NovelToon NovelToon
Gadis Yang Terlupakan

Gadis Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cumi kecil

Ayla tumbuh sebagai gadis yang terasingkan di rumahnya sendiri. Sejak kecil, kasih sayang kedua orang tuanya lebih banyak tercurah pada sang kakak, Aluna gadis cantik yang selalu dipuja dan dimanjakan. Ayla hanya menjadi bayangan, tak pernah dianggap penting. Luka itu semakin dalam ketika ia harus merelakan cinta pertamanya, Arga, demi kebahagiaan sang kakak.

Tidak tahan dengan rasa sakit yang menjerat, Ayla memilih pergi dari rumah dan meninggalkan segalanya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke ibu kota bukan sebagai gadis lemah yang dulu, melainkan sebagai wanita matang dan cerdas. Atas kepercayaan atasannya, Ayla dipercaya mengelola sebuah perusahaan besar.

Pertemuannya kembali dengan masa lalu keluarga yang pernah menyingkirkannya, kakak yang selalu menjadi pusat segalanya, dan lelaki yang dulu ia tinggalkan membuka kembali luka lama. Namun kali ini, Ayla datang bukan untuk menyerah. Ia datang untuk berdiri tegak, membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31 PANGGUNG KEPURA-PURAAN.

Ruang makan keluarga Darma malam itu tampak begitu mewah. Lampu kristal menggantung di langit-langit, berkilauan lembut memantulkan cahaya ke dinding marmer putih yang dingin. Aroma bunga segar bercampur dengan hidangan mahal memenuhi udara.

Malam ini bukan sekadar makan malam ini adalah perayaan ulang tahun pernikahan Papah Darma dan Mamah Ratna yang ke dua puluh lima tahun.

Dan undangan untuk Alya datang tiba-tiba.

Alya sempat menatap surat undangan itu cukup lama di ruangannya. Jantungnya berdebar, bukan karena bahagia tapi karena perasaan aneh yang sulit dijelaskan.

Untuk apa mereka mengundangnya?

Apakah mereka akhirnya sadar akan kesalahan yang telah dilakukan? Ataukah ini hanya permainan baru?

“Tuan Darma sendiri yang menyuruh sopir mengantarkan undangan ke resepsionis,” jelas Dinda yang berdiri di hadapan Alya, sedikit canggung.

Alya tersenyum tipis. “Baiklah, kalau mereka mengundang, kita datang.” Nada suaranya dingin, namun matanya menyimpan api kecil yang sulit dipadamkan.

Dinda tahu betul Alya bukan tipe wanita yang mudah percaya lagi.

...----------------...

Malam menjelang. Alya tampil menawan dalam balutan gaun hitam elegan dengan potongan sederhana, namun tetap memancarkan wibawa. Rambutnya digerai lembut, memberi kesan feminin namun kuat.

Mobilnya melaju pelan menuju kediaman keluarga Darma rumah besar penuh kenangan pahit dan masa lalu yang belum tuntas.

Begitu sampai, pelayan menyambut dengan sopan, mengantarkannya masuk ke aula besar tempat perayaan berlangsung. Musik lembut terdengar, para tamu berbicara dengan senyum pura-pura.

Di tengah kerumunan, Alya melihat mereka Papah Darma, Mamah Ratna, dan Aluna yang berdiri di samping Arga.

Ya, Arga. Pria yang beberapa waktu terakhir membuat pikirannya berantakan.

Mereka tampak serasi di mata banyak orang. Aluna mengenakan gaun putih lembut dengan perhiasan berkilau, bersandar manja di sisi Arga.

Dan ketika mata Alya dan Arga bertemu, waktu seolah berhenti.

Tatapan Arga menahan banyak hal penyesalan, rindu, juga kebingungan. Tapi Alya hanya membalas dengan senyum dingin, seolah tak ada yang perlu dijelaskan.

“Selamat datang, Alya,” suara Papah Darma memecah keheningan. Lelaki paruh baya itu tersenyum dengan gaya khasnya hangat di luar, tajam di dalam.

“Terima kasih sudah datang. Kami senang sekali kau bisa hadir di hari istimewa ini.”

Alya tersenyum sopan. “Terima kasih, Papah. Undangan ini cukup mengejutkan, tapi saya menghargainya.”

Papah Darma tertawa kecil. “Ah, tentu saja. Bagaimanapun, kau pernah menjadi bagian dari keluarga besar kami, bukan?” Nada suaranya seolah menyindir, dan Mamah Ratna ikut tersenyum tipis senyum yang bagi Alya terasa seperti belati halus di dada.

Acara berlangsung dengan tawa dan obrolan. Semua orang terlihat menikmati suasana kecuali Alya. Ia tahu sejak awal ada maksud tersembunyi di balik undangan ini.

Dan dugaannya terbukti, ketika Mamah Ratna berdiri, mengambil mikrofon kecil di tangan Papah Darma.

“Malam ini adalah malam penuh kebahagiaan bagi keluarga kami,” ujar Mamah Ratna dengan suara lembut yang dibuat-buat. “Bukan hanya karena ulang tahun pernikahan kami, tapi juga karena kami akan segera menyambut kebahagiaan baru di masa depan.”

Para tamu bertepuk tangan, penuh rasa ingin tahu.

Alya memandang ke arah Arga dan ia bisa melihat ketegangan kecil di wajah pria itu.

