Gadis cantik dari desa yang ambisius dengan segala lika liku kehidupannya, dimulai dari keluarga, karir, percintaan, hingga terbentuk "Selintas Imajinasi" yang seumur hidup akan terus menghantuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20
"A... Abang" Tanya Ayu.
Ayu yang pada saat itu terkejut dan merasa bahagia karena kakaknya sangat sehat dan sukses. Lain halnya dengan Andi. Andi sendiri sudah muak dengan semua keluarganya termasuk Ayu. Andi benar - benar sudah memutuskan silaturahmi dengan keluarganya.
"Keluar, keluar dari ruangan saya! " Ucap Andi dengan nada tinggi kepada Ayu.
Ayu yang pada saat itu memiliki harapan tinggi, sudah bersemangat menghadiri panggilan wawancara kerja lantas naik pitam karena dirinya merasa tidak terima dengan sikap kakaknya itu.
●●●
"Maaf ya Pak Andi, saya ke sini bukan atas dasar mengemis, melainkan atas dasar undangan melalui email, tolong dong sikapnya di jaga, cermin kan diri Anda sebagai seorang atasan jika Anda merasa tidak berkenan menjadi seorang kakak, setidaknya Anda memiliki etika kerja". Ucap Ayu dengan penuh kedewasaan.
"Percuma kamu datang, toh saya tidak akan mewawancarai kamu, bahkan jika memang etikanya harus di wawancarai, maka saya akan mencoret nama kamu, bahkan di perusahaan yang masih berhubungan dengan saya, nama kamu tidak akan pernah terdaftar, apalagi hanya lulusan SMA desa" Jawab Andi.
"Ayo tunggu apalagi? Pergi, tinggalkan ruangan saya! " Ucap Andi dengan tegas.
●●●
Mendengar gretak kan dan hinaan dari kakaknya Andi, Ayu pun langsung keluar ruangan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Tangis Ayu pun pecah,
"Aku salah apa?" Tanya Ayu kepada dirinya.
"Kenapa semakin dewasa semakin berat saja beban hidup ku". Ucap Ayu.
●●●
Ayu pun meninggalkan perusahaan dan kembali ke kotsan.
Kini, hidup Ayu benar - benar terasa sangat berat yang Ayu pikir memang Ibunya yang berada di desa perlu tahu, termasuk pertemuannya dengan kakak keduanya itu juga sikap kakaknya kepada dirinya.
●●●
Sesampainya di kotsan, Ayu langsung menelpon Ibunya yang ada di desa.
"Salam Nak" Tanya Ibu.
"Iiiibuuuuuuuuuuuuu" Tangis Ayu semakin pecah ketika mendengar suara Ibu nya di telpon.
"Kenapa Ayu cantik, anak Ibu? Kenapa menangis?" Tanya Ibu.
"Ayu capeeeeeeek" Ucap Ayu tambah menangis.
Mendengar penjelasan Ayu, Ibunya pun lantas meminta Ayu untuk meninggalkan kota dan kembali ke desa.
Ayu tadinya sempat menolak karena dirinya masih memiliki hutang pinjaman online. Jika Ayu tidak bekerja, siapa yang akan melunasi hutang - hutangnya, pemasukan untuk kehidupan sehari - hari dan cita - citanya untuk berkuliah tidak akan terwujud jika dirinya tidak bekerja. Pikir Ayu.
Namun Ibu menguatkan dan memberikan penjelasan yang membuat Ayu yakin bahwa semua masalahnya bisa selesai jika Ayu pulang ke desa.
Ayu pun tidak bertanya lebih bagaimana caranya masalah yang Ayu miliki bisa selesai. Namun Ayu percaya kepada Ibunya bahwa perkataan Ibunya selalu benar.
●●●
Di sisi lain, Gita istri dari Andi menanyakan keberlanjutan kandidat yang menerima undangan darinya. Namun Andi menjelekkan kandidat pilihannya itu,
Entahlah kenapa Andi membenci Ayu yang merupakan adik bungsunya itu. Padahal Andi sendiri tahu bahwa Ayu adik bungsunya merupakan korban dari keluarganya yakni perpisahan Ayah dan Ibunya.
●●●
Ayu pun bersiap untuk pulang ke desa. semua barang yang sekiranya tidak di perlukan tidak Ayu bawa, termasuk barang - barang yang diberikan oleh Lucky kepadanya.
Ya walaupun hubungan mereka terlihat singkat, namun seperti biasa, Ayu selalu bersama dengan pria - pria yang mencintai dirinya secara ugal - ugalan. Banyak hadiah yang Lucky berikan untuk Ayu.
Namun belum jodohnya, dan Ayu pun tidak bisa menyalahkan dirinya ataupun Lucky mantan kekasihnya.