NovelToon NovelToon
Become The Duke'S Adopted Daughter

Become The Duke'S Adopted Daughter

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:72.7k
Nilai: 5
Nama Author: Atiiqah Alysia Hudzaifah

Maulidya Alissa Agraham, atau yang kerap disapa Lidya, gadis 20 tahun yang mati ketika menjalani sebuah misi. Hidupnya yang dipikir sudah berakhir justru malah terbangun di raga seorang gadis didunia lain yang dikenal buruk dalam beretika. Sikapnya yang pemalu dan tidak percaya diri membuatnya diolok-olok oleh bangsawan lain.

Namun sebuah perubahan terjadi ketika gadis itu terbangun dari pingsannya. Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi tegas dan tidak mudah ditindas membawa kehebohan besar diseluruh Kekaisaran. Mereka yang menghinanya dulu kini berlutut memohon ampunan. Para pelayan yang merendahkannya terbujur kaku dengan kepala yang terpisah. Ditambah lagi, kedatangan Lidya saat itu membawa banyak perubahan sejarah di seluruh Kekaisaran.

Misinya adalah menjadi wanita terkaya disana

Namun apadaya jika semua laki-laki justru tertarik padanya?

Dan, takdir? Apakah benda ini benar nyata?

Semua keanehan ini..

Tidak masuk akal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atiiqah Alysia Hudzaifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20 | Guru

Dua hari berlalu, tak terasa kini sudah waktunya Lidya mengikuti pembelajarannya. Kerjasama yang disepakati kemarin sudah mulai berjalan hingga saat ini. Untuk keuangan sudah ia tanggung dengan bantuan duke, tentu saja itu uang duke. Gaun yang ia pesan tempo hari juga kini sudah sampai. Tinggal ia gunakan dan hias rambutnya.

Pembelajaran dimulai di pagi hari, beberapa jam setelah waktu sarapan.

Lidya kini tengah bersiap untuk menghadiri pembelajaran tersebut.

"Wahh nona! Gaunnya indah sekali. Bagaimana bisa anda merancang gaun ini?" Puji Meylin dengan semangat

Lidya tersenyum "entahlah, mungkin selama ini aku memang berbakat. Hanya saja bakatku tertutup dengan sikapku dahulu."

"Ah benar, nona dulu sangatlah tersiksa yaa..." Ucap Meylin lemah. Nampaknya dia terlihat sedih setelahnya.

"Kau tenang saja, kejadian masa lalu tidak akan berdampak besar untukku saat ini. Yang berlalu biarlah berlalu, kita jalani saja yang sekarang" ujar Lidya menenangkan

"Ya, nona benar, mungkin saya hanya terlalu khawatir."

"Tidak apa, aku mengerti kekhawatiranmu"

"Terima kasih, nona"

Setelah selesai, Lidya bangkit menuju cermin lalu berputar melihat penampilannya saat ini.

Gaun berwarna abu tua dengan sedikit pernak-pernik bertaburan dibeberapa titik pada gaunnya. Pita hitam dipinggang ditambah kain tile untuk menutupi bahunya

Setidaknya gaun ini jauh lebih nyaman digunakan gaun-gaun yang disimpan Gricella sebelumnya disini.

Keindahan gaunnya semakin ditonjolkan dengan beberapa perhiasan yang ia gunakan. Kalung simple yang ditengahnya terdapat permata Safir muda, dan anting dengan batu permata yang sama.

Kemarin, tepat satu hari setelah ia bertemu Aestern, Lidya memang keluar lagi untuk memberikan Aestern modal untuk usaha mereka.

Ketika Lidya meminta izin persetujuan dari ayahnya, tanpa pikir panjang ayahnya langsung menyetujui. Padahal ia kira ayahnya akan banyak bertanya, namun sebaliknya, ayahnya malah terlihat seperti.... Mungkin dia hanya menganggap ini seperti mainan anak-anak? Rasa penasaran anak-anak yang lama-kelamaan akan segera bosan.

Menurut Lidya, ayahnya pasti berpikir begitu.

