Suami Ku Red Flag

Sesampai di depan rumah lisa, Davit langsung membayar taksi lalu ia turun dan ia menghampiri pagar "Pak joko..." joko yang terpanggil segea keluar namun saat ia tau itu Davit ia balik lagi ke dalam "Pak Joko buka pintunya."

Namun pak joko tak keluar lagi dan Davit tak menyerah ia melihat pagar karna ia berniat untuk memanjat pagar tinggi itu namun sebelum berhasil ibu lisa sudah keluar "Ada apa lagi Davit, putri ku sedang tidak ingin bertemu dengan mu."

"Apa maksud dia meminta bercerai itu semua candaan bukan mama, ku mohon bukan pintu izinkan aku bertemu dengan dia."

"Davit semuanya sudah selesai kembalilah pulang."

"Aku haya meninggalkanya selama dua minggu untuk bekerja."

"Memang hanya dua minggu tapi dua minggu itu merubah Kehidupan putri kecil kami dia menderita apakah kamu ada dengan dia saat itu tidak bukan. Untuk apa kamu datang lagi anak kami itu kami didik dengan penuh cinta tidak dengan penderitaan jadi saya mohon pergilah kamu tidak pantas untuk putri kami."

Lalu ibunya meninggalkanya namun Davit tak mau pergi ia tetap berdiri menunggu lisa hingga hujan turun Davit tak berpindah dan saat hujan makin deras dan langit mulai gelap tiba tiba pintu rumah lisa terbuka dan terlihat lisa yang datang dengan payungnya lalu is memberikan sebuah payung lipat namun tanpa mau menoleh pada Davit.

Davit tak mengambil payung itu ia justru memegang tangan lisa "Kumohon jangan begini." lisa melepas tangan Davit perlahan tanpa ber kata-kata ia menaruh payung di bawah kaki davit baru ia pergi ia tak mengucapkan sepatah kata pun dan jawabannya sangat putus asa.

Saat di depan rumah ia nampak menghapus hapus air matanya lalu ia masuk Davit yang melihat hal itu merasa pedih pada hatinya.

Tak lama sebuah mobil berhenti di belakangnya lalu Vinsen turun dengan payung lalu menaungi Davit "Ayo pulang pak kakak anda tadi menghubungi untuk segera menjemput anda."

"Kenapa dia meninggalkan ku."

Vinsen berbicara asal-asalan "Anda menyebalkan apa ada puas sekarang, ayo cepat naik mobil sekarang." Davit menoleh ke bawah lalu ia mengambil payung itu dan ia pun ikut bersama Vinsen naik ke dalam mobil namun saat ia menoleh lagi ke arah rumah lisa ia melihat Gorden rumahnya terbuka namun perlahan tertutup lagi, Davit tau itu pasti lisa.

Vinsen memberi kan Davit sebuah Handuk "Anda basah sekali, lagian juga buat apa anda menunggu ia takan keluar bapak sih saya suruh balik gak dengankan."

Lalu Vinsen menjalankan mobilnya pergi.

...ΩΩΩ...

Besoknya tepatnya di malam harinya lisa dan Davit di pertemukan karna Davit terus mengamuk jadi setelah berbicara sebentar dengan Yanto akhirnya mereka memutuskan untuk membiarkan lisa menyelesaikannya namun masih dalam pengawasan mereka melalui CCTV yang baru di pasang untuk menjamin keamanan lisa namun di situ lisa lebih dulu menunggu di kamar tamu rumah Hario.

Davit masuk lalu Duduk di sebelahnya ia pun meraih tanganya dan memegangnya perlahan ia membelainya perlahan namun lisa tak mau menoleh padanya.

Davit berhenti ia bangkit lalu ia mengambil sebuah buku lalu ia duduk di hadapan lisa sambil membaca namun itu hanya sebagai pengalihan agar lisa mau menoleh padanya hingga tak terasa 1 jam berlalu.

Lisa yang hanya mengenakan piyama menatap ke luar balkon kamar yang gelap matanya nampak berkantung karna kurang tidur dan pipinya yang dulu cabi kini berubah tirus sedangkan di hadapanya terdapat seorang Pria yang tengah membaca buku.

