NovelToon NovelToon
Akhirnya Mencintaimu Secara Ugal-Ugalan

Akhirnya Mencintaimu Secara Ugal-Ugalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: tuina 24

Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melodi Yang Indah

Beberapa hari kemudian,

Setelah kelas berakhir hari itu Erina mengikuti Jonathan ke perpustakaan. Teman-teman Erina saat ini masih saja asik membicarakan tentang tingkah laku Jonathan yang tidak berubah sedikitpun meski telah dihajar habis-habisan oleh Rayhan dan Eric beberapa waktu lalu.

Di Perpustakaan kampus,

Erina terus memperhatikan Jonathan secara sembunyi-sembunyi dengan cara menutupi wajahnya dengan sebuah buku yang ia ambil sembarangan dari rak terdekat. Ia sendiri sebenarnya tidak paham mengapa ia ada di tempat ini sekarang, tapi para mahasiswa yang ada disana langsung memperhatikannya karena ini adalah kejadian yang sangat langka si Queen Bee datang ke perpustakaan.

Tidak ada satupun gengnya yang tahu kalau saat ini Erina berada disini, mereka bahkan terus menerus menelepon Erina namun ia tidak menerima satupun telpon dari mereka semua.

Erina PoV.

Aku memperhatikan dan menyadari bahwa si kutu buku ini datang sendirian, tidak punya teman, tidak berbicara dengan orang lain juga. Dia seperti benar-benar terasingkan dari orang lain, dan tentunya aku bisa melihat bahwa dia bisa belajar dengan sangat baik. Bahkan saat ada beberapa wanita yang mencoba mengajaknya berbicara ia masih tidak peduli, sifat acuh tak acuhnya itu memang sesuatu...

Aku akui bahwa aku membullynya namun disaat yang bersamaan aku juga merasa ingin terus memperhatikannya setiap hari. Dia memiliki sesuatu yang tidak bisa aku elakkan, hatiku terasa berdebar setiap kali dia ada di dekatku. Apa aku merasa takut? atau jangan-jangan aku tertarik padanya?

Aku juga terus merasakan sesuatu yang membuatku ragu pada si kutu buku pendatang baru ini. Lihatlah penampilan tanpa rasa takut itu benar-benar tidak berubah sedikitpun. Belum lagi tatapan mata itu terlihat mirip dengan tatapan mata dari orang tak dikenal itu.

"Hey Bitch! Kamu tidak apa-apa kan? apa kamu sedang sakit? (sambil memegang kening Erina) kamu memegang buku? astaga..." ujar Joselyn salah satu gengnya dengan penuh ketidak percayaan pada apa yang sedang ia lihat saat ini karena dari awal mereka memasuki kampus ini tidak pernah sekalipun Erina pernah menginjakan kakinya di perpustakaan.

"Btw, kamu memegang bukunya terbalik loh" ejek Wendy yang juga muncul bersama Joselyn yang membuat Erina merasa malu dan menatapnya dengan tajam,

"Memangnya kenapa?! Aku bisa membacanya seperti ini." Sahut Erina dengan ketus dan langsung berdiri seakan tidak terjadi apapun.

"Ayo pergi. Aku bosan disini" ujar Erina lagi dan langsung melangkah pergi dari sana.

"Aku rasa ada yang tidak beres..." ujar Joselyn dan ia melihat sekeliling dan ia melihat keberadaan Jonathan si kutu buku tampan itu.

"Ooh... Jadi ini alasannya..." gumam Joselyn sambil tersenyum dan berjalan pergi menyusul Erina.

Sekitar pukul 6 sore,

Jonathan PoV.

Saat aku sedang berjalan menuju tempat parkir sepeda yang diberikan sebagai fasilitas gratis dari apartemen baruku, aku melihat anak-anak nakal pembully  itu sedang merusak sepedaku dan mengempeskan bannya juga. Huh... Sungguh para berandalan sialan ini benar-benar menguji kesabaranku, tapi aku tidak akan menanggapinya. Aku harus mengabaikan mereka semua.

"Hey kutu buku miskin!" teriak Rayhan dari dalam mobilnya sambil tertawa puas,

"Hahaha... Memohonlah pada kita, maka kami akan membelikanmu sepeda yang baru!" ujarnya lagi sambil terus tertawa lepas dengan teman-temannya di dalam mobil. Jonathan sama sekali tidak merespon mereka dan ia hanya mengambil sepedanya yang sudah dirusak itu sehingga membuat para pembully itu kesal melihat sifat acuh tak acuh itu.

"Mereka benar-benar kekanak-kanakan dan terlalu memandang tinggi diri mereka sendiri" gumam Jonathan dalam hatinya sambil terus berjalan di pinggir jalan  itu dan sepenuhnya mengabaikan mereka semua.

