Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja, seorang pria yang sedang kelaparan malah di suguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.
Bagaimana kisahnya mari kita ikuti bersama.
Oh iya, ini cerita author yang perdana.. jadi maklumin ya kalau masih belepotan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hum@ira211, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengungkap tabir
Seorang pria menyelinap masuk ke dalam ruang kantor David, ia memeriksa kesana kemari mencari sesuatu. Mulai dari berkas berkas yang ada di atas meja, rak buku, laci meja hingga ke perangkat komputer dan laptop yang ada di meja.
Pria itu terlihat begitu paham dengan situasi ruangan itu, hingga ia dengan mudahnya bergerak. Berkas yang menurutnya penting sudah dikumpulkan, kali ini tinggal yang ada di perangkat komputer.
"Mudah mudahan bisa dibuka" harapan pria itu dalam hati
Ternyata komputer itu dalam keadaan hidup hanya off layar saja. Beberapa saat kemudian..
"Ternyata password nya belum diganti..." pikir pria itu dalam hati..
Ia kemudian membuka fail fail yang tersimpan di dalam memori internal komputer itu.. setelah yakin mendapatkan apa yang ia cari, segera ia mengeluarkan flash disk yang ia bawa di dalam sakunya. Namun dia jadi menyesali dirinya sendiri kemudian..
"Sial, kenapa aku bawa yang ini... Ini kan sudah rusak.." kutukya dalam hati.
Pria itu kembali memeriksa laci meja kerja David, sesaat kemudian sebuah flash disk unik ia temukan, tanpa buang buang waktu ia segera menyalin beberapa fail yang menurutnya ia butuhkan.
Pengunduhan fail baru saja mencapai 99% namun dari arah pintu terdengar langkah kaki seseorang, pria itu terlihat panik dan tak tahu harus berbuat apa..
****
"Bos.. Sudah saya transfer ya bos" kata David masih di dalam ruang ATM
"Ini belum semuanya!!!" jawaban dibalik telepon terdengar kesal
"Maaf bos... Baru ada segitu.." jawab David.
"Sisanya harus ada dalam tiga hari kalau kau mau selamat!!!" bentak orang itu.
David belum sempat menjawab ketika panggilan itu ditutup. Ia berfikir keras bagaimana bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam tiga hari..
David bergegas kembali ke lantai dimana ruangan dia berada. Di dalam lift ia mengirim pesan kepada seseorang, namun isi dalam pesan itu menurut author sih ngga ada hubungannya dengan masalah David.
"Jangan lupa arisan ntar malem sus" isi pesan David. aneh bukan?
Sementara itu seseorang yang menerima pesan David. Seorang wanita yang saat ini sedang duduk berdua dengan pasangannya yang terlihat lebih pantas menjadi ayahnya, namun begitulah jodoh yang dipilih entah karena alasan apapun bisa saja terjadi.
Mereka sedang makan siang di sebuah resto
"David...." bisiknya dalam hati..
"Sayang.... Aku mau ke toilet sebentar yah..." pamit sang istri. Pria itu hanya mengangguk sedikit.
Sesampainya di dalam toilet wanita itu segera membuat panggilan..
"David... Ada apa?" tanya wanita itu setelah panggilannya terhubung
Saat ini David sudah masuk ke dalam ruang kerjanya. Tanpa disadarinya seorang pria yang telah berhasil mengunduh fail yang dicarinya sedang merunduk dibawah meja kerjanya. Kali ini David tidak bisa melihatnya karena david masih berdiri di ambang pintu.
"Sonia... Bisakah kita ketemu?" David balik bertanya..
"Secepat itukah kau sudah rindukan aku lagi?" kata Sonia menggoda..
"Hmmmm... bagaimana aku tak rindu, kamu menggairahkan..." rayu David membuat Sonia seolah terbang..padahal apa yang diinginkan David adalah uangnya yang tak pernah habis.
"Oke... Tunggulah di tempat biasanya.." jawab Sonia
Wajah David berubah ceria begitu mengakhiri panggilannya, senyum nakal teruntai di sudut bibirnya, ia meraih kunci mobil yang ada di atas meja kerjanya dan berlalu dari sana, meninggalkan seseorang yang sedang menahan debaran di dalam hatinya.
"Huh...hampir saja.." pria itu menarik nafas lega sepergian David
"Aku harus segera pergi dari sini..." pikir pria itu kemudian.. Membawa beberapa berkas dan flashdisk yang ia cari.
*****
Sulastri duduk di meja kerjanya, ia terlihat begitu sibuk dengan berkas berkas yang sedang ia masukan ke perangkat komputer nya ketika pintu itu diketuk seseorang dari luar ruangan.
"Masuk!!" kata Sulastri.
Pintu itu pun terbuka dan Nina segera masuk ke dalam dan berdiri di depan Sulastri menyampaikan beberapa berkas yang perlu ditandatanganinya.
"Ada kabar dari Sandi Nin?" tanya Sulastri setelah menandatangani berkas itu.
"Belum Las..." jawab Nina "Apa mungkin dia bisa masuk ke kantor David? Bukannya penjagaannya begitu ketat?" lanjut Nina cemas.
