NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Dipaksa Menikahi Tuan Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ly_Nand

🌶Boleh Skip Part Boncabe🌶

Niat hati bekerja menjadi guru bimbel untuk menambah pendapatannya, justru Rini berada di situasi rumit yang membuatnya terjebak pada duda dingin yang juga dosen di kampusnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
"ingat, pernikahan ini hanya demi Adam. jangan harap ada cinta atau pun hubungan suami istri yang sebenarnya." Kalimat menusuk dari suami yang baru dinikahinya seketika membuatnya kecewa.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Meski tak dianggap bahkan kehadirannya seolah antara ada dan tiada dimata suaminya. Rini terus menjalankan tugasnya sebagai istri, kecuali hubungan ranjang.

Namun di suatu malam,

"Mas... tolong hentikan. Kamu sadar aku siapa?"
Pria itu terus menjamah seluruh tubuh Rini, bahkan semua pakain Rini telah disobek dan dibuang entah kemana.
"Aku tahu kamu istriku sekarang. Lakukan saja kewajibanmu untuk melayaniku" tak ada suara dengan kelembutan.
"Mash..." Rini merasakan sakit saat bagian intinya ditrobos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly_Nand, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Jadilah Mama untuk Adam

Rini masih memeluk Adam. Ia berusaha menenangkan Adam. Namun karena terlalu lama tidak kembali, akhirnya Papa Adam menyusul mereka.

"Ada apa dengan Adam?"

"Saya tidak tahu, pak. Keluar dari toilet dia sudah seperti ini."

"Sayang, kamu kenapa. Ada Papa disini." Papa Adam berusaha melepas pelukan Adam dari Rini namun pelukan itu sangat kuat. Sementara Adam sendiri menangis tanpa suara dengan mata yang terus terpejam.

"Apa kamu kuat menggendongnya?"

"Iya, Pak. Saya bisa."

"Kita bawa ke mobil. Kita harus segera mengistirahatkannya di rumah."

Rini akhirnya menggendong Adam yang tak mau lepas darinya dengan diikuti Papa Adam di dekatnya.

"Ada apa dengan Adam?" Tanya Tante Bella melihat cucunya datang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

"Saya tidak tahu, Tante. Keluar toilet dia sudah seperti ini."

"Masuklah, kita harus bawa Adam pulang." Papa Adam membuka pintu agar Rini bisa mudah membawa Adam masuk.

Sepanjang perjalanan hening karena Adam tak kunjung menunjukkan kondisi yang lebih baik. Dia masih berada di pelukan Rini. Bahkan sampai di rumah Adam tak mau lepas dari Rini.

Setelah menidurkan Adam sedikit demi sedikit Rini melepaskan diri dan menyelimuti Adam untuk membuatnya nyaman. Setelah dirasa Adam lebih tenang, Rini melangkahkan kakinya keluar untuk menemui tante Bella.

"Apa Adam sudah tidur?"

"Sudah, tante." Rini menjeda sedikit ucapannya "Tante, maafkan Rini karena tidak bisa menjaga Adam. Rini tidak tahu kenapa Adam begini."

"Ini bukan salahmu. Kemari, duduklah, kamu pasti lelah seharian direpotkan Adam."

"Tidak tante, saya senang saat lihat Adam bisa senyum bahagia seperti tadi. Tapi kalau Adam kembali sedih seperti ini saya juga jadi ikut sedih."

"Terimakasih, sudah sangat menyayangi Adam."

"Maaf nyonya, Tuan muda terus mengigau dan menangis. Kami sudah mencoba menenangkannya tapi tetap tidak bisa." seorang pembantu tiba-tiba datang sambil tergopoh-gopoh.

Rini dan Tante Bella lantas bergegas menuju kamar Adam. Sementara Papa Adam yang baru keluar dari ruang kerjanya terheran-heran melihat kepnikan mereka.

"Ada apa, Ma?"

"Adam, nak..." Tante Bella tak sanggup melanjutkan kalimatnya karena perasaannya yang terlalu khawatir.

Tak menunggu lama Papa Adam sudah sampai lebih dulu di pembaringan Adam.

"Adam... Adam kenapa, nak? Ada Papa disini."

Tak ada respon, Adam masih memejamkan matanya namun air matanya masih terus luruh.

"Kak Rini... Tolong...." rintih Adam dalam tidurnya.

Rini yang sejak tadi berdiam dibelakang Papa Adam semakin tak tega melihat kondisi bocah itu. Ia mendekat ke sisi lain yang tak ditempati Papa Adam.

"Kak Rini disini... Kak Rini bersama Adam. Kak Rini sudah janji tidak akan tinggalkan Adam." Tangan Rini terus membelai dahi dan puncak kepala Adam untuk memberi ketenangan.

"Pak, Adam sedikit demam."

"Tolong jaga Adam, saya akan hubungi dokter kemari" Papa Adam berdiri untuk sedikit menyingkir.

Tak lama dokter datang memeriksa Adam, setelah selesai beliau berbicara dengan Papa dan Oma Adam. Rini tidak ikut keluar karena Adam terus menggenggam tangannya dan tak mau melepasnya.

****************

Situasi yang menguras perasaan keluarga Ardhana berlalu hingga lima hari. Mereka tak tega melihat kondisi Adam yang semakin diam dan sangat terlihat bahwa dia menyimpan luka.

