NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XX

Elion tersenyum tipis melihat Lotus tertidur pulas dalam dekapannya, gadis itu telah kelelahan dan tumbang akibat ulahnya, dia meringkuk seperti seorang bayi.

Wajahnya terlihat sangat polos nan cantik, damai dan juga tenang. Elion sampai tidak bisa menahan dirinya untuk melayangkan ciuman-ciuman halus pada wajah gadis itu. Elion merasa sangat bahagia dan juga puas, meskipun ada rasa sedikit menyesal karena dia tak bisa menahan diri dan menyiksa Lotus dengan hasratnya yang terlalu tinggi.

Sementara itu, dalam tidurnya, Lotus merasa terganggu sehingga ia merengek karena Elion mencium wajahnya. Namun setelah Elion berhenti ia kembali tidur dan tak mengeluarkan suara, hanya suara nafas tenangnya yang keluar dari kedua belah bibirnya. Kali ini Elion tersenyum geli, ia mengambil ponselnya dan menangkap beberapa gambar Lotus, pria itu ingin mengabadikan momen berharga yang dia lihat sekarang untuk kenang-kenangan. Akan dia simpan hanya untuk dirinya sendiri.

Tiba-tiba dia merasa tertarik untuk mengecek isi ponsel Lotus. Meskipun itu sangat tidak sopan tapi Elion tetap melakukannya karena penasaran, dia ingin tahu semua tentang gadis itu termasuk hal yang menyangkut semua urusan pribadinya, katakanlah dia sudah gila, toh hal itu memang benar bagi Elion.

Ponsel milik gadis itu terkunci, Elion hanya memasukan tanggal lahir Lotus dan ponsel itu langsung terbuka.

"Oh ya ampun, sangat mudah di tebak, seharusnya kau memakai sandi yang lebih rumit lagi" Ucap Elion pelan.

"Maafkan aku telah membuka ponselmu tanpa ijin" bisiknya sembari terkekeh pada Lotus yang tertidur pulas.

Elion menyipitkan matanya saat melihat banyak notifikasi yang masuk dari kontak pria bernama si Nicole- Nicole itu. Banyak sekali panggilan tak terjawab juga pesan darinya. Membuat Elion tak senang. Pria itu dengan kurang ajar membaca semua roomchat Nicole dan Lotus dengan cermat, dia hanya mencari penyakit, mengeram marah begitu mengetahui fakta bahwa Lotus lebih sering bertukar pesan dengan Nicole daripada dengan dirinya, dan pesannya sangat mesra.

Bagi Elion, itu tidak adil karena Lotus bahkan sering mengabaikan pesannya kecuali hanya urusan pekerjaan.

Tetapi dengan pria bernama Nicole itu?

Nicole sangat perhatian begitupun sebaliknya, Lotus berlaku sama. Elion terbakar api cemburu. Namun di tengah perasaan cemburu dan marahnya dia langsung menyeringai, merasa menang bahwa sekarang Lotus sedang bergelung nyaman dalam dekapannya, dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun, dan dia senang mengetahui fakta bahwa ia adalah pria pertama yang telah menyentuhnya sejauh ini.

"Aku sudah jauh lebih maju " monolognya angkuh.

Elion menyimpan kembali ponsel milik Lotus setelah puas memeriksanya, dia menjadi tau lebih banyak lagi tentang gadis itu, kemudian ia berniat menyusulnya untuk beristirahat. Elion menarik tubuh Lotus untuk semakin dekat dengannya dan mengecup kening gadis itu dengan mesra.

"Kuharap kebahagiaan seperti ini akan bertahan lama"

****

Elion membuka matanya dan langsung terjaga, pria itu mengerutkan keningnya begitu merasa dan melihat sisi di ranjang itu kosong. Hanya ada dirinya. meraba bagian kosong itu dan semakin mengerutkan keningnya ketika ranjang itu terasa dingin, seperti sudah lama di tinggalkan.

Aroma Lotus masih tercium jelas dan kuat di hidungnya, tetapi dia tak senang dengan ketiadaan gadis itu di sampingnya. Dengan perasaan kecewa pria itu bangun untuk mengecek kamar mandi, kosong.

Tidak ada siapapun disana selain dirinya, Elion tidak menyerah, dia mengambil celana dalamnya dan memakainya dengan cepat, dia juga memakai celana dan atasan tanpa lengan sebelum berjalan keluar untuk mengecek keberadaan Lotus ke arah luar kolam renang.

Tetapi disana juga tidak ada siapapun.