“Anak kami, Aluna,” lanjut Mamah Ratna, menatap lembut ke arah putrinya, “telah melalui banyak cobaan, tapi Tuhan memberkati kami dengan kesempatan baru. Dan kami percaya, tidak lama lagi, ia akan memulai babak baru dalam hidupnya… bersama seseorang yang sudah lama ada di sisinya.”

Sorotan cahaya jatuh ke arah Aluna dan Arga.

Semua tamu langsung bersorak kecil, menebak-nebak arah pembicaraan itu. Dan dalam satu detik, hati Alya terasa mencelos.

Arga mencoba tersenyum tapi senyum itu terlihat kaku. Ia menatap sekilas ke arah Alya, namun Alya sudah mengalihkan pandangannya. Tangannya meremas gelas anggur, menahan amarah dan luka yang tiba-tiba datang bersamaan.

Setelah sambutan itu, musik kembali mengalun. Beberapa tamu mulai berdansa, sementara Aluna tak henti-hentinya menempel di sisi Arga, tertawa dan berbicara manja. Alya berdiri di sudut ruangan, menatap semuanya dalam diam.

Dalam pikirannya, ia menertawakan dirinya sendiri.

“Bagaimana bisa aku berharap mereka akan berubah?”

Ia sudah terlalu sering disakiti, tapi entah kenapa, bagian kecil dalam hatinya sempat berharap bahwa mungkin kali ini, mereka akan menyesal. Bahwa mungkin Arga akan berdiri di sisinya, bukan di sisi wanita yang memusuhinya sejak dulu.

Namun yang terjadi malam ini justru sebaliknya.

Keluarga Darma memamerkan persatuan mereka dengan Aluna di tengah, seolah ingin menegaskan kepada dunia bahwa Alya tidak lagi penting.

Papah Darma sempat menghampiri Alya di sela keramaian. “Terima kasih sudah datang, Nak,” katanya, menepuk pundak Alya dengan gaya kebapakan. “Aku tahu, kau wanita kuat. Tapi ingatlah, dalam bisnis, hubungan baik jauh lebih penting dari harga diri.”

Alya menatapnya dengan tenang. “Saya setuju, Tuan Darma. Tapi dalam hidup, kejujuran jauh lebih penting daripada sandiwara.”

Papah Darma hanya terkekeh kecil, seolah kata-kata Alya tak berarti apa-apa.

Ketika acara hampir usai, Aluna menghampiri Alya dengan langkah gemulai. “Terima kasih sudah datang, Alya” katanya manis, dengan nada penuh kemenangan. “Aku senang sekali bisa berbagi kebahagiaan ini denganmu.”

Alya menatapnya datar. “Bahagia? Hati-hati, Aluna. Kadang yang terlihat bahagia hanyalah ilusi sebelum badai datang.”

Aluna tersenyum sinis. “Kalau begitu, semoga aku cukup kuat menghadapi badai itu. Karena sepertinya kau yang akan jadi anginnya, kan?”

Alya hanya tersenyum. “Kau terlalu percaya diri, Aluna. Dunia ini selalu berputar, dan kadang… yang di atas tak sadar kapan waktunya jatuh.”

Mereka saling menatap tajam dua wanita berbeda dunia, tapi disatukan oleh dendam, cinta, dan permainan rumit yang belum berakhir.

...----------------...

Ketika Alya meninggalkan rumah itu, malam terasa semakin dingin. Langit mendung, angin berhembus pelan, membawa aroma hujan yang akan turun.

Dinda sudah menunggu di mobil, tapi Alya sempat berhenti sejenak di depan gerbang besar.

Ia menatap ke balik kaca jendela di sana, keluarga Darma tertawa bahagia, seolah dunia hanya milik mereka. Alya menarik napas panjang.

“Baiklah,” gumamnya pelan. “Kalau ini yang mereka mau tunjukkan, maka aku akan buktikan… siapa yang sebenarnya akan tertawa di akhir.”

Ia melangkah masuk ke mobil, dan di balik senyum tenangnya, tersimpan bara yang semakin menyala.

1
Aceless
lanjut
Adi Sudiro
cerita jadi wanita yang cerdas dan lebih kuat mana ini Thor 🤭🤭🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
so sweet🥰🥰
Aceless
nah gitu Alya. kamu harus berani
Aceless
gereget sama Aluna yang selalu menghasut semua orang 😡
Adinda
mungkinkah pak surya atasan alya adalah sahabat dari Ayah kandung alya
Adinda
lebih baik kamu sama Sam alya
Adinda
pergi la sana Kau arga pria pengecut tak pantas sama alya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
siap² saja mommy nya si Arga akan menyesal😡😡
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Arga cowok plin plan gak punya pendirian..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Alya mulai belok ke Sam...
Riry Kasyry Lily
🥰🥰😍😍😍
Adinda
gak usah Sama arga aluna lebih baik kamu sama Sam mungkin sam lebih berkuasa dari arga
Adinda
alya sama samuel saja gak usah sama arga yang tidak punya pendirian
Adinda
Arga gak cocok sama alya gak punya pendirian
Adinda
semoga arga menyesal lebih baik kamu angkat arga setinggi tingginya Alya setelah itu hempaskan arga
tiara
semangat Alya kalahkan Aluna dengan cara yang tak diduganya
Heny
Up
Adinda
semoga alya anak kandung Orang yang lebih kaya dari darma
Adinda
alya mungkin bukan anak kandung mereka makanya mereka jahat sama alya
Marchel: Makasih kak, sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!