Dengan kondisi seperti ini, justru Adam tidak mau berpisah dari Rini sehingga tak sedetik pun Rini keluar lagi dari kamar Adam. Dan tentunya Rini harus selalu tinggal di kamar Adam. Bahkan untuk pamit mandi, ia tidak bisa berlama-lama karena adam akan menggedor-gedor pintunya panik. Entah kenapa dia selalu takut Rini meninggalkannya.

"Nak, bisa kita bicara?" Tante Bella mendatangi Papa Adam di ruang kerjanya,karena beberapa hari ini ia bekerja dari rumah.

"Ada apa, Ma?" Tante Bella sudah memposisikan dirinya duduk di depan sang putra.

"Maaf kalau ini akan membebani kamu. Mama sudah memikirkan ini matang-matang tentang Adam. Mama harap, kamu mau mempertimbangkan pendapat Mama."

"Kalau bisa dilakukan, akan aku usahakan demi Adam, Ma."

"Bagaimana kalau kamu menikah lagi?"

"Kenapa mama berfikir seperti itu?"

"Coba amati setiap kejadian yang membuat Adan seperti ini, apa kamu tidak menemukan hal yang sama?"

"Huh..." Papa Adam menghembuskan nafasnya berat.

"Baik dulu hingga yang terjadi kali ini, semua berhubungan dengan Mama kandung Adam. Serapat apapun kita menyembunyikan kenyataannya dari Adam, selalu ada hal tak terduga yang membuat Adam mengetahui fakta tentang Mamanya. Dia membutuhkan figur seorang ibu yang selama ini tidak pernah didapatkannya. Dan kamu lihat sendiri, Adam merasakan kenyamanan dengan hadirnya Rini. Sebenarnya mama harap Rini yang menjadi ibu Adam."

Mereka memang sudah mengetahui penyebab Adam seperti ini. Saat itu, setelah melihat kondisi Adam yang tidak baik. Papanya menugaskan salah satu bawahannya untuk mengecek CCTV Mall. Dan dari sana ia mencoba menggali beberapa informasi hingga akhirnya dia menemukan akar permasalahan yang membuat Adam seperti ini.

"Ma, menikah bukan hal yang mudah untuk dilakukan."

"Coba bukalah mata dan hatimu, Rini pribadi yang baik. Bahkan Adam bisa merasakan kebaikannya."

"Ma, baik untuk Adam belum tentu baik untukku."

"Mama yakin dia juga bisa jadi istri yang baik untukmu. Jangaan samakan Rini dengan mantan istrimu. Mama mohon, setidaknya ini untuk Adam."

"Bagaimana dengan Rini? Apa Mama yakin dia mau?"

"Asal kamu mau, Mama akan coba membujuk Rini."

"Ma, aku tidak bisa. Aku tidak memiliki perasaan apapun padanya."

"Mama tahu, tapi seiring berjalannya waktu kamu bisa belajar mencintainya. Untuk saat ini kita lakukan untuk Adam. Mama mohon, nak. Ini demi Adam."

Lama terdiam, sibuk dengan pikirannya akhirnya Papa Adam menganggukkan kepalanya setuju.

...****************...

Tok Tok Tok

"Tante bisa masuk, Rin?"

"Silahkan, Tante."

Tante Bella masuk ke kamar Adam, dilihatnya Adam tidur pulas dengan tangannya memeluk tangan kanan Rini.

"Bagaimana kondisi Adam?"

"Sudah lebih baik, Tante. Tadi sempat Rini ajak mengobrol dan dia sudah mau berkomunikasi meski tidak sebaik terakhir kali. Rini juga belum berani bertanya apa yang mebuatnya seperti ini."

"Kami sudah tahu hal apa yang dihadapi Adam. Kalau boleh, sebenarnya kamu bisa membantu Adam untuk kembali seperti semula."

"Apa yang bisa Rini lakukan, tante? Kalau Rini bisa, pasti Rini usahakan."

"Kamu yakin?"

"Saya yakin, Tante. Melihat kondisi Adam yang seperti ini, hati saya rasanya sakit. Saya ingin Adam bisa ceria lagi."

"Kalau tante mau kamu menjadi Mamanya Adam apa kamu mau?"

"Tante? Apa maksud Tante?"

"Menikahlah dengan Papa Adam. Yang dibutukan Adam saat ini adalah sosok ibu. Tante harap kamu mau."

"Tapi tante..."

"Tante mohon. Jadilah Mama untuk Adam"

1
Yoon niimaa
Luar biasa
partini
good
Reni Anjarwani
lanjut thor
partini
partner kerja ,,?
bukan partner ranjang ?
ok ok kalau ketemu face to face ga sengaja kamu berani to the point langsung ngmng ke dia jangan lagi lagi berbuat seperti itu
good job ra
Reni Anjarwani
lanjut thor
Rita Murwanti
kasian bgt si Rini Dean kesambet apaan sich thor
Rita Murwanti
Dien kenapa thor kesambet ya
partini
Rin jangan diem Bae atuh,,langsung tanya ma suami biar clear
jangan Kya rea di Pendem sendiri nangis sendiri Weh ,jangan myek2 jadi wanita be strong
Rita Murwanti
lanjut thor semangat ya
Reni Anjarwani
lanjut
Rita Murwanti
bab awal okey
Keisha Alindya
berat mana sama rindu yg siap di tanggung Dilan Mel? /Facepalm/
Mimi Rifani
lanjut
Keisha Alindya
bagus thor
lanjut /Good/
Keisha Alindya
mampir thor
kelihatannya bagus
Ly_Nand: terimakasih😊👍
Boleh kasih masuka juga kok!
Biar othornya bisa evaluasi untuk karya selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!