Elion mengecek dapur dan ruangan lainnya, mendengus kasar, dia mengambil ponselnya dan menelpon gadis itu. Sayang, ponsel gadis itu tidak aktif membuat Elion khawatir.

Terakhir berjalan ke kamar sebelah, karena ada dua kamar, barangkali Lotus disana. Namun nihil, dia tak mendapat jawaban setelah menggedor pintunya.

"Kemana gadis itu pergi?" Ucapnya tak sabar.

Dia tak bisa bertanya kepada siapapun karena resort yang dia pesan adalah sebuah vila bukan hotel atau penginapan umum. Jadi hanya ada dirinya dan Lotus, kemudian petugas keamanan di gerbang depan.

Elion keluar dengan tergesa-gesa untuk menemui penjaga gerbang,dan bertanya apakah ada gadis berambut pendek yang lewat. Para penjaga gerbang saling tatap kemudian menggelengkan kepalanya.

Karena mereka baru saja bertugas, sebab pergantian antar waktu. Elion menjadi sangat marah, dia membuat keributan dan hendak menelpon polisi.

"Tuan mungkin orang yang tuan maksud sedang keluar dan tak meminta ijin, apalagi dia pergi belum lebih dari dua puluh empat jam" ucap seorang penjaga takut-takut karena melihat kemarahan di wajah Elion

"Bisakah anda menunggu sebentar? Sebelum memanggil polisi saya akan mengecek cctv di area luar vila dan jalanan, nanti kami akan menghubungi tuan kembali"

Elion tak mengatakan apapun dan kembali masuk ke dalam vila, dia mengusap wajahnya dengan kasar dan mengeluarkan sebungkus rokok dari laci di ruang depan. Dia takut Lotus lari darinya atau apapun itu dia menjadi tidak percaya diri. Pria itu mengeluarkan sebatang rokok dan mengapitnya diantara belah bibirnya, dia kemudian memantik api dari korek, membakar rokok tersebut dan menghisapnya dengan pelan.

Dia juga mengeluarkan persediaan anggur yang telah di pesan sebelumnya dari dalam kulkas dan membukanya, menuangkan anggur tersebut pada gelas.

Sebenarnya, resort yang mereka kunjungi adalah aset pribadi milik Elion sendiri dan ia sering berkunjung kesana untuk melakukan kegiatan bisnis dan menjamu klien. Elion memiliki kurang lebih sebelas vila sederhana dan dua vila mewah termasuk yang sekarang ia tempati yang telah ia bangun berkat kerja kerasnya menjadi suruhan dan boneka ayahnya.

Tetapi dia sering kali menyewa dan membayar untuk menginap, kecuali jika dia menempati salah satu vila yang mewah. Sebab yang lainnya diatasnamakan ibunya dan Elkon tak ingin keluarga dari ayahnya mengetahui hal tersebut. Dia berusaha menyembunyikan asetnya dengan rapat.

Elion memang seperti memiliki semuanya, tapi dia tak lebih hanya seperti seorang suruhan. Tangan kanan keluarga, dan budak pengelola perusahaan. Dia terlalu diatur dan bekerja tiada henti seperti robot.

Hidupnya yang tampak sempurna dan membuat orang lain iri tidak lah enak. Rupanya yang tampan, jabatan yang tinggi dan Adhikara group yang tersemat di namanya adalah beban. Baru kali ini dia mengambil bolos bekerja. Itupun sebagai bentuk pemberontakan pada sang ayah sebab ayahnya berniat menjodohkannya dengan anak kolega bisnisnya.

Elion mungkin bersedia menjadi anjing setia atau budak dari ayah dan juga kakak laki-lakinya. Tetapi tidak dengan pasangan hidup. Sepantas apapun, Elion tak ingin hidup bersama orang yang tidak dia cintai.

Kemarin ayahnya terlalu ikut campur.

Dia tak mau menderita lagi karena harus menikahi gadis yang tak dia inginkan, sedangkan yang ia mau ada disisinya. Sudah cukup dia hidup dalam tekanan pekerjaan.

Bertemu kembali dengan Lotus adalah sebuah keberuntungan dan berkah untuknya.

Elion tersenyum tipis mengingat betapa menyedihkan dirinya dulu, tak ada gadis yang mau meliriknya seperti sekarang ini. Jangankan melirik, melihatnya saja seperti tidak Sudi. Tetapi Lotus tetaplah gadis berhati lembut dengan pembawaannya yang kasar itu mau dan selalu saja melirikinya, mau merangkulnya tak peduli seperti apa keadaannya.

