NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Syahida gadis manis dan periang yang bekerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , jatuh cinta pada Juna sang manager yang mempunyai watak disiplin keras, sering marah dan suka menyentil kening bawahannya jika melakukan kesalahan. Di sisi lain tanpa sepengetahuan Syahida, sang wakil direktur pun diam- diam menyukainya, dia adalah Raihan pemuda murah senyum baik hati dan ramah yang selalu ada di saat Syahida sedih. Dan dia ternyata sahabat Juna. Lantas siapakah laki- laki yang akan dipilih oleh Syahida..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Berenang

Syahida dan Juna baru selesai sarapan. Setelah itu Syahida masuk ke dalam kamarnya. Lalu dia pun pergi mandi. Sebenarnya kalau hari libur begini dia jarang sekali mandi, tapi berhubung sedang bersama Juna dia pun jadi rajin mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya dan berganti pakaian Syahida pun keluar dari kamarnya. Dia mencari Juna. Ternyata Juna yang terlihat tampak fresh karena dia juga sudah mandi sedang duduk di teras sambil memainkan ponselnya.

"Pak Juna..." ucap Syahida berdiri di pintu.

Juna pun menoleh ke arah Syahida.

"Hari ini kita acaranya ngapain...?" tanya Syahida.

"Pulang..." jawab Juna.

"Yah kok pulang sih, aku masih betah di sini..." sahut Syahida.

"Apa kamu lupa kalau besok kita sudah mulai kerja...?" tanya Juna.

Syahida memanyunkan bibirnya.

"Sini duduk..." ucap Juna menyuruh Syahida duduk di sampingnya.

Syahida pun menuruti kata Juna, dia duduk di kursi sebelah kanan Juna.

"Apa yang membuat kamu betah tinggal di tempat ini...?" tanya Juna sambil menatap wajah Syahida yang masih manyun.

"Di sini tuh enak, udaranya segar, banyak pohon- pohon , trus banyak tanaman bunga, pokoknya semua yang ada di sini aku suka..." jawab Syahida.

"Ya sudah kamu tinggal saja di sini kalau begitu..." ucap Juna.

"Kalau di sini bareng pak Juna aku mau..." sahut Syahida lalu menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Dia merasa malu karena tidak sengaja bicara seperti itu di depan Juna. Juna pun tersenyum mendengar apa yang diucapkan oleh Syahida.

"Oh jadi kamu suka tinggal di sini karena ada aku, begitu kan..? Hem..?" tanya Juna.

Syahida pun hanya tersenyum malu.

"Ah sudah lah kamu nggak usah malu- malu kayak gitu. Aku tahu suka sama aku kan..? Hem..?" tanya Juna.

"Ih pak Juna, aku nggak pernah ngomong seperti itu..." jawab Syahida.

"Kamu memang nggak pernah ngomong tapi aku tahu dari sikap kamu..." ucap Juna.

"Trus kalau aku suka sama pak Juna, pak Juna mau marahin aku...?" tanya Syahida.

"Nggak..." jawab Juna.

"Kenapa...?" tanya Syahida.

"Aku senang kalau kamu suka sama aku..." jawab Juna.

"Hah..? Beneran pak Juna...?" tanya Syahida.

"Iya Syahida..." ucap Juna.

"Tapi pak Juna suka nggak sama aku...?" tanya Syahida sambil nyengir.

Juna pun tertawa pelan.

"Ih pak Juna kenapa sih, malah ketawa...?" ucap Syahida.

"Hahaha... Kamu itu berani sekali tanya seperti itu sama aku..." ucap Juna sambil mencubit pelan pipi Syahida.

Lagi- lagi Syahida hanya memanyunkan bibirnya.

"Memangnya harus ya aku suka sama kamu..? Hem..?" tanya Juna sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Syahida.

Syahida pun merasa grogi tapi dia berusaha untuk bersikap biasa saja.

" Ya sudah kalau pak Juna tidak suka sama aku, yang penting aku suka pak Juna..." jawab Syahida sambil mendorong pelan dada Juna supaya wajahnya tidak terlalu dekat dengan wajahnya.

Lagi- lagi Juna hanya tertawa melihat tingkah Syahida yang menurutnya menggemaskan.

"Syahida, ayo siap- siap kita sebantar lagi pulang ke Jakarta..." ucap Juna.

"Ih pak Juna, ini kan masih pagi, baru jam delapan..." protes Syahida.

"Memangnya kamu maunya kita pulang jam berapa..?" tanya Juna.

"Nanti saja jam dua. Lagian kita belum berenang di kolam renang belakang Villa. Aku mau berenang..." rengek Syahida.

"Berenang saja sendiri sana.." ujar Juna.

"Ih masa sendiri nggak asik dong, ayo dong pak Juna kita berenang bareng, kita balapan oke..?" ucap Syahida.

"Nggak mau..." jawab Juna.

"Kenapa..? Apa pak Juna nggak bisa berenang..?" tanya Syahida.

"Enak aja , bisa lah..." jawab Juna.

"Ya udah buktikan sekarang kalau pak Juna bisa berenang..." ucap Syahida.

"Nggak aku males, lagian aku sudah mandi..." sahut Juna.

"Ya kan nanti bisa mandi lagi..." ucap Syahida.

"Nggak..." jawab Juna.

"Ih pak Juna nggak asik, ya udah aku berenang sendiri saja..." ucap Syahida lalu beranjak dari kursi lalu masuk ke dalam meninggalkan Juna sendirian di teras.

