NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa kita diam aza

Bram terdiam sesaat otaknya kembali berpikir tentang semua kemungkinan kemungkinan seperti yang dikatakan sahabat dekatnya itu, secara pribadi jelas dia jelas tidak bisa melanggar aturan sasana milik keluarganya sendiri dengan terlibat konfrontasi sesama anggota mengingat aturan dasar mereka adalah setiap saudara seperguruan layaknya anggota tubuh sendiri.

Jika satu disakiti maka sakit lah semuanya sehingga karena itu persaudaraan antar murid murid ayahnya sangat erat baik yang di tingkat senior seperti dirinya maupun Randu yang dibawahnya.

"Memang kalo Randu yang kalian maksud rumit juga sih Bram, temanku pun belum tentu mau jika berurusan dengan murid di sasana keluargaku taruhannya terlalu besar Her," ujar Bram juga bingung.

"Jadi bagaimana bro baiknya menurutmu ?" tanya Heru Keling yang kini seperti sudah buntu pikirannya.

"Gini saja bro ini sekedar saran aza boleh elu pakai boleh tidak, baiknya kau minta bantuan saja sama abang elu biar suruh beberapa anggotanya untuk melakukan seperti yang kau inginkan jika itu benar benar Randu, tapi jika bukan dengan senang hati aku akan membantumu dengan tanganku sendiri karena bagaimanapun SMP swasta kosong tiga adalah rumahku juga," ujar Bram sambil merogoh amplop yang tadi sudah ia simpan dan kembali ia berikan pada Heru Keling.

Mendengar perkataan sahabatnya itu Heru Keling yang sudah kehabisan akal seperti dapat inspirasi kembali, memang sebelumnya ia bermaksud untuk melibatkan kakak iparnya yang seorang preman ternama namun rasanya malu juga untuk melibatkannya dalam urusan sepele semacam itu.

Mungkin Heru bisa melibatkan beberapa anak buah kakaknya untuk membantunya rasanya itu jauh lebih simpel dan praktis.

"Baiklah bro makasih sarannya nanti biar kucoba pinjam anggota dari kakakku saja," ujar Heru Keling,

"Tapi omong omong tumben sekolah kita bersedia studi banding segala biasanya kan kalo ada masalah dengan SMP negeri tinggal bat bet aza kan," ujar Bram.

"Semua ini gara gara si Johan guru olahraga keparat itu masa gara gara cintanya di tolak oleh salah satu guru cakep dari SMP negeri dia langsung menggunakan kita kita untuk membuat teror kepada SMP negeri," tutur Heru Keling berkata sebenarnya.

"Kenapa kalian mau ?"

"Johan mengancam akan menyiksa semua orang jika tak mau menuruti kemauannya untuk bikin ribut sama SMP negeri, studi banding itu hanyalah akal bulus nya saja karena tau kita punya kemungkinan menang lebih besar sehingga dia bisa memeras guru guru SMP negeri, tapi hari ini kehadiran anak yang mengalahkan Danar itu membuat kami semua resah,"

"Makin parah saja itu orang, hehehe."

"Bukan parah lagi Bram, tapi bahkan dia mengancam ke aku pribadi jika kami tak menang di studi banding nanti kami harus mengucapkan selamat tinggal pada kelulusan bukankah itu gila, aku sudah sekali tak naik kelas masa sekarang justru nggak lulus sekolah,"

"Wah bener bener itu orang, seharusnya yang jadi penyakitnya bukankah justru Johan itu kan ?"

"Ya memang iya, tapi masalahnya bro, Johan juga dapat dukungan penuh dari kepala sekolah dan pihak yayasan dan kami semua mau tak mau harus mau untuk dijadikan tumbal,"

"Baiklah bro kurasa aku harus pamit sekarang karena cewek gue sudah tak betah hehehe, untuk sementara aku keep dulu masalah ini, nanti aku akan coba cari informasi kepada Randu, kau jangan bertindak gegabah dulu mengenai Randu, kau boleh bergerak jika sudah ada info dariku," ujar Bram yang kemudian merangkul ceweknya menaiki motornya lalu pergi dari tempat itu.