Jika keadaan kembali seperti dulu Elion yakin tak akan ada yang mau dengan dirinya. Yang tak memiliki apa-apa dan tak bisa merawat diri. Jauh berbeda dengan sekarang.

Sangat jauh berbeda.

Elion menyesap anggurnya dan menghela nafas. Tiba-tiba dia merasa konyol. Dia tak akan kehilangan Lotus kan? Entah karena keinginan gadis itu ataupun ayahnya.

Elion melamun, baru saja dia merasa senang menghabiskan waktu dengan Lotus, namun sekarang dia merasa kehilangan.

Elion melamun sampai kemudian suara pintu terbuka dan suara gadis yang dia tunggu terdengar menyapa telinganya. "oh kau sudah bangun rupanya?"

"Para penjaga di depan bilang kau mencariku"

Ucap gadis itu lugu, dia terlihat lebih segar dan sudah berganti baju. Menenteng dua karton makanan dan minuman dan juga satu karton buah-buahan.

"Darimana kau sebenarnya?" Bentak Elion tanpa sadar.

"Kau keluar seenaknya!!!" Bentaknya lagi.

Lotus sangat terkejut dengan respon yang Elion berikan untuknya, mukanya berubah menjadi muram.

"A-aku-" belum sempat gadis itu menjawab, Elion berjalan kearahnya dengan penuh rasa khawatir dan memeriksa tubuhnya.

"Aku habis belanja karena lapar" lanjut Lotus kebingungan. Gadis itu masih berusaha menjawab atau menjelaskan.

"Seharusnya kau membangunkan ku terlebih dahulu!!" Perintah pria itu agak kasar.

"Kau harus meminta ijin!Kenapa kau pergi begitu saja seenaknya sendiri hah?!" Kata Elion sambil mencengkram pipi berisinya dengan tangannya yang kuat dan kokoh. Nadanya selalu tinggi membuat punggung Lotus mulai bergetar karena reaksi berlebihan Elion.

Lotus sudah meringis karena kesakitan, tetapi Elion mengabaikan hal itu. "Kau tidak seharusnya melakukan itu, kau senang berkeliaran huh? Ingin di goda pria begitu??? Keluar sendiri?"

"Apa aku saja tak cukup ?!!"

Lotus berniat baik, tak ingin menganggu pria itu. Tetapi dia tak menyangka akan tiba-tiba di bentak seperti itu, dan di semprot kemarahan. Kemudian dia merasa tersinggung. Sisi kasar Elion yang baru tetaplah ada, sosok yang baru ia kenal. Dia berpikir setidaknya Elion akan bersikap lebih lembut padanya setelah apa yang mereka lakukan. Tetapi ternyata tidak. Lotus merasa terluka

Lotus tak menjawab apapun dari kata-kata Elion, wajahnya memucat dan seperti ingin menangis.

Dari cerita Elion tempo hari, Lotus mengetahui, bahwa keadaan kurang menyenangkan lah yang membentuk karakter Elion yang sekarang, yang baru dia kenal sejak mereka bertemu dan Elion menjadi seorang direktur. Dulu untuk berbicara pun Elion sangat malu.

Tetapi seberapapun Lotus mencoba mengerti, dia merasa tak layak di perlakukan seperti itu, dia juga mengalami hal kurang menyenangkan di masa lalu, penderitaan yang dilalui seseorang tetap tidak bisa menjadi pembenaran untuk perilaku kurang menyenangkan, Lotus sudah belajar hal itu ketika mulai beranjak dewasa. Dia memang pernah melakukan hal jelek itu semasa menjadi remaja labil, contohnya dengan pernah menindas Elion. Meskipun sebelumnya dia bahkan bersikap baik.

Perilaku kasar, entah kenapa mengingatkannya pada sang ayah, yang sering menyiksa dirinya. Meskipun ia juga tanpa sadar pernah dan seringkali mengcopy paste perilaku buruk itu.

Lotus mencoba tetap bersikap tenang dengan balas merangkul Elion dan berpengangan pada bahunya dengan sangat lembut. Sesuatu yang kasar di balas kasar akan lebih memperburuk keadaa, Lotus juga heran mengapa ia bisa berpikir dan bersikap tenang seperti itu. Barulah Elion seolah tersadar telah berprilaku berlebihan pada gadis itu.

"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud" ucapnya mencoba menjelaskan.

"Aku hanya khawatir kepadamu, aku takut terjadi sesuatu kepadamu karena kau tak ada disisiku" katanya.