Tapi terserah lah! Asalkan duit lancar dan dia setuju, maka terserah ayahnya mau berpikir tentang apapun, Lidya tidak peduli.

Sekali lagi

Asal duit....

LANCAR!!

Kembali lagi..

Yahhh setelah menemui Aestern dan memberikan banyak desain gaun yang baru dia buat, Lidya memutuskan untuk berbelanja beberapa kebutuhannya sebagai seorang putri dari duke besar. Seperti membeli beberapa perhiasan untuk ia pakai sehari-hari. Tak lupa Lidya juga menjual semua perhiasan lama Gricella yang norak dan ketinggalan jaman. Beserta gaun gaunnya.

Yahh perfect

Lidya mengangguk bangga akan tubuh barunya, cantik sekali. Dengan kulit seputih susu dipadukan dengan rambut pirang keemasan membuatnya sangat bersinar. Lidya bahkan tak henti-hentinya berdecak kagum melihat hal ini.

"Ah! Nona, sebentar lagi waktunya kelas dimulai." Lidya mengangguk menanggapi.

"Kapan dia akan datang?"

"Sebentar lagi nona"

Tok

Tok... Tok

"Iya sebentar! Nona, saya akan membukanya terlebih dahulu" lidya mengangguk menanggapi. Dia kembali melihat pantulan nya di cermin membiarkan Meylin yang melakukannya

Ceklek

"Ada apa?"

Rupanya seorang kesatria 'lah yang mengetuk pintu mereka.

''Ehm.. Beritahu nona bahwa nyonya Baroness Rodeger sudah tiba. Beliau kini sedang menunggu diruang tamu bersama yang mulia." Jelas sang kesatria sopan.

"Akan kuberitahu. Itu saja?"

"Iya, itu saja."

"Baiklah, beritahu mereka nona akan segera datang." Ujarnya

"Baik, kalau begitu saya permisi." Pemutih kesatria

"Ya terimakasih"

Kesatria itu menunduk lalu menghilang dipengkolan.

Ceklap

"Nona.."

"Hm?" Lidya yang tengah merapikan rambutnya menjawab seadanya

"Haishh nonaaaa apa yang anda lakukan dengan rambut anda..padahal sebelumnya sudah rapii" rengeknya

"Kenapa? Aku hanya sedikit membenarkan letak rambut-rambutku. Apakah salah?" jawab Lidya ketus lalu dia sedikit bergumam "Bukankah sangat risih dengan rambut sepanjang ini.. Bagaimana jika diam-diam kupotong saja agar tidak begitu panjang."

Meylin yang mendengarnya melotot hingga tanpa sadar membentak Lidya "NONAAAA... JANGAN LAKUKAN ITU!! "

Lidya tersentak lalu berbalik menatap pelayannya tajam. Meylin yang menyadarinya tersentak dan reflek menutup mulutnya. Dia lantas bersujud

"Ah--ah m-mMAAFKAN SAYA, NONA! SAYA PANTAS DIHUKUM! Tapi nona, saya mohon... Nona.. jangan pernah lakukan itu... Bagi putri bangsawan, wajah, kulit dan rambut merupakan harta mereka. Bagaimana mungkin anda mencoba memotong rambut indah anda disaat bangsawan lain berlomba memanjangkan mereka. Ucap Meylin dengan tubuh sedikit bergetar.

Melihat kondisi pelayannya dan alasan dibaliknya membuat Lidya menghela nafas lelah "Cukup"

"Bangunlah"

Mendengar perintah itu Meylin bangun dengan ragu-ragu.

Sejenak Lidya memijat pelipisnya pelan "Apa yang kau lakukan, pelayan bodoh! Jika kau melakukan itu ditempat umum atau setidaknya didepan duke, kau pasti akan dihukum. Paling-paling mungkin hukuman penggal. Jadi kau jangan pernah lakukan itu lagi." Ucap Lidya memerintah. Meylin mengangguk cepat membalasnya. "Dan lagi, aku tidak sebodoh itu untuk memotong rambutku. Jadi tidak perlu khawatir."

