NovelToon NovelToon
Sang Pengawal Tampan

Sang Pengawal Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Kultivasi Modern / Penyelamat
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: BagusBLTR

Bagaimana jika seorang pengawal ternyata menyimpan berbagai keterampilan seni bela diri tingkat dewa? Walau dirinya hebat, namun dia sangat rendah hati dan tidak pernah menonjolkan dirinya di depan umum.

Walau sekarang tingkat kultivasinya belum sampai pada tahap itu, namun kekuatan yang ada terus berkembang dengan pelatihan-pelatihan secara langsung di setiap pertarungan.

Apa sebenarnya yang dia cari?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BagusBLTR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #20 Terjadi Masalah

Mereka telah sampai di sebuah luar vila besar bak istana dengan tanah yang luas dan berpagar sekelilingnya. Banyak penjaga yang berada di gerbang utama dan sepertinya bukan orang-orang sembarangan.

Dari penampilan para penjaga keamanan, terlihat mereka sangat terlatih dan memiliki kemanpuan yang kuat. Tanpa dikomando, mereka membuka gerbang dan membungkuk saat mobil melewati mereka. Ini yang membuat semua orang di dalam mobil sangat heran.

Sementara, Intan sedang tertidur dan tidak tahu kalau mereka semua sampai di sebuah vila. Pada akhirnya, mereka sampai di vila. Terlihat para pelayan menyambut mereka dan berjumlah puluhan orang. Jack yang adalah Kepala Pelayan juga berada di sana.

"Selamat datang kembali, Tuan, Nona!" Ucap para pelayan sambil membungkuk ketika melihat Elang turun dari mobil.

Intan, yang masih tidur saat itu digendong oleh Elang dan langsung membawanya masuk diikuti Pangeran Lintang Angel, Vanessa, Nina dan Johan.

Dalam hati setiap orang tentu saja berpikir bahwa ini adalah milik Elang. Tak menyangka bahwa Elang sebenarnya adalah orang yang kaya.

Saat itu, Intan yang digendong membuka mata. Dia terkejut karena berada di sebuah rumah yang tak asing baginya.

"Ayah?" Intan penasaran.

"Kamu sudah bangun? Coba lihat kita ada di mana?" Tanya Elang.

Intan memandang berkeliling. Dilihatnya ada Pangeran Lintang, Putri Angel, Putri Vanessa dan dokter Nina serta Johan. Sementara di belakang mereka ada para pelayan yang tak asing bagi Intan.

Intan minta turun dan langsung berjalan ke sebuah pintu. Beberapa pelayan langsung bergegas ke arahnya dan segera membukakan pintu.

"Silahkan masuk, Nona!" Ucap para pelayan.

Intan tidak langsung berjalan masuk, namun memandang ke arah Angel dan Vanessa. Tangannya melambai dan mengajak mereka berdua masuk. Angel dan Vanessa segera menuju ke arah Intan. Mereka berdua diajak masuk.

Setelah masuk, Intan kemudian mengambil mainannya. Banyak sekali. Ada berbagai boneka besar. Para pelayan kemudian mengambilkan juga mainan lain.

Vanessa dan Angel kini sibuk bermain bersama Intan.

Sementara Elang, kini sedang duduk di ruang tamu bersama Pangeran Lintang dan dokter Nina. Jack berdiri di sana menunggu instruksi. Sementara Johan baru saja masuk setelah memarkirkan mobilnya.

"Apakah vila ini milikmu?" Tanya Pangeran Lintang. Elang hanya tersenyum saja.

Ponsel Elang berbunyi, "Halo!" Sapa Elang.

"Tuan Muda! Grup Permata Biru yang merupakan partner utama kita dalam proyek pengembangan kanal wisata perbatasan Provinsi Selatan mengalami banyak sekali kerugian. Beberapa hari ini terjadi penurunan saham dan mengakibatkan Grup Permata Biru tidak bisa menjalankan semua proyeknya! Jam tiga belas nanti,mereka akan mengadakan. Rapat pemegang saham. Presiden Grup menginformasikan jika tidak ada investor masuk, mereka akan menyatakan grup bangkrut!" Ucap seseorang dari seberang telepon.

