NovelToon NovelToon
Kansha

Kansha

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nico Queen

Mereka menyebutku misterius, setelah aku bertemu dengan sosok misterius yang berada di hutan misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nico Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditempat Yang Sangat Jauh

Aku berdiri di tengah kekacauan, melihat ke arah batu inti terakhir yang sangat besar dan kuat. Batu itu bersinar dengan aura gelap yang menakutkan, seolah-olah menghisap semua cahaya di sekitarnya. Aku tahu bahwa kami harus menghancurkannya, atau Eldoria akan jatuh ke dalam kegelapan selamanya.

"Kansha, hati-hati!" teriak Lumine saat aku maju lebih dekat ke batu itu.

Tiba-tiba, aku mendengar suara itu lagi, menggema di kepalaku. "Kansha..."

Aku terhenti sejenak, mencoba mencari sumber suara itu. "Arka? Apakah itu kau?" tanyaku, hati berdebar kencang.

Sebelum aku bisa mendapatkan jawaban, dunia di sekitarku berubah. Kegelapan menyelimuti pandanganku, dan dalam sekejap, aku dipindahkan ke ruang dan dimensi yang berbeda. Aku terjatuh di tengah-tengah kota yang tidak pernah aku kunjungi sebelumnya.

Bangunan-bangunan tinggi berdiri menjulang di sekitarku, dan jalanan dipenuhi dengan keramaian orang-orang yang sibuk dengan kegiatan mereka. Aku memandang sekeliling dengan bingung, mencoba memahami apa yang terjadi.

"Di mana aku?" bisikku kepada diriku sendiri.

Aku berjalan menyusuri jalanan, melihat sekeliling dengan penuh rasa ingin tahu. Kota ini penuh dengan kehidupan, tetapi ada sesuatu yang aneh. Semua orang tampak tidak menyadari kehadiranku, seolah-olah aku adalah hantu yang tidak terlihat.

"Arka! Di mana kau?" seruku, berharap mendapatkan jawaban.

Suara itu kembali terdengar, lebih jelas kali ini. "Kansha, kau harus menemukan jawaban di sini. Ini adalah ujianmu."

Aku merasa tertekan, tetapi juga terdorong untuk menemukan jawabannya. Aku terus berjalan, melihat ke arah toko-toko dan gedung-gedung yang berjejer di sepanjang jalan. Setiap langkah membawa aku semakin dalam ke dalam misteri kota ini.

Aku terpesona dan terkejut oleh pemandangan kota yang begitu berbeda dari desaku. Kendaraan melaju cepat di jalanan, lampu-lampu neon berkelap-kelip di malam hari, dan suara-suara aneh yang datang dari berbagai alat elektronik membuatku melongo. Teknologi ini jauh melampaui apa pun yang pernah aku lihat di desaku dan di Eldoria.

Tiba-tiba, seseorang menabrakku saat berjalan. "Maaf, nak, kau baik-baik saja?" tanya seorang pria dengan wajah cemas.

Aku mengangguk, tetapi sebelum aku bisa menjawab, sekelompok orang mulai berkumpul di sekitarku. Mereka berbicara dengan nada heran, bertanya-tanya siapa aku dan dari mana aku berasal.

"Hei nak, Apa kau tersesat?" tanya seorang wanita dengan suara lembut.

"Aku... Aku tidak tahu di mana aku," jawabku dengan bingung.

"Siapa anak itu?"

"Kasihan sekali"

"Bajunya begitu kotor dan berantakan sekali, tapi dia cukup imut"

"Kenapa aku tidak menyadarinya sebelumya"

Kerumunan semakin besar, dan aku merasa semakin cemas. Tiba-tiba, suara sirene terdengar, dan sebuah kendaraan besar dengan tulisan "Dinas Perlindungan Anak" di sampingnya berhenti di dekatku. Dua orang petugas turun dan mendekatiku.

"Hai, nak. Apakah kau tersesat? Mari kita bawa kau ke tempat yang aman," kata salah satu petugas dengan senyum ramah.

"Bajumu penuh dengan darah, tapi tubuhmu tidak terdapat luka sama sekali. Apa yang terjadi?" ia bertanya dengan berjongkok dan menatap wajahku.

"Tentu saja tidak ada luka, kan lukanya sudah ku obati dengan sihir" gumamku.

"Untuk sekarang, kami akan mengajakmu ke tempat kami" ajaknya dengan menuntunku masuk ke kendaraannya.

Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku merasa bingung dan takut, tetapi aku juga tahu bahwa aku butuh bantuan untuk mencari tahu apa yang terjadi dan bagaimana kembali ke Eldoria. Jadi, aku mengikuti mereka masuk ke dalam kendaraan yang mereka sebut mobil.

Luar biasa, kursinya empuk sekali dan benar - benar melaju dengan cepat. Tapi kurasa Elarion lebih cepat daripada ini.

Omong - omong soal Elarion, apakah ia telah datang membawa bala bantuan ya?

Perjalanan singkat itu membawaku ke sebuah gedung besar dengan banyak ruangan. Mereka menyebutnya "Dinas Perlindungan Anak". Di dalamnya, aku melihat banyak anak-anak lain yang tampak sepertiku bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka memandangku dengan rasa ingin tahu saat aku dibawa masuk.

"Kau aman di sini, nak," kata salah satu petugas. "Kami akan merawatmu dan mencari tahu dari mana kau berasal."

