang?"

"Boleh aku tidur di tempatmu?"

Elora tertawa. Ia memukul pundak Pedro lalu segera melangkah ke arah tempat tinggalnya yang letaknya hanya di bagian belakang rumah sakit ini.

Pedro hanya menatap Elora sampai gadis itu menghilang dari pandangannya. Setelah itu Pedro melangkah masuk kembali ke rumah sakit. Ia akan beristirahat di ruang kerjanya saja.

Dari balik kaca jendela, Enrique yang sudah bangun melihat bagaimana interaksi antara Pedro dan Elora. Lelaki itu memegang kepalanya yang masih sakit. Ia kemudian membaringkan tubuhnya kembali. Ia begitu ingin tahu, siapa yang selama ini selalu meneror keluarganya.

************

"Bagaimana keadaan Anna?" tanya Tizza saat Pedro memasuki ruangan tempat Enrique dirawat.

Elora masuk bersama Pedro. Ia memeluk bibi Tizza sambil menyapanya.

"Masih belum sadar, bi. Mungkin sebaliknya dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap saja. Namun aku harus tunggu ia stabil dulu soalnya bahaya kalau membawanya dalam keadaan seperti ini." kata Pedro. Ia mengeluarkan sateskop nya dan mulai memeriksa Enrique. Lelaki itu mengalami luka di bagian kepala dan tangan namun tak membahayakan nyawanya.

"Sebaiknya Enrique tinggal satu malam lagi di sini. Aku akan memastikan kalau tak ada benturan lain yang membahayakannya." kata Pedro setelah selesai memeriksa Enrique. Ia kemudian menatap Elora. "Elora, tolong suntikan obat antibiotik untuk Enrique dan jangan lupa obat minumnya."

"Baik, dok." kata Elora. Ia segera menyiapkan obat yang akan disuntikan pada Enrique sementara Pedro sudah ke kamar pasien yang lain.

"Elora, tolong jaga Enrique ya. Bibi mau ke mandi dan ganti pakaian dulu." kata Tizza lalu segera meninggalkan kamar Enrique.

Elora tanpa suara melaksanakan tugasnya sebagai seorang perawat. Ia membersihkan luka di kepala Enrique dengan sangat hati-hati, memberikan obat lalu menutup luka itu kembali.

"Ini obat minumnya." kata Elora sambil menyerahkan 2 butir obat ke tangan Enrique, tak lupa juga dengan air mineral dalam botol kemasan.

"Terima kasih." kata Enrique setelah meminum obatnya.

"Istirahatlah. Nanti aku balik lagi setelah memberikan obat kepada pasien yang lain." kata Elora sebelum meninggalkan kamar Enrique.

************

Enrique mengetuk pintu rumah tempat Elora tinggal. Sebuah rumah kecil dengan 2 kamar tidur yang ada di belakang rumah sakit.

Kemarin Enrique sudah pulang dan hari ini mamanya meminta agar Enrique mengantarkan makanan untuk Elora.

"Elora .....!" panggil Enrique sambil mengetuk pintu sekali lagi namun ternyata pintu itu tak di kunci dari dalam. Perlahan Enrique mendorong pintu itu dan melangkah masuk.

"Elora ....!" panggilnya.

Ruang tamu nampak sepi. Apakah mungkin Elora sedang mandi? Tadi pihak rumah sakit mengatakan kalau Elora sudah pulang. Gadis itu Dinas malam dan pulang jam 8 pagi.

Enrique meletakan makanan yang dibawahnya di atas meja lalu ia menuju ke salah satu kamar dan mengetuknya di sana. "Elora!" panggilnya. Tak ada sahutan, ia pun membuka pintu kamar itu yang ternyata kamar itu kosong.

Ia menuju ke kamar lain. "Elora ....!" panggilnya sambil mengetuk. Namun tak ada juga sahutan. Enrique membuka pintu kamar itu. Nampak seragam Elora yang ada di atas tempat tidur namun tak terdengar suara apapun dari pintu kamar mandi yang memang tak di kunci.

"Elora .....! Kamu di mana?" panggil Enrique. Ia mengeluarkan ponselnya dan bermaksud akan menelepon Elora namun matanya tertuju pada sesuatu yang ada di atas meja rias. Enrique merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia segera keluar dengan tangan dan kaki yang berkeringat dingin. Enrique mencoba untuk tak mempercayainya namun apa yang dilihatnya sungguh nyata.

Ponsel Enrique berbunyi. Itu panggilan dari mamanya Anna. Enrique pun bergegas ke rumah sakit.

