Cowo dingin namun mempunyai wajah yang nyaris sempurna dipertemukan dengan cewe cerewet dan ceria tidak bisa diam sedikit susah untuk di atur
Namun di dalam kecerewetan dan keceriaan nya dia menyimpan banyak luka
Akankah happy and atau sad and? Stay tune terus yah guyss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MonAmour19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sedikit masalah, di kantor (20)
Saat ini mereka bertiga sedang berada di mall bintang lima Indonesia, tadi Ava memaksa Ethan dan William untuk menemaninya shopping sekaligus membayarnya sedari tadi mereka bertiga terus berkeliling sampai dua cowo di belakang Ava berdecak karena di tangan kiri dan kanan mereka penuh oleh belanjaan Ava namun Ava belum mau selesai berbelanja
"Ava udah belum, kita istirahat dulu yuk" ajak William karena sudah cukup lelah
"Belum Abang, bentar lagi satu lagi oke, Ava mau ke peralatan kosmetik dulu setelah ini kita istirahat" ujar Ava sembari terus berjalan dan kedua cowok itu yang mendengarnya hanya menatap Ava lelah namun Ethan menatap William
"Bang, kalo Lo udah gak kuat istirahat aja duluan Ava biar sama gue" ucap William dirinya takut William drop di sini
"Gue kuat, mungkin ini juga hari terakhir gue nemenin dia belanja" ucap William namun menurut Ethan dirinya masih perlu banyak waktu untuk menghabiskan waktu dengan Ava
"Kenapa?" Tanya Ethan
"Than Lo lupa sebentar lagi drop itu bakal ada di dalam diri gue" ucap William melanjutkan perjalanan nya mengikuti Ava yang sedang berkeliling di toko kosmetik
Setelah semua yang Ava inginkan sudah dapat akhirnya tiga orang itu kini berada di restoran yang berada di mall itu mereka sekarang sedang makan dengan khidmat
Dering ponsel Ethan mengalihkan fokus mereka pada makanannya terutama Ava yang terus menatap kekasihnya yang berada di sampingnya dan Ethan memperlihatkan ponselnya ke arah Ava dan Ava hanya mengangguk setelah tau siapa yang menelepon Ethan
Entah kenapa setelah kejadian dimana cewek itu menelfon Ethan Ava lebih posesif kepada Ethan, setelah mengangkat telepon Ethan langsung menghampiri Ava dan William
"Kamu nanti pulang sama Abang yah aku ada urusan sebentar" ucap Ethan sembari beranjak berdiri dan Ava ikut-ikutan berdiri menatap Ethan
"Kemana?" Tanya Ava
"Mau ke kantor papa dan ke basecamp sebentar sayang" jawab Ethan dengan lembut dan mengusap surai Ava
"Kamu gimana?" Tanya Ava belum sempat Ethan menjawab William segera memotong terlebih dahulu
"Bawa aja mobilnya gue sama Ava bisa naik taksi" ucap William, pasalnya mobil Ethan tadi di bawa ke mall untuk berbelanja tidak memakai mobil William ataupun Ava
"Tuh, udah Dateng, santai aja bang gue duluan" ucap Ethan sembari menunjuk keluar restoran dimana jemputan nya sudah datang, jangan diragukan lagi supir Ethan dan bodyguardnya sudah sangat jago mengemudi mobil, tadi Ethan memintanya untuk datang sekitar 10 menit kurang dan benar saja tepat sasaran mereka datang di waktu yang pas dan setelah itu Ethan segera pergi setelah mengusap kepala Ava
"Gak usah di ragukan pacar kamu itu va" ucap William mengajak Ava duduk
"Padahal hari Minggu bang, tapi Ethan ko pergi ke kantor" tanya Ava penasaran tadi dirinya ingin menanyakan hal itu kepada Ethan namun Ethan seperti sedang buru-buru
"Kamu lupa? Itu kantor besar dan Minggu memang libur, tapi mungkin Ethan kan calon CEO di sana banyak tugas, Abang aja dulu gitu" ucap William dan Ava hanya mengangguk, dirinya melanjutkan makannya
Sesampainya Ethan di parkiran dirinya langsung berjalan memasuki kantornya memang hari ini harusnya libur namun tidak dengan kantor ini, sedang ada yang bermain-main dengan kantor Blackwood Gabe, Mereka harus membereskannya hari ini juga besok harus telah bersih namun jangan di ragukan lagi jika sedang ada masalah di kantor ini gajih mereka jadi dua kali lipat dari sebelumnya, padalh gajih mereka sudah cukup besar namun ini menjadi dua kali lipat
Mereka yang ada di sana melihat aura hitam yang berada di wajah Ethan, mereka tidak berani menatapnya mereka memilih untuk tetap fokus terhadap pekerjaannya
Ethan langsung memasuki ruangan papanya benar saja disana sudah ada sang papa dengan berkas-berkas yang lumayan cukup banyak, Ethan langsung duduk di hadapan papanya, dimana sekarang papanya sedang menatapnya dengan tatapan lelah
"Ethan bisa ga kalo kerjain ini semua?" Tanya Ethan meyakinkan, memang dirinya di latih keras oleh papanya namun ini takutnya masalah besar makanya dirinya bertanya seperti itu kepada papanya
"Masalah kecil than? Ucap sang papa sudah sangat cape dan lelah untuk kali ini, pasalnya dirinya sedang berada di luar negeri namun sekretaris nya mengabari nya jika ada masalah di kantor dirinya langsung ke kantor, dirinya kira akan beres sekarang namun karena lelahnya mungkin dirinya tidak bisa bekerja fokus
