NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Ipar

Menikahi Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pengganti / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:51.3k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Aksa yang selalu saja merasakan sakit hati kala jatuh cinta, kini ia harus merasakan sakit hati lagi kala sang kekasih memilih pergi kala pernikahan akan berlangsung besok.

Mau tidak mau demi menjaga martabat keluarga dan Perusahaan, Aksa harus menikahi Adik Iparnya, Yara.

Apakah yang terjadi dengan pernikahan serba terpaksa mereka?
jangan lupa follow, vote, dan like yaa 🤩

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12 (Revisi)

“Tidak tidak, kali ini aku tidak akan mengalah denganmu, Kak!” Ucap Yara dengan nada tegas, tentu saja sambil bergerak kesana-kemari untuk menghilangkan rasa ingin buang air kecilnya. Mata Aksa masih setia mengekori pergerakan Yara.

“Aku juga tidak akan mengalah!” Sahut Aksa, tangannya melipat didada dengan menatap tajam Yara yang juga tak kala menatap nya bak permusuhan. “Kamar ini aku yang membayar sewanya, kau harus mengalah kepadaku.” Sambung nya. 

Mata Yara mengerjap mendengar kata kata angkuh dari suaminya itu. Sudah jelas kamar ini adalah kamar mereka berdua. Itu berarti segala fasilitas dimiliki bersama. 

“Tidak ada seperti itu, enak saja.” Yara protes dengan Aksa. 

“Aku_”

“Kalau begitu kita adu suit aja, Kak.. Siapa yang menang, bisa duluan buang air kecil.” Ajak Yara dengan kedua alis naik turun membuat dahi Aksa langsung mengkerut melihatnya. 

“Adu suit?”

“Yaaa, kenapa takut ya?” Tanya Yara sembari pura pura tertawa untuk memancing kemarahan sang suami. 

Sebagai pria yang tampan serta bekerja keras, Aksa tidak pernah suka harga dirinya dilukai seperti ini. Apa lagi pelakunya adalah seorang wanita kecil yang tidak tahu apa-apa, terpaut jauh umurnya jika dibandingkan dengannya. 

“Ayo, kau kira aku takut dengan permainan bocahmu itu.” Ucap Aksa dengan nada angkuh seperti tidak akan mudah dikalahkan. Tentu saja Yara tersenyum puas karena rencananya sudah berhasil, ia harus bisa mengalahkan Aksa apapun caranya. 

Adu suit pun di mulai, Yara dan Aksa terlihat serius dalam pertandingan kali ini. 

“Osssssss….som!” 

Yara memberikan kertas sementara Aksa memberi gunting. 

“Tuh, kamu kalah!” Ucap Aksa dengan sangat bangga, ia langsung mendorong Yara yang menganggu jalannya. 

Tanpa babibu Aksa langsung masuk kedalam bathroom, meninggalkan Yara begitu saja. Tentu saja Yara menatap nanar tangannya, baru kali ini ia kalah adu suit. 

“Siala*!” Umpat Yara kepada pintu yang tertutup itu, ia kesal setengah mati kepada suaminya itu. 

Sang pelaku malah tertawa kecil kala mengingat ekspresi Yara kalah tadi. Padahal sudah jelas jika Aksa sempat curang tadi hanya saja Yara tidak menyadari itu. 

“Tu bocah gampang banget ditipu, hahaha..” Aksa tertawa puas, rasanya senang sekali bisa mengerjai gadis tengil serta sombong itu. 

Yara menyisir rambut basahnya sekalian bernyanyi, ia tertawa sendiri kala acara televisi sedikit mengusik perutnya. Kala sedang asyik Aksa keluar dari bathroom dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia berjalan melewati Yara begitu saja yang sedang kagum dengan kesempurnaan bentuk tubuh kekar Aksa.

"Waw, satu kata.. badan dia bagus banget, kaya film-film barat yang sering aku tonton." Celetuk Yara begitu saja, membuat Aksa yang sedang ingin memakai baju seketika terhenti.

"Hei, apa kau itu tidak bisa membedakan?"

