NovelToon NovelToon
Tersisih Dari Nagari Minang

Tersisih Dari Nagari Minang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Kontras Takdir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Spino29

Seorang Pemuda bernama Miko yang tinggal di ranah minang Bukittinggi nan jauh dari kata sederhana. namun kekurangan itu tak membuat ia mengeluh sedikitpun akan kehidupannya. rajin beribadah dan juga apapun pekerjaan ia lakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati. sampai pada akhirnya disuatu malam, ia dijebak oleh beberapa orang yang tidak menyukai dirinya sehingga ia diusir dari kampung halamannya. akankah Miko dapat melanjutkan kehidupannya dengan baik di kampung antah berantah...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Spino29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20 : Pulang ke Ranah minang

***

"hati-hati di jalan. jangan lupa sampaikan salam mbak kepada orang tua kalian...bye-bye " ucap Irina sembari melambaikan tangannya kepada miko dan Melissa yang akan melangkah pergi menaiki pesawat garuda indonesia kelas bisnis.

Irina mengantarkan mereka berdua hingga ke bandara. miko pun tersenyum lalu mengajak Melissa pergi. dengan menaiki pesawat jarak tempuh merekapun semakin cepat dan tidak perlu lagi khawati akan waktu yang terbuang dalam perjalanan pulang kampung.

pagi itu mereka tampak serasi dan cocok dengan pakaian yang dikenakan. miko dengan setelan kemeja hitam dan celan jeans sedangkan Melissa mengenakan dress putih dan rok hitam tak luput juga dengan topi jerami yang menutupi bagian atas kerudungnya membuat beberapa orang melirik ke arah mereka. meski miko belum menjawab perasaan Melissa tempo hari, namun semakin berjalan dengan waktu miko mulai merasakan kalau dirinya telah jatuh cinta terhadap melissa.

Dengan kecepatan penuh pesawat mulai terbang meninggalkan kota kuala lumpur. Melissa duduk tepat disebelah miko sambil menggunakan headset mendengarkan lagu kesukaannya. berbeda dengan miko yang sorot matanya tertuju melihat kota kuala lumpur dari balik jendela diatas awan. sungguh pengalaman pertama kali bagi miko menaiki sebuah pesawat terbang.

dahulu, miko hanya bisa memandangi pesawat dari pondok sawahnya. ia tidak punya banyak uang untuk naik pesawat walau kelas ekonomi sekalipun. bisa makan saja ia bersyukur dan tidak pernah mengeluh. sungguh kesabaran yangg orang lain tidak punya.

pemandangan itu sangat menakjubkan bagi miko. bahkan birunya laut luas membentang tak luput dari rasa kagum miko. meski dengan menaiki pesawat terbang lebih cepat akan tetapi setelah mendarat mereka tetap harus menggunakan jasa travel untuk sampai ke desa.

Lamunan miko terhenti ketika Melissa disebelah tempat duduk nya berbicara.

"apa kamu gugup ketika kita sampai di desa nanti?... " tanya Melissa.

"ah tidak... hanya saja aku mengingat ketika terakhir kali pergi diusir dari desa tanah kelahiranku sendiri. entah apa yang akan terjadi ketika aku kembali menginjakkan kaki di sana. " keluh miko.

Melissa pun kemudian memegangi pundak miko dan mulai menghiburnya.

"jangan khawatir... apapun yang akan terjadi nanti pada miko, mel selalu ada dan selalu mensupport miko. " ucap Melissa dengan tersenyum.

Miko hanya mengangguk dan membalas senyuman Melissa. entah mengapa muko sekarang malah menjadi gugup saat akan pulang ke desa. padahal jelas-jelas tadi malam dirinya dengan mantap kalau apapun resiko akan ia terima.

Beberapa jam telah berlalu, kini pesawat pun akhirnya memperlambat kecepatan dan mulai semakin menurun menandakan tempat pemberhentian berada tak jauh lagi. yup! benar sekali, mereka telah sampai di bandara 'Minangkabau International airport' yang terletak di kabupaten padang pariaman. pintu pesawat terbuka dan semua penumpang bergiliran keluar begitu juga dengan miko dan Melissa.

Setelah mengambil koper barang bawaan dan juga menunjukkan paspor miko dan Melissa pun segera keluar dari bandara menuju loket bus antar kota. terlihat rumah-rumah yang atapnya mirip seperti tanduk kerbau tidak lagi asing dimata miko. perjalanan selanjutnya akan diteruskan dengan menggunakan transportasi darat berupa mobil travel. miko membeli dua tiket dan kemudian duduk sejenak beristirahat sambil menunggu mobil tiba.

Sedikit kesan terhadap ranah minang dimana saat bulan suci Ramadhan semua emperan dan rumah makan tidak terlihat mencolok dari biasanya dan akan menggunakan penutup untuk menghargai orang yang tengah menjalankan ibadah puasa. entah itu karena adat pemerintahan ataupun bukan yang jelas hal ini merupakan sebuah toleransi besar terhadap muslim.