"Sekarang bagaimana rencana selanjutnya Her, apakah kita jalankan plan b dan melibatkan kakak ipar kamu ?"

"Entahlah, pusing kepalaku kalo benar orang yang melempar Danar itu Randu, kita bisa apa kalo kita bisa membalasnya maka urusannya juga akan bersambung melibatkan sasana dari bokap nya Bram, kita semua bahkan kakakku juga tak akan mau ambil resiko dengan konsekuensi itu,"

"Ya lalu gimana, masa kita diam saja."

"Ya lebih baik kita semua diam dulu, biarlah kapan kapan aku temui sendiri anak SMP negeri yang bernama Randu itu, kalo ada kesempatan biarlah aku coba menjajal kemampuannya satu lawan satu saja," kata Heru Keling yang kemudian beranjak pergi dari tempat itu juga diikuti tiga rekan setianya.

Mereka berempat lalu menghampiri seorang penjual es dawet yang mangkal di sekitar tempat itu, "Bikin es dawet empat pak !" ujar Heru Keling.

Sementara itu Bram dan ceweknya justru sepakat pergi menemui Randu ke SMP negeri kosong satu yang ia perkirakan kemungkinan saat ini sudah bersiap untuk pulang sekolah karena jam ditangannya telah menunjukkan pukul satu lewat tiga puluh menit.

Dan benar saja begitu mereka sampai di dekat sekolah negeri itu suasana di luaran terlihat ramai karena bertepatan dengan jam bubaran sekolah.

Untuk beberapa lamanya Bram masih menunggu dan melihat lihat anak anak SMP negeri kosong satu yang berdesakan antri untuk keluar dapat keluar gerbang, yang rata rata kebanyakan dari mereka menggunakan sepeda listrik sebagai kendaraan mereka.

Bram kemudian tertarik dengan sekumpulan anak laki-laki yang berjalan bersama keluar sekolah dari satu pintu kecil jalur tikus yang merupakan akses keluar masuk pihak kantin sekolah, dimana seorang diantara kumpulan anak anak itu ia cukup mengenalinya.

Tanpa basa basi Bram segera mengarahkan motornya menghampiri sekumpulan anak anak yang berjalan sambil bergurau menuju ke arah pasar kecamatan itu.

"Andre ! bisa bicara sebentar ?" ujar Bram begitu ia telah mendekat pada orang yang ia maksud, sambil membuka kaca helmnya.

"Wow Bram ! ada angin apa yang membuat dedengkot SMA Wira Kartika datang kesini ?" balas Andre sambil tersenyum dan kemudian mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan orang yang ia kenali pernah dijuluki sebagai orang yang tak terkalahkan pada masanya itu.

"Aku ingin mencari Randu, apa kau mengenalnya ?" tanya Bram yang sontak membuat Andre langsung melihat ke arah teman temannya.

"Ada perlu apa kau mencarinya Bram ?" jawab Andre sedikit waspada karena bagaimanapun juga saat ini Randu termasuk murid VVIP bagi sekolah itu yang harus mereka jaga.

"Ah nggak ada yang penting sebenarnya aku hanya ingin sedikit ngobrol saja dengan juniorku di sasana itu," ujar Bram apa adanya saja karena nalurinya bisa membaca jika Andre sedang mencurigai niatnya.

"Noh orangnya !" ujar salah satu rekan Andre sambil menunjuk ke arah sepasang anak lelaki dan perempuan yang tengah berjalan berboncengan dengan kendaraan listriknya.

"Oh iya makasih ya, tenang saja Ndre aku hanya ingin bicara saja aku juga sudah dengar tentang studi banding dan aku yakin Randu akan jadi andalan buat kalian kan," ujar Bram yang kemudian tersenyum kecil lalu melajukan motornya menyusul Randu yang berjalan berbeda arah dari Andre dan kawan kawannya.

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!