"Papa istirahat dulu aja biar Ethan yang beresin", ucap Ethan kepada papanya dan Liam hanya mengangguk meny iyakan dirinya langsung pergi ke kamar pribadinya, memang di sana ada kamar khusus untuk dirinya jika dirinya sedang bermalam di sana
Ethan segera bangkit dari duduknya dan duduk di tempat yang sempat Liam duduki, jika ada Liam dirinya tidak berani menduduki tempat itu menurutnya sangat tidak sopan karena dirinya hanya calon CEO dan Liam lah yang sekarang masih resmi menduduki jabatan CEO itu
Sudah beberapa jam Ethan masih fokus dengan berkas-berkas yang berada di tangannya ini memang cukup menguras tenaga nya namun dirinya yakin bahwa tidak akan lama lagi akan selesai
Setelah dirinya fokus, dengan berseliweran karyawan-karyawan nya yang masuk keluar sedari tadi dan tidak terasa waktu sudah bergulir dan akhirnya Ethan menyelesaikannya dengan sempurna, setelah semuanya selesai Ethan menatap seseorang yang tengah menatapnya di depannya itu adalah Liam papanya
"Hebat, kamu memang pantas untuk jadi CEO, tidak perlu waktu satu atau dua hari, beberapa jam saja cukup untukmu menyelesaikan semuanya" ucap Liam bangga kepada anak semata wayangnya ini, tadi dirinya bukan terlalu lelah namun dirinya membiarkan Ethan membereskan pekerjaannya karena dirinya ingin melihat sejauh mana kemampuan Ethan selanjutnya, namun tidak jauh seperti dirinya kemampuan Ethan dengannya sama
"Udah kan pa? Ethan istirahat dulu di basecamp" ucap Ethan sembari beranjak dari duduknya Liam hanya mengangguk
"Inget apa kata papa kemarin boy" ucap Liam saat melihat anaknya yang ingin keluar dari ruangannya
"Iya pak, oh iya gimana permintaan Ethan udah belum? Tanya Ethan kemari dirinya meminta untuk di siapkan apartemen baru, dirinya sebenarnya ingin menyiapkannya sendiri namun papanya melarangnya karena terlalu ribet jika anak buah Ethan yang menyiapkannya biarkan anak buahnya yang menyiapkan semuanya
"Sudah" ucap Liam dan Ethan hanya mengangguk sembari keluar dari dalam ruangannya dan menatap para karyawannya yang sedang duduk santai karena pekerjaannya sudah beres namun mereka belum berani beranjak jika bel pulang kantor belum di pencet, memang di kantor ini ada bellnya karena kantor ini terlalu luas
Setelah itu Ethan segera keluar dari dalam kantor itu dan memasuki mobil, dia duduk di belakangnya namun sebelum menutup pintu mobil itu dia berbicara kepada bodyguard yang membukakan pintu untuknya
"Bawa motor gue ke basecamp" ucap Ethan karena mobilnya masih di rumah Ava saat ini dan dia enggan untuk mengambilnya dirinya ingin istirahat di base camp sambil melihat anggotanya
"Baik tuan muda" setelah itu pintu mobil di tutup dan mobil di lajukan dengan kecepatan di atas rata-rata
Sesampainya di base camp para anggotanya menyambutnya dengan baik dan Ethan hanya menganggukkan kepalanya dan memasuki ruangan inti dimana ada 4 orang Gino dan fiky sedang bermain game dan Ryan sedang merusuhinya dengan menyentuh-nyentuhkan tangannya ke arah handphone fiky namun Jack terlihat sedang tidur di ujung kursi itu mungkin dirinya begadang tadi malem dan Ethan melihat semua itu hanya geleng-geleng kepala
Setelah itu Ethan mengayunkan kakinya ke arah mereka dan duduk di hadapan mereka bertiga mereka yang melihat Ethan berada di hadapannya hanya acuh namun tidak dengan Ryan
"WOYY bos kemana aja Lo, baru inget punya geng?" Tanya Ryan
"Berisik" ucap Ethan acuh dan memainkan ponselnya dirinya lelah sekarang
"Bos gue mau makan tapi gak punya duit boleh lah pinjem Lo dulu" ucap Ryan dan Ethan hanya menatapnya dengan mendelik tajam karena Ryan bisa di bilang keluarga konglomerat dan bisa bisanya Ryan berkata seperti itu namun daripada Ryan terus mengoceh Ethan langsung mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dan memberikannya kepada Ryan melihat itu Ryan langsung berbinar
"Wahh thanks bos gue percaya Lo banyak duit, gue pergi dulu"ucap Ryan segera berlari keluar Ethan hanya menggelengkan kepalanya tidak mengerti pasti menurut Ryan uang segitu tidak ada apa-apanya namun kenapa Ryan sangat antusias sekali menerima uang dua lembar itu, Ethan segera menatap kedua orang yang sedang asik bermain game dan dirinya langsung bertanya tentang gang nya kepada Gino selalu wakilnya
"Gimana?" Tanya Ethan dan Gino hanya menatapnya singkat lalau berbicara
"Aman" ucap Gino dan Ethan hanya mengangguk setelah itu dirinya pamit ingin ke kamarnya, di basecamp itu terdapat lima kamar inti disana namun entah Jack malah tidur di ruangan nya
"Gak minum dulu bos?" Tanya Jack akhirnya cowok itu menatap ketuanya yang ingin masuk ke kamarnya Ethan hanya menggelengkan kepalanya singkat dan msuk begitu saja
•••.
Selamat membaca para pembaca setia author semoga kalian suka yah
Jangan lupa vote and komen yah guyss semangatin author biar bisa double up hehe