"Membedakan? Apa?" Tanya Yara yang kini sedang memoles wajahnya dengan bedak.

"Membedakan mana bicara di dalam hati, dan secara langsung." Aksa memperjelas dan pasti otak lambat Yara tidak mengerti sama sekali.

"Ya jelas tahu dong, aku nggak bodoh banget kali!" Sahut Yara dengan nada angkuh, Aksa berdecak saja. Jelas-jelas tadi Yara benar-benar berbicara secara langsung, mungkin saja wanita itu tidak menyadari apa kelemahannya sendiri.

"Kenapa rambutmu tidak kau keringkan?" Tanya Aksa lagi yang kini sedang memakai kaos pendek serta celana panjang.

"Loh, Kakak ini gimana? tadi malam kita berakting berhubungan bukan?"

"Hem, lalu?"

"Lalu sekarang aku sedang menyempurnakan akting kita, sengaja menunjukkan rambut basah ini dengan para keluarga." Perjelas Yara dengan sangat bangga membuat kepala Aksa semakin sakit.

Aksa menghela napas panjang, rasanya ingin sekali menelan Yara hidup-hidup.

"Heisss, kau benar-benar bocah!" Aksa menghampiri Yara yang cemberut. Pria itu mengambil pengering rambut, mengeringkan rambut Yara yang sudah disisir rapi.

Tentu saja sambil mengomelin Yara terus menerus, hingga Yara sakit kepala sendiri mendengar nya. Bahkan kala menuju makan bersama dengan keluarga besar, Aksa juga sempat mengomelin Yara.

Sepasang suami-istri yang baru saja menikah berada di dalam satu mobil yang sama, mereka menuju kediaman yang mana akan menjadi tempat tinggal mereka selama menikah. Kediaman mewah yang seharusnya Aksa dan Hera yang menempati, bukan dengan Yara. 

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan sedikitpun diantara mereka. Apa lagi Yara, ia malas memulai bicara karena tidak mau mendengar omelan Aksa lagi. Telinganya saja masih panas dan juga ia kesal karena kecerewetan pria yang ia sebut sebagai beruang itu.

Aksa sibuk dengan tablet ditangannya, memeriksa email yang masuk. Kemungkinan sedang berusaha menganggap Yara tidak ada disekitarnya. Yara menebak seperti itu karna Aksa yang tidak ada sama sekali menatap nya sekalipun hanya sedetik. 

“Dasar beruang bermulut pedas! Sok tampan banget, sok keren! Ihhh, menyebalkan!” Yara terus mengumpat Aksa didalam hati. Bahkan tas selempang miliknya yang tidak bersalah, menjadi pelampiasannya sekarang. 

Yara terus memukul tas nya untuk menghilangkan rasa kesal nya kepada Aksa yang sangat menyebalkan. 

“Kalau kesal denganku, jangan tas jelek itu yang kau jadikan sasaran.” Celetuk Aksa tapi tetap fokus dengan tablet ditangannya. 

Seketika Yara langsung berhenti, ia menatap kearah Aksa yang terlihat sama seperti tadi. 

“Tas jelek?”

“Ya, apakah menurutmu aku sama dengan Tas itu? Hingga kau kesal denganku malah melampiaskan dengan sampah itu.” Jelas nya dengan kesombongan yang cukup tinggi bagi Yara. 

Mata Yara mengerjap tak percaya, tas selempang miliknya ini adalah hadiah dari Ibu kandungnya 4 tahun lalu. 

“Ya, kau sama dengan Tas ini. Sama-sama jelek dan bau!” Kata Yara tanpa takut sedikitpun. 

Aksa langsung melirik Yara dengan tatapan super tajam, ia mematikan tabletnya. Menatap Yara dari atas sampai bawah, ia heran kenapa bocah seperti Yara berani sekali membuat keributan dengannya. 

“Dengar ya, Kak.. Sebaiknya kau diam saja, tidak usah bicara lagi.” Ucap Yara memperingati Aksa yang malah berdecak. 