"Ada apa?" tanya Enrique begitu masuk.

"Anna sudah sadar." kata Lisa, ibunya Anna.

Enrique mendekat ke arah tempat tidur. Anna nampak membuka matanya. Wajah pucat nya langsung tersenyum senang saat melihat Enrique.

"Syukurlah kalau kamu sudah siuman." kata Enrique. Anna mengulurkan tangannya meminta Enrique untuk memegang tangannya. Enrique pun menerima uluran tangan Anna. Orang tua Anna nampak bahagia. Akhirnya ketakutan mereka akan kehilangan Anna kita terjawab sudah. Anna sudah melewati masa kritisnya.

Di manakah Elora ?

Saat Elora baru selesai mandi, ia mendengar ketukan pintu. Elora membukanya dan terkejut saat melihat siapa yang berdiri di sana.

"Tuan Elroy?"

"Hallo Elora. Maukah kau ikut denganku ke Madrid?"

"Sekarang?"

"Ya."

"Tapi untuk apa?"

"Ada sesuatu yang harus kamu tahu, Elora. Ada helikopter yang akan membawa kita sehingga kita akan cepat sampai di sana."

"Tapi....."

"Ini menyangkut identitas dirimu."

"Mengenai papaku?"

Elroy mengangguk.

"Sebentar aku ambil tas ku dulu." Elora masuk ke dalam dan mengambil tasnya. Ia mengikuti langkah Elroy menuju ke sebuah helipad yang tak jauh letaknya dari rumah sakit.

Saat mereka tiba di Madrid, mereka langsung menaiki sebuah mobil mewah yang menjemput mereka menuju ke sebuah rumah sakit.

"Kenapa kita ada di sini?" tanya Elora.

"Untuk melakukan tes DNA."

"Tes DNA? Memangnya siapa kemungkinan orang yang akan menjadi papaku?"

"Aku."

Elora terkejut. Ia menatap Elroy dengan wajah bingung. "Tapi......!"

"Setelah kita melakukan test, akan ku ceritakan kisah ibumu dan aku, yang hanya diketahui oleh mamaku."

Walaupun semuanya membingungkan bagi Elora, ia mengikuti juga prosedur pemeriksaan DNA. Setelah selesai, Elroy membawanya ke sebuah rumah kecil yang letaknya ada di pinggir kota.

Saat masuk ke rumah itu, Elora terkejut melihat foto mamanya di masa muda ada di dinding itu. Juga sebuah foto pernikahan.

"Ini foto pernikahan aku dan mamamu. Kami menikah secara diam-diam karena keluargaku tak merestui aku karena sebenarnya aku sudah bertunangan dengan Mauren. Aku mencintai mamamu. Tapi aku juga gak tahu bagaimana harus mengakhiri hubunganku dengan Mauren karena Mauren sangat baik padaku. Mamaku, Elionora Santana datang dipernikahan kami. Dia yang memberikan kalung berlian itu pada mamamu yang kau pakai sekarang. Kalung ini adalah warisan dari leluhur keluarga Santana yang diberikan kepada menantu pertama keluarga ini. Mamaku sangat menyukai Amelia. Mereka berdua terlihat begitu akrab. Sampai akhirnya, pabrik keluarga kami mengalami kebakaran. Keluargaku hampir jatuh bangkrut. Jalan satu-satunya adalah meminta bantuan pada keluarga Mauren yang memiliki bank. Keluarga Mauren setuju dengan pengajuan kredit kami asalkan aku segera menikah dengan Mauren. Awalnya aku menolak. Namun Amelia meyakinkan aku untuk menikah demi keluargaku. Makanya kalung itu dikabarkan hilang karena tak mungkin mengambilnya dari Amelia. Aku menikah dengan Mauren padahal aku sudah menikah dengan Amelia. Waktuku lebih banyak bersama Mauren karena perusahaan keluarga kami membutuhkan dana yang besar untuk bisa bangkit lagi. Aku terlalu sibuk bekerja sehingga jarang menemui Amelia. Sampai akhirnya, aku datang ke rumah ini dan menemukan surat yang ditinggalkan oleh Amelia bahwa ia ditawarkan bekerja di Amerika. Dia ingin aku melupakannya dan memohon ijin untuk membawa Kalung itu sebagai kenang-kenangan."

"Kenapa kamu tak pernah mencari mamaku di Indonesia?" tanya Elora.