Aku duduk di sebuah kursi, merasa asing dan terasing di tempat ini. Mereka memberiku makanan dan pakaian bersih, tetapi pikiranku terus melayang ke Eldoria dan teman-temanku yang mungkin sedang bertarung tanpa diriku.

"Kau dari mana?" tanya seorang anak laki-laki yang duduk di sebelahku. Dia memiliki rambut pirang dan mata biru yang cerah.

"Aku dari desa yang jauh," jawabku, mencoba menyederhanakan situasinya.

"Apa kau tersesat?" tanya anak perempuan dengan rambut cokelat yang duduk di depanku.

"Semacam itu," jawabku, tidak ingin menjelaskan lebih lanjut. Aku tidak yakin mereka akan percaya padaku jika aku mengatakan yang sebenarnya.

Saat malam tiba, aku diberi tempat tidur di sebuah ruangan bersama anak-anak lain. Aku merasa sangat lelah, tetapi pikiranku tidak bisa berhenti berpikir tentang cara kembali ke Eldoria. Aku melihat ke langit-langit, memikirkan teman-temanku dan apa yang harus mereka hadapi tanpa diriku.

Hari-hari berikutnya terasa aneh dan membingungkan. Setiap kali aku mencoba menjelaskan situasiku kepada petugas, mereka hanya tersenyum dan berkata bahwa mereka akan mencari tahu lebih lanjut. Aku merasa diawasi oleh mata-mata kecil yang disebut CCTV di setiap sudut gedung. Aku tidak tahu bagaimana teknologi ini bekerja, tetapi aku tahu bahwa aku harus berhati-hati.

Suatu hari, aku memutuskan untuk menjelajahi gedung itu lebih jauh. Aku menemukan sebuah ruangan besar dengan banyak anak yang bermain dan belajar. Aku merasa sedikit lebih nyaman di sana, tetapi tetap merasa seperti orang asing.

"Hei, apa kau mau bermain?" tanya anak laki-laki yang kutemui sebelumnya. Namanya adalah Ben.

Aku mengangguk, meskipun pikiranku masih terfokus pada cara kembali ke Eldoria. Kami bermain permainan sederhana dan berbicara tentang kehidupan mereka di kota ini. Mereka menceritakan tentang sekolah, teman-teman, dan keluarga mereka semua hal yang sangat berbeda dari yang aku kenal.

"Kansha, kau tampak sedih," kata Ben. "Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

Aku menghela napas, merasa sedikit lebih terbuka padanya. "Aku berasal dari tempat yang sangat jauh. Ada teman-temanku yang membutuhkan bantuanku, dan aku tidak tahu bagaimana cara kembali ke sana."

Ben mengangguk dengan serius. "Aku tidak tahu bagaimana cara membantumu, tetapi mungkin orang dewasa di sini bisa, mereka adalah orang - orang baik."

Aku tersenyum lemah. "Terima kasih, Ben. Aku akan mencari cara."

...****************...

Kini aku tahu bahwa sekarang aku berada di sebuah planet bernama Bumi, dan sekarang Aku berada disebuah kota terbesar kedua di dunia ini bernama Jakarta.

Tentu aku terus mencari cara untuk kembali. Namun, setiap kali aku mencoba melakukan sesuatu seperti teknik sihir, aku merasa terjebak oleh teknologi dan pengawasan di sekitar gedung itu.

Mereka akan bertanya banyak hal jika terjadi hal aneh di kamarku, terlebih kamar ini bukan hanya aku sendiri, tetapi banyak anak lain dengan ranjang yang bertingkat.

Orang-orang berkata, biasanya kota metropolis ini sering kali terjadi kasus penculikan anak kecil. Itulah kenapa Dinas Perlindungan Anak bekerja keras di tempat ini. Kira - kira, apa yang sedang mereka selidiki dari bajuku yang berdarah darah? Dengan tidak sengaja Aku telah membuat orang-orang itu kerepotan.

1
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Bening Hijau
semangat up nya..
2 iklan za sayang
Nico queen: Siap, makasih kak
total 1 replies
Bening Hijau
pengen punya nenek kayak nenek seruni
Bening Hijau
semoga harapan khansa menjadi kenyataan
Bening Hijau
penasaran dgn identitas nenek seruni sebenarnya
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
waduhh
Tini Timmy
nenek seruni baik banget/Smile/
Tini Timmy
wahh nenek seruni bisa baca pikiran kali ya
Tini Timmy: maklum kalau nenek" mah/Facepalm/
Nico queen: Hanya insting seorang nenek kolot😅
total 2 replies
Aegis Aetna
di buat layar tempat dipisah kak, di bawah, di sini.
Aegis Aetna: yoi, sama-sama.
Nico queen: Siap kak, makasih masukannya🙏.
total 4 replies
syro
matap tetap semangat menulisnya
Aegis Aetna
subcreb dulu, nampaknya seru.
Nico queen: Siap kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Nico queen: Siap kak/Drool/
total 1 replies
Bening Hijau
3 iklan + 1 bungga
semangat...
Nico queen: Woa makasih banyak kak
total 1 replies
Bening Hijau
suara siapa ini ?
Nico queen: Kira-kira siapa kak/Grin/
total 1 replies
Bening Hijau
kansha kmu pasti bisa, ini baru awal jgn menyerah
Bening Hijau
kansha kamu pasti bisa
Nico queen
Siap kk makasih
Tini Timmy
semangat nulisnya kk/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!