NovelToon NovelToon
SISTEM PAHLAWAN WANITA

SISTEM PAHLAWAN WANITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dunia Lain / Harem / Penyelamat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riizer13

Gala, seorang pemuda hidup sebatang kara yang selalu memegang nasihat orang tua.

"Selalu menolong di dalam langkahmu, jaga perempuan baik-baik, dan bantu orang yang membutuhkan."

Akan tetapi, nasihat orang tuanya tak sengaja membuat Gala celaka di suatu malam, dan hampir terbunuh.

"Akankah aku mati sekarang?" Gala berkata dalam hatinya.

Tiba-tiba....

[Ding! Sistem Pahlawan Wanita terikat!]

Sejak suara itu muncul di kepalanya, takdir Gala berubah sepenuhnya dan penuh keajaiban. Tugas demi tugas yang dikeluarkan sistem, menciptakan sosok Gala yang tak terkalahkan.

Suatu hari, banyak monster dan penjahat dari berbagai dunia berkumpul untuk melawan seseorang.

Gala yang berdiri di depan ribuan wanita hanya tersenyum menghadap mereka semua. "Apakah kalian siap untuk dihancurkan?"

Novel ini hanya fiksi belaka dan khayalan author semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Logo Aneh

Logo yang ada di kartu nama wanita itu sangat familiar, Gala pernah melihatnya di suatu tempat.

"Bukankah ini logo yang ada pada tubuh para penjahat kelamin saat menyerang Linda?" Gala teringat langsung tentang kejadian sebelumnya. "Benar, logonya memang sama dengan logo di mereka."

Setelah memastikan sungguh-sungguh, tebakan Gala tidak akan salah, logo yang tidak asing ini memang logo dari sebuah kelompok bernama Macan Hitam.

Gala mencari geng tersebut di Gugel, tapi yang keluar hanyalah kasus-kasus kriminal tanpa memberi tahu mengenai apa itu Macan Hitam.

"Macan Hitam?" Gala menyipitkan matanya sesaat lalu menyimpan kartu nama itu ke dalam saku celananya.

Fokus bekerja sepenuh hati, waktu pun terasa ikut menjadi cepat, tiba-tiba saja waktu pulang hanya tersisa beberapa menit lagi.

Gala yang dikerumuni oleh banyak rekan kerja wanitanya mencoba untuk cepat-cepat turun ke tempat karyawan. Sayangnya, cengkeraman mereka begitu kuat hingga Gala diam-diam memberi kode bantuan kepada teman-temannya.

"Minggir-minggir, kami semua ingin membahas sesuatu, beri kami ruang." Salah satu teman Gala mencoba membelah kerumunan.

Teman Gala yang lain pun langsung mengikuti cara temannya tersebut untuk menyingkirkan rekan kerja wanita yang lain. Cara mereka efektif meski butuh waktu yang lama dan usaha besar.

"Apa-apaan, kalian! Kenapa ganggu kami sedang merayu pangeran!"

"Wooo! Kalian semua benar-benar tidak asyik! Ganggu kami sedang menikmati keindahan ciptaan tuhan!"

"...."

Beberapa dari rekan kerja wanita Gala memarahi teman-temannya yang mencoba menjauhkan mereka dari Gala. Respons marah mereka bercampur candaan, tidak serius, tetapi mereka tetap merasa kesal.

Gala menggelengkan kepalanya melihat mereka semua berinteraksi penuh tawa dan canda.

Di tempat karyawan mengganti pakaian dan siap-siap pulang, Gala yang berdiri bersama Raina mendadak melihat salah satu rekan pria menggunakan gelang berlogo Geng Macan Hitam.

"???"

Butuh waktu beberapa detik Gala memproses kejadian tak disangka tersebut. Di dalam hatinya ia membuat rencana. "Aku akan mengikuti di mana dia pergi," ujar Gala di dalam hati.

Melihat Gala yang menatap salah satu rekan kerja prianya, Raina merasa aneh dan bertanya, "Mengapa kamu melihat Rian terus? Ada sesuatu yang salah dengannya?"

"Tidak ada, aku tidak punya masalah dengannya," jawab Gala menggelengkan kepalanya. "Aku baru sadar Rian selalu masuk shift siang selama bekerja."

"Memang, ia sengaja meminta jadwal kerja shift siang selama bekerja di tempat ini," jelas Raina memvalidasi pikiran Gala.

Benar ingatannya, temannya satu ini selalu masuk shift siang saat bekerja di sini dan jarang sekali masuk shift pagi. Sangat aneh apabila dipikir lebih lagi.

"Oke, terima kasih infonya." Gala tersenyum kepada Raina.

Melihat senyum Gala membuat Raina tidak enak hati. Pasti ada sesuatu yang dipikirkan oleh Gala. Namun, Raina membuang pikiran itu.

Mereka berdua pergi bersama ke rumah seperti biasa, ada perbedaan kali ini, Gala meminta Raina untuk pergi dahulu karena ia ingin mengikuti Rian pulang.

Tentu saja ini menjadi pertanyaan besar untuk Raina. Entah apa tujuan Gala membuntuti Rian pulang, yang kelas hati Raina merasa aneh.

Ingin menolak awalnya, bujukan Gala begitu ampuh membuat Raina menjadi penurut. "Tunggu aku di rumah, aku janji aku takkan kenapa-kenapa. Semuanya aman seperti yang aku janjikan." Gala mengeluarkan kalimatnya dengan tersenyum lembut.

Siapa pun wanitanya, pasti akan luluh jika diperlakukan seperti ini oleh Gala. Pria pun bisa belok orientasi seksualnya.

