Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil lagi
Naurapun datang ke dokter kandungan. Setelah melakukan pemeriksaan janin yang ada di rahim Naura masih ada. Dokter memberikan resep penguat kandungan dan vitamin kepada Naura. Namun, Naura harus bedrest dan tidak boleh banyak melakukan aktivitas.
Untuk sementara waktu Naura dan Roni memutuskan untuk tinggal saja dirumah Naura. Supaya ada yang memperhatikan Naura dan tidak merasa canggung jika dengan orang tuanya sendiri. Naura juga meminta izin untuk sementara waktu tidak masuk kerja dulu. Untuk sampai kapan, Naura belum bisa tentukan. Jika ia sudah membaik dia akan kembali bekerja. Beruntungnya Naura, atasan Naura memberikan izin dan tidak dipersulit karena melihat keadaan Naura dan mengkhawatirkan janin di dalam rahim Naura.
Naura tak melakukan aktivitas apapun. Naura hanya tiduran di tempat tidur dan hanya berdiri saat ia akan ke kamar mandi. Disaat Roni bekerja, ada ayah dan ibu Naura yang selalu memberikan perhatian lebih kepada Naura. Tak lupa mereka selalu berdoa untuk keselamatan Naura dan calon bayinya. Makan, minum, susu, dan obat selalu dipersiapkan ayah dan ibu Naura.
"Naura, sekarang makan dulu ya nak" ucap ayah Naura.
"Iya yah" ucap Naura sambil duduk untuk memakan masakan ibu.
"Setelah makan, Naura minum obat ya, trus istirahat lagi, supaya Naura tidak kecapekan" ucap ayah khawatir.
Naura sangat bersyukur suaminya sangat mengerti keadaannya sekarang. Jika ia dirumah Roni pasti ia merasa tidak enak dengan ayah ibu roni jika ia hanya tidur-tiduran saja. Tapi, mau bagaimana lagi. itulah saran dokter supaya janin yang ada di rahim Naura bisa di pertahankan.
Naura masih terus keluar flek walaupun ia sudah beristirahat, makan makanan bergizi, minum susu ibu hamil dan rutin minum obat dari dokter. Suatu sore perutnya terasa begitu sangat sakit, ia meminta tolong Roni untuk mengelus perutnya dengan pelan sampai Naura tidur. Saat bangun tidur, Naura pergi ke kamar mandi dan ternyata janin Naura keluar dengan sendirinya, lalu ia pendarahan yang sangat banyak.
Akhirnya Naura pergi ke dokter kandungan lagi. Saat di USG, ternyata rahim Naura sudah bersih. Sudah tidak ada janin lagi. Naura menangis mendengar hal itu. Ia merasa menjadi ibu yang tidak baik untuk calon anaknya, tidak bisa menjaganya dengan baik.
Namun, untuk kedepannya Naura bisa langsung program hamil lagi tanpa harus ditunda. Roni berusaha menghibur Naura.
"Aku bukan ibu yang baik, aku tidak bisa menjaga anakku dengan baik, huhu........" ucap Naura tersedu-sedu.
"Sudahlah sayang, ini bukan salah kamu. Ini semua sudah takdir dari Tuhan untuk kita. Kita harus ikhlas menerimanya" ucap Roni menghibur.
Naura berinisiatif bahwa ia akan melakukan test kehamilan setiap satu minggu sekali. Jika ia hamil dapat diketahui sejak dini. Tidak seperti kemarin,, dia terlalu capek karena tidak tahu kalau ternyata sudah hamil.
Satu minggu kemudian, Naura mencoba untuk melakukan test kehamilan lagi. Tak disangka-sangka ternyata hasil testpack adalah garis dua. Ia masih tak percaya, akhirnya melakukan test lagi untuk yang kedua kalinya. Ternyata positif lagi.
"Alhamdulillah ya Allah...... "ucap Naura bersyukur karena ia diberikan kesempatan kedua untuk mendapatkan keturunan lagi.
"Bagaimana hasilnya sayang? " tanya Roni.
"Alhamdulillah positif lagi sayang, kita akan menjadi orang tua. Untuk kali ini aku akan benar-benar menjaga calon bayi ini dengan baik" ucap janji Naura pada calon bayinya.
