Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Selamat Membaca💙
⬇️
⬇️
⬇️
...----------------...
Chesy terlihat begitu panik saat Alexa memberikan sebuah rekaman. Ya rekaman itu berisi tentang rencananya menjebak Shaka dan tentang cara mendapatkan kekayaan dari keluarga Xavier.
"Bagaimana bisa?" gumam Chesy dengan wajah panik.
Alexa menyeringai dengan berjalan mengitari kakak angkatnya hingga sampai di belakang tubuh Chesy. Ia berhenti dan membisikan sesuatu." Tentu saja bisa.. Karena Aku mengirim mata-mata untuk mengawasi kalian semua!"
Deg
Chesy mendelik tidak percaya ternyata semenjak Alexa menikah, Dia berpura-pura polos hanya untuk mengawasi keluarganya. Bahkan berani bersengkongkol dengan keluarga Xavier. Demi menghancurkan keluarganya sendiri.
Alvaro yang sedari tadi hanya diam saja sudah tahan tangannya terasa gatal karena Alexa terlalu lunak menghadapi Chesy. Ia melayangkan belati kecil kearah Chesy dan...
Serttt
Jleb ... belati kecil menancap di tembok dan menggores kembali di pipi mulus Chesy.
Tes
Tes
"Sstt Aww.." Chesy kembali merasakan sakit di bagian pipi kirinya. Ia mendongak siapa yang berani melukai pipi mulusnya.
"Kau!! " Chesy melotot tajam ke arah Alvaro." Hanya anak pesakitan berani menggoreskan luka di wajahku! Aku akan membuat perhitungan padamu! Dasar pria lumpuh! Tidak berguna!" Makinya.
Alvaro hanya tertawa mendengar ocehan kakak iparnya bukan kayaknya lebih tepatnya adik ipar.
"Ingin membuat perhitungan padaku? JANGAN MIMPI!!" ucapnya dingin dan tegas.
"Karena kau berani menjebak kakakku maka aku akan memberi hukuman untukmu!" imbuh Alvaro.
"Biarkan dia hidup menderita disini Dik.. Kita harus membuat Reno bertekuk lutut pada kita semua jangan lupa hancurkan juga bisnisnya!" sela Shaka memberikan solusi. Shaka tidak akan segan menghancurkan bisnis siapapun yang berani mengusik dirinya ataupun keluarganya.
Alvaro mendengar ucapan kakaknya menjadi teringat sesuatu." Ah tentu saja kakak! Kita biarkan cecunguk ini hidup menderita di dalam sini. Aku harus kembali untuk menyelesaikan sesuatu terlebih dahulu."
Chesy melotot tajam ke arah Shaka saat mengatakan ingin menghancurkan bisnis Papanya. Ia tidak menyangka hanya kecerobohannya dapat mencelakai bisnis Papanya. Chesy tidak sanggup membayangkan hidup tanpa harta. Akhirnya ia mempunyai ide agar Alvaro dan Shaka bisa mengasihaninya.
" Ku mohon jangan lakukan itu! Aku mohon pada kalian jangan menghancurkan perusahaan Papa. A-aku siap melakukan apapun untuk kalian terutama kamu, Lexa. Aku akan menuruti semua keinginanmu." pintanya dengan nada memelas.
Alexa terkejut dengan perubahan sikap Chesy yang tadi terlihat arogan bahkan berani menghina Alvaro, namun sekarang memohon meminta belas kasihan.
"Baiklah jika itu keinginanmu maka akan kuturuti." batinnya dengan senyum sinis saat menatap Chesy memohon belas kasihan pada suaminya dan juga Shaka.
"Dan kamu ingin bermain dengannya atau ikut aku ke suatu tempat untuk bermain juga namun lebih menyenangkan?" tanya Alvaro dengan menunjuk Alexa yang sejak tadi berdiri di dekat jendala yang tak jauh dari keberadaan Chesy.
Alexa berpikir sejenak tentang ucapan suaminya barusan. " Baiklah aku akan ikut denganmu! Namun sebentar sebelum pergi aku ingin mengatakan sesuatu pada kakak tersayangku dulu."
Alexa kembali mendekati Chesy yang sudah bersimpuh darah di wajahnya akibat goresan dari 2 belati kecil. Dengan langkah pelan tak lupa ia menatap Chesy dengan tatapan dingin.
"Kau ingin perusahaan Papa tetap ada?" tanyanya dan Chesy mengangguk cepat.
