NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Kavian berjalan menelusuri gang rumahnya dengan hati yang senang, tapi di tengah perjalanan dia mendapat pesan dan itu pesan suara dari Renata.

Kavian mengabaikan itu, dan di terus berjalan saja, tepat sebelum dia membuka gerbangnya, hatinya tetap penasaran apa yang Renata katakan di pesan itu.

Pada akhirnya dia pun mendengarkannya, dia terkejut mendengar itu, rasa panik juga khawatir pun menyelimutinya ketika itu. Tanpa berpikir panjang dia pun berlari kembali, tapi sebelum itu dia menyimpan paper bag yang berisi baju untuk Qiana di depan gerbang.

Di perjalanan Kavian menelepon Renata, dan Renata memberitahu dia dia berada.

Qiana baru terbangun dari tidurnya dan dia langsung mencari keberadaan Kavian.

"Kavian" lirihnya

Tapi dia tidak mendengar jawaban dari Kavian, dia pun bangun dan mencari lagi keberadaan Kavian.

"Kavian" panggilnya lagi, belum juga dapat sahutan.

Dia keluar rumah dan di halaman depan pun Kavian tidak ada, pada akhirnya dia memilih untuk di salah kursi kayu yang ada di teras depan.

Dia tatap pakaian dirinya dan Kavian yang berjemur, dia juga jadi senyum senyum sendiri, membayangkan sesuatu.

Dia juga menatap beberapa pohon yang ada disana, dengan senyum yang masih menempel di bibirnya, rasanya segar dan nyaman, Qiana baru merasakan senyaman ini.

Dia berniat berjalan jalan ke luar dan melihat lingkungan nya Kavian, tapi tatapannya teralih pada dua paper bag yang ada di depan gerbang.

Dia mengambil itu, karena dia yakin Kavian yang menyimpan itu, dia bawa ke dalam rumah dan membukanya di sana. Di dalam itu ada satu pasang pakaian dan sepatu, juga ada satu note.

"Ayo jalan jalan, - Kavian - " isi note itu, membuat Qiana begitu berbunga bunga.

Dia mencoba sepatu juga pakaian itu, dia senang karena Kavian tahu apa yang dia sukai. Ponselnya berdering dan Qiana langsung membuka satu chat dari Kavian.

"Aku ada urusan yang harus di kerjakan, tidak bisa hari ini untuk pergi, jadi besok kita akan pergi, Maaf"

Itu chat dari Kavian, sedetik kemudian dia juga mendapat satu pesan dari nomor yang tidak di kenali.

"Kavian dan Renata ada di penginapan xxxx"

Qiana jelas terkejut.

***

Kavian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia tidak peduli pengemudi lain banyak yang terganggu, dia hanya ingin cepat sampai.

Tak lama dia pun sampai di satu Vila besar, dia segera masuk setelah melihat ada satu mobil terparkir dan itu milik Renata.

Kavian berlarian untuk segera masuk ke dalam vila itu, tapi saat dekat dengan pintu utama dia berjalan pelan, dia melihat beberapa barang nampak berantakan, dan juga Renata yang sedang duduk dengan memangku tangan di atas lutut.

Renata menunduk dalam, sendal nya hanya terpakai satu, dan bayangan saat Renata kecil dulu hadir, itu benar benar sama persis keadaannya, bahkan saat Renata mendongakkan wajahnya dan menatap dirinya, itu benar benar sama juga.

Tapi dia segera sadar saat melihat kalau itu Renata dewasa, bukan Renata kecil lagi.

"Di mana Luki ?" Kavian bertanya.

"Aku tidak tahu, dia pergi karena tahu kamu akan datang" ujar Renata pura pura kesakitan.

"Dimana kotak pertolongan pertama ?" Kavian menanyakan keberadaan kotak obat atau P3k.

"Di ruang tengah" jawab Renata "Aku tak menyangka kamu akan datang, terima kasih Kavian" lanjutnya kemudian.

Kavian berlalu melangkah untuk mengambil kotak obat itu, dan selepas Kavian pergi, Renata memasang wajah yang baik baik saja, tidak seperti tadi yang kesakitan, sungguh akting yang luar biasa.

Kavian pun mencari, dan dia pun mendapatkannya, lalu ponselnya berdering, dia mengangkat telepon itu.

"Halo"

"Kenapa kamu tidak menjawab telepon ku !!"

"Siapa ini ?"

"Kamu tidak mengenal suaraku ? Bawa uang ke sini sekarang juga, aku di tipu beberapa wanita xxxx, mereka memintaku untuk uang 1 juta untuk membayar makanan !!"

"Hei !!"

"Dimana kamu ?" Kavian baru sadar kalau itu Luki, kakaknya Renata.

"Jakut, aku di kantor polisi. Seorang teman ingin berbicara bisnis padaku, sehingga aku datang tadi malam ke sini, tapi dia membawa dompetku dan membawanya kabur. Halo, kamu mendengarnya ?"

Luki tidak mendengar suara Kavian, karena Kavian sedang terkejut dengan apa yang dia dengar, ada yang aneh di situasi ini.

"Aku akan meminta Renata tiga kali lipat, kalau aku bertemu dengannya" dan tepat Luki mengatakan itu, mata Kavian membulat, itu artinya mereka belum pernah bertemu lagi.

Terus maksud dari yang Renata katakan tadi apa ??

"Halo, Kavian"

Kavian menjauhkan ponsel dari telinga, dia merasa tak percaya pada dirinya sendiri, apa sebegitu bodoh ya didinya sampai ke sekian kali di bodohi oleh Renata !?.

