Dalam Secangkir Kopi

Dalam Secangkir Kopi

1. Pertama Kali

“Sastra sudah pulang dari Skotlandia,” ucap Eliana ceria. Tak ada yang lebih membahagiakan bagi wanita muda itu, selain pertemuan dengan sang kekasih.

“Oh, ya? Aku senang mendengarnya. Berarti, kalian akan segera bertunangan?” Ratri yang tengah sibuk membuat rancangan, menghentikan sejenak pekerjaannya. Dia menoleh pada Eliana.

“Of course. Kami sudah terlalu lama menjalani hubungan jarak jauh. Inilah saatnya mengakhiri penantian panjang.” Wajah Eliana berbinar indah, membayangkan pertemuan dengan sang pujaan hati. “Aku dan Sastra jarang sekali bertemu. Kamu tahu itu,” ujar Eliana lagi.

“Aku tidak tahu. Aku bahkan belum pernah bertemu dengan calon tunanganmu,” balas Ratri tak acuh.

Eliana menggumam pelan. “Entah aku yang lupa mengenalkan kalian secara langsung, atau karena belum ada kesempatan,” ujarnya. “Dia mengajakku menghadiri acara peresmian cafetaria ‘Secangkir Kopi’. Kamu harus ikut."

Ratri kembali menghentikan pekerjaannya, kemudian menatap Eliana. “Jangan lupa, kitalah arsiteknya,” ucap wanita cantik itu bangga.

Eliana tertawa renyah, seraya mendekat ke meja kerja Ratri. “Tentu. Kita adalah tim paling solid. I love you so much. Kamu lebih dari sekadar sahabat. Kamu sudah seperti saudara perempuan yang tidak pernah kumiliki,” ujarnya, sebelum berlalu keluar ruangan.

“Ya, jika kamu sedang bahagia. Jika sedang kesal, kamu pasti mengatakan aku menyebalkan seperti tantemu,” balas Ratri cukup nyaring, berhubung Eliana sudah sedikit menjauh.

Eliana menoleh, kemudian menjulurkan lidah. Dia tertawa cukup lebar, lalu bersenandung riang.

Sementara itu, Ratri hanya tersenyum simpul melihat sikap Eliana. Dia turut bahagia. Sayangnya, hingga saat ini Ratri belum menemukan tambatan hati yang sesuai.

Ah, tidak. Itu merupakan narasi kurang tepat. Pernyataan yang benar adalah karena Ratri bukan tipikal wanita yang senang dengan ikatan serius. Dia tidak mau dikekang oleh aturan-aturan dalam menjalin hubungan.

Meskipun begitu, Ratri bukanlah pemuja kehidupan bebas tanpa batas. Dia masih memegang teguh beberapa prinsip yang dianggapnya benar. Itulah kenapa, wanita yang selalu tampil cantik dengan rambut pendek sebahu tersebut, betah menyendiri.

Ratri kembali pada sisa pekerjaan yang tertunda. Namun, belum sempat menyelesaikannya, Eliana tiba-tiba masuk ke ruangan dengan ekspresi teramat berlebihan.

“Ada apa?” tanya Ratri keheranan.

“Sastra … dia ….” Eliana melihat ke pintu keluar, yang sengaja dibiarkan terbuka.

Di ambang pintu, sudah berdiri seorang pria berperawakan tinggi tegap, dengan penampilan eksentrik. Jaket kulit hitam, celana jeans belel, serta gaya rambut man bun.

“Permisi. Boleh masuk?”

Eliana tersenyum manis. “Pelanggan pertama kami,” candanya, seraya menghampiri ke dekat pintu. Tanpa sungkan, dia mencium mesra pria yang tak lain adalah Sastra.

Ratri segera mengalihkan perhatian ke hal lain. Walaupun melihat itu dari ruang kerja yang terhalang roller blinds, tetapi dia tahu betul apa yang tengah Eliana dan Sastra lakukan.

