Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 20" Bingung
Aku duduk di kursi rotan sambil memberi makan ikan, aku bingung karna aku tidak ingin menyakiti hati Ellena, tapi di sisi lain aku juga nggak ingin di cap pembohong oleh kak Adi karna aku menjalin kasih dengan Ellena.padahal aku sudah bilang aku tidak akan memiliki nya tapi karna cinta aku terjebak dengan keputusan ku sendiri.
Angin pagi ini sangat menyelusup, membuat tulangku sedikit ngilu, aku melihat ikan berenang dengan bebas seakan mereka tidak punya beban.
" Kenapa melamun?" Papah muncul membawa roti isi coklat dan segelas susu hangat. Yg baru saja beliau buat untuk ku.
" Aku bingung pah , Ellena ngasih aku cenderamata ini , tapi dia juga ingin aku membalas cinta nya , tapi aku bingung soal ucapan yg sudah terlontar kemarin malam pada kak Adi" aku memakan roti itu dengan mencuci tangan terlebih dahulu.
" Cinta emang sulit, tapi percayakan semua ini pada Allah, hanya dia lah yg mempunyai solusi atas semua nya, sekarang kita jalan - jalan yuk!" Papah mengangkat bahunya lalu aku menghabiskan cepat roti dan susu itu.
" Betul, nenek ikut ya boleh?" Nenek tersenyum tipis sambil membawa tongkat nya, aku hanya tersenyum mengangguk pertanda setuju.
Kami melangkah menuju garasi mobil , papah mengemudikan nya, aku dan nenek hanya duduk manis sambil melihat keluar .
Cuaca hari ini lumayan panas membuat para pedagang kaki lima berteduh sejenak sambil makan . Di antara pedagang itu ada seorang anak kecil yg membawa beberapa barang jualan nya sambil menyeka peluh nya.
" Pah berhenti dulu!" aku merapihkan baju ku lalu membuka pintu mobil , turun mendekati anak kecil itu.
Papah hanya tersenyum sambil menunggu , nenek bahagia karna aku sangat baik pada mereka yg secara ekonomi jauh.
" Jualan apa nih?" aku berjongkok sambil melihat wajah lelah anak kecil itu.
"Aku jualan kue" Jawab nya sambil membuka serbet yg digunakan untuk menutup kue itu. Terlihat lah bermacam kue sederhana namun rasa nya enak.
" Kakak beli semua ya" Aku memberikan 5 lembar uang merah pada nya, membuat anak kecil itu sangat bahagia.
" Ini kebanyakan" Ucap nya sambil mengembalikan uang itu pada ku. lalu aku memberikan lagi padanya. Hati ku senang bila bisa membantu orang banyak.
" Ambil aja, kakak ikhlas, buat membantu keluarga di rumah" Aku memasukan nya pada kantong celana anak kecil itu.
" Makasih kak, ini kue nya" Anak kecil itu terharu sambil memberikan kue yg sudah di plastik pada ku.
" Sama - sama , kakak jalan ya" Aku mengusap puncak kepala nya sambil tersenyum manis lalu aku melangkah masuk ke mobil lagi.
Anak kecil itu hanya tersenyum sambil melambaikan tangan nya pada ku.
Di dalam mobil , aku memakan kue itu , aku sangat suka dengan kue nagasari.
" Keliatan nya enak, nenek mau ya" Nenek mengambil kue yg sama seperti yg aku makan.
" Boleh, nek aku mau ke makam papah aja" Aku tersenyum sambil memakan kue itu, bibir ku basah dan mulut ku penuh , papah tersenyum sambil menyantap satu kue yg lain nya.
" Sip" Nenek mengacak rambutku lalu nenek menyandar ke pundak lelah ini.
Kami menuju ke TPU Indah . papah memandangi ku dalam, bibir nya tersenyum tipis .
Sementara di rumah , Ellena sedang sibuk dengan lamunan nya , dia duduk di atas kursi panjang sebelah taman bunga, tepat nya di belakang rumah.
" Mas aku pengen secepat nya menikah dengan mu, aku nggak mau kalau sampai Adi nekat buat menghalangi lebih jauh lagi hubungan kita" Gumam nya sambil memandangi wajah ku lewat layar ponsel nya.
" Terus lah perjuangkan cinta mu,abang akan bantu,dukung dan merestui nya, asalkan adik abang yg cantik ini bisa bahagia " Eza memeluk Ellena dari belakang sambil tersenyum.
" Makasih abang ku yg paling ganteng ini" Ellena mengecup pipi Eza sambil tersenyum . Kebahagiaan itu belum lengkap karna aku belum membalas cinta nya.
" Sama- sama , semangat berjuang untuk cinta mu yg tulus itu, abang yakin Ebby akan segera membalas cinta mu" Eza duduk di samping nya sambil membelai lembut rambut halus itu.
" Tapi mas Ebby masih bingung karna Adi mengklaim kalau aku hanya milik nya" Ellena menyandar di pundak kekar abang nya.
" Jangan sedih, yakin lah semua nya akan baik - baik aja" Eza mengecup kening Ellena sambil tersenyum manis.
Ellena hanya tersenyum, bibir merah nya basah, cinta nya sangat tulus untuk ku, tetapi aku belum bisa membalas cinta nya.