Meylin menunduk merasa bersalah "maafkan saya, nona.. "

Lidya mengibaskan tangannya "ya.. kumaafkan."

"Sudahlah. bukankah guruku sudah sampai?" tanyanya yang dibalas anggukan Meylin "kalau begitu jangan sampai membuatnya menunggu terlalu lama."

"Ayo kita turun."

...-oOo-...

Tak

Tak

Tak

"Apa ayahku ada didalam# pada kesatria yang terlihat melamun

Mereka tersentak menyadari fokus mereka yang hilang melihat penampilan Lidya "benar nona, beliau sudah menunggu. Silahkan tunggu sebentar."

Tok..tok..tok

"Ada apa?"

Pengawal itu menunduk "Nona sudah sampai, tuan."

"Hm suruh dia masuk."

"Baik"

Setelah diizinkan, Lidya melangkah mendekati Alverd. Terlihat seorang wanita sedang duduk membelakanginya yang ia yakin sebagai calon gurunya.

"Salam kepada anda ayah, semoga kebahagiaan selalu mengelilingi anda."

Sejenak Alverd tertegun melihat penampilan putrinya. Dia tau putrinya memang cantik, tapi entah kenapa kali ini semua nya terlihat semakin jelas. Dan gaun itu...

Alverd menggeleng pelan 'mungkin dia sempat membeli gaun model terbaru kemarin.'

"Kemari" titahnya

Lidya berjalan mendekat, ia diam-diam melirik guru barunya itu dan seketika itu pula ia membola. Buru-buru Lidya menormalkan ekspresinya.

"Kenalkan, ini Baroness Rodeger. Beliau adalah gurumu mulai saat ini. Beri salam."

Lidya maju dan segera menunduk memberi salam hormat ala putri bangsawan "Senang bertemu anda Nyonya Rodeger, saya Gricella, anda bisa memanggil saya Ella."

Olivia terdiam sejenak melihat penampilan Lidya, namun itu tak berselang lama karena dia mudah mengendalikan dirinya. Dia bangun lalu tersenyum "tidak perlu formal lady, cukup panggil saya, Olivia"

"Maafkan saya, tetapi itu kurang sopan." Ujarnya mencoba sopan

Olivia tersenyum "Kalau begitu panggil aku senyamanmu"

"Emm bagaimana dengan Nyonya Oliv? Saya rasa panggilan itu cocok untuk anda." Tawar Lidya

"Baiklah, senang bertemu denganmu Gricella. Kamu lebih cantik dari yang saya dengar." Pujinya tulus

"Pujian anda terlalu berlebihan nyonya, bagi saya, kecantikan saya belum sebanding dengan nona-nona bangsawan lain. Diumur yang sama mereka bahkan sudah melakukan suatu hal yang luar biasa, tidak seperti saya." Lidya mencoba merendah walau dalam hati menyetujui perkataan orang didepannya ini. Bukannya apa, tetapi Gricella memang sangat cantik. Ia pun mengakuinya.

"Ahh kamu terlalu merendah. Kelihatannya tidak seperti itu kok. Bagi saya nona pasti hebat dalam suatu bidang, hanya saja belum terlihat hingga saat ini."

Lidya menyadarinya, mungkin bagi orang ini hanya kata-kata biasa, namun bagi Lidya ini cukup menghina. Seolah kata-kata ini termasuk membenarkan apa yang ia katakan sebelumnya, hanya saja tampak lebih halus. Cih

"Kalau begitu terima kasih nyonya, perkataan anda membuat saya tenang"

"Sama-sama"

"Ah benar, nona silahkan duduk dulu. Pasti lelah bila anda berdiri terus seperti itu." Sarannya yang membuat Lidya mendumel dalam hati.

'Dari tadi kek!'

"Ah benar, maaf saya sampai lupa untuk duduk." Ucap Lidya dilebih-lebihkan

"Ahahaha.. tidak mungkin sampai seperti itu nona." Ujar Olivia dengan mulut tertutup tangannya

"Tapi memang begitulah nyonya."