Mobil travel datang dan merekapun akhirnya melanjutkan perjalanan. Melissa merebahkan kepalanya di bahu miko lalu kemudian tertidur lelap. perjalanan itu menghabiskan waktu dua jam setengah untuk sampai ke Bukittinggi dan juga sekaligus memanjakan mata. bagaimana tidak, sepanjang perjalanan kita bisa melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. mulai dari ngarai yang tinggi menjulang, bukit-bukit berbaris tak sama tinggi, jalan yang berliku-liku hingga sawah yang luas membentang sejauh mata memandang.

travel pun akhirnya sampai di loket Bukittinggi. benar saja, mereka telah sampai di kampung halamannya. miko pun membangunkan Melissa dan mengajaknya turun dari mobil. mereka masih harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer untuk sampai di depan gapura desa. hari telah semakin sore dan akan segera memasuki waktu berbuka puasa. merekapun akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah emperan untuk berbuka puasa. Benar-benar perjalanan yang sangat melelahkan bagi Melissa.

maghrib pun tiba dan semua yang menjalankan ibadah puasa segera berbuka melepas dahaga. sembari makan di emperan, miko mulai berbicara dengan Melissa.

"mel... apakah setelah ini kamu masih sanggup? " tanya miko melihat Melissa yang sangat lelah disaat berjalan tadi.

"aiiihh kalau sudah berbuka puasa, insyaallah mel masih sanggup... setelah ini mari kita lanjutkan perjalanannya. " sahut Melissa.

"jangan terlalu memaksakan diri ya mel... kalau capek kita bisa istirahat dulu... "

Melissa pun mengangguk lalu menghabiskan makanan dan kembali melanjutkan perjalanan. hingga akhirnya sampailah mereka berdua tepat didepan gapura desa kampung halamannya. Melissa lebih dulu dan tanpa ragu memasuki desa dengan semangat yang tersisa.

"bismillahirrahmanirrahim... "

Miko pun melangkahkan kakinya dan memasuki desa mengejar ketertinggalan dari Melissa...

***

Melissa dan miko tiba didepan rumah yang begitu tekenal diingatan miko. ya! itu adalah rumah dato' Anwar atau rumahnya Melissa. terlihat dato' Anwar duduk diteras dengan ditemani segelas kopi hitam dan sedang membaca kita Al-Barzanji. seketika ia menoleh ketika Melissa berteriak memanggilnya.

"ayah!... Melissa pulang! " ucap Melissa sembari berlari dan memeluk ayahnya.

Dato' Anwar begitu terkejut karena anak perempuannya kini telah kembali pulang dari perantauan. iapun segera memanggil istrinya dan memberitahu kalau anak perempuan kesayangan telah pulang. betapa mengharukannya pertemuan di malam itu.

"kamu pulang sendirian saja? kenapa tidak memberi kabar terlebih dahulu? " tanya dato' Anwar.

"hehehe... ayah... mel sedikit memberi kejutan pada ayah dan bunda. mel juga tidak sendiri kok... lihat siapa di sana... " jawab Melissa lalu menunjuk kearah miko berdiri.

semua mata memandang ke arah yang ditunjuk oleh Melissa. telihat wajah pemuda sangat akrab di mata dato' Anwar. iapun tak bisa berkata apa-apa selain dari gerakan tangan menurunkan sedikit kacamata yang ia kenakan. siapa lagi kalau bukan miko.

"assalamu'alaikum dato'... " ucap miko sembari menghampiri dato' Anwar.

"waalaikumsalam... nak miko?! wahhh alhamdulillah akhirnyo pulang juo ka kampuang... ndeeh lah lamo ban indak basuo jo nak miko... "

"iyo dato'... ba'a kabanyo dato'?.. "

"alhamdulillah... tarimo kasiah yo nak miko alah manamani anak dato' pulang kamari. mari duduak kito carito dahulu sambia mangopi lai... "

"lain kali sajo dato'... miko juo harus pulang karumah dan ingin basuo jo amak... miko pamit dulu yo dato' assalamu'alaikum. "

"waalaikumsalam... "

Miko pun pamit pergi dari kediaman rumah dato' anwar. ia harus bergegas pulang kerumah untuk melepaskan rindunya terhadap amakk. suasana jalan desa malam itu tampak ramai dan suasana itu masihlah seperti dahulu. tidak banyak perubahan selain beberapa rumah yang kembali di cat ulang karena sebentar lagi mereka akan merayakan Idul Fitri.

Tanpa miko sadari ketika dirinya telah melewati pertigaan, elya baru saja keluar dari arah lain mengenakan mukena untuk melaksanakan sholat tarawih di surau. elya pun juga tidak menoleh ke arah belakang. namun meski mereka tidak menyadari akan satu sama lain, gelan miko dan cincin elya tiba-tiba bereaksi dan saling mengeluarkan cahaya biru.

andai saja Miko yang tidak terlalu terburu-buru dan juga elya yang seharusnya lebih sedikit cepat melangkahkan kaki pasti mereka akan bertemu tepat di pertigaan itu.entah bagaimana luapan perasaan antara dua insan yang telah sangat menanggung rindu.

