NovelToon NovelToon
Menembus Senja

Menembus Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:59.5k
Nilai: 5
Nama Author: ARSY AL FAZZA

Pada masa modern jaya pura, Krani, seorang pendidik yang bekerja di sekolah negeri favorit terlibat dalam sebuah drama politik, forum pencitraan dan manusia seribu topeng yang menyebabkan ia harus berurusan masalah tiada henti. Sebuah peristiwa membuatnya tidak sadarkan diri, kemudian dia menemukan dirinya berada di era jaya pura zaman lalu dan terperangkap dalam tubuh seorang perempuan bernama Renggana yang ternyata akan menikah dengan Raja Paku bumi.
Sejak saat itu Krani dalam tubuh Renggana harus menyesuaikan diri dengan jaman Jaya wilayah wangsa selatan sebagai ratu Renggana juga terlibat dalam intrik kerajaan. Berbagai kejadian yang tidak terduga muncul selama Krani hidup sebagai Renggana. Berhasilkan kah kembali ke masa modern dan keluar dari tubuh Renggana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gemilang

Bidik anak panah melesat mengenai punggung sang ratu. Di sudut yang sulit terjangkau, sang ratu memeluk tubuh sang raja untuk melindunginya. Raja sangat terkejut, dia melihat anak panah menancap di tubuh sang ratu yang terjatuh kesakitan.

“Argghh__ sttthh! Cuma luka kecil. Aku bisa menahannya.”

“Ratu! Rakut ku!”

Sang raja menangkap tubuh sang ratu yang terjatuh. Dia menoleh sosok pemimpin pasukan khusus perdana Menteri pertahanan. Satu anak panah mulai terlepas lagi di halau penjaga raja. Pengejaran bandit yang terbilang memiliki kekuatan super dari obat-obatan terlarang membuat tubuhnya tahan banting. Penjaga raja di bantu panglima perang istana dan ketua pasukan inti raja membunuh pemimpin pasukan.

Pada hari itu, suara ledakan Meriam tidak henti terdengar. Raja kecil yang akan di angkat menjadi penguasa Wangsa ketakutan. Dia menutup telinga bersembunyi di balik kursi kebesaran. Ibu suri menoleh kursi rasa kosong, dia menanyakan pada dayang namun dayang hanya berani menunjuk kea rah belakang.

“Apa yang kamu lakukan disitu yang mulia raja. Tunjukkan kewibawaan mu sebagai raja di depan semua orang.”

“Ya ibu suri agung.”

Di dalam peperangan, sang perdana Menteri pertahanan mengincar raja. Dia menyayat lengan sang raja. Tidak hanya itu, dia mengayunkan pedang ke leher sang ratu. Jurus menghindar, Krani hafal Gerakan dari buku ilmu bela diri yang pernah dia baca. Dia menjauh dari lawan, menyepak titik tumpu kaki sang Menteri.

“Hiyaahh!” Syaattt____ lemparan pisau kecil menancap di dahi Menteri pertahanan. Nyawanya dalam sekejap menghilang. Ratu Renggana menarik anak panah yang tadi menancap di tubuhnya. Dia yang mulai hampir kehabisan darah merengkuhkan tubuh ke Pundak sang raja.

Jiwa Krani yang berada di dalam tubuh Renggana mulai berpindah ke tubuhnya sendiri. Dia terbangun, nafas tersengal-sengal menatap ke sekeliling. Kamar tidur yang luas dan hangat, ibu yang tertidur di sofa.

“Ibu…” panggilannya membangunkan ibunya yang tersenyum Bahagia melihatnya telah sadar. Krani di peluk ibunya, dalam benak mengucapkan Syukur anaknya telah Kembali. Tapi, Krani mulai gelisah mengingat perjuangannya di negeri Wangsa Bersama raja belum selesai.

“Apakah Paku bumi bisa selamat? Renggana, bagaimana dia?” gumam Krani.