“Ayo,” ajak Eliana, seraya menuntun Sastra masuk ke ruang kerjanya bersama Ratri. “Aku ingin memperkenalkanmu secara langsung, pada sahabat sekaligus rekan kerjaku.”

Eliana memberi isyarat agar Ratri mendekat. Bahasa tubuh sederhana, yang langsung dipahami wanita berambut pendek tersebut.

“Honey, inilah Ratri Swasti Windrawan. Dia yang memiliki ide cemerlang, dalam mendesain ‘Secangkir Kopi’. Aku yang mematangkan. Kami bekerja sama dengan sangat baik. Begitu, kan?”

Eliana melingkarkan tangan di lengan Sastra, sambil sesekali menyandarkan kepala di pundak pria itu. Sikap Eliana bagai anak kecil, yang tengah bermanja-manja kepada orang tuanya.

“Hai,” sapa Sastra kalem. “Terima kasih. Desain yang sangat luar biasa,” sanjungnya.

“Terima kasih kembali. Aku … maksudku kami ...." Ratri tersenyum kikuk. “Kami senang karena kamu menyukainya. Salam kenal.” Ratri mengulurkan tangan, mengajak bersalaman.

“Salam kenal juga. Namaku Sastra Arshaka.”

“Aku tahu. Elia menyebutkan namamu ratusan kali dalam sehari.” Ekor mata Ratri mengarah kepada Eliana, yang langsung menatap protes.

“Dia terlalu berlebihan,” bisik Eliana pada Sastra.

Sastra tersenyum kalem. Namun, dia tak mengatakan apa pun.

“Duduklah. Biar kubuatkan minuman,” ucap Ratri.

“Tidak usah. Aku hanya mampir,” tolak Sastra segera, sebelum mengarahkan perhatian sepenuhnya pada Eliana. “Jangan lupa besok malam."

Eliana mengangguk. “Tenang saja. Aku sudah mengajak Ratri, meskipun tidak yakin dia akan menjawab ‘iya.’ Ratri tidak menyukai keramaian.”

“Aku akan datang, selama itu bukan acara formal.”

“Kenapa? Tidak suka acara formal?” Sastra menautkan alis.

“Tidak. Bukan begitu,” bantah Ratri. “Aku hanya menghindari kebosanan,” ujarnya.

“Oh, baiklah.” Sastra tersenyum kalem. “Akan kubuat acara pembukaan nanti semenarik mungkin, agar kalian tidak merasa bosan.”

“Thank you, Honey. Kamu sangat pengertian," ucap Eliana manja.

“Sudahlah. Kita masih punya urusan lain.”

“Ah, iya. Aku akan pulang lebih awal. Kamu tidak apa-apa jika kutinggal sendiri?” tanya Eliana.

Ratri menggeleng, diiringi senyuman. “Pergi saja. Aku harus membereskan pekerjaan yang tertunda.”

“Oh, Ratri. Aku sayang kamu.” Eliana memeluk sahabatnya, sebelum kembali ke dekat Sastra.

“Jangan berlebihan,” ujar Ratri tak acuh, seraya mengantar sejoli itu menuju pintu keluar.

Sepeninggal Eliana dan Sastra, Ratri kembali ke ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaan. Dia baru berhenti, ketika jarum jam sudah menunjuk angka sembilan.

Tanpa membereskan meja, Ratri bersiap pulang. Dia mematikan lampu, kecuali yang berada di ruang depan. Tepat saat dirinya akan membuka pintu, terdengar ketukan pelan dari luar.

Ratri terpaku. Dia tidak pernah menerima tamu di malam hari. Entah siapa yang datang pada jam seperti itu.

Walaupun takut, Ratri tetap memberanikan diri. Dia membungkuk, mengintip dari lubang kunci. Samar, dirinya melihat jaket kulit yang sama persis seperti yang Sastra kenakan.

“Permisi.”

