NovelToon NovelToon
3M's True Love

3M's True Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:478
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Cerita ini berkisah tentang perjalanan ketiga saudara kembar...Miko, Mike, dan Miki dalam menemukan cinta sejati. Bisakah mereka bertemu di usianya yang sangat muda?
Ikuti kisah mereka bertiga ^^



Harap bijak dalam membaca...
Plagiat dilarang mendekat...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Mike juga gak kayak Miko" pikir Winda.

Novita tertawa pelan.

"Tentu saja makan nasi. Oh iya Sil, sebenarnya gue mau memberitahu lo sedikit tentang Miko. Kenapa sedikit? Karena gue memang tahu sedikit tentang Miko dari Miki"

"Apa?" kata Silvia malas.

Winda merasa ingin tahu.

"Sejak kecil sampai SD Miko dan Miki itu diurus oleh alm. neneknya jadi seharusnya Miko tumbuh seperti Miki yang baik, dewasa, pengertian dan gak sombong. Logika gue begitu tapi kalau Miko jadi berubah seperti sekarang mungkin saja karena keadaan"

"Maksud lo? Miko terbentur tembok sehingga amnesia lalu berubah jadi sombong?" kata Winda.

"Bukan begitu maksud gue tapi..."

"Novi, sudahlah. Lo gak perlu mempengaruhi Silvia lagi untuk berbalik kepada Miko. Biarkan Silvia melupakan Miko. Gue gak mau Silvia tersiksa karena Miko"

"...tapi gue cuma mau membantunya. Gue melihat perasaan Silvia serius untuk Miko jadi setidaknya biar dia punya harapan"

"Lalu kalau Silvia ada harapan Miko jadi berbalik secepat itu? Gak mungkin, donk. Miko itu sekali sombong tetap akan sombong. Lo teman atau gimana, sih? Waktunya Silvia melupakan Miko. Waktunya Silvia memberi kesempatan kepada cowok lain untuk bisa menyukai dan disukai Silvia"

"...tapi Silvia cuma menyukai Miko. Kita semua sudah tahu Silvia gak akan semudah itu melupakan Miko"

"Ya tapi seharusnya lo memikirkan Silvia ke depannya. Kita harus maju. Gak bisa jalan di tempat. Silvia akan..."

"Aduh...sudahlah. Kenapa kalian jadi berdebat? Gue pusing" kata Silvia mulai kesal.

Hari terus berlanjut. Kadang Miki dan Novita berangkat bersama ke sekolah tapi kadang jalan sendiri karena tidak setiap waktu Miki bisa. Ketika itu Miko, Mike dan Miki kumpul bersama di ruang keluarga. Mike mencecar berbagai pertanyaan tentang Miki yang pacaran dengan Novita.

Selain tahu dari Miki yang jarang berangkat sekolah bersama juga sosial media yang ada foto berdua dengan Novita. Miki menceritakan sekilas tentang hubungan dirinya dengan Novita. Miko lebih banyak mendengarkan karena percaya kalau Miki bisa serius menjalani hubungan beda dengan Mike yang menggoda Miki. Mike mengenal Miki cuma cowok kutu buku.

"Memangnya Novita bisa menerima lo yang lebih senang di rumah daripada di luar? Hidup lo membosankan" kata Mike dengan menepis udara hanya sebentar.

"Buktinya masih betah ada di samping gue"

"Masih hitungan baru. Suatu hari pasti mengeluh" kata Mike dengan tertawa pelan.

"Kak Mike gak perlu meledek terus. Novita pasti selalu betah dengan gue karena gue membahagiakannya dengan cara lain"

"Begitu? Jadi kalian sudah sampai mana?" tanya Mike dengan berhenti tertawa dan tersenyum nakal.

"Maksud Kak Mike?"

"Masa lo gak paham? Benar juga ya? Lo kutu buku jadi gak kenal istilah pacaran yang sesungguhnya" kata Mike dengan tertawa.

Miko melihat Mike dengan mengerutkan dahi.

"Maksud lo apa?"

Mike melihat Miko.

"Masa lo gak paham juga?"

"Gue benar gak paham karena pikiran lo selalu ke mana-mana"

"Nah...itu. Lo tahu"

"Gue gak paham pikiran lo yang mana? Memangnya lo sejauh apa?"

"Astaga, Miko. Gak usah munafik. Kita selalu penasaran dengan hal baru"

"Memangnya yang dilakukan Miki bukan pacaran yang sesungguhnya?"

