NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #20

"Berbuat baik jangan setengah-setengah, Tuan. Jika kau tulus, kau tidak akan mengharapkan imbalan apapun." Imbuh Shannon seketika ia lupa, jika ia pernah melakukan serupa.

Shannon mendelikkan matanya membuat Arthur tertawa lepas.

Dalam sekejap, Shannon terpesona untuk kesekian kalinya. Bahkan maniknya yang di bingkai bulu lentik itu tidak berkedip menatap kagum kearah Arthur dengan perasaanya berbunga-bunga.

"Berhentilah tertawa, kau telah membuat jantungku tidak aman, Tuan Arthur Mayer. Sekarang, katakan apa yang harus aku lakukan?"

Arthur meredam tawanya, pria itu pun langsung memasang wajah serius. "Pekan depan, ikutlah denganku menghadiri undangan makan malam."

"A- apa? undangan makan malam?" Arthur mengangguk pasti. "Apakah kau sedang bergurau, Arthur?"

"Aku tidak sedang bergurau, Shannon. Aku serius dengan ucapanku. Please, temani aku."

Shannon memilin lagi ikatan pada kemejanya, menimbang-nimbang apakah ia ingin menerima ajakan pria itu, atau menolaknya. "Aku hanya seorang pelayan."

"Aku tidak menganggap mu seperti itu."

"Jamuan seperti itu hanya untuk orang-orang yang berkelas, dan aku merasa tidak pantas berada di sekitar mereka."

"Kau harus menerima ajakanku." Alih-alih menjawab, Arthur justru memaksa Shannon.

"Kenapa, kau jadi memaksa? aku tidak bisa." Elak Shannon sesuai keputusannya yang sudah mutlak.

Arthur mendadak memberhentikan laju kendaraannya di bahu jalan. Pria itu membuka seat belt, lantas keluar dari mobilnya. Shannon merotasi tatapannya mengikuti pergerakan Arthur.

Arthur membuka pintu untuk Shannon. "Keluarlah!" perintah Arthur hanya mengancam.

"Kau ingin menurunkan aku, disini?" Shannon mengedipkan matanya berulang-ulang, tidak percaya. Baru beberapa menit yang lalu pria itu bersikap manis membukakan pintu untuknya, dan sekarang diulanginya lagi tapi dengan cara yang berbeda. Tidak ada manis-manisnya.

"Hmm, " jawab Arthur dengan gumaman. "Cepatlah turun!" perintah Arthur dalam mode menyebalkan.

"Kau tega sekali!" keluh Shannon dengan pelan, dan bisa di dengar Arthur. "Baiklah-baiklah, aku akan menemanimu untuk hadir jamuan makan malam itu."

"Good girl." Arthur menyunggingkan senyumannya sambil mengacak rambut Shannon. Arthur menutup pintu mobil sebelum ia kembali ke tempatnya tadi. Di belakang kemudi.

Kenapa, dia bisa bertingkah menyebalkan.

Pria itu melajukan lagi kendaraanya. Perjalanan mereka di iringi dengan obrolan-obrolan ringan hingga tidak terasa mereka pun sampai.

Shannon nampak antusias saat mobil Arthur sudah berhenti di area parkir. Gadis itu keluar dari mobil dengan senyuman merekah. Shannon menyapu pandangannya, tidak menyadari jika Arthur sudah berdiri di dekatnya.

"Ayo kita jalan," ajak Arthur reflek menggandeng tangan Shannon, membuat jantung Shannon berdebar, tidak terkendali.

Pria itu melangkah di ikuti Shannon yang sedang fokus pada genggaman Arthur yang mengalirkan rasa hangat, dan nyaman. Ia merasa dilindungi oleh pria itu. Shannon melebarkan langkahnya hingga posisi keduanya berjajar, dan Shannon mencuri-curi pandang menatap wajah Arthur dari samping.

Oh demi Tuhan, Dia benar-benar menawan dari sisi manapun.

Dengan masih saling menggenggam, Shannon, dan Arthur membaur dengan para pengunjung melewati jalan menuju air mancur Trevi. Shannon menatap bangunan yang berada di sisi kanan dan kiri, terdapat cafe, dan juga club yang masih tutup.

"Sebentar lagi kita akan sampai," ujar Arthur mengeratkan genggaman tangan Shannon yang begitu pas di tangannya.

Benar saja yang di ucapkan Arthur, kini mereka berada di depan air mancur trevi yang tertutup dengan para pengunjung. Arthur semakin mengeratkan genggaman mereka, keduanya menerobos masuk ke kerumunan.

Shannon sudah berdiri di tepian air mancur dengan Arthur berada di belakangnya. "Ini sangat menakjubkan!" manik hijau Shannon menatap kagum Patung Neptunus yang sedang mengendarai kereta berbentuk kerang.

"Apa kau merasa senang?" bisik Arthur. Ia sedikit membungkuk hingga pangkal hidungnya nyaris menyentuh leher Shannon.

Tubuh Shannon menegang, merasakan sapuan hangat dari napas hangat Arthur menyentuh kulit lehernya, membuat debaran di jantungnya memompa sangat cepat, dan bahkan aliran darahnya berdesir deras.

