Namaku. Alesha nabila sakhir, aku tinggal bersama ibu tunggal ayah telah pergi meninggal sewaktu usiaku beranjak ke sepuluh tahun. Waktu seakan terhenti, rasa nya semua itu bagaikan mimpi terburuk ku kehilangan sosok ayah terhebat dalam hidup sangat memukul hatiku.
Aku disaat itu masih berusia sepuluh tahun, harus berdiri dengan kuat bersama sang ibu yang tak henti-hentinya ia menangis.Aku mengerti dengan keadaan ibuku, laki-laki yang sangat ia cintai terlebih dahulu meninggalkannya dengan putri kecil mereka.Ibu terus memeluk tubuh ku yang mungil, aku tak mampu berkata-kata untuk menenangkan ibu karna aku juga sama terpukulnya.
Perlahan ibu melepaskan pelukan nya terhadap tubuh mungil ku dan ia juga sudah tak lagi menangis seperti tadi.Menatap diri ku dan tersenyum dengan luka.
"Sayang kamu lapar tidak?"Ujar sang ibu bertanya pada ku, aku menjawab dengan anggukan kepala pertanda ia, memang disaat itu perut ku telah sakit menahan lapar. Tapi aku tak tega mengatakan nya pada ibu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20. Uks + Mahesa
Haii girls👋
Sebelum baca follow dulu ya akun Author🤓
Mohon maaf apabila ada kesamaan cerita, tempat, tokoh dengan cerita lain ya🙏
...Gimana nih part kali ini menurut kalian??...
...Seru atau biasa aja yah??...
...Vote dan Comment terus buat Author🔥...
...Hargai karya orang lain itu peting ya pren!!...
...Thankyouuuuuu!!!...
...Selamat datang dalam cerita ku guys🦋...
......................
Zaki yang awal–nya niat ingin membolos pergi ke –kantin, tumben sekali kan pria itu pergi ke kantin, jarang sekali loh padahal teman–teman pada bolos ke warjok atau Rooftop ini entah kenapa zaki mau ke kantin. Iya karna di kantin sunyi kan siswa–siswi lain nya sedang belajar mana mungkin penuh tuh kantin. Kalau penuh ogah banget si zaki kesana males antri di–ramai orang.
Setiap di lorong zaki terus berhati–hati takut guru BK ber–patroli kalau anak osis mah udah kagak keluyuran mereka hanya di jam delapan saja patroli nya setelah itu mereka akan kembali ke dalam kelas masing–masing.
Terus berjalan dengan mengendap–endap hingga. Mata zaki tak sengaja melihat seorang gadis yang tengah tergeletak di tengah lapangan upacara. Dari postur tubuh–nya zaki seperti kenal dengan siswi itu, dengan langkah cepat zaki menghampiri gadis tersebut.
Wajah alesha tertutup oleh rambut panjang–nya, zaki melihat gadis itu dan mengecek dari dekat. Memangku kepala alesha dan sedikit ia singkir kan rambut yang menutupi wajah gadis tersebut.
Mata zaki seketika melotot. Ia tidak menyangka wanita tersebut ternyata Alesha gadis yang boss–nya sukai.
..."AL. Bangun, elo kenapa?" zaki mengoyang kan sedikit tubuh gadis itu ia pikir dengan begitu alesha akan bangun. Namun tidak sama sekali alesha mau membuka mata–nya....
Zaki bingung sekali, jika ia mengendong alesha ke UKS mungkin malam nanti nyawa–nya akan hilang dalam hitungan menit. Dan zaki memutuskan untuk menelpon mahesa yang ada di warjok.
Penggilan telepon itu tersambung, mahesa mengangkat nya namun tidak berkata sepatah kata pun.
..."Boss. Ini cewek elo–pingsan di tengah lapangan ." ujar zaki namun mahes tak menjawab pria itu....
..."........"...
..."Gue! Serius bos. Gak lagi becanda ini ya–tuhan!"...
..."........."...
..."Gue izin gendong. Bu–boss, gak papa kan! BOSS?"...
..."Berani loh! Nyentuh cewek gue–abis lo.MALAM INI SAMA GUE." gertak mahesa lalu pria itu mematikan sambungan telepon tersebut....
Dengan terburu–buru mahesa pergi dari warjok yang membuat semua anggota elang menatap bos nya heran. Leon mah udah paham kenapa pria itu terburu–buru begitu ya pasti ada urusan sama alesha udah ketebak sekali soal–nya.
Mahesa begitu cepat sekali berlari menghampiri zaki yang tengah menopang kepala seorang wanita yang mahesa yakin itu adalah alesha. Pria itu dengan cepat mengambil alih tubuh alesha dari zaki, mengendong gadis tersebut ala bridal style. Dan mahesa terburu–buru membawa alesha ke UKS yang terus di ikuti zaki dari belakang.