"Aku tak tahu kalau mamamu pergi ke Indonesia. Kalau pun aku tahu, aku harus mencarinya di mana? Aku tak pernah tahu alamatnya di Indonesia."

"Bagaimana kamu yakin kalau aku adalah anakmu?"

"Karena aku percaya kalau mamamu bukan wanita sembarangan yang akan tidur dengan sembarangan lelaki juga. Jika aku menghitung waktu kepulangannya dan saat kelahiranmu maka aku yakin kalau Amelia pulang sudah dalam keadaan hamil." Elroy menatap Elora. "Mungkin maksud dari mamamu meminta kamu untuk ke sini adalah untuk membuka identitas mu. Kamu akan tinggal di rumah keluarga Gomez dan itu sangat besar kemungkinannya untuk berjumpa denganku."

Elora duduk di atas sofa sambil menatap foto pernikahan mamanya dan Elroy. "Mama benar. Aku bukan anak haram. Katanya dirimu dan mamaku menikah secara resmi."

Air mata Elroy mengalir. "Yang aku sesali adalah, dia meninggal sebelum sempat bertemu denganku. Aku sangat merindukan mamamu. Setiap bulan aku datang ke rumah ini untuk mengenang dirinya. Aku yakin, tanpa tes DNA pun kamu adalah anakku. Darah dagingku. Namun papa ku menginginkan hasil tes DNA itu. Karena aku dan Mauren tak memiliki anak. Kami mengadopsi seorang anak lelaki yang masih kerabatnya Mauren."

"Apakah nyonya Mauren tahu siapa diriku?"

"Aku yakin belum. Namun aku akan mengatakannya padamu. Papaku ingin kamu diakui secara sah sebagai keturunan Santana."

"Aku? Tidak! Aku tak ingin menganggu ketentraman keluargamu, tuan. Cukuplah bagiku sudah tahu siapa papaku. Aku berencana untuk pulang ke Indonesia."

"Jangan, nak. Tempat mu di sini. Itulah yang pasti diinginkan mamamu. Apalagi Enrique tak memilihmu."

Elora tak tahu harus bicara apa. Dalam pancaran mata Elroy, ia menemukan kasih seorang ayah, seperti yang ditunjukan oleh pamannya kepadanya.

Mereka terus berbincang tanpa tahu kalau ada yang melihat rumah itu dari jauh dengan sebuah senapan laras panjang di pangkuannya.

*************

Bagaimana hasil tes DNA itu?

Apa yang dilihat Enrique di meja rias Elora?

********

1
Eka ELissa
siapa dia....hnya emak yg tau....
Eka ELissa
50....😲😲😲itu pacaran apa gnti sikat gigi Pedro ....😄😄🤣🤣🤣smpe sgtu nya .....saking murah meriah kah cinta mu mbok obral 2 /Facepalm//Joyful//Facepalm/
ly🧚‍♀️
ini ibu tirinya elora atau anna sih 🤔
wati
masih jadi misteri
Makaristi
masih teka-teki yah..
siapa yg menginginkan kematian elora??
ksh tahu donk thor 🫢🤭
rinny santoso
duh siapa yg pengen elora celaka.... Anna kah atau istri elroy....
gws mami....
ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda
siapa sih orang itu apa mungkin istri dari Elroy ato anak angkatnya
Tina Ajay
apa itu ibu tirinya elora🤔🤔
gia nasgia
Enrique dan Elora nggak sadar kalau baby dalam kandungan Elora,yg membuat mereka menjadi dekat 😍sehat"bumil dan si baby sampai lahiran
Eka ELissa
nah loh dilema dia... Enrique
Eka ELissa
smoga ank mu baik2 aj El prnh alamin kyk kmu 😭😭😭dia dgn ku cumn itungan bulan El...🥹🥹🥹😭
Eka ELissa
mengangkat knpa jdi mengikat Mak...😁😁😁
tintiin21
berharap baby bs menyatukan org tuanya Elora&Enrique... 🤗🤗🤗
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Maria Kibtiyah
semoga nantinya elora menikah sama enrique ... si anna lama2 keliatan muka aslinya
Heni Fitoria
semoga bibi tizza juga ayahnya elora segera tahu
Tina Ajay
Anna ternyata sangat menyebalkaaaaaan
rinny santoso
ernique perlahan2 mulai memikirkan elora... masih penasaran siapa yg menukar hasil tes DNA elora dan elroy
rinny santoso
Terima kasih up nya mami.... GWS ya mam... 😢
Yuli Budianto
makasih udah up kak.....sehat selalu ya Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!