"Aku mengerti! Aku akan ke sana! Jangan mengatakan apapun pada mereka!" Jawab Elang. Panggilan ditutup dan ponsel Elang berbunyi lagi. Itu adalah panggilan dari Marissa, ibu angkat Elang.

"Ya, Ibu!" Sapa Elang.

"Elang, saham perusahaan Niken anjlok. Sudah berbagai cara dilakukan tapi Niken belum bisa mengatasinya!" Jawab Marissa.

"Iya, Ibu! Aku akan berusaha membantu Niken. Aku akan segera kesana!" Sahut Elang.

"Apa kamu sudah kembali? Kenapa tidak langsung pulang? Di mana cucuku?" Tanya Niken.

"Ibu, nanti aku akan segera kesana. Aku akan membantu Niken dulu. Jangan khawatir soal Intan. Nanti dia juga akan aku bawa kesana!" Ucap Elang.

"Baiklah! Cepatlah kemari!" Lalu panggilan ditutup

"Pangeran, aku akan pergi bersama dokter Nina. Aku harap Anda dan Putri bisa istirahat dengan nyaman. Tenang saja, tidak akan ada pembunuh yang berani masuk kemari. Jack akan melayani kalian semua." Ucap Elang.

"Jack, perintahkan semua keamanan untuk tetap berjaga. Ketika aku pergi, tidak ada tamu yang diperbolehkan masuk. Bilang ke Intan aku akan ke perusahaan. Bersiaplah, aku nanti akan membawanya ke rumah neneknya!" Perintah Elang pada Kepala Pelayan Jack.

"Baik, Tuan Muda!" Jawab Jack dan langsung pergi.

"Apakah aku boleh ikut denganmu?" Tanya Pangeran Lintang.

Elang menggeleng. "Anda tahu sendiri soal pengumuman dari Istana Awan, sebaiknya Anda dan Putri tidak tampil dipublik sementara waktu."

"Baiklah! Aku hanya akan patuh padamu!" Jawab Pangeran Lintang.

"Dokter, ayo kita pergi!" Ajak Elang. Namun sebelum pergi, mereka mengganti pakaian dengan pakaian biasa. Mereka memakai pakaian teknisi dan pergi menggunakan mobil pickup.

...****************...

Ruang pertemuan Grup Permata Biru

Rapat para pemegang saham telah dimulai.di sini justru terjadi perdebatan antara Presiden Grup dan seorang pria paruh baya dan seoeang pemuda.

Kedua pria tua dan muda menginginkan posisi presiden.

"Karen, kamu sudah terbukti tidak becus memimpin perusahaan. Jadi sekarang aku minta kamu mundur sebelum semuanya menjadi kacau. Aku sudah meminta Tuan Muda Keluarga Permana untuk berinvestasi. Kamu sudah diberi kesempatan dan hari ini adalah hari terakhir kesempatanmu! Jadilah gadis penurut. Tuan Muda Hirmen menginginkanmu, sebaiknya kamu bersikaplah baik dan menikah dengannya! Aku sudah memutuskan proyek di perbatasan yang diminta oleh Grup Permana akan diserahkan pada Grup Permana!" Ucap pria paruh baya.

Karen, yang adalah Presiden Grup Permata Biru hanya diam saja. Tampak dia merasa kalah hari ini dan dengan terpaksa menyerahkan posisi Presiden Grup pada pamannya. Sebenarnya Karen sangat marah soal proyek yang akan diserahkan pada Grup Permana. Pada awalnya, dia berhasil memenangkan proyek puluhan triliun itu ketika bersaing dengan Grup Permana. Namun kejadiannya sampai di sini, dia bahkan tidak sanggup mengatasi krisis di perusahaan hingga membuat saham grup menjadi anjlok.

"Baiklah! Tapi, mengenai aku harus menikah dengan Tuan Muda Hirmen, aku tidak akan pernah melakukannya! Jika kamu mau, kamu saja yang menikah dengannya!" Jawab Karen.