Malam harinya di sebuah Bar,

Erina dan teman-temannya berpesta seperti biasanya, lalu Rayhan datang dan langsung merangkulnya sambil berkata,

"Apa yang mau kamu minum sayang? aku akan memesannya untukmu" ujar Rayhan sambil tersenyum padanya.

"Minuman biasa" sahut Erina memelototinya lalu dengan cepat menyingkirkan tangan Rayhan dari tubuhnya. Sementara teman-temannya yang lainnya asik ngobrol dan saling rayu diantara mereka. Baik yang memiliki ketertarikan dua arah maupun yang hanya bertepuk sebelah tangan namun tetap ingin mencoba peruntungannya.

"Kapan kamu akan menerimaku sebagai pacarmu Wen?" tanya Lucas sambil menyesap minumannya dengan tatapan matanya yang begitu serius menatap Wendy yang duduk di depannya saat ini, sementara Wendy tersenyum menyeringai penuh makna sambil berkata.

"Bagaimana kalau aku tidak mau? Apa yang akan kamu lakukan kalau aku bilang kalau aku sudah menyukai orang lain? apa kamu benar-benar akan mati?" tanya Wendy agak sarkastik sambil tersenyum.

"Ya, aku akan mati di kamarmu" sahut Lucas dengan singkat, padat dan jelas sambil menatapnya.

"Wah, wah, wah... kamu menyukai seseorang Wen? bisakah kamu memberi tahu kami siapa orang beruntung itu?" tanya Joselyn dengan antusias.

"Tapi tunggu, jangan bilang kamu jatuh cinta pada vampir itu?" ujar Joselyn lagi sambil tertawa.

"Siapa orang itu? beritahu aku namanya" ujar Lucas yang merasa sangat cemburu.

"Hey! kalian berhentilah... Kalian salah paham, aku belum memiliki seseorang tapi sepertinya aku sedang tertarik pada seseorang hehehe..." sahut Wendy sambil tersenyum dengan wajah merona malu.

"Lalu beritahu kami kamu tertarik pada siapa Wen?" tanya Maxim yang ikut penasaran siapa sebenarnya yang bisa mengalahkan temannya Lucas untuk meluluhkan hati Wendy.

"Ahemmm.... bisakah kita membicarakan hal lain? (Karena sepertinya aku bisa menebak siapa yang Wendy sukai, dan entah mengapa aku merasa jika pembicaraan ini berlanjut maka akan terjadi perang dunia disini sekarang. Jadi lebih baik aku segera alihkan topiknya kearah lain)" Ujar Joselyn mengalihkan topiknya sambil berbicara dalam hatinya pada dirinya sendiri.

Erina PoV.

Saat mereka asik mengobrol, ada orang misterius yang menarik perhatianku naik ke atas panggung. Orang itu mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan topi lengkap dengan masker untuk menyembunyikan wajahnya, ia membawa sebuah gitar dan mulai bernyanyi setelah selesai menyetel gitarnya.

Alunan melodi yang ia mainkan membuatku sedikit terkejut karena terdengar begitu merdu dan manis, seakan melodi ini sangat sempurna yang tercipta langsung dari surga. Namun di saat yang bersamaan juga membuatku merasakan perasaan cemas, tapi tetap saja ini benar-benar terdengar indah dan sepertinya aku akan kecanduan hanya dengan mendengarkan musik dan nyanyian orang ini.

Tanpa sadar aku mulai menutup mataku menikmati setiap alunan melodinya yang semakin membuatku releks setiap detiknya. Aku sedikit teringat dengan beberapa melodi yang terasa sangat familiar, sepertinya aku pernah mendengarnya di suatu tempat dulu... Apakah saat aku berada di Hongkong?

"Wow... Siapapun orang itu, aku rasa aku baru saja jatuh cinta. Lagunya sangat keren, aku tidak pernah mendengar suara dan melodi yang sempurna seperti ini" ujar Wendy penuh kekaguman menatap kearah panggung itu.

"Aku juga, aku rasa aku juga jatuh cinta padanya. Dia terlihat sangat keren dengan jaket kulit serta pakaian serba hitam itu, tapi sayangnya dia menyembunyikan wajahnya hmmm..." ujar Joselyn sambil memanyunkan bibirnya, Rayhan menyeringai mendengar apa yang mereka katakan lalu berkata,

"Dia menyembunyikan wajahnya karena jelek" ujar Rayhan dengan nada mengejek karena ia tidak pernah senang mendengar ada orang lain yang dipuji di hadapannya.

1
Hora Hore Here
kisah Kim tamatin dulu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!