Tanpa dipedulikan, Alverd hanya diam menyimak basa-basi yang dilakukan para perempuan didepannya.

"Baiklah, kurasa cukup untuk perkenalannya, sekarang saatnya kita membahas tujuan awal anda dipanggil." Kata Alverd mulai serius

Semua diam dan mulai memfokuskan mata mereka pada Alverd

"Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya melalui surat, tujuan saya memanggil anda kemari untuk menjadi guru bagi putriku. Dan dilihat dari kedatangan anda, anda pasti telah menyetujui hal tersebut, bukan" ujar duke memastikan

"Benar yang mulia" Jawab Olivia hormat

"Kalau begitu, aku akan mempercayakan putriku padamu. Anda harus memperlakukannya dengan baik. Saya yakin anda tidak ingin bernasib sama seperti para pelayan di kediaman ku sebelumnya." Ucap Alverd dengan memandang dingin Olivia yang tersentak disana

Deg

Ini.. sebuah peringatan.

Glek

Olivia bernafas berat "Tentu saja yang mulia, saya akan mengajarkan nona dan menjaga nona dengan baik. Saya tentu akan menganggap nona sebagai putri saya sendiri."

"Jika dilanggar?" Tanya duke memastikan

"Saya bersedia untuk menerima hukuman dari anda" ucapnya menunduk hormat

Lalu dengan mudahnya duke menjawab "Kurungan penjara seumur hidup dan tidak akan ada yang boleh menengokmu saat itu."

Mata Olivia membola "apa?"

"Setuju?"

Olivia diam, dia terlihat menimbang-nimbang keputusan selanjutnya. Olivia melirik kearah Lidya berada lalu diam seraya memikirkan sesuatu.

"Bagaimana, setuju tidak?"

Setelah memantapkan hati, ia mengangguk mantap "baik, anda bisa memegang janji saya." Ujarnya yakin

Lalu Alverd hanya menatapnya remeh lalu mengangguk "baiklah kalau begitu, setiap sudut ruangan ini telah dipasang sihir perekam. Jadi bila kesalahan itu kau langgar, aku hanya tinggal menunjukkan bukti ini untuk menghukummu"

Olivia dan Lidya sontak menoleh terkejut, sampai seperti ini?

Sihir perekam merupakan barang yang sangat mewah. Tapi Alverd memiliki nya disetiap sudut ruangan? Kalian tau sebesar apa mansion ini bukan?

Tapi lebih tidak mungkin lagi jika duke berbohong

Masih bersama keterdiamannya dia menelan ludah "seperti yang anda katakan, jadi saya tidak akan berani melanggarnya."

"Baguslah" duke bangkit "kalau begitu, kutinggalkan kau bersama putriku. Mulailah membimbing nya dan asistenku akan mengarahkanmu pada ruangannya." Duke lalu berjalan pergi meninggalkan mereka semua.

Lidya bahkan baru sadar disini juga ada Hendrick. Lalu Hendrick berjalan mengarahkan mereka "mari, saya antar."

Olivia sedikit berdehem "baiklah. Ayo" ajaknya pada Lidya.

Lidya mengangguk "emm"

...-oOo-...

Lidya pov

Olivia Rodeger, menurut rumor yang aku dengar dia merupakan putri dari seorang Count Soviest yang kini telah resmi menyandang status Baroness diumurnya yang terbilang muda. Jangan salah, meskipun gelarnya termasuk gelar bangsawan terendah akan tetapi, dia sangatlah disegani di kerajaan ini.

Pada awalnya ia hanyalah nona muda biasa, akan tetapi beberapa bakatnya dan kepintarannya membuat sang raja memberikan hadiah berupa gelar bangsawan sendiri. Ini merupakan suatu penghargaan besar bagi wanita seumurannya dulu.

Ditambah lagi, Olivia merupakan salah satu wanita berpengaruh dikalangan sosial. Ia dikenal sebagai guru tata krama dan etika bagi nona muda. Tidak semua nona bangsawan dapat menjadi muridnya.