"Ingin menuruti semua keinginanku?"
Chesy kembali mengangguk." Be-benar aku akan menuruti semua keingianmu Dek,"
"WOW adik ya!" Alexa sedikit pura-pura terkejut saat Chesy memanggilnya dengan sebutan adik." Ingat baik-baik Chesy Sanjaya! Aku bukan lagi adikmu! Panggil aku nyonya muda Xavier!" titahnya dengan tegas.
Chesy gugup saat Alexa menyuruhnya memanggil nyonya muda Xavier. Bahkan aura Alexa sangat berbeda dengan dulu. Kini Alexa memiliki aura lebih dingin sampai bulu kuduk Chesy berdiri semua.
"Ba-Baik Nyonya Muda," jawabnya gugup dengan menundukkan kepala tidak berani menatap mata elang milik Alexa.
"Nice!" Alexa bertepukkan tangan akhirnya ia bisa membalaskan dendam perbuatan Chesy dulu yang semena-mena pada dirinya.
"Dan satu lagi,, jika kamu masih ingin tetap hidup dan perusahaan Papa tetap berdiri kokoh.. Aku akan mengirimu ke luar negeri bersama dengan bawahanku." imbuh Alexa dengan mengangkat dagu Chesy.
Chesy melotot atas ucapan Alexa barusan namun ia tidak berani membantah demi perusahaan Papanya," Baik aku akan menuruti semua permintaanmu." ucapnya dengan nada lirih
"Baik.. Tinggallah disini sampai hari keberangkatanmu! tidak perlu khawatir tentang Papa dan Mamamu!"
"Aku serahkan dia padamu kakak ipar!" imbuhnya lalu melenggang pergi begitu saja dengan Alvaro.
Shaka yang melihat kepergian adiknya akhirnya meneruskan kegiatannya lagi.
"Awasi dia jangan sampai kabur! Kalau perlu siksa dia hingga papanya datang menjemputnya!" titah Shaka pada anak buahnya yang berjaga.
"Baik tuan!"
Chesy sejak tadi hanya bisa diam ia menangis hidupnya yang berakhir tragis di tangan adiknya. Bahkan ia tidak bisa berbuat apa-apa, ingin sekali melarikan diri namun di jaga oleh para bawahan Shaka yang berbadan besar, muka mengerikan. Tentu saja membuat nyali Chesy menciut saat di tatapan oleh mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kini Alvaro dan Alexa sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah tempat yang sangat menyenangkan. Bahkan tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Alexa sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia tidak tahu harus mengirim Chesy kemana namun tiba-tiba otaknya melintas sebuah ide.
"Kamu akan mengirim Chesy pergi kemana?" tanya Alvaro memecahkan keheningan.
"Aku akan mengirimnya ke negara C disana ada orang yang sangat dekat denganku.. Mungkin aku bisa meminta bantuannya," ucap Alexa.
Deg
"Orang terdekat? Siapa? Kenapa banyak sekali hal yang belum aku ketahui tentang sosok dirimu Lexa? Saat aku mengetahui kamu putri kandung dari Hanum sungguh membuatku merasa bersalah telah bersikap acuh selama pernikahan kita." batinnya dengan menatap wajah cantik Alexa.
Semenjak Alvaro membantu Alexa untuk menyelidiki siapa keluarga kandungnya dan setelah menemukan jawabannya. Membuat hati Alvaro teriris sakit ternyata wanita yang ia nikahi ada anak dari sahabat Papanya. Namun ia sangat gengsi mengutarakan isi hatinya.
"Hei kenapa melamun?!" Alexa mencoba membuyarkan lamunan dari Alvaro.
"Ahh.. Anu tidak ada kok!" jawab Alvaro gugup dengan perilakunya sendiri. Ia pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Alexa menyadari sikap Alvaro yang dulu sangat dingin,acuh sekarang berubah menjadi sedikit menghangat. Perubahan itu terjadi saat Alvaro memberitahu tentang keluarga kandungnya.
"Aku tahu sebenarnya kamu pria yang baik Al! Apalagi saat kamu menolong Kirana yang jelas bukan siapa-siapa kamu bahkan menganggap Kirana seperti saudaramu." batin Alexa.
Selepas itu Alexa mencari ponselnya dan segera menghubungi seseorang.
Tuttt sambungan telepon pun sudah tersambung...
"Halo sayang" jawab seseorang dari seberang telepon.
☆Bersambung☆
awas ya kalau entar beneran jatuh cinta