Kavian menutup teleponnya sepihak, dan berjalan melangkah pelan untuk menemui Renata. Dia berjongkok dan melihat Renata yang kembali menunduk.

Ingin dia marah, tapi dia mencoba mengendalikan itu dengan cara mengikuti permainannya Renata, dia mendongkakan kepala Renata agar menatap dirinya, dia elus darah yang ada di bibir Renata.

Dia mengoleskan obat pada bibir itu. "Kavian, kamu benar kalau aku gila, aku tidak bisa berpikir dengan benar, maafkan aku" Renata bicara dengan menangis.

"Maafkan aku, Kavi"

Kavian menatap Renata "Kamu mengenalku dengan baik, kamu mengenalku lebih baik dari diri sendiri, aku bingung, aku tak percaya diriku, aku ingin mengingkari diriku, kamu berada sebagian di dalam hidupku, kamu memang mengenalku dengan baik, benarkah ?"

Tanpa mereka sadari atau Kavian sadari Qiana mengikuti nya sampai ke Vila itu, dia penasaran apakah benar Kavian berada di sana dengan Renata, padahal harusnya Qiana sadar, kalau ini rencana busuknya Renata

Qiana diam di depan pintu masuk dan mendengarkan mereka bicara.

"Maksudmu ?"

"Kamu tahu aku tak akan pernah membalaskan dendam, itulah bodohnya aku bertahan karena ingin melihatmu 'Kavian, bantu aku' kapanpun kamu minta. Aku bahkan sampai meninggalkan adikku yang sedang menderita demam tinggi, aku melakukannya lima tahun yang lalu"

"Kamu tahu aku akan datang lagi jika kamu memintaku, kamu tahu juga aku akan menerima apapun yang kamu lakukan, kamu tahu aku akan memaafkan kamu, kamu tahu itu kan ?"

"Setelah semua yang kamu lakukan, kamu tahu aku akan tergila gila denganmu"

Tangan Qiana bergetar "Kamu tahu aku akan berlari seperti orang yang hilang ingatan" Kavian mendesis "Dengan isyarat tangan dan telepon" Kavian bicara panjang lebar.

"Kamu pernah bilang padaku dan memintaku datang, maka aku akan datang sekarang, aku bisa menyerahkan segalanya untukmu. Aku bisa meninggalkan semuanya, aku akan datang ke tempatmu, Kavian. Bahkan jika lebih buruk dari selokan yang biasa ku gunakan, aku akan mengakhirinya"

Qiana tidak lagi mau mendengar apapun juga, dia berbalik dan memilih pergi meninggalkan tempat itu dan Kavian juga Renata, dia kembali merasakan sakit hati.

"Aku akan melakukannya saat ini jika harus"

"Tidak, jangan" Kavian menolak itu. "Jangan lakukan itu"

"Kavi"

"Dimana pun kamu, dimanapun kamu pergi dan dimanapun kamu berhenti, di neraka kehancuran, aku tidak peduli lagi"

"Apa maksudmu Kavi ?"

Kavian tidak mau bicara lagi, dia berdiri dan hendak melangkah.

"Apa maksudmu ?"

Kavian tidak mendengar

"Kavian !!!" teriak Renata

Kavian berhenti dan dia menoleh, Wajah Renata sudah penuh dengan air mata.

"Perasaan untuk kamu sudah hilang" Renata menangis tersedu sedu, usahanya kini hanya sia sia saja.

Kavian terus berjalan, tanpa mau menoleh lagi. Di halaman luar langkah Kavian terhenti, dia menangis ingatan saat dia pertama kali bertemu dengan Renata muncul, perjalanan dirinya dengan Renata masa masa di kampus, saat saat mereka berkumpul dan bercanda dengan Andrian dan Mutia.

Kavian menangis, wanita yang dia kenal dulu bisa berubah karena keadaan. Bahkan dia bisa menjadi wanita kejam dan jahat seperti sekarang, semua karena uang dan sosial.

Kavian terkejut saat melihat Qiana melakukan mobilnya di depan Vila itu, tapi dia tidak mengikuti Qiana, karena dia pikir mungkin Qiana hanya lewat

Ponselnya berdering lagi, dan itu dari Renata lagi.

"Apa karena Qiana ? Apa kamu punya perasaan padanya ? kamu mencintainya, Kavian ?"

"Aku sangat merasa bersalah, aku menyesal melibatkannya"

Renata menutup teleponnya, semua sudah berakhir baginya. Kavian menelepon Qiana, tapi Qiana enggan untuk mengangkatnya, dia hanya fokus pada laju kendaraannya.

***

"Anda kelihatannya tidak terlalu sehat, Tuan ?"

Tuan Galen terbaring lemah di tempat tidur, dan Liam datang untuk melihat keadaan nya.

"Apakah kamu bisa menghubungi Qiana ?" tanyanya pada Liam,

"Dia tidak menjawab teleponnya"

"Tuan, beberapa hari ini aku tidak melihat Nyonya Renata di rumah ini, kemana dia ?" Liam penasaran kemana Renata pergi.

"Liam"

"Ya, Tuan"

"Apa yang aku katakan sebelumnya, lakukan secepat mungkin"

"Haruskah ? Anda seharusnya juga memikirkan Arjuna" usul Liam

"Aku tak ingin hidup lebih lama, jika aku tetap tinggal, Qiana akan mengalami kesulitan"

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!