Hanya saja aku beruntung memiliki ayah seorang duke bermarga Velvord yang setiap perintahnya adalah mutlak.

Dan alasan kenapa Meylin menyarankanku berguru pada Olivia, karena dia akan sangat berguna bagi masa depanku sendiri. Olivia sebagai guru termasuk wanita dengan sikap pemilih. Dia juga tipe orang yang bila tidak suka akan langsung berkata 'tidak' dan bila salah diawal akan dianggap sebagai 'buruk', dan alasan lain yang membuatku menerima saran Meylin karena aku tau bahwa apapun yang dikatakan Olivia di pertemuan sosial nanti, maka akan langsung menjadi buah bibir masyarakat.

Untungnya wanita ini merupakan wanita dengan sikap yang jujur. Memang apa yang terjadi pada seseorang akan ia sebarkan melalui perkumpulan sosial dan menjadi gosip hangat. Akan tetapi, untungnya dia bukan tipe sembarang orang yang menyebarkan gosip. Gosip yang disebarkan selalu berdasar dan benar adanya. Karena itu orang ini dipercaya dan banyak disukai orang walau sikapnya yang terkadang buruk.

Tidak heran bila raja memberinya sebuah penghargaan gelar. Yang pasti. Wanita ini memanglah sangat berguna.

Dari yang aku dengar dari Meylin, Olivia termasuk wanita yang suka menilai orang melalui penampilan. Bila penampilanmu buruk maka akan di cap kurang pintar, bila berlebihan akan di cap terlalu lebay, dan bila penampilannya sempurna tidak ada yang salah maka penilaiannya adalah cerdas.

Yahh susah untuk menjelaskannya yang pasti, wanita ini sangat menjunjung tinggi penampilan. Setiap gaun yang ia pakai pasti akan menjadi buah bibir masyarakat dan akan menjadi trending topik Kekaisaran.

Karena itu aku mati-matian merancang gaun ini, dengan sukanya Olivia pada gaun yang ku gunakan, maka bukan hanya aku saja yang dinilai baik tetapi kemungkinan terbesarnya Olivia akan terpukau pada gaun ini lalu membelinya. Dengan Olivia membeli gaun ini, maka bangsawan lain tentu akan berminat untuk membelinya juga. Yahh rencana yang sempurna. Intinya semua sudah direncanakan dengan baik.

"Jadi nona, apakah anda sudah mengerti tentang pelajaran ini?"

"Sudah nyonya"

"Kalau begitu akan saya tes, dan anda harus menjawabnya secepat mungkin"

"Baik"

Olivia mengambil kuas dan kertas untuk mencatat hasil tes ku, "Ehem.. Apa nama kekaisaran sebelum berubah nama menjadi kekaisaran Carvil?"

"Sebelumnya kekaisaran ini adalah sebuah desa yang bernama desa Carvile"

"Ketika desa diserang dan dalam kondisi terpuruk, Siapa orang yang menyelamatkan desa ketika monster datang?"

"5 orang yang dijuluki masyarakat sebagai Merolight atau singkatan dari Glimer of light"

"Dikekaisaran memiliki satu hutan paling berbahaya di dunia, apa nama hutan itu?"

"Hutan Dagirest"

Aku melihatnya, tatapan kagum yang nyonya ini coba sembunyikan. Apakah sehebat itu? Padahal ini soal mudah. Rasanya pertanyaannya sama seperti 'apa arti dari Bhineka Tunggal Ika' dalam kehidupanku sebelumnya. Dan 'siapa yang membacakan teks proklamasi'. Bukankah sangat mudah?

Apa aku harus bangga dengan soal mudah ini? Mungkin iya, namun dengan konteks yang berbeda. Aku bangga karena telah berhasil menghapal sejarah Kekaisaran ini. Kenapa? Karena aku telah berhasil membaca 10 buku sebelumnya, hari ini. Agar tidak gagu gagu amat saat belajar.