"Sudah 1 jam kamu hanya menatap jendela apa yang kamu lihat??"

Dengan suara yang halus lisa menjawab Davit "Jika aku di beri ke hidupan baru aku tidak akan pernah mau berurusan dengan mu."

Davit menatap Tajam Lisa "Sampai ke ujung semesta pun aku takan pernah melepas mu."

Dari sudut mata lisa meneteskan air matanya dan berguma dalam hati 'Penyesalan terbesar di hidupku yaitu membiarkan wanita itu lolos, entah dia di mana sekarang mungkin saat ini ia tengah menikmati hidup bahagia di atas penderitaan adiknya.'

Davit menaruh bukunya di sebahnya lalu is berjongkok di hadapan lisa lalu ia memegang tanganya "Ayo kita mulai lagi dari awal aku mohon jangan berfikir untuk berpisah, pikirkan lah anak kita dia masih butuh keluarga yang utuh."

"Mulai dari awal??, kakak jangan bercanda pernikahan kita ini baru di mulai tapi aku sudah di khianati bagai mana jika kita ngulang lagi aku yakin kakak akan kembali berselingkuh, dan akan terus seperti itu aku tak mau sisa hidup ku hanya penuh demgan kesedihan aku lebih memilih untuk menjadi janda seumur hidup ku."

"Lisa jangan berbicara seperti itu aku tidak berselingkuh dari mu."

Lisa mulia kembali meneteskan air matanya lalu ia menoleh pada Davit "2 minggu lalu aku membutuhkan kakak namun kakak kemana saja, aku tak minta lebih aku hanya mau mendengar suara kakak namun kakak tak pernah mau menjawab telfonku namun sedangkan selingkuhan kakak itu masih bisa terus kakak hubungi. Apa aku dimata mu kakak, Banyak Pria yang mendekat namun karna aku tau kakak tak suka aku dekat Pria lain aku menurut dan menjauh namun kenapa kakak begitu. Aku malah di khianati dari awal pernikahan kita, apa ini bentuk balas Dendam atas apa yang kakak ku perbuat."

Davit tau tau dari mana lisa tau namun ia tak mau jujur "Apa maksud mu, aku tidak mungkin sejahat itu."

"Wanita itu datang ke rumah ku hanya untuk memamerkan kalung berlian yang kakak belikan untuknya, apa kakak tak seberapa pedih hati ku sebangi seorang istri, berapa hari ini juga aku terus di kirimkan pesan hinaan oleh sahabat-sahabatnya, lalu apa kurang ku di mata kakak..hik!!."

Davit di buat tak bisa berkata kata ia tak tau balas dedamnya malah jadi begini ia hanya berharap Lisa hancur namun ia malah mendapatkan Surat cerai yang menghancurkan rumah tangganya dalam sekejap.

lisa melepas tangan Davit lalu ia bangkit dan pada saat akan pergi Davit memegan tanganya lalu ia bangkit dan memeluknya dari belakang "Maafkan aku, aku kan segera meninggalkan dia tapi jangan pergi aku tak mau kehilangan kamu."

"Seperti apa yang kakak katakan pada wanita itu aku ini hanya Gadis bodoh yang bisa dengan mudah kakak bodohi. Maka sekarang juga masih seperti itu aku hanya seorang gadis bodoh yang dengan egoisnya memilih jalan pisah padahal usia pernikahan masaih seusia biji jagung hanya karna sekali di selingkuhi...hik."lisa melepas pelukan Davit lalu ia keluar dari kamar Davit tak menyerah ia masaih bengejar lisa namun saat di luar ia berhasil meraih lisa namun kembali terlepas ia langsung di tahan oleh orang-orang dan lisa langsung di peluk oleh Astuti lalu ia membawa pergi sedangkan Davit di tahan oleh banyak orang dan ia terus meronta untuk di lepaskan karna ia masih mau mengejar lisa namun semunya sia-sia ia tak sekuat itu untuk melepaskan diri dari 5 orang itu hingga lisa di bawa pulang lagi.

Bersambung....