Ibunya mengurus Krani dengan penuh kasih sayang. Dia masih harus banyak beristirahat, sang ibu menceritakan selama tujuh hari Krani koma dan mulai di pindahkan kerumah tiga hari kemudian Ketika dokter mengatakan dia telah berhasil melewati masa kritis.

Di dunia modern, menggunakan mesin canggih. Dunia digital yang salah satunya dalam perangkat laptop. Dia membuka situs pencarian Sejarah raja Paku bumi, menghitung era kekuasaan dan silsilah keluarga besar.

“Akhirnya. Dia berhasil! Huahh! Di masa Wangsa tercatat sebagai negeri yang maju akan ilmu pengetahuan dan keterampilan” batin Krani melebarkan senyuman.

“Wanita itu pergi.” Sang Ratu Renggana membuka mata merasakan di dalam tubuhnya tidak lagi ada jiwa yang lain. Dia mengguncangkan tubuh raja, menekan Gerakan memompa jantung. Raja membuka mata melihat sang ratu Renggana menangis tersedu-sedu.

“Aku baik-baik saja ratu ku” ucap raja mengusap air mata.

“Syukurlah. Raja, cepat masuk ke ruangan kebesaran.”

“Tidak, kau prioritas ku. Aku akan mengobati luka mu ratu.”

“Yang mulia raja, mohon segera ke wilayah penobatan. Hamba yang akan mengurus ratu.”

“Cepat yang mulia raja.”

Ratu mengikat pita miliknya ke lengan sang raja yang terkena sayatan. Dia merapikan jubahnya, saat itu dengan berat hati sang raja meninggalkannya. Di dalam ruangan kebesaran, raja berjalan ke kursi kebesaran. Ibu suri, para perdana Menteri pilihan dann para dayang sangat terkejut melihatnya.

“Turun dari sana” ucap sang raja ke calon raja kecil yang akan di nobatkan.

Para musuh ketakutan berlari ke tempatnya masing-masing. Di wilayah Istana sang ratu, tabib Kerajaan mengobati luka sang ratu. Raja melihat dayang-dayang berlalu Lalang membawa wadah yang berisi darah dan kain kasa.

“Tabib, bagaimana keadaan ratu?”

“Yang mulia, kondisi ratu bertambah buruk karena anak panah beracun. Tidak hanya itu, ratu juga menunjukkan tanda-tanda keguguran.”

“Lakukan yang terbaik untuk ratu. Tabib, aku mempercayakan mu.”

“Baik yang mulia.”

Sepanjang malam sang raja menjaga ratu Renggana. Keajaiban terjadi, ratu terbangun menatap wajah raja. Tabib yang di panggil untuk segera memeriksanya mengatakan kondisinya telah membaik.

“Yang mulia ratu dan bayinya selamat raja” ucap tabib.

“Terimakasih ratu ku.”

Raja memeluk sang ratu, dia tidak sanggup menahan air mata yang mulai menggenangi sudut netra.

......................

Rasa ketakutan menghantui Kedua inti Klan.

Ibu suri memukul meja, dia tidak mengira sang raja memiliki kekuatan yang terlalu besar. Dayang pendampingnya membanting pintu, memberitahu berita yang menambah kacau.

“Yang mulia ratu. Anda akan di pindahkan ke wilayah pembuangan para selir bangsawan.”

“Apa? Hah! Tidak ada yang bisa mengusir ku. Akulah yang selama ini mengendalikan Wangsa!”

Ibu suri berjalan ke luar pintu. Beberapa dayang mendorongnya masuk. Mereka menutup pintu berjaga di depan.

“Beraninya kalian! Aku akan memenggal kepala kalian semua! Buka pintunya!”

“Yang mulia ratu memasuki ruangan Tengah klan!” ucap dayang Kribo.

