NovelToon NovelToon
Villain'S Mother Change

Villain'S Mother Change

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:298.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: eka zeya257

Zella, gadis bar-bar yang baru berumur 19 tahun, sekaligus pemilik sabuk hitam karate. dia terkenal di kalangan anak seusianya karena memiliki sifat ceria dan blak-blakan serta tak kenal takut.

Hingga suatu hari saat dia hendak berangkat ke tempat latihannya, dia tersandung batu dan membuat tubuhnya nyungsep ke dalam selokan dan meninggal di tempat.

Zella kira dia akan masuk ke dalam alam baka, namun takdir masih berbaik hati membiarkan dia hidup meski di tubuh orang lain.

Zella bertransmigrasi ke dalam novel yang sudah lama dia baca, dan menjadi tokoh antagonis yang selalu menyiksa anaknya.

Akankah Zella mampu mengubah sebutan 'Penjahat' pada dirinya? dan meluluhkan hati anaknya yang sudah di penuhi dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

...Kita punya jalan hidup yang berbeda-beda, setidaknya jika tidak bisa membantu jangan pernah menghakimi....

...>Zella <...

.......

...☠️☠️☠️...

Zella mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, kedua tangannya menggenggam erat stir mobil. Dia merasa mood nya hancur hanya karena mendengar nama kedua orang yang menjadi ibu dan ayah Zella Allyshon.

Tak berselang lama, mobil Zella mulai memasuki kawasan kediamannya. Begitu sampai di halaman, di melihat mobil Alphard berwarna putih terparkir di halaman rumah tersebut.

"Haa... Bakal panjang nih urusannya," dumel Zella.

Dia memarkirkan mobilnya di dalam garasi, sebelum menuju pintu mansion Zella berkali-kali menghela nafas, menjaga kestabilan perasaannya.

Langkah pertama yang Zella ambil terasa begitu berat, dia merasa ada karung besar di kedua pundaknya. Beban itu kian terasa saat dia melihat sosok kedua orang tuanya sedang duduk di ruang tamu, Zella mulai mendekat dari kejauhan dia bisa melihat tatapan sinis mengarah padanya dari sang ibu.

Zella mengabaikan tatapan itu, dia tetap melanjutkan langkahnya hingga tiba di ruang tamu.

Toni tersenyum hangat menyambut kedatangan Zella, dia berdiri lalu merentangkan kedua tangannya berharap Zella memeluknya dengan erat.

"Zella, Papah merindukan mu," ujar Toni.

Zella tersenyum tipis sebagai jawaban, akan tetapi dia sama sekali tidak memeluk Toni justru Zella langsung duduk di sofa single dan meminta Toni untuk kembali duduk.

"Duduk dulu, Pah," pinta Zella.

Dia melihat raut wajah Toni berubah sendu, akan tetapi Zella tetap acuh. Baginya dia tidak perlu menghormati orang yang sudah membuat hidupnya berantakan.

"Cih, ternyata sikap buruk mu belum juga di perbaiki, pantas saja suami kamu lebih betah berada di luar rumah!" sindir Nadin.

Zella tersenyum simpul, dia berusaha menahan gejolak amarah yang siap meledak kapan pun itu.

"Mamah, kan tau kalo sikap anak tergantung cara didik orang tuanya, jika menurut Mamah sikap aku buruk coba deh Mamah berkaca dulu apa selama ini Mamah sudah menunjukan sikap yang baik padaku atau belum?"

Zella menyahut dengan halus, dia melihat kedua tangan Nadin mengepal. Diam-diam Zella menarik sedikit sudut bibirnya ke atas, dia menyukai reaksi Nadin saat ini. Melihat perseteruan istri dan anaknya, Toni memilih mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin perdebatan terjadi di sana.

"Zella, bagaimana kabarmu selama ini?" tanya Toni menatap ke arah putrinya.

"Aku baik-baik saja, masih sehat dan masih bernafas dengan baik."

"Kamu nggak ada kesulitan apa pun, kan selama menikah?" lanjut Toni.

Zella menoleh dia menatap lekat ke arah wajah ayahnya, "Menurut anda? Bukankah anda lebih tau tentang itu, ah maaf saya lupa kalo anda, kan tidak pernah perduli dengan kondisi saya."

Degh.

Toni tertegun, kedua pupil matanya bergetar saat Zella kembali mengutarakan isi pemikirannya.

"Kalian berdua kesini bukan untuk menanyakan kabar saya, kan? Apa lagi yang kalian inginkan dari anak yang selalu menjadi penutup aib keluarga Allyshon ini!"

Degh.

Bagaikan sambaran petir di siang bolong, Nadin dan juga Toni tak menyangka reaksi Zella akan setajam itu.Toni meraih tangan Zella, dia menggenggam erat tangan putrinya itu.