Lotus menggangguk pelan dan tersenyum masam. "baiklah, tolong berikan aku waktu sebentar ya" jawab gadis itu lemas. Dia menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga dan menepis lengan Elion.

"Lotus" panggilnya.

"Kumohon" kata gadis itu, sebelum pergi kedalam kamar dan menutup pintunya.

Elion mengusap wajahnya dengan kasar, dia melihat bagaimana gadis itu bergetar sebelum masuk ke kamarnya.

"Apa yang telah aku lakukan? Dan mengapa aku begitu sensitif?" Monolog Elion tak mengerti. Dia harusnya bersyukur dan merasa lega melihat gadis itu kembali. Tetapi yang terjadi dia justru malah berbuat sebaliknya. Itu semua karena ia tak bisa mengontrol pikiran negatif dan rasa paniknya. Elion mengumpat.

**

Lotus mengunci pintu kamar dari dalam, dia kemudian jatuh terduduk di lantai sambil bersandar pada pintu kamar, tangan mungilnya dia letakan diatas dada. Terkejut dengan sikap Elion Jantungnya terasa berdegup dengan sangat kencang, dan Lotus merasa terganggu karena hal itu.

Tetapi hal itu bukanlah masalah besar, yang menjadi masalah besar untuknya adalah karena ia baru saja kehilangan sesuatu yang berharga. Dia telah melakukan seks yang pertama bersama Elion, sesuatu yang seharusnya setimpal dengan harga pernikahan. Meskipun dia tak memegang prinsip untuk tak melakukan seks sebelum menikah.

Tetapi dia tak mengerti kenapa harus bersama Elion?

Bagaimana pun Elionadalah atasan di kantornya, dia takut akan menjadi lebih canggung lagi setelah ini. Dan apakah ia masih bisa bekerja secara profesional jika di hadapkan pria itu setelah apa yang terjadi?

Karena, Lotus merasa tak akan mampu lagi membedakan hubungan perasaan pribadi dan pekerjaan, sebelumnya pun dia kesulitan.

Malu kepada Elion akibat perbuatanya di masa lalu dan di tambah setelah kejadian sekarang.

Elion tadi bersikap berlebihan kepadanya, hal itu tentu saja menyakitinya.

Tak seharusnya mereka terjebak hubungan seperti ini.

Lotus memeluk tubuhnya sendiri berupaya menenangkan, lagipula apa yang terjadi tak bisa diulang kan?

Dia mendesis saat merasakan sakit dia area selangkanganya, dan tubuhnya juga terasa sangat pegal dan perih karena perbuatannya sendiri.

Harusnya Elion bersikap lebih lembut kan?pria itu tak seharusnya membentak dirinya seperti itu, mengingatkannya pada masa lalu kelam tentang sikap ayahnya pada sang ibu. Padahal ia hanya kelaparan tadi setelah pertempuran panjang yang mereka lakukan. Tetapi sebegitu marahnya.

Lotus memegangi bekas cengkraman Elion di pipinya, rahangnya bahkan terasa sakit.

Lotus sibuk berperang dengan pikirannya sendiri. Menimbang apa yang sebaiknya ia lakukan ketika berhadapan dengan Elion setelah ini. Tak peduli seberapa besar Elion berusaha untuk menunjukkan ketertarikannya, dan mengungkapkan perasaannya, Lotus tetap merasa janggal. Karena, seolah tidak akan ada hal baik menanti untuk mereka kedepannya. Terlepas dari ia sedikit ragu dengan perasaan Elion dan juga privilage-nya lah yang paling membuatnya sangat takut.

Pria itu terasa sangat baru untuknya, terlalu baru hingga Lotus ketakutan dengan apa yang akan ia lihat nanti.

Lotus terus berpikir, sampai akhirnya Lotus memutuskan untuk menjaga jarak dan membangun sekat pemisah yang jelas dengan pria itu mulai sekarang.

Tak ingin ada kesalahan, hanya karena seks yang sudah mereka lakukan, bukan berarti Elionbisa mengaturnya, dan berprilaku seenaknya seperti tadi.

Elion hanya atasannya bukan kekasihnya secara resmi, kecuali ada consent dari awal bahwa Elion boleh posesif terhadap nya. Jadi ia memutuskan menjaga jarak dan bersikap biasa pada Elion, lebih cenderung ke dingin sampai mereka kembali dari liburan yang singkat itu.

Yang tidak Lotus ketahui hal itu membuat Elion frustasi.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!