Pintu terbuka lebar, sang ratu berdiri di depan ibu suri yang mengepalkan kedua tangan. Ratu Renggana di hari itu memakai riasan mewah, gaun indah berkibar harum bunga mawar merah. Di menahan tangan ibu suri yang akan menamparnya.

“Ibu suri, masa kejayaan mu telah berakhir. Kau tidak bisa menyentuh ku, kalau itu terjadi maka aku memastikan kau tidak bisa menghirup udara dengan tenang. Kalau kau mau mati, mati saja di Istana.”

"Bukan kah ku dengar kau sedang kritis? Kenapa kau tampak sehat?"

"Obat terbaik adalah melihat musuh ketakutan ibu suri."

“Tidak! Akulah penguasa negeri ini! Dayang pendamping, cepat tahan dia!”

Ibu suri menunjuk, dayang-dayangnya di halangi para dayang sang ratu. Para pengawal raja memasuki ruangan menangkap para dayang ibu suri dan menarik paksa ibu suri keluar Istana. Teriakan ibu suri yang tidak mau pergi.

Senyap, ratu mengangkat kedua tangan melihat kursi kebesaran penguasa kedua inti klan. “Dasar wanita bau tanah! Kau terlalu memaksakan diri. Aku lah pemenangnya!” ucap sang ratu.

"Selamat yang mulia..."

Dia telah melewati masa sulit, jebakan rancau, lemparan tusukan belati, air minum beracun dari ibu suri dan para musuh lainnya.

“Dayang Kribo, apakah kau sudah siap melakukan misi selanjutnya? Oh ya dayang pendamping, aku rasa tugas mu semakin banyak.”

“Kami siap sedia yang mulia” ucap kedua dayang secara bersamaan.

Masih dalam suasana penurunan tahta, ibunda ratu Nah di kurung di Istana barat. Para perdana Menteri mendapat hukuman mati dan pengusiran para keluarga musuh agar tidak mendapatkan gelar tertinggi.

“Aku pikir setelah peperangan berakhir maka tugas ku berkurang. Lihatlah tumpukan gulungan kertas ini! Huuhh!” keluh sang panglima Istana.

1
Pojok baca
mengulas wanita yang mandiri dan tangguh
milki
semoga kamu tetap kuat ratu. kabar akan selalu tiba. kabar yang tidak terduga
oppah
rate
oppah
pangeran agung krisan nggak mikir dua kali bertindak hal yang salah. fokus akan tujuan. percuma pria tapi nggak ada wibawa
🐈Mozza
terkejoet badan baca anak-anaknya udah pada besar😫 apakah para pangerannya ketampanannya jauh di atas rata-rata dari kuh?? menunggu episode reinkarnasi galih hidup kembali.
pgri
para pangeran sangat membutuhkan ibunya. harapan ku, mereka cepat dewasa. namun, gimana jadinya kalau tau ada wanita yang berbeda di dalam tubuh sang ratu??
👑 Muzammil📿
memang pemeran antagonis di perlukan dalam sebuah cerita. tapi jujur di dalam cerita ini perannya terlalu jahat😭
👑 Muzammil📿
rate miss
pgri
bintang
Abu dubai
rate bintang lima bersinar
Abu dubai
semangat membara di tengah kegalauan krani yang menyatu di dalam jiwa ratu renggana. masih tersisa puing ingatan!!!! asik
pgri
rate5
👑
rate
swim
tepuk tangan meriah atas kerja keras dan kesetiaan sang dayang kribo. padahal menurut cerita, dia adalah dayang awal di bawah kaki tangan ibu suri gila
swim
rate
swim
menempuh jalur berliku. pasti hidup ratu menahan tekanan batik susah banget
🍓 Strawberry
semoga husnul khatimah. turut berduka. semoga keluarga yang di tinggalkan sabar dan tabah.
👑AR
rate
pgri
⭐⭐⭐⭐⭐
moon
apakah sedikit banyaknya sang ratu merasa sendiri? sanggup tidak menikmati tahta dengan mengabaikan bayangan lalu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!