"Sayang, kenapa kamu berbicara seperti itu? Kami benar-benar ingin bertemu denganmu, sudah lama sekali kamu tidak mau mengunjungi kami di rumah," ujar Toni memelas.

Zella tertawa sinis, dia kembali berbicara, "Apa pantas tempat itu di sebut rumah, Pah?"

Kening Toni berkerut, dia merasa aneh dengan sikap Zella yang berubah drastis. Tidak lagi dia temukan senyum menawan yang selalu Zella tunjukan padanya seperti dulu.

Tak berbeda jauh dengan Toni, sang istri pun merasa Zella telah berubah. Sikap dan tindakan yang Zella tunjukan sangat mengusik perasaan mereka.

"Maksud kamu apa, Sayang? Tentu saja itu rumah kamu, tempat kamu di besarkan selama ini." Sahut Toni.

Zella tertawa miris, alih-alih senang mendapat perhatian dari Papahnya yang sudah lama tidak dia dapatkan. Zella justru merasa murka, dia teringat kembali dengan ingatan yang di berikan pemilik tubuh padanya, ingatan awal mula terjadinya konflik keluarga Allyshon dan dirinya.

Beberapa tahun yang lalu.....

Seorang gadis berusia 10 tahun sedang bermain boneka di halaman rumahnya, dia Zella Allyshon. Gadis itu tidak sendirian dia bersama pengasuhnya, di tengah permainan Zella melihat mobil kedua orang tuanya datang, dengan wajah berbinar Zella menyambut kedatangan mereka.

"Mamah, Papah, Kakak." Sapa Zella kecil dengan riang.

"Halo sayangnya Papah," sahut Toni.

Dia meraih tubuh Zella dan menggendongnya

Toni mengecup kedua pipi Zella berulang kali, rasa bahagia menyelimuti hati gadis kecil itu, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat, kini Zella sudah menginjak usia 17 tahun.

Dia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan memiliki tutur kata yang lembut, namun semua berubah dalam sekejap. Kenyataan pahit yang harus dia terima secara beruntun hampir membuatnya menyerah, luka tak kasat mata terus menerus menggerogoti dirinya.

"Nggak, ini pasti mimpi!" gumam Zella.

Awalanya dia berniat mengejutkan sang kakak, namun kini dia yang mendapat kejutan. Zella berdiri di ambang pintu kamar kakaknya, seluruh tubuhnya mendadak lemas, tanpa dia duga dia harus menyaksikan adegan tak senonoh antara tunangan dan kakaknya sendiri.

"E-Elzion," cicit Zella.

Kedua matanya memerah menahan tangis, dia ingin pergi dari sana namun tubuhnya seakan menolak. Zella membekap mulutnya sendiri, rasa sesak menghantam perasaannya.

Bersamaan dengan itu bulir kristal mulai turun dari kelopak mata Zella, dia mendengar sendiri Zion membisikan kata-kata cinta pada Silla. Bahkan berjanji akan melakukan apa pun untuk kakaknya, hal yang sangat mustahil Zion katakan pada tunangannya sendiri.

"Miris," gumam Zella meratapi nasibnya.

Waktu silih berganti, Zella memberanikan diri menanyakan alasan Zion bermain api di belakangnya, namun bukan jawaban yang dia dapat justru Zion menyudutkan dirinya dan melempar semua kesalahan pada Zella, hanya karena Zella tidak mau di sentuh sebelum hubungan mereka sah secara hukum dan agama.

Belum cukup dengan semua rasa sakit yang dia terima, takdir kembali menguji kekuatan mental gadis itu. Malam itu hujan turun sangat deras, di dalam mansion Allyshon sang papah yang selalu memperhatikan dia dan mensupport Zella tiba-tiba berbalik menyerangnya.

Toni meminta Zella secepatnya menikah dengan Zion dan membawa serta Arzen menjadi anak mereka, Zella tak terima karena Arzen adalah anak kakaknya. Selama ini dia sudah merawat Arzen sejak kecil, bahkan tidak ada hari bagi Zella untuk istirahat. Di umurnya yang saat itu masih belia, dia sudah menjadi pengasuh Arzen. Sedangkan pengasuh yang lama di keluarkan karena Nadin enggan mengeluarkan uang terlalu banyak.

"Pah, aku nggak mau membawa Arzen! aku juga punya kehidupan sendiri, aku nggak bisa terus-terusan merawat Arzen! Sedangkan Kakak? sebagai ibunya dia bebas kesana kemari tanpa perduli pada anaknya," protes Zella.

"CUKUP, ZELLA! KAMU HANYA PERLU MENURUTI PERINTAH PAPAH! JANGAN JADI ANAK PEMBANGKANG!" bentak Toni.

