anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sedih
Risa membuka pintu paviliun yang sudah sangat usang itu, memang banyak barang di sana, namun semua nya di tutupi dengan kain putih, berdebu dan ada beberapa sarang laba laba yang di sudut ruangan nya,
Risa membuka kain putih yang menutupi sofa sofa yang ada di ruang tamu, dia duduk di sana menatap setiap sudut ruangan " mungkin memang di sini tempat ku seharus nya, sejak awal aku memang tidak boleh jatuh cinta dengan nya, namun seatap dengan nya selama tiga tahun, aku merasa hati ku merasa merindukan nya " meletakan badan nya di atas sofa sambil menatap langit langit rumah baru nya itu,
Risa menutup mata nya sejenak, dia kira itu hanya sebentar tetapi saat dia kembali membuka mata nya, dia melihat keluar, dan ternyata hari sudah malam, tidak ada kabar dari Kenzo, bahkan menelpon nya saja tidak,
Risa mengikat rambut nya, dia mulai membereskan rumah nya, membersihkan setiap sudut, dengan badan nya yang mungil, dia memanjat kursi karena memang ada yang beberapa beberapa foto yang harus ia pajang,
Setelah semua selesai, dia menatap jam dinding nya, sudah pukul sepuluh malam, namun karena terlalu banyak tidur siang tadi, dia tak bisa tidur malam ini, Risa mengantikan laptop nya, dan dia duduk di teras,
Dia menatap langit lalu mata nya berkaca-kaca, dari kejauhan, terlihat Kenzo yang sedang menatap Risa, yang sedang duduk sendirian,
Pada saat kampanye tadi siang, banyak yang mempertanyakan apa yang terjadi di bandara, Kenzo hanya bisa menjawab bahwa istri nya memang viola, dia tidak bisa mempublish Risa, karena dia belum mendapatkan ijin dari nya, namun viola, dia memang harus ketenaran, jadi Kenzo mengungkap ke pada dunia bahwa istri sah nya adalah Viola,
Kenzo mendekati Risa yang sedang duduk di bawah cahaya bulan, " kenapa kamu duduk di sini? " menatap Risa,
Risa menatap Kenzo, rasanya dia ingin memeluk Kenzo, menggenggam tangan nya, namun semua itu tidak bisa, karena dia tau siapa dirinya sekarang, hal yang membuat Risa gagal fokus adalah, cincin di jari Kenzo, dia sudah mengganti cincin yang sepasang degan Risa, yang selalu ia pakai, kini menjadi sama dengan Viola,
" aku cuman duduk di sini saja, sebentar lagi masuk, kamu kenapa keluar? " mengusap air mata nya,
Kenzo duduk di sebelah Risa " kenapa ngak tinggal di rumah kita aja? itu rumah kamu yang pilih kenapa sekarang malah kamu biarkan orang lain masuk ke sana? "
Risa menatap langit malam yang saya itu terlihat sangat cerah " dua orang wanita yang memiliki hubungan yang sama dengan satu orang, tidak bisa tinggal dalam satu atap, lagi pula aku sudah katakan kepada ibu bahwa kita akan cerai, "
Kenzo mengambil tanggan Risa dan menatap nya " setelah tiga tahun, segampang itu kamu minta cerai? "
Risa tidak tahan melihat jari manis Kenzo yang kini sudah memakai cincin pernikahan dengan wanita lain, dia menarik tangan nya " memang ngak ada apa apa kan sama kita? memang ini yang kita mau " berdiri
Viola yang dari tadi mencari cari dimana suami nya, kini melihat Kenzo yang sedang berduaan dengan Risa, istri pertama nya, itu
Dia berjalan ke sana dengan emosi yang membara tanpa tau siapa yang datang lebih dulu ke sana, " sayang!? " teriak nya,
Itu membuka Risa mengalihkan pandangan nya dari Kenzo,
Viola menatap benci ke arah Risa, dia menarik tanggan Kenzo dan membuat nya berdiri di sebelah nya " kamu kenapa ke sini malam malam mas? Ini malam pertama kita, kamu ngak ingat ya mama bilang apa? "
Kenzo?
Dia menatap viola sangat dalam dan penuh makna, tidak tau apa yang sebenarnya dia inginkan, dia tidak mau cerai dengan Risa, namun enggan melepaskan Viola,
" iya mas ingat, ya udah kamu masuk aja dulu ke dalam, mas mau bicara sebentar sama Risa, sebentar aja " menatap Viola,
" ngak!, ngak bisa mas, harus ada aku di sini, kalau ngak ada aku, mungkin kalian berdua bisa macam macam nanti " menatap aneh ke arah Risa,
" udah lah, kamu pulang aja Kenzo, lagipula walau kita berdua di sini, itu bukan dosa besar, karena kita sudah menikah, namun seperti nya kau harus memanjakan istri baru mu " berbalik ingin masuk,
Namun Kenzo menarik tangan Risa, dengan posisi satu tanggan nya masih di gandeng oleh Viola,
" kamu bisa kembali ke rumah Risa, di sini ngak akan nyaman buat kamu, aku janji kamu sama viola ngak akan kayak tadi lagi, aku juga janji akan selesaikan ini secepatnya "
Risa menarik tangan nya, dengan air mata di wajah nya, dia tidak sadar kalan air mata itu jatuh, " kamu pulang aja Kenzo, aku sudah bilang aku akan tinggal disini, aku ngak masalah sama tempat nya, dan untuk masalah ini, surat cerai jalan keluar nya "
" aduh " ucap viola tiba tiba saja,
Kenzo menatap nya cemas " kenapa? Kamu kenapa? " khawatir
Risa mengusap air mata nya dan menarik nafas nya " mana mungkin kamu mau ninggalin dia Kenzo, jelas dimata kamu, kamu cinta sama dia Kenzo " masuk ke dalam rumah dan menutup pintu nya,
Kenzo mengandeng tanggan viola dan membawa nya pulang, hal ini di lihat oleh Risa dari jendela rumah nya,
*
*
*
Drettt drettt
Jam alarm rumah viola dan Kenzo berbunyi, mereka tidur di dalam satu kamar, kayak nya pasang suami istri, beda dengan Kenzo dan Risa dulu, " mas, bangun kamu harus ke kantor hari ini, dan kita juga harus ke rumah ibu, " ucap Viola dengan wajah nya yang masih khas bangun tidur,
Kenzo yang masih setengah sadar, mengira bahwa viola adalah Risa " Risa, kamu kenapa di kamar aku? " ucap nya,
Viola sama sekali tidak goyang dengan hal ini, dia menatap Kenzo dan mencium pipi nya " mas, ini aku, viola " ucap nya,
Kenzo menatap viola, dan membuka mata nya lebar lebar " kenapa kamu tidur di kamar saya? " kosa kata yang sangat amat baku,
Viola berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi, dia menyiapkan baju Kenzo terlebih dahulu, baru dia mandi
Kenzo dengan cepat mengambil baju nya itu dan membawa keluar dari kamar, dia akan mandi di kamar mandi tamu ruang mereka,
Kenzo membuka jendela terlebih dahulu, dia melihat Risa dengan pakaian hitam putih nya yang sedang membuka pagar rumah nya, " apakah dia akan melamar kerja? " menatap Risa yang sibuk membuka pagar,
" apakah memang ini yang dia inginkan selama ini? Dia ingin kebebasan bukan kasih sayang " pergi dari sana dan segera masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap,