"Menurut gue gak"

"Dari mana lo tahu?"

"Coba tanya Miki"

Mike melihat Miki.

"Miki, apa saja yang lo lakukan ketika bersama Novita?"

"Makan, kerja PR, ke tempat sewa buku"

"Nah...benar dugaan gue kalau Miki cuma kutu buku" kata Mike dengan tertawa sebentar.

"Memang seharusnya begitu, bukan?" kata Miki santai.

"Benar memang seharusnya begitu" kata Miko dengan mengangguk.

"Miko, lo yakin ketika bersama Rani cuma begitu?"

"Maksud lo apa? Gue gak paham dan jangan membahas Rani lagi. Rani sudah membuang gue" kata Miko berdiri dan berjalan pergi.

"Eh...jadi kesal" kata Mike dengan melihat kepergian Miko.

"Kak Mike, Kak Miko belum sepenuhnya lupa tentang Rani jadi jangan mengungkit. Kasihan Kak Miko" kata Miki berdiri dan berjalan pergi.

"Lo mau ke mana? Jadi gue cuma sendiri?" tanya Mike dengan menghela napas.

Miki tidak menghiraukan Mike dan Mike duduk.

"Kenapa semua orang gak paham maksud gue? Gue yakin Miko pura-pura gak paham" pikir Mike.

Miko kembali memikirkan Rani. Kalau selama ini Miko sudah lupa Rani itu bohong. Gimanapun juga Miko selalu setia dengan pilihannya apalagi sudah setahun mereka pacaran tapi seolah Rani tidak mau melanjutkan. Rani juga pacar pertamanya yang diharapkan terus bersama.

"Kenapa kamu membuang aku?" pikir Miko sedih.

Winda marah karena chatnya tidak dibalas sekalipun oleh Fandi dan menggerutu dalam hati sedangkan Fandi sibuk membalas chat Devie.

Fandi : Aku masih belum bisa ke sana, Dear. Sabar, bukan?

Devie tersenyum geli dan mengetik.

Devie : Kamu berlebihan. Setiap hari kita bertemu

Fandi : Itu di kampus. Beda di luar kampus

Devie : Lalu kamu sendiri sudah sampai rumah?

Fandi : Sudah, donk. Makanya aku bisa balas chat kamu. Aku mau mandi dulu

Devie : Ya. Mandilah dulu agar wangi🤗😃

Fandi melihat lalu tersenyum senang dan mengetik.

Fandi : Sebentar ya, Dear?

Devie : Ya, Amour

Devie meletakkan handphone dengan tersenyum. Di warung Silvia mengerjakan PR selagi tidak ada pembeli dan justru merangkai huruf membentuk nama Miko dengan cara melingkari huruf M,I,K,O yang ada di kata buku cetak.

"Miko, kenapa sifat lo sombong? Gue jadi susah mendekati lo. Gue masih sakit hati dengan perkataan lo yang terakhir. Misalnya gue sombong seperti lo sebenarnya gak butuh diajarkan. Gue bisa cari bahan sendiri atau tanya langsung ke guru kalau ada mata pelajaran yang gak paham. Gue cuma mau basa basi sama lo agar bisa dekat" pikir Silvia pelan.

Silvia menghela napas.

"Gue juga yang bodoh. Sudah tahu sifat Miko begitu tapi gue tetap berharap. Kalau dibandingkan dengan Miko memang gue gak ada apanya jadi wajar dia gak melihat gue sedikitpun" pikir Silvia pelan.

"Kamu capek, Sil? Kalau capek masuk saja dan istirahat"

Silvia jadi merasa tidak enak. Seharusnya dia tidak menghela napas panjang sehingga terdengar mamanya.

"Gak. Aku masih kuat. Kalau sudah mengantuk pasti aku bicara"

"Mama gak mau kamu masih memaksa. Kamu masih ada tanggung jawab sekolah"

"Aku masih bisa, Ma"

Mamanya mengangguk paham.

"Fokus. Fokus, Sil. Gue tetap harus mempertahankan beasiswa" pikir Silvia memberi semangat kepada dirinya sendiri.

1 bulan 1 minggu kemudian

Miki sampai di rumah Novita dan dipersilahkan masuk oleh satpam lalu Miki tersenyum dan berjalan masuk. Ketika Miki baru sampai di halaman Novita sudah datang dan memanggil Miki dengan tersenyum senang lalu Miki melihat dan tersenyum. Novita melihat Miki seolah menyembunyikan sesuatu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!