Runtuh sudah pertahanan Zella, air matanya mengalir tanpa bisa dia tahan. Dia menoleh ke arah Zion, berharap Zion mau membelanya. Tapi ternyata harapan Zella salah, justru Zion menyetujui usulan Toni.

"Aku bersedia menikah secepat mungkin dengan Zella, Om, dan aku nggak keberatan memasukan Arzen sebagai anak kandungku!" ujar Zion tegas.

Zella menggeleng pelan, dia kembali berucap. "K-kenapa kamu melakukan itu, El? KENAPA? Apa kamu nggak mikirin perasaan aku? Aku cape, El! Aku nggak mau ngurus anak dari jalan* itu lagi!"

PLAAK.

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Zella hingga meninggalkan bekas kemerahan di wajah gadis itu, Nadin menjambak rambut Zella hingga membuat kepala gadis itu mendongak.

"Berani kamu mengatai anakku jalan* heh, kalau bukan karena kakakmu, sekarang kamu pasti tidak bisa masuk sekolah elit seperti itu! Harusnya kamu berterima kasih pada kakakmu, bukannya tidak tau diri seperti ini, Zella!" sentak Nadin.

Gemuruh di dada Zella kian menjadi, rasa sakit yang tidak tau dimana letaknya merayap memenuhi rongga tubuhnya. Nadin melepas tarikan di rambut Zella, dia menepuk-nepuk tanganya seolah sedang membuang debu di sana.

Zella menunduk, tubuhnya bergetar hebat dengan suara parau Zella bertanya, "Mah, apa pengorbananku selama ini tidak pernah terlihat di mata kalian?"

1
Asih Asih
ziven semangat temukan zella segera...banyak teka-teki dan jebak an dlm mencari zella.semoga ziven bisa berhati-hati dan hidup bahagia bersama zella nanti
Ayu Dani
sat set si ziven gue suka gaya loh
Aldiza azahra
wah mantp ziven q suka cara kerj mu
Bolobou Kosuabon
jadi oon dong
Bolobou Kosuabon
bagus dong hahhahahahahhahahaha
Grey
keren
Zee✨: makasihh kak
total 1 replies
Rossy Annabelle
next,, cemangat Thor buat up-nya,dah q vote lho😁
Zee✨: waahhh makasih kak😍😍
total 1 replies
Aiko Clearesta
crta ini sdah bisa lah hnya saja kpn happy ending ya thor,terlalu bnyak konflik dan drama yg buat bingung crta ini.malah muncul orang2 yg tidak jelas.inti cpt happy ending aja lah.selesaikan semua.kpn lah mati semua dari silla dan zion.keluargnya lain juga.
Zee✨: Oke nnti aku usahain y, tp jangan berharap lebih hehe
Aiko Clearesta: pmran utama jgn meninggal ya kak,buat happy ending smpai ada anak nih.syang bgt jka meninggal pula kan.
total 3 replies
Agustin Pratiwi
nyesek banget dah Thor
Osie
yaacch silla game over..maunya biarin dia hdp walau sekarat.. biar zella bs balas dendam sm tuh perempuan n ortunya
Zee✨: belum weh Silla masih hidup, dia lgi nongki kak wkwk
total 1 replies
Myss Guccy
kirain cm orvie ternyata msh ada yg lain
Win26
gass pollll thor
sesungguhnya digantung itu tidak enak 😂😂
Zee✨: bsk lg y nunggu mood bgs dulu wkwk
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus sih ceritanya tp ky mbuled ya knp Silla mati duluan sm orvi hhhh
Zee✨: yakin sila udh metong hm??
total 1 replies
Fahzar Soemantry
apakahh dalamh yang sebenarnya masih berkeliaran atau ad yang memanfaatkan kejadian itu,,,,,🤔🤔🤔🤔


truss semngatttt 👍👍👍👍
Marianti Lim
bunga utk thor....
Zee✨: makasihhhhh
total 1 replies
Ayu Dani
pasti Marco itu biang kerok nya
tapi ngomong ngomong enak amat itu sila martinya cuma d panah padahal dosanya terlalu banyak minimal ya di buat cacat gtu Thor seumur hidup jgan kau biarkan dia mati semudah itu
Chauli Maulidiah
duh thor, knp si silla dibuat tewas dl. aku kurang lega klo zella blm ngebanting silla emaknya dan bpk nya..
Zee✨: entahlah, tungguin besok y🥳
Chauli Maulidiah: lho.. lha sp yg mati? mosok ethan thor? apa zivem?
total 3 replies
Erni Nofiyanti
berarti ada yg lebih dari orvie.kira2 siapa y
Hafidz Narend
kereeeennn
Osie
yaacchh teganya author bikin zella n arzen antara hdp n mati..hikx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!