"Hum, oke. Jangan lama-lama, ya." Raina memasang wajah sedih sebelum pergi ke rumah sendirian.

Gala masih menahan senyumannya ketika Raina pergi, dan saat wanitanya tak terlihat lagi, senyuman itu digantikan oleh raut wajah yang datar.

Vroom!

Ketajaman mata Gala diandalkan sekarang, ia mengingat informasi tentang rumah Rian dari Raina. Wanitanya dapat alamat rumah Rian dari temannya yang kebetulan cukup dekat dengan Rian.

Sepeda motor besar milik Gala begitu limcah di jalanan bagai ikan di dalam air. Ia menyalip banyak kendaraan demi mengejar waktu untuk tiba di rumah Rian.

Ketika sampai di daerah perkampungan Rian, sepeda motor Gala berhenti tak jauh dari rumah yang diduga rumah Rian atas petunjuk Riana.

"Kurasa dia baru sampai di rumah," pikir Gala melihat rumah di kejauhan menyala di ruang dalamnya. "Oke, aku sekarang tahu di mana rumahnya, dengan ini aku mudah untuk memantau."

Gala berniat ingin memperhatikan temannya satu ini karena logo yang ada di gelangnya. Memastikan apakah temannya sungguh anggota Geng Macan Hitam atau bukan.

Tepat ketika Gala ingin menarik gas, pintu rumah Rian terbuka dan menampilkan Rian yang keluar dari rumah.

"Mau ke mana dia?" Gala mengubah posisinya ke tempat yang tidak dilihat Rian.

Rian tidak tahu keberadaan Gala, ia fokus pada persiapannya sebelum menaiki sepeda motor.

Brum!

Suara motor yang melaju pelan terdengar di telinga Gala, matanya terus mengunci Rian yang pergi bersama sepeda motornya ke suatu tempat.

Gala buru-buru menyalakan sepeda motornya lalu mengikuti dari jauh ke mana Rian pergi.

Untungnya, helm yang Gala gunakan jenis menutupi muka atau full face, wajahnya menjadi tidak bisa dilihat jelas.

Di jalan Gala mengekori Rian pergi, jalanan yang dilewati benar-benar ia ingat. Makin lama jalanan yang mereka lewati makin sepi, banyak toko-toko yang sudah tutup, padahal ini belum tengah malam sekali.

"Ke mana dia sebenarnya?" Gala melirik kiri dan kanannya.

Pemandangan di sisi jalanan hanya ada banyak toko pinggir jalan yang tutup, beberapa kendaraan lewat begitu kencang.

Tidak tahu kenapa, Gala merasakan hawa yang tidak nyaman dari jalanan yang Rian lewati.

Beberapa menit kemudian, Gala melihat Rian memasuki sebuah bangunan yang tampak ramai oleh lampu dari dalam dan disambut beberapa orang.

"Tempat diskotik? Aku baru tahu di sini ada tempat hiburan seperti ini." Gala menaikkan alisnya dan mencoba memperlambat kecepatan sepeda motornya.

Penglihatan Gala begitu tajam, ia bisa melihat dengan jelas dari jarak ratusan meter.

Raut wajah Gala berubah saat memfokuskan perhatiannya pada orang-orang yang menyambut Rian. Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian yang punya logo Geng Macan Hitam.

Tanpa bicara sedikit pun, kecepatan sepeda motornya dinaikkan lalu berputar arah menuju ke jalan pulang.

Begitu sampai di rumah, Gala melihat beberapa foto yang ditangkapnya diam-diam. Gambar yang ada di foto itu adalah tempat hiburan yang Rian kunjungi.

"Apa itu?" Raina yang melihat layar ponsel Gala dan bertanya penasaran.

"Foto yang aku ambil dari mengintai Rian." Gala mengarahkan layar ponselnya ke Raina.

Raina bisa melihat dengan jelas fotonya, wajahnya masih terlihat kebingungan. "Bukannya itu hal biasa? Teman-temanku juga sering ke tempat diskotik seperti itu."

"Bukan masalah tempatnya, tapi pakaian yang mereka kenakan." Gala menunjuk tepat ke arah logo Macan Hitam.

"Lalu?" Raina masih tidak mengerti.

Gala tersenyum tanpa marah dan mulai menjelaskan. "Logo yang aku tunjuk adalah logo dari satu geng. Namanya Macan Hitam, tujuannya dibentuk aku belum tahu, tapi yang pasti mereka bergerak di jalur ilegal."

Raina melihat Gala dengan ekspresi tak percaya. "Jadi, mereka kriminal?!"

"Benar."

[Ding! Misi telah dirilis!]

1
Dean Adam
Thor Emg Novel Savior Ga Bakal Lanjutkan Lagi Kah?
Dean Adam
P
Mas Alif
kan kata nya gak bisa bahasa jepang
THIRTEEN: Inggris Pak, nanti dijelasin
total 1 replies
Mas Alif
gala ngomong pakek bahasa apa we?
badakpunah
nice
badakpunah
alurnya cerita sama kosa kata bagus thor.


lanjutkan.
Katsumi
lah ini Nobel lu toh 🗿
🛌
lu dari mana authorr gw kangen tau GK tiba² ngilang /Sob//Sob/
🛌: ooh udah kerja ya dikira nya masih SMA loh🫠
THIRTEEN: Kerja euy sekarang mah
total 3 replies
Tara
another sistem story
syyy
mnjdi pman 10pnakn ga dilnjutin?
THIRTEEN: nanti mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!