Ratri akhirnya bernapas lega. Meskipun baru bertemu satu kali secara langsung, tetapi dia sudah tak asing lagi dengan suara Sastra. Tanpa ragu, dirinya langsung membuka pintu.

“Syukurlah, kamu belum pulang,” ucap Sastra, saat wajah Ratri muncul dari balik pintu.

“Ada apa? Ada yang bisa kubantu?” tanya Ratri.

“Ya.” Sastra mengangguk samar. “Elia kehilangan gelang kesayangannya. Dia pikir, benda itu terjatuh di sini.”

“Astaga. Dia bisa mencarinya besok.”

“Kamu pasti tahu seperti apa karakternya.”

Ratri mengembuskan napas pelan bernada keluhan. “Dasar manja.” Dia membuka pintu, membiarkan Sastra masuk. Ratri juga kembali menyalakan lampu ruang kerja.

“Silakan cari di sekitar meja kerjanya. Aku akan mencari di tempat lain,” ucap Ratri, seraya meletakkan tas di meja. Dia menyisir beberapa ruangan, termasuk toilet.

Benar saja. Gelang yang dicari ada di sana. Ratri segera memungut, lalu membasuhnya hingga dirasa bersih. Setelah itu, dia kembali ke ruang kerja.

Namun, Ratri tertegun melihat apa yang Sastra lakukan. Pria itu tengah asyik mengamati hasil rancangannya.

Menyadari kehadiran Ratri, Sastra menoleh. Dia menatap penuh arti. "Maaf," ucapnya pelan dan dalam, seraya berjalan mendekat.