"bilo da miko kapulang? beko sabanta lai rayo lah tibo. apokah da miko indak mangicuah elya? "

kalimat itu seketika terlintas di dalam hati elya saat berjalan menuju surau. ia meragukan surat miko yang tertulis akan pulang lebaran tahun ini. mungkinkah hanya sekedar pemanis kata membuat elya menunggu yang tak pasti.

***

Sorot latar beralih ke ibu miko yang tengah mencuci piring setelah berbuka puasa. hari ini ibu miko tidak perlu memasak karena elya dari rumah memasakkan ibu miko makanan yang terbilang cukup banyak. ibu miko sempat menolak dan bilang kalau dirinya telah banyak merepotkan elya. namun elya tetap memberikan ibu miko makanan itu.

Raganya memang sedang mencuci piring namun pikirannya melayang jauh entah kemana. itulah yang saat ini terlihat pada ibu miko.ibu Rani sangat berharap agar miko pulang lebaran ini untuk dirayakan bersama dengan penuh kegembiraan.

Tak ada kabar dari miko pada ibu Rani setelah terakhir kali paket miko kirim pada dirinya. bahkan ibu miko sempat mengkhawatirkan keadaan miko di perantauan jauh dari jangakauan matanya. entah miko sakit atau baik-baik saja atau sakit ibu Rani tak akan mengetahui hal itu.

"seandainyo miko ado dirumah, pasti inyo managur untuak manyuruah istirahat dan menggantikan posisi karajo rumah... aaahhh ambo terlalu marindukan miko... " ucap ibu Rani mengeluh.

"kini pun juo baitu... lapehkanlah rindu nan kini amakk tahan salamo iko... "

Ibu Rani yang mendengar sahutan kalimatnya kini terpaku dan terdiam. suara itu tak asing lagi ditelinga ibu Rani. seketika matanya mulai berkaca-kaca lalu perlahan membalikkan badannya ke arah suara itu. jantungnya berdetak kencang ketika melihat seseorang berdiri dihadapan ibu Rani yang tersenyum meneteskan air mata. ya! dialah miko.

Mulut ibu Rani seakan-akan bungkam dan sulit untuk mengucapkan kata. miko langsung memeluk ibu Rani dengan perasaan rindu yang selama ini ia tahankan.

"assalamu'alaikum amakk... miko alah pulang... " ucap miko.

Sambil menangis ibu rani mengelus kepala miko dan menjawab salam miko. suasana yang sangat mengharukan mereka hanya diam selama beberapa saat lalu kemudian duduk di meja makan sambil bercerita semua hal yang telah terjadi. tak ada kata yang bisa melukiskan rasa ingin bertemu satu sama lain. sungguh malam yang dipenuhi dengan kejutan dan keharuan mendalam...

"terimakasih ya allah... engkau telah memberiku kesempatan untuk bertemu dengan amakk hingga tiada kata bisa melukiskan perasaan rindu terhadap dirinya... "

1
anggita
miko.. sivia, makan bareng"🤭
anggita
oke 👌thor, terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses.. 🤲
anggita
elya.. cincin💍, miko... gelang
anggita
like👍+☝iklan utk novel berlatar daerah Minang sumatra barat👌.
anggita
Elya..💞..Miko👏👏👏
Waspray Aja
kurang sreg melissa tinggal di rumah miko, karena mereka bukan muhrim, apalagi di sini miko sebagai tokoh cerita yg berperan sebagai orang yg taat agama yg mesti paham hukum syariah islam yg melarang pria wanita tinggal serumah walaupun itu sahabat paling istimewa sekalipun karena akan timbul fitnah, gitu thor..
Waspray Aja
buruk sangka itu suudzon, kalau husnudzon orasangabaik 🙏
Seki kun
sangat menarik untuk dibaca,. disini juga bisa belajar salah satu budaya melayu juga sih yang ada di sumbar
Waspray Aja
miko itu guru ngaji ya thor waktu dikampung ya thor? kok hobinya bangun kesiangan? berarti nggak pernah sholat subuh dong thor, terus katanya cinta setengah mati elya tapi terpikat sama melisa, wah miko playboy katrok dong?
Rdn Medy: kebiasaan miko selalu terlambat bangun jika dirinya sendiri. miko sholat subuh pasti dibangunkan oleh amak dan orang yang pernah tinggal bersama dirinya.
Rdn Medy: miko bukan guru ngaji ya kak 😇
dia hanya menyukai anak-anak dan sekedar meberikan ilmu mengaji pada anak-anak... untuk masalah cinta, masih belum bisa saya jelaskan seiring berjalannya update chapter
total 2 replies
Seki kun
dua nggk tuh😸
cloud blue
hayo gimana ntu tanggoan si amak wkwkw
Octavia
makin sulit ditebak aj alur certany😌
Spino29
👣👣👣
Nur Layla
up min
cloud blue
wawww (O_O)
Octavia
elya gaje bet sumpah
Spino29
no comment dh😶‍🌫😶‍🌫😶‍🌫
Nur Layla
astaga malah dua2nya
Seki kun
wah wah wah main raup aja ntu si miko... bagi-bagi napa ಠ_ಠ
Seki kun
kukira akan menghilang gitu aja🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!