"Aku yakin dia bisa.. Dia sudah lama kerja disana, pasti sudah tahu celah dan situasi nyaa.." jawab Sulastri menenangkan sahabatnya itu..
"Mudah mudahan...." baru saja Nina menyelesaikan ucapannya, pintu kembali diketuk orang.
Orang yang masuk menemui mereka ternyata Sandi yang menenteng beberapa berkas dan sebuah flashdisk berbentuk Doraemon. Sandi langsung menyerahkannya kepada Sulastri.. Nina pun merasa lega dengan kedatangan Sandi dengan selamat.
"Semua yang kita perlukan ada disini Non.." kata Sandi.
"Terimakasih San.." jawab Sulastri. "Ada yang menceskan kamu loh..." Ledek Sulastri sambil melirik ke arah Nina.
"Apaan sih Las..." ucap Nina jengah, mukanya merona..
"Kamu kok bisa masuk kesana tanpa ketahuan San,..." kata Nina kemudian.
"Jangan lupa... Saya dulu seorang manajer disana, jadi tahu kapan penjagaannya sedang sepi" jawab Sandi senang Nina mencemaskannya
"Oh ya Non, sebelum saya pergi dari sana.. Saya mendengar David menerima telpon dari seseorang bernama Sonia, dan langsung pergi, mungkin dia akan menemuinya" terang Sandi
"Mungkin dia klien David?" tanya Sonia datar.
"Dari nadanya sih saya pikir bukan Non, soalnya manggilnya mesra gitu.." lanjut Sandi.
"Okey, kita abaikan dulu masalah itu.." kata Sulastri, ia menahan gejolak di dadanya.
" Kita periksa dulu berkasnya.. Kita harus menyelamatkan perusahaan Kakek dari orang-orang culas seperti David" lanjut Sulastri..
Tanpa membuang waktu ketiganya mulai memeriksa satu persatu berkas yang dibawa oleh Sandi, Sulastri memperhatikan sebentar bentuk flashdisk di tangannya itu.
"Lucu juga...hihihi" komentar Sulastri kemudian. Ia tak mengira seorang David punya barang seperti itu.
Nina dan Sandi ikut tertawa kecil mendengar ucapan Sulastri itu. "so sweet tapi kelakuannya bejad" pikir keduanya dalam hati.
Beberapa saat kemudian Sulastri menemukan kejanggalan pada laporan keuangan yang dibuat oleh David, Ia pun segera mencetaknya. Sementara Nina dan Sandi menandai semua angka yang dirasa janggal pada lembar berkas yang mereka periksa.
Kini Sulastri merasa lega sudah punya sesuatu untuk membuktikan penyelewengan David terhadap perusahaan kakeknya itu. Dan mungkin dengan bukti ini dia bisa membantu Sandi mendapatkan posisinya kembali.
***
Sore itu setelah menemui Sonia di tempat biasanya, David segera kembali ke kantornya. Suasana hatinya kelihatan ceria, bagaimana tidak.. Selain dapatkan uang yang diinginkannya dia juga mendapatkan bonus yang begitu indah dan menyenangkan.
Sonia selalu memberikan semua yang David mau, namun dengan syarat David juga harus memenuhi keinginannya, dia sudah mendapatkan harta melimpah dari suaminya, namun satu yang dia merasa kurang, dan kekurangan itu bisa ia dapatkan dari seorang David, yaitu keperkasaannya.
David yang kini telah duduk di kursi kebesarannya mendadak merasa curiga. Beberapa barangnya tidak berada di tempatnya semula, meskipun masih rapi, namun urutannya tidak seperti yang disusun olehnya.
David pun memeriksa berkas berkas-berkasnya dan mendapati ada yang telah hilang dari sana. Lanjut dia memeriksa laci mejanya...
"Sialaaann...!!!" sumpah serapah keluar dari mulutnya. "Siapa yang berani mengacak di tempatku"
David memanggil beberapa staffnya dan menanyakan satu persatu.
"Saya memang melihat ada orang yang masuk, tapi saya pikir dia teman pak David.." kata salah satu dari mereka..
"bagaimana ciri-ciri orang itu?" tanya David
Staffnya itu lalu menceritakan ciri fisik sesuai apa yang dilihatnya..
"Sandi... Aku yakin dia.." bisiknya pada diri sendiri.
"Ya sudah... Kalian boleh kembali" kata david kemudian.
" Apa yang dia cari? Apakah dia mulai mencurigaiku?" kata David dalam hati.
"Kamu ngga bisa melawanku Sandi, lihat saja..." Ancam david sambil menggebrak meja dihadapannya.
David tidak menyadari sebuah kehancuran yang sedang menantinya di kemudian hari, ia tak mengira bahwa dibalik Sandi ada orang yang lebih berbahaya bagi kelangsungan karir dan kehidupannya.
***
Berhasilkah Sulastri mengungkap perbuatan David di hadapan kakeknya? Sanggupkah ia menghadapi David yang licik?
Tuliskan di kolom komentar saran kalian yah guys.. Thank you..