NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 20: motif rencana ayah

Keesokan harinya clara pergi ke kediaman ayahnya untuk menanyakan motif rencana yang dibuat ayahnya dan count alex lorenzo. Kereta terus berjalan menuju kediaman ayahnya clara. Saat tiba disana clara melihat bahwa mansion telah berubah sejak dia mengalami amnesia, mungkin ia tidak mengingat apa pun mengenai renovasi mansion. Sebenarnya itu harus dilakukan karena mansion itu sudah cukup tua tapi clara tidak mengingat apapun mengenai itu.

"Nyonya! " Ucap ajudan ayah clara yang telah lama bekerja bersama ayahnya.

"Tuan Albert dimana ayah?" Tanya clara sembari melihat sekeliling mansion.

"Tuan sedang berada di perpustakaan nyonya, mari saya antar kan. "

"Baiklah."

Mereka pun berjalan menyusuri lorong yang sangat familiar bagi clara. Ia sangat ingat lorong lorong itu bahkan ia sekilas melihat taman kastil yang sangat terawat dan tidak pernah berubah dari ia kecil, ia tahu bahwa mendiang ibunya sangat menyukai bunga mawar putih yang ditanam di taman kastil keluarga nya.

"Tuan count, nyonya duches Vosger datang untuk menemui anda? " Ucap ajudan yang bernama Albert itu.

"Masuklah." Balas count.

Albert membuka kan pintu kayu yang sangat besar itu dan mempersilahkan clara masuk kedalam.

"Bagaimana kabar anda ayah? " Tanya clara mendekati pria yang berusia tua yang duduk di kursi kayu mahoni yang sedang membaca sebuah buku dengan kaca mata diwajahnya serta rambut yang sudah putih.

"Putri kesayangan ku, aku baik-baik saja walaupun aku sudah tua tapi aku masih sangat kuat, " Ujar count memeluk clara dengan erat. Sudah lama sekali clara tidak bertemu dengan ayahnya semenjak ia menikah.

"Ayah ada yang aku ingin tanyakan pada ayah. " Clara duduk dikursi di perpustakaan itu.

"Ada apa putri ku? Kau bisa menanyakan apa pun pada ayah mu ini, " Ujar count sembari melepaskan kaca mata diwajahnya lalu meletakkan nya diatas meja.

"Ayah, aku bertemu dengan count alex lorenzo saat dipesta topeng."

Perkataan itu sontak membuat count menegang dan mengeluarkan keringat dingin, walaupun ia sangat terkejut namun ia cukup berhasil menahan ekspresi nya itu. Rasa gelisah cukup ia rasakan bahkan ia tidak berani untuk menatap putri nya.

"Lalu? Untuk apa kau bertanya pada ayah tentang orang itu. "

Clara mendengus, "ayah, dia bilang ayah memberi kan nya uang jika ia melakukan rencana nya yang berpura-pura bunuh diri dan menjauhi ku. Apa itu semua benar? " Perkataan itu berhasil membuat count terkejut.

"Nak kau seharusnya jangan mudah percaya pada orang seperti itu. "

"Ayah, aku tahu bahwa dia tidak berbohong. "

"Jadi kau meragukan ayah mu? " Tanya count menatap clara dengan tajam.

"Bukan begitu maksud nya ayah, aku hanya tidak suka jika ayah benar melakukan hal ini. Ayah tahu betul bahwa aku tidak menyukai pembohong. " Clara menunduk lesu menatap sepatunya.

Count sejenak menghela napas, "kau benar, ayah lah yang merencanakan hal itu. "

"Tapi kenapa! Kenapa ayah melakukan hal itu! " Teriak clara kesal. Ia sangat tidak suka jika seseorang berbohong pada nya apalagi jika itu adalah seseorang yang sangat ia sayangi.

"Ayah melakukan hal ini untuk mu nak, aku kasian pada Felix yang selalu kau abaikan sejak ia lahir. Ayah pikir karena count alex mengambil semua perhatian mu sehingga kau mengabaikan duke dan Felix," Ujar count dengan menyesal sambil menatap keluar jendela perpustakaan.

"Jika aku menjauhkan mu dari count alex mungkin kau akan memberikan perhatian mu pada Felix, namun itu tidak lah berhasil, " Sambung count. Clara melihat kesedihan yang mendalam pada ayah nya itu. Sebenarnya saat ia ditunjuk untuk menikah dengan duke, Clara marah pada ayahnya karena tidak menyetujui hubungan nya dengan count alex lorenzo, sehingga ia tidak pernah lagi menghubungi keluarga nya setelah menikah.

"Saya mengerti, tapi anda tidak seharusnya melakukan itu."