Ku lihat Olivia menaruh kuas dan kertas lalu menatapku senang "baiklah dilihat dari hasil anda, sepertinya anda benar-benar telah mengerti ya nona." Aku hanya tersenyum membalasnya. Lalu dengan cepat wajahnya berubah serius lagi. Aku memudarkan senyumku

"Akan tetapi jangan senang dulu, karena setelah ini kita akan memasuki kelas tata krama. Saya harap anda mempersiapkan diri. Jadi cukup sekian kelas sejarah kita, setelah makan siang kita akan melanjutkannya"

"Baikk!"

Olivia tersenyum lalu pergi keluar meninggalkanku seorang. Yahh pelajaran disini tidak sesulit sejarah Indonesia menurutku. Disini sangat mudah menghapalnya lantaran ceritanya yang mirip dongeng anak-anak. Tidak seperti sejarah Indonesia yang bercabang-cabang. Ada saja masalah dan tokoh-tokoh yang muncul.

Apa perlu ku jelaskan?

Baiklah

.

.

.

to be continued

MAU DOUBLE UP

1
Wulansari Fiona Serhalawan
ya ampun thor,lama banget upnya,aku tungguin smpe mau jamuran loh thor😩! aku smpe hampir amnesia krna author kelamaan up. double up donk thor atau klu nggk tenble up deh sklian thor,bener nggk sih nulisnya🤔🤣! dalam hati author "nih pembaca gue 1 ini maruk bener ya,udh protesnya bejibun malah minta up tenble lagi. kaga tau apa gue mikir jln critanya ampe nggk tidur sma mkn yg bener" bener nggk sih thor,maaf klu salah🤣🤣🤣
Lylysifah
cepet sembuh thor yaa.. cerita mu akan selalu kutunggu
sansan
semoga cepat sehat ya thorr... bisa update lagi... ak mau otw baca.. Nemu novel ini langsung baca info penting dulu... 🤭🤭 takutnya Hiatus apa gimana gt...
Ita Xiaomi
Maaf kk klo bs jgn gunakan kata ini. Kasar banget.
akyyaa_
Biasa
Viona Syafazea
bener banget.. 🤣🤣🤣
Nadine Wulans
ku tunggu up nya kak yg panyang biar puasss lanjutt🌹
Dewi Ansyari
Season 2 jadi penasaran deh 🤔
Dewi Ansyari
AQuarium di bilang laut dalam kotak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget Leo namanya
Dewi Ansyari
Wah luar biasa rancangan baju-bajunya benar bagus dan cantik
Dewi Ansyari
Wow nama Ella sudah di sebut hebat .semuanya pasti terkejut hingga ingin muntah darah🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi Ansyari
siapa sebenarnya laki2 berambut perak itu jadi penasaran deh 🤔
Dearest
semoga lekas sembuh ya othor yang imut²...
gak sabar baca ceritanya lagi.

tapi tolong banget nih untuk konfliknya gak usah terlalu banyak n ribet karna aq bakal skip kalo udah terlalu kompleks konfliknya.

get well soon ya bebep
Chauli Maulidiah
isabela itu sp thor? koq aku lupa ya..

btw, cepet sembuh ya thor. biar bs liat aksi si lidya lagi..
Dewi Ansyari
Gracella di lawan 🤣🤣🤣🤣 dasar Isabella bodoh
Kartika Lina
syafakillah ya thor,, gws,, semangat 💪💪💪 kusetia menunggu update an nya 🤭🤭🤭
febri_2474
get well soon ya thor, ttp semangat
ana azizah
karakter nya ga se wow yg di prolog
kirain bakal beneran kejam
tapi yg ada malah kebalikannya, naif, banyak mikir doang ga gerak
Dewi Ansyari
Kenapa selalu panggil Lidya kan udah pindah di mensi jadi namanya Gricella
Kartika Lina
kebayang kepala othor ngebul demi memuaskan kita para readers yg bawel selalu minta update,, keren pisan othor mah lah,, uhuyy pisan 👍👍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!