Shannon menelengkan wajahnya ke samping menatap Arthur secara dekat. "Ya aku sangat senang." jawab Shannon melempar senyuman, yang di balas oleh Arthur. "Bisakah kau mengambil gambarku?" Arthur mengangguk. Shannon pun mengeluarkan ponselnya. Ia merubah posisinya menghadap Arthur lalu memberikan ponselnya kepada pria itu.

Arthur mengambil beberapa foto Shannon yang berbeda pose. Kemudian, ia menunjukkannya kepada Shannon. "Kau mengambil gambar dengan sangat baik Arthur."

"Itu karena kau yang menjadi objeknya." Suara Arthur pelan membaur dengan suara-suara pengunjung membuat Shannon tidak bisa mendengar jelas ucapan Arthur.

"Apa yang kau katakan? aku tidak mendengarnya."

"Tidak ada ulangan, Shannon." Jawab Arthur menyunggingkan senyuman.

Shannon berdecak pelan, kemudian ia berbalik untuk melihat lagi air mancur Trevi. Tidak berminat untuk berdebat dengan Arthur.

"Omong-omong kau tidak ingin membuat permohonan, dan melempar koin?"

Shannon segera membalikkan tubuhnya, menghadap Arthur lagi. "Yang aku tau, itu hanya mitos. Tapi, tidak ada salahnya jika aku melakukannya." Shannon mengeluarkan koin dari tas, lalu membuat permohonan dalam hatinya. Se telah itu Shannon melempar koin tersebut ke air mancur.

"Permohonan apa yang kau ucapkan?"

"Menunduk-lah," Arthur membungkukkan punggungnya, pun Shannon berjinjit. "Rahasia." Bisik Shannon mengerlingkan maniknya, seraya tersenyum.

"Baiklah."

Suasana semakin ramai. Para pengunjung mulai berdesakan ingin melihat air mancur. Tiba-tiba, tubuh Arthur terdorong mengenai tubuh Shannon membuat gadis itu kehilangan keseimbangannya. Reflek, tangan Shannon bergerak, memegangi t-shirt Arthur, dengan Arthur memeluk pinggangnya.

Keduanya saling menatap, dalam diam. Debaran jantung keduanya berdetak kuat tidak terkendali. Sebentar saja, kemudian Arthur membantu Shannon untuk berdiri dengan benar. "Terimakasih Arthur, beruntung kau menahan tubuhku jika tidak aku akan tercebur untuk kedua kalinya." Shannon melepaskan cengkraman dari t-shirt Arthur. Lalu, gadis itu tertawa.

"Sebaiknya, kita pergi dari sini Shannon."

Setelah itu, keduanya singgah di sebuah cafe es krim. Arthur mendorong pintu memberi ruang untuk Shannon masuk lebih dulu ke dalam kafe tersebut.

Tindakan kecil yang sangat manis. Lagi dan lagi Arthur membuat Shannon tersanjung.

Perbedaan keduanya yang mencolok menjadi pusat perhatian. Para pengunjung cafe yang melihat ke arah mereka, membicarakan keduanya. Apa Shannon dan Arthur terusik? jawabannya tidak. Justru, sebaliknya. Keduanya tersenyum.

Arthur merangkul pundak Shannon, mengajak gadis itu mencari tempat duduk untuk mereka. "Kau tunggulah disini, aku akan memesan es krim untukmu." Imbuh Arthur setelah mereka mendapatkan meja kosong. "Katakan kau ingin es krim apa?"

"Es krim rasa vanila, coklat, dan strawberry dengan toping coklat kacang."

Beberapa saat kemudian Arthur kembali dengan satu mangkuk es krim untuk Shannon, membuat Shannon menganga. Es krim yang dibeli Arthur dalam porsi yang banyak, sesuai dengan permintaan Shannon kala itu.

"Kenapa kau melamun? makan es krimmu, dan segera habiskan." Arthur mendaratkan bokongnya di kursi di depan Shannon.

"Aku tidak yakin bisa menghabiskannya. Kau harus membantuku."

"Aku tidak menyukai makanan manis."

Shannon menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia menyendokkan es krim lalu memasukkan ke dalam mulutnya. "Kau yakin tidak ingin mencicipinya? ini sangat enak. Manisnya pas, tidak berlebihan. Um." Shannon menjilati bibirnya. Kemudian ia menyendokkan lagi es krim ke dalam mulutnya.

Trik Shannon agar Arthur tergiur, tapi tindakan yang di lakukan gadis itu sangat berbahaya untuk Arthur. Arthur menelan salivanya dengan kasar, tergoda dengan bibir Shannon yang manisnya seperti madu.

Dengan cepat, Arthur merebut sendok dari tangan Shannon, dan ia mencicipi es krim tersebut untuk meredakan gejolak yang mendominasi tubuhnya.

Tindakan Arthur sangat menyita perhatian Shannon. Bagaimana tidak, Arthur menggunakan sendok bekasnya.

"Ya kau benar, Shannon. Es krimnya tidak terlalu manis. Omong-omong apakah ada tempat yang ingin kau kunjungi lagi? kau ingin melihat Koloseum?"

Tawaran yang sulit untuk Shannon tolak. Shannon mengiyakan ajakan pria itu. Mereka ke Koloseum sesudah Shannon mengabiskan es krimnya.

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!