"Ayah minta maaf nak, " Ucap count menatap Clara dengan penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa ayah, sekarang anda tidak perlu khawatir mengenai duke dan Felix lagi karena saya akan menjaga mereka dengan baik. " Count tersenyum mendengar perkataan putri nya itu.

"Clara, pria itu tidak baik untuk mu makanya ayah tidak merestui hubungan kalian dan tidak hanya itu dia juga pria yang berbahaya seperti bunglon. "

"Aku rasa dia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang ia ingin kan. "

"Apa yang kau maksud nak? Apa yang ia ingin kan? " Tanya count penasaran.

"Aku, dia menginginkan ku. Mungkin dia sedang membuat rencana lainnya. Dan saya kemari ingin mengatakan bahwa ayah harus berhati-hati mulai sekarang. "

"Baiklah, tapi bagaimana dengan mu nak, " Tanya count khawatir pada putri kesayangan nya itu.

"Ayah tidak usah khawatir, duke adalah orang yang hebat dan keamanan kastil Vosger telah diperkuat. "

"Iya itu bagus, tapi nak kau harus terus waspada ya. "

"Tentu saja ayah. "

"Jadi yang dikatakan count alex itu benar ya, " Ucap duke sembari meneguk kopinya di paviliun taman.

"Iya dan ayah melakukan nya karena khawatir pada Felix seperti yang saya katakan tadi. "

"Dia ayah yang baik." Puji duke menatap Clara.

"Iya itu benar, terimakasih atas pujian nya. "

"Saya sudah memerintahkan seseorang untuk melacak keberadaan nya namun sampai kini belum ada yang tahu dimana dia. "

"Saya rasa dia sedang merencanakan sesuatu."

"Kau benar jadi tetap lah berhati-hati. " Ujar duke serius.

"Duke, apakah kau tahu bagaimana Marques dan Marchiones bertemu hingga memutuskan untuk menikah? "

"Kenapa kau bertanya seperti itu? " Ujar duke penasaran.

"Ya aku bertemu dengan Marchiones dan marques di sebuah toko, mereka pasangan yang harmonis."

"Ya marques tidak pernah memberi tahu kan hal itu, tapi kudengar Marchiones adalah seorang budak yang dijual dipasar gelap di ibu kota. "

"Jadi begitu ya. " Balas Clara terlihat memikirkan sesuatu.

"Aku terkejut kau menanyakan hal itu." Ucap duke menatap Clara dengan curiga.

"Ada rumor yang beredar tentang marques yang melakukan kekerasan rumah tangga pada Marchiones, jadi aku penasaran apa itu benar atau tidak. " Ucap Clara.

"Kau seharusnya jangan terlalu percaya pada gosip seperti itu duches. " Duke menghela napas.

Clara berdiri dari duduknya, "ya kau benar duke, kita tidak bisa percaya begitu saja pada gosip. Kalau begitu saya undur diri." Ucap Clara melangkah pergi dari ruangan itu.

Setelah keluar dari ruangan itu Felix berlari dan memeluk Clara erat.

"Ibu, aku sangat merindukan mu, " Ucap Felix dengan senang karena telah bertemu dengan ibunya.

"Ibu juga."

"Ibu, leah mengatakan pada ku bahwa ibu pergi menemui kakek, apa kakek baik-baik saja? " Tanya Felix khawatir.

"Kakek baik-baik saja, kakek bilang bahwa ia sangat merindukan Felix." Jawab Clara mengangkat Felix dan menggendong nya.

"Benarkah? "

"Iya lain kali kita akan pergi menemui kakek bersama." Ucap Clara melangkah pergi menyusuri lorong kastil.

"Ibu, alice mengatakan bahwa ia pergi berpiknik bersama keluarga nya, apa kita bisa pergi berpiknik juga bersama ayah? "

"Hm.. Ya ibu akan menanyakan nya pada ayahmu kalau begitu." Ujar Clara tersenyum menatap anaknya.

Pada makan malam hari ini.

"Duke, hm.. Apa kita bisa pergi berpiknik bersama? " Tanya Clara tersenyum menatap Duke.

Duke yang mendengar hal itu mengalihkan pandangan nya pada Felix yang keliatan sangat bersemangat saat membicarakan piknik mungkin Felix sangat ingin pergi berpiknik, pikir Duke.

"Ya tentu saja, minggu depan kita bisa pergi piknik bersama." Balas Duke tersenyum menatap Felix.

"Benarkah ayah? " Seru Felix dengan senang.

Duke meraih rambut Felix dan mengelus nya dengan lembut.

"Ya, tapi kau harus sabar menunggu ayah karena ayah harus segera menyelesaikan pekerjaan ayah."

"Baik ayah! " Seru Felix dengan senang.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!