“Sekalinya bicara kau selalu menyakiti hatiku, lebih baik diam aja. Aku sadar akan semua kesalahan ku, aku sadar semua posisiku. Tidak usah kau ingatkan dengan kata-kata pedas mu itu.” Yara menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya. 

“Aku, Yara Reynald.. Selalu ingat dengan kedudukan ku, aku tidak pernah lupa itu.” Sambung nya, Yara langsung duduk lebih jauh dari Aksa. Ia bersandar pada pintu mobil, memerhatikan jalanan yang mereka lewati. 

Tentu saja air matanya mengalir tanpa diminta, Yara terus saja menghapus air matanya. Semua ucapan dan perlakuan Aksa sungguh menyakiti perasaan nya, Yara tidak tahu sampai kapan harus bertahan dengan semua posisi yang tidak ia inginkan ini. 

1
U_Lee
Udahlah Yara, mending mikir2 lagi buat unboxing ama suami elu. karena dipikiran Aksa, elu mau malam pertama saja ama dia sebagai nafkah batin bukan karena si Aksa beneran nerima elu sebagai bininya karena pada kenyataannya elu yg selalu mengalah, berusaha sendiri untuk bertahan di pernikahan elu sedangkan Aksa juga ragu dia menolong Hera karena rasa kemanusiaan/hal lain...
kalo perlu si Yara pergi aja sementara dari Aksa, biar si Aksa tau salahnya dia apa?
U_Lee
ya ya ya mengabaikan orang yg lagi kesakitan dan butuh pertolongan memang penting, tapi bukan berarti tidak bis memberitahu istri di rumah bukan? apalagi si Yara sudah susah payah mempersiapkan semuanya demi kenangan indah dg suami... dan lagi2 pelakunya sama yaitu Hera jelas Yara kecewa tuh...
Indah Darma Indah
lanjut
Nur Soleh
cabut aja Yara ... tancap gas pergi, dari pada makan hati 😠
Popy Desiana
ooo.... kirain jadi beneran kemarin dah baper ajaa gak tau nya zonkk..
jangan nyesel Aksa kalau nanti Yara menyerah.. dan salah nya yara kenapa harus janji ke Aksa kalau gak akan pernah ninggalin Aksa...
masak yaa terus bertahan saat Aksa terus menyakiti dan tidak menganggap Yara ada kan sakit.
Popy Desiana
AAA melow weee
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
ada apalagi dengan AKSA,,kenapa malah masih peduli sama namanya mantan,,bukan kah sudah cukup terang bahawa HERA gak mahu sama kamu AKSA,,masih juga ada hati keperimanusiaanmu.
TS
ternyata masih sama berbelit2,,,,kayak kisah Danu ,,,,tar tau2 udah tamat aj gk jelas,,,,gk usah berbelit Thour,,,bolak balik,,,sama alurnya
Nurhasanah: berbelit dari mana nya si? ini konflik yaaaaaaa hellow😭 aku capek banget sama kemauan yang ga mikirkan penulisnya sama sekali☺
total 1 replies
wariyanti Safitri
lanjut Thor
Delvyana Mirza
Terima kasih thor,akhir nya tau juga kabar. nya si Aksa ma Yara,
Valen Angelina
akhrinya up juga thor wkkww
Delvyana Mirza
Hallo Aksa pa kabar kamu kapan uf nya buat mahluk dunia maya penasaran aja,
Ririn Susanti
bolak balik ngintip bab selanjutnya, knp blm up thor...? pinisirin bingit
Popy Desiana
kk kemana nih gak up, dah nunggu in loooo Yara dan Aksa up 😁😁
Valen Angelina
kapan up thor.. kangen ui
Maria
koq cepet bngt thor tamatnya ngga jelas ceritanya thor
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
kalau boleh up yang banyak thor,,crazy up.
Valen Angelina
lanjut
Popy Desiana
kirain Aksa mabuk loohh thor atau di jebak orang lain, gak tau nya malah nolongin si Hera 🤦
Popy Desiana
sabar yara Aksa pasti cerita, tapi kamu harus siapkan mental yaaa 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!