BUGH!
Pintu ruang UKS di tendang begitu saja oleh mahesa pria itu tak menghiraukan dengan tatapan petugas yang ada di UKS. Pria itu meletak kan alesha telat di atas bankar dan mahesa meminta segera cepat di tangan–in.
Petugas Uks memberikan alesha sedikit minyak angin yang ada di laci terdekat. Gadis yang pingsan tersebut belum juga sadar, dan mahesa menatap gelisah ia takut dengan keadaan seperti ini.
..."Seperti–nya beliau. Sebentar lagi akan bangun! Jadi sabar saja ya..." ucap petugas uks yang berjenis kelamin pria tersebut....
..."Dia kenapa dok....?" zaki bertanya....
..."Cuman kelelahan saja! Dan satu lagi gadis ini seperti–nya tidak makan pagi, yang dimana membuat ia pingsan seketika."...
...Zaki mengangguk paham lain dengan mahesa pria itu duduk di kursi samping bankar yang terdapat gadis cantik tengah menutup mata–nya....
..."Kalau begitu! Saya permisi keluar." ujar dokter Uks di SMA tersebut....
..."Silahkan–dok." zaki mengantar dokter tersebut hingga sampai di depan pintu keluar uks....
..."Dan oh–ya. Jika gadis itu sudah bangun! Langsung berikan ia makan ya!" ujar dokter tersebut yang kini sudah berlalu keluar....
Mahesa terus menatap alesha dengan wajah yang tidak dapat di tebak. Entah apa yang pria itu pikir–kan. Zaki juga tidak berani bertanya pada pria itu, zaki lebih baik memilih untuk pergi ketimbang menganggu waktu mahesa pada gadis–nya. Setelah zaki pergi mahesa memegang sebelah tangan alesha mencium sekilas punggung tangan tersebut.
...Lalu kembali menatap wajah alesha yang pucat." Gue, harap elo–cepat sadar nya ya."...
Singkat cerita setelah zaki ingin pergi meninggalkan mahesa dengan gadis tersebut. Ia malah di kejutkan oleh siswa–siswi yang berdesakan ingin melihat siapa yang ada di dalam uks tersebut.
Mereka mendengar pria idola mereka itu mengendong seorang gadis menuju uks, siapa gadis tersebut yang berani mendekati pria bernama mahesa itu.
...Zaki menghadang pintu masuk uks agar gadis–gadis itu tidak dapat melihat siapa yang ada di dalam, Emily juga penasaran dengan siapa mahesa didalam itu. Tidak mungkin kan pria tersebut memiliki kekasih emily tidak akan tinggal dima begitu saja, diri–nya sudah lama menyukai mahesa hingga detik ini juga. Jika ia tidak bisa memiliki pria yang diri–nya cintai maka gadis mana pun tidak boleh bersama pria tersebut....
..."Zaki. Elo–ngapain sih! Ngalangi jalan kami." teriak mereka para cegil mahesa....
..."Eh! Elo–pada mau mati muda ya! Kalau kagak mau–mending lo. BUBAR DEH!" ucap zaki yang terus menghalangi pintu masuk uks tersebut....
..."Bangsat. Lo ya–jablay!" ...
..."Awas. Elo–zaki, kasih kami pada masuk!" ...
..."KALAU GUE GAK MAU GIMANA DONG?" ucap zaki dengan santai....
..."Yaudah guys. Kita dobrak aja! Gimana–SETUJU?"...
..."SETUJU...."Teriak mereka ramai–ramai....
Mahesa yang mendengar suara keributan di luar pintu uks. Pria itu melangkah dengan tegas dan jangan lupa–kan wajah nya yang sangat dingin dan datar.
Semua yang tadi begitu heboh ingin mendobrak pintu seketika nyali mereka ciut melihat pemuda di hadapan mereka dengan wajah murka. Sangat menakutkan.
..."PERGI..." hanya dengan ucapan itu saja. Mereka sudah pada ketar ketir kabur meninggalkan area uks gimana kalau mahesa berkata dengan panjang mungkin udah lompat ke alam–baka sih....
..."Boss...?" zaki menatap mahesa, pria itu malah tidak menghiraukan ucapan zaki lalu melangkah masuk ke dalam kembali....
..."Pergi. Ke–kantin! Beli nasi padang disana." ujar mahesa tanpa melihat ke belakang....
"Siap. Mah si–boss! Dua ya bos–sama gue juga laper nih. Abis nge–hadang para cegil tadi." zaki gada malu nya meminta makan pada mahesa.
Mahesa hanya berdeham saja. Pertanya ia menyetujui apa yang zaki minta, dengan lari seribu–nya pria itu menuju kantin SMA kalau udah nyangkut makanan si zaki nomor satu mah dia.