Naura dan Roni kembali ke dokter kandungan sebelumnya. Dokter itu kaget, karena secepat itu Naura bisa hamil lagi. Dokter mengecek kehamilan Naura dan semua baik-baik saja. Naura dan Roni membuat keputusan bagaimana jika Naura mengajukan pindah kantor cabang yang lebih dekat dengan rumah ? Jika boleh Naura akan tetap bekerja disana, namun jika ditolak Naura akan mengajukan resign saja. Tak lupa Naura menyampaikan kabar baik ini pada ayah dan ibunya.
"Ayah, ibu Alhamdulillah Naura hamil lagi" ucap Naura bahagia.
"Alhamdulillah nak, kamu harus jaga kehamilan ini baik-baik ya sayang. Semoga kamu dan calon bayimu selalu sehat. Nanti saat kamu mulai masuk kerja lagi, biar ayah saja yang antarkan kamu, supaya kamu tidak kecapekan" ucap ayah Naura.
Saat ke kantor, Naura diantar oleh ayah. Ayah yang selalu siap sedia mengantarkan Naura kemanapun tanpa terkecuali. Saat pertama masuk kerja lagi, Naura menemui atasannya. Mencoba untuk mengajukan pindah kantor karena ia tak ingin kehilangan bayinya lagi. Atasan Naura mencoba untuk menemui direktur dan menyampaikan pesan Naura.
"Mba, Alhamdulillah pengajuan pindah kantor kamu disetujui oleh direktur. Jadi mulai besok kamu sudah bisa langsung masuk kerja di kantor cabang" ucap atasan Naura.
"Alhamdulillah..... terimakasih ya bu" ucap Naura yang tak menyangka dirinya diperbolehkan untuk pindah kantor, padahal sebelumnya ia benar-benar tidak diperbolehkan untuk pindah.
Keesokan paginya, Naura bersiap untuk berangkat kerja. Ayah Naura siap sedia mengantar Naura bekerja. Walaupun jaraknya tidak terlalu jauh, namun ayah ingin juga menjaga calon cucunya supaya selalu baik-baik saja.
"Naura sudah siap ayah" ucap Naura pada ayah yang sedang meminum kopi.
"Yasudah, ayo ayah antar" ucap ayah sembari mengambil kunci sepeda motor.
Ayah tak pernah sedikitpun mengeluh untuk mengantarkan Naura ke kantor. Walaupun ia sudah bersuami, tak sedikitpun ayah merasa terbebani jika Naura membutuhkan bantuannya. Saat membonceng ayah, Naura melihat rambut ayah yang sebagian sudah mulai memutih. Melihat punggung ayah yang sudah semakin rapuh, namun selalu ada untuk anak-anaknya. Naura hampir meneteskan air mata saat perjalanan ke kantor, namun ia menahannya. Naura selalu berdoa supaya ayah bisa diberikan umur yang panjang dan selalu diberikan kesehatan.
"Alhamdulillah sudah sampai ayah, terimakasih ya. Nanti sore saat pulang kerja, mas Roni yang akan jemput Naura yah" ucap Naura sambil bersalaman dengan ayah.
"Iya nak" jawab ayah yang segera memutar balik motornya untuk pulang.
Naura selalu merasa jika ia selalu membutuhkan ayahnya. Entah sampai kapan ia selalu merepotkan ayah?
Naura mulai bekerja di kantor cabang hari ini. Pekerjaan Naura jauh lebih sedikit daripada di kantor sebelumnya. Naura merasa dia tidak akan kecapekan kalau bekerja disini. Benar-benar jauh lebih santai dan banyak waktu untuk beristirahat.
Bulan mulai berganti, Naura masih dengan kegiatannya sehari-hari yaitu bekerja. Teman-teman di kantor cabang juga sangat baik menerima kehadiran Naura. Naura bekerja di kantor cabang sampai kehamilannya berusia 8 bulan. Tak ada satu haripun Naura pergi ke kantor tanpa ayah. Naura mulai mendapatkan cuti hamil saat usia kandungannya memasuki 9 bln. Naura yang masih tinggal dirumah orang tuanya berusaha membantu untuk memasak dirumah setiap hari menunggu kelahiran bayi kecil dari rahimnya.