Terpopuler

Comments

Dwisya12Aurizra

Dwisya12Aurizra

Kayaknya bakal ada yg pindah kelainan hati 🤭

2024-12-13

1

Rahmawati

Rahmawati

aku maampir

2024-12-24

1

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

Awass jatuh cinta

2024-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertama Kali
2 2. Pulang Bersama
3 3. Dress Pinjaman
4 4. Penutup Pesta
5 5. Bayangan Wanita Lain
6 6. Mencari Alasan
7 7. Hanya Berdua
8 8. Hubungan Tanpa Ikatan
9 9. Kebebasan Mutlak
10 10. Tengkleng Sapi
11 11. Satu Meja Bersama
12 12. Pulang Mendadak
13 13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14 14. Tak Bisa Dipahami
15 15. Dua Sisi Hati
16 16. Sepercik Kekaguman
17 17. Keputusan Mengejutkan
18 18. Salah Bicara
19 19. 'Cutie Pie'
20 20. Once More with Beautiful Devil
21 21. Ciuman Ketiga Kali
22 22. Kerinduan Kecil
23 23. Tiga Wanita
24 24. Batman
25 25. Perdebatan Konyol
26 26. Kekasih Gelap
27 27. Panggilan Keempat
28 28. Rahasia yang Terkuak
29 29. Penuh Kejutan
30 30. SUV Hitam
31 31. Bermain Sendiri
32 32. Pria Berkemeja Abu-abu
33 33. Ajakan Pesta
34 34. Terjebak
35 35. Amarah Sastra
36 36. Melanjutkan Pesta
37 37. Tanpa Pakaian Dalam
38 38. Nasib Sial Eliana
39 39. Karma
40 40. Tak Tertahankan
41 41. Hanya Bersenang-senang
42 42. Mencari Eliana
43 43. Jagat Hartadi
44 44. Eliana yang Malang
45 45. Bujuk Rayu
46 46. Penutup Makan Malam
47 47. Pertemuan Dua Pria
48 48. Drama Keluarga
49 49. Menolak Fakta
50 50. Berbeda dan Istimewa
51 51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52 52. Setelah Makan Malam
53 53. I Love You. Good Night
54 54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55 55. Tipu Daya Wanita
56 56. Memanfaatkan Kesempatan
57 57. Reuni Keluarga
58 58. Kepolosan Asha
59 59. Hari yang Melelahkan
60 60. Cemburu
61 61. Drama Eliana
62 62. Gerimis
63 63. Will You Marry Me?
64 64. Malam Perpisahan
65 65. Aksi Nekat Eliana
66 66. Dikuasai Iblis Jahat
67 67. Oh, Eliana
68 68. Kehangatan Keluarga
69 69. My Better Half
70 70. Brownies
71 71. Mulai Akrab
72 72. Siang yang Panas
73 73. Permohonan Dhania
74 74. Tamu Tak Terduga
75 75. Demi Cinta
76 76. Melepaskan Kenangan
77 77. Just One Kiss
78 78. Senyum Kemenangan Jagat
79 79. Disappear
80 80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81 81. Berjuang Sendiri
82 82. Rahasia Berdua
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Pertama Kali
2
2. Pulang Bersama
3
3. Dress Pinjaman
4
4. Penutup Pesta
5
5. Bayangan Wanita Lain
6
6. Mencari Alasan
7
7. Hanya Berdua
8
8. Hubungan Tanpa Ikatan
9
9. Kebebasan Mutlak
10
10. Tengkleng Sapi
11
11. Satu Meja Bersama
12
12. Pulang Mendadak
13
13. Menghabiskan Sisa Kenakalan
14
14. Tak Bisa Dipahami
15
15. Dua Sisi Hati
16
16. Sepercik Kekaguman
17
17. Keputusan Mengejutkan
18
18. Salah Bicara
19
19. 'Cutie Pie'
20
20. Once More with Beautiful Devil
21
21. Ciuman Ketiga Kali
22
22. Kerinduan Kecil
23
23. Tiga Wanita
24
24. Batman
25
25. Perdebatan Konyol
26
26. Kekasih Gelap
27
27. Panggilan Keempat
28
28. Rahasia yang Terkuak
29
29. Penuh Kejutan
30
30. SUV Hitam
31
31. Bermain Sendiri
32
32. Pria Berkemeja Abu-abu
33
33. Ajakan Pesta
34
34. Terjebak
35
35. Amarah Sastra
36
36. Melanjutkan Pesta
37
37. Tanpa Pakaian Dalam
38
38. Nasib Sial Eliana
39
39. Karma
40
40. Tak Tertahankan
41
41. Hanya Bersenang-senang
42
42. Mencari Eliana
43
43. Jagat Hartadi
44
44. Eliana yang Malang
45
45. Bujuk Rayu
46
46. Penutup Makan Malam
47
47. Pertemuan Dua Pria
48
48. Drama Keluarga
49
49. Menolak Fakta
50
50. Berbeda dan Istimewa
51
51. Bukan Sekadar Omong Kosong
52
52. Setelah Makan Malam
53
53. I Love You. Good Night
54
54. Pertemuan di 'Secangkir Kopi'
55
55. Tipu Daya Wanita
56
56. Memanfaatkan Kesempatan
57
57. Reuni Keluarga
58
58. Kepolosan Asha
59
59. Hari yang Melelahkan
60
60. Cemburu
61
61. Drama Eliana
62
62. Gerimis
63
63. Will You Marry Me?
64
64. Malam Perpisahan
65
65. Aksi Nekat Eliana
66
66. Dikuasai Iblis Jahat
67
67. Oh, Eliana
68
68. Kehangatan Keluarga
69
69. My Better Half
70
70. Brownies
71
71. Mulai Akrab
72
72. Siang yang Panas
73
73. Permohonan Dhania
74
74. Tamu Tak Terduga
75
75. Demi Cinta
76
76. Melepaskan Kenangan
77
77. Just One Kiss
78
78. Senyum Kemenangan Jagat
79
79. Disappear
80
80. Hadiah dalam Waktu yang Tidak Tepat
81
81. Berjuang Sendiri
82
82. Rahasia Berdua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!