NovelToon NovelToon
BENIH TERTINGGAL

BENIH TERTINGGAL

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Al-Humaira

Elara tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah dirinya sadarkan diri. Tubuhnya yang terasa remuk dengan pakaian yang sudah berceceran di lantai.


"Apa yang terjadi padaku?"

Elara ingin sekali menyangkal apa yang terjadi pada dirinya, tapi keadaannya yang sudah menjelaskan semua apa yang tengah dia alami meskipun tidak tahu siapa yang tega melakukanya. Malam itu dunia Elara hancur saat kesuciannya di rampas oleh orang yang tidak dia tahu sama sekali.


Setelah lama dalama kesulitan bersama buah hatinya, tiba-tiba seseorang yang tidak dia kenal datang dan membuat kehidupannya berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kau tidak mengingat ku?

Cukup lama Noah berada di depan ruangan khusus bayi, hingga pria itu memutuskan untuk pergi.

"Tuan," Oscar sedikit menunduk saat berpapasan dengan Noah.

"Bagaimana dia, apa sudah sadar?" Tanya Noah.

"Sudah baru saja,"

Noah hanya mengangguk dan kembali berlalu pergi menuju ruangan dokter sebelum menemui Elara, dia harus memastikan bayi Elara menadapat perawatan maksimal, karena Noah juga mulai penasaran dengan bayi kecil yang terlihat menyedihkan itu. Noah tidak ingin melakukan kesalahan kedua kali jika menelantarkan bayi itu tanpa tahu darah daging siapa, setidaknya jika itu bukan anaknya anggap saja ia menebus kesalahannya dengan memberikan perawatan terbaik untuk bayi itu, tapi jika sebaliknya Noah tidak akan pernah menyesal sudah mengambil keputusan yang benar.

"Rumah sakit bisa melakukan tes DNA setelah bayinya dalam keadaan normal, untuk hasil yang akurat." Terang sang dokter.

"Tapi bukanya bisa menggunakan sempel rambut Dok, itu tidak akan membahayakan bayi seperti seperti saat mengambil sempel darahnya." Tutur Noah dengan rasa penasaran yang tinggi, untuk menunggu bayinya normal Noah harus menunggu lama, dan dirinya sudah tidak sabar untuk membebaskan rasa penasarannya.

"Bisa, tapi hasil akurat hanya dari darah, tapi kami akan melakukannya untuk memastikan jika anda tidak tidak keberatan menggunakan sempel rambut."

"Lakukan saja, yang penting jangan membahayakan bayi itu."

*

*

"Bibik bayiku," Elara menangis terisak sambil menyentuh perutnya yang sudah kembali rata, wanita itu cukup syok dengan apa yang terjadi padanya.

"Tenang Elara, bayimu akan baik-baik saja kau berdoa saja agar dia bertahan." Delana juga tak kuasa menahan air matanya, keduanya wanita itu selain berpelukan dan menangis.

"Kenapa dia mengalami nasib buruk bik, kenapa harus bayiku, kenapa tidak aku saja." Elara masih merancau didalam pelukan Delana.

"Semua sudah digariskan, sekarang kau harus cepat pulih agar bisa memberikan semangat untuk bayimu."

Tidak ada yang ingin mengalami nasib buruk ataupun menyedihkan seperti yang di alami Elara, tapi entah kenapa Elara selalu diuji dengan kehidupan yang menyedihkan, hidup seorang diri, diperkosa dengan pria yang tidak tahu siapa, dan ditinggalkan benih yang hidup didalam perutnya dan kini bayinya juga terkahir dengan keadaan menyedihkan.

Tak lama pintu ruangan Elara terbuka, muncul sosok pria asing di mata keduanya, meskipun pria itu terlihat sangat rupawan tapi tidak membuat mata Elara melirik.

"Bisa tinggalkan kami berdua," ucap Noah pada Delana yang masih duduk di atas brankar memeluk Elara.

Delana hanya diam dengan tatapan menelisik Noah yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Ada yang harus aku tanyakan pada Elara dan-"

"Anda siapa tuan, saya tidak mengenal anda." Suara serak sesenggukan Elara memotong ucapan Noah.

Delana berbisik di samping telinga Elara, sepertinya sedikit memberi tahu siapa pria yang datang itu pada Elara.

"Makanya aku ingin bicara berdua denganmu." Ucap Noah kembali dengan tatapan tajam.

Elara menatap Delana, membuat Delana mengangguk mengerti.

"Aku tunggu di luar, jika ada apa-apa teriak saja." Bisik Delana tapi masih bisa didengar oleh Noah.

Noah menghela napas, hari ini pikiranya sedang kalut dan batinnya merasa lelah karena kenyataan yang ia lihat, Noah memilih diam sampai Delana keluar dan menutup pintu.

Noah berjalan mendekati ranjang dan duduk di kursi dekat ranjang, Elara mengusap pipinya yang basah oleh air mata.

"Terima kasih sudah menolong ku, tapi maaf kalau anda meminta ganti rugi biaya rumah sakit, terus terang saya tidak mampu," Elara kembali mengusap air matanya yang kembali luruh.

Noah yang melihat hanya bisa merasakan sesak dan ngilu secara bersamaan didalam hatinya, entah kenapa dirinya merasakan sakit seperti apa yang Elara rasakan.

"Elara, kau tidak mengingatku?"

1
Mma Aldi
Luar biasa
Melizz
gak sadar diri tuh nenek sihir/Shame/
Amilia Indriyanti
kentir kok sok-sokan...
Amilia Indriyanti
lebay.... wong Lanang koyo ngono mahbgampang
Kadek Yuni
Luar biasa
Kadek Yuni
Biasa
ima fadilah
awal yg beda dari karya lain
Mazree Gati
masa sampai 3bulan gak bayar emang punya nenek moyang lo, bener la di usir metugikan
Ryan Jacob
semangat Thor
Ratna Najwa
Luar biasa
Yuyun Yuningsih Yuni
suka dg ceritanya
Yuyun Yuningsih Yuni
Luar biasa
Anny
Buruk
Anny
Kecewa
Mr.VANO
Luar biasa
Mr.VANO
Biasa
Mr.VANO
jd sebel sama elara bodoh
Mr.VANO
si elara kok bodoh banget...tdk bisa membedakan teman baik dan jahat
Mr.VANO
hukuman enak..🤭🤣
Mr.VANO
apa lg gak di makan,,,pasti kaya banget,,,🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!