"Eh, Kakak! Sebaiknya kamu jangan katakan itu! Tuan Muda Hirmen adalah pewaris Keluarga Permana dan Grup Permana. Hidupmu akan sangat bahagia." Menyahut seorang pemuda berusia dua pulih lima tahunan.

Karen tidak menjawab. Tiga hari lalu, mereka telah bersepakat jika Karen tidak bisa mengatasi gejolak dalam perusahaan, maka dia akan menyerahkan posisi presiden pada pamannya.

Saat itu, seorang pemuda didampingi seorang gadis masuk. Dia adalah Tuan Muda Hirmen dan gadis yang mengikutinya adalah asisten pribadinya.

"Eh, Tuan Muda! Anda datang tepat waktu!" Ucap pria paruh baya.

"Bagaimana? Apakah sudah terjadi kesepakatan?" Tanya Hirmen.

"Tuan Muda jangan khawatir, semua berjalan baik. Posisiku sekarang adalah Presiden Grup.

"Oh, bagus sekali! Bagaimana soal pernikahanku dengan Karen? Apakah itu juga sudah dibicarakan?" Tanya Tuan Muda Hirmen.

Pria paruh baya dan pemuda saling pandang. Mereka terlihat tidak senang dengan Karen.

"Sudahlah tidak apa-apa, William. Aku juga tidak terlalu suka padanya. Aku sudah menemukan gadis yang lain yang lebih cantik. Namanya Niken. Dia adalah Presiden Grup Intan Sakti. Bagaimana menurutmu?" Tanya Hirmen.

"Hahaha! Tuan Muda memang seleranya tinggi sekali! Dia memang sangat cantik!" Jawab pria tua.

"Tuan Muda, sebaiknya kita tanda tangani pengalihan posisi presiden dulu. Nanti kita bicarakan yang lainnya. Bukankah Tuan Muda menginginkan proyek di perbatasan Provinsi Selatan?" Ucap pria paruh baya yang dipanggil William.

"Ohya, benar!" Jawab Hirmen.

Lalu seseorang membawa dokumen pengalihan posisi presiden dan diletakkan di meja.

"Karen! Cepat tanda-tangani! Semua pemegang saham telah menyetujuinya" Perintah William dengan wajah berbinar.

Karen mengambil pena yang ada di atas dokumen, membuka penutupnya dan bersiap untuk menandatanganinya.

"Tunggu!"

Baca novel yang sudah tamat!

1
Was pray
nunggunya lama up nya cuma pendek, gak sepadan deh thor
Ita Xiaomi
Tiger mah takut ama Elang apalg ada Intan😁
Ita Xiaomi
Intan mengingatkan ku pd Sarah di novel Pangeran Terkuat Menjadi Koki.
Ita Xiaomi
Beda ceritalah Intan klo ayahmu yg peluk mereka 😁
Ita Xiaomi
Kasihan jg ama org2x yg menjd jahat krn ditaklukkan dan diperintahkan.
Ita Xiaomi
Kocak si Intan. Santuy 😁.
Ita Xiaomi
Jgn2x tuan Billy nih yg disuruh Elang utk antarkan bahan bakar.
Ita Xiaomi
Kasar sekali. Ndak ada akhlak.
Ita Xiaomi
Salut ama Elang.
Ita Xiaomi
Keren nih bpk yg care banget ama anaknya.
Ita Xiaomi
Menggemaskan si Intan 😁.
Lea_Rouzza
meĺuuu nyimakk tor
Daniela Whu
namax intan berubah" kadang"
nama panjang x mungkin ya intan dara siapa gitu🤔
Rista Ayu
lanjut thor
Daniela Whu
kl msih jam 1 itu bukan msih siang 😏
Nani Suryani
lanjutkan...sangat menarik
Gus: tentu saja, semakin seru nantinya, tunggu ya
total 1 replies
Rocky
Semangat terus Thor berkarya 🙏
Gus: makasih ya, kamu setia banget🙏🏻👍
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
Rista Ayu
👍👍👍👍
Rista Ayu
ini ceritanya penghianatan adik kandung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!