Syahida lalu masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya. Dia memakani celana pendek di atas lutut dan memakai kaos tanpa lengan. Iya Syahida ingin berenang. Sudah lama dia tidak berenang. Mumpung lagi ada kolam renang gratis , rugi kalau dia tidak berenang.

Syahida lalu pergi ke halaman belakang di mana kolam renang itu berada. Di sebelah kolam renang ada rumah kecil yang biasa ditempati oleh mang Jiman dan istrinya.

Melihat Syahida yang berdiri di dekat kolam renang bi Narti yang sedang menyapu di samping rumah pun menghampiri Sayahida.

"Neng Syahida mau berenang ya..?" tanya bi Narti.

"Hehee..iya bi.." jawab Syahida.

"Tapi ini masih pagi neng, airnya masih terlalu dingin, nanti siang saja kalau mataharinya sudah agak tinggi. Takutnya nanti neng Syahida masuk angin..." ujar bi Narti.

"Tapi nanti siang aku dan pak Juna harus kembali ke Jakarta bi, nanti nggak sempat berenang deh..." sahut Syahida.

"Tapi apa nek Syahida kuat berenang di air dingin seperti ini...?" tanya bi Narti.

Lalu Syahida duduk dan mencoba mencelupkan kedua kakinya di kolam renang.

"Ah iya bi dingin banget..." ucap Syahida lalu mengangkat kedua kakinya lagi.

"Iya kan neng..." sahut bi Narti.

"Yaaah bi, trus kapan dong aku berenangnya...?" tanya Syahida kecewa.

"Sabar neng tunggu beberapa jam lagi..." jawab bi Narti.

Tak berapa lama lalu Juna datang menyusul Syahida ke kolam renang. Dia mendekati Syahida yang masih duduk di pinggir kolam renang.

"Nggak jadi berenang...?" tanya Juna berdiri di samping Syahida sambil bersedekap.

"Jadi..." jawab Syahida yang masih kesal dengan Juna.

"Kok belum nyebur..? Pasti nggak berani kan karena airnya dingin...?" tanya Juna.

"Siapa bilang aku nggak berani, masa sama air dingin saja takut..." sahut Juna.

Juna pun hanya tersenyum sinis.

"Coba saja kalau berani.." ucap Juna.

"Siapa takut , nih lihat ya.." sahut Syahida lalu nyebur ke kolam renang.

"Aah dingin.." ucap Syahida.

"Gimana ..? Dingin kan..?" tanya Juna.

"Cuma dingin sedikit, kecil...'' jawab Syahida lalu mulai berenang bolak- balik.

Juna hanya melihat Syahida yang berenang dengan lincah.

"Jago juga dia berenangnya..." gumam Juna sambil tertawa pelan.

"Pak Juna... Ayo dong turun, ah payah masa nggak berani ..." ucap Syahida.

"Nggak... kamu aja..." jawab Juna.

Lalu Syahida dengan sengaja mencipratkan air ke arah Juna.

"Eh Syahida apa yang kamu lakukan..! Hentikan nanti bajuku basah.." seru Juna kesal.

Syahida malah tertawa senang karena sudah membuat Juna kesal.

Sekitar lima belas menit berenang tubuh Syahida merasa kedinginan. Dia pun menyudahi berenangnya. Dia segara keluar dari kolam renang. Tubuhnya menggigil kedinginan.

Juna yang duduk di kursi pinggir kolam renang pun melihat bahwa Syahida sedang menggigil. Lalu dia medekati Syahida.

"Kenapa..? Kedinginan..?" tanya Juna.

Syahida tidak menjawab, dia melipat kedua tangannya di dadanya. Tubuhnya menggigil dan bibirnya pucat kebiru- biruan. Melihat keadaan Syahida, Juna pun sedikit panik.

"Hei Syahida.. Kamu menggigil...handuk mu mana..?" tanya Juna.

"Di kamar..." jawab Syahida dengan bibir gemetar.

"Kamu gimana sih berenang nggak bawa handuk. Kamu juga bandel dibilangin nanti saja berenangnya malah ngeyel, sekarang kamu rasakan sendiri gimana rasanya kedinginan.." ucap Juna kesal.

Bi Narti yang mendengar Juna marah pun segera menghampirinya.

"Mas Juna, ini ada apa..?" tanya bi Narti.

"Ini bi, Syahida kedinginan sampai menggigil..." jawab Juna.

"Ya Alloh neng Syahida, kan tadi bibi sudah bilangin berenangnya nanti siang saja airnya masih dingi..." ucap bi Narti panik.

"Ayo neng kita masuk ke rumah, cepat ganti baju..." ucap bi Narti lalu menuntun Syahida masuk ke rumah.

Bi Narti pun mengantar Syahida ke kamarnya untuk berganti pakaian.

"Ayo neng kita ke ruang tengah saja, nanti kita nyalakan tungku biar menghangatkan tubuh eneng..." ucap bi Narti

Syahida pun menuruti kata bi Narti, ternyata Juna sedang menyalakan tungku tersebut. Dan Api sudah mulai menyala.

"Duduk di sini biar hangat...'' ucap Juna.

Syahida pun lalu duduk di sofa panjang depan tungku. Bi Narti lalu pergi ke kotak obat mengambil minyak kayu putih.

"Ini neng, perutnya diolesi minyak kayu putih biar hangat..." ucap bi Narti.

"Iya bi makasih..." ucap Syahida lalu mengoleskan minyak kayu putih tersebut di perut dan punggungnya.

"Bibi mau ke belakang dulunya neng mau bikin wedang jahe buat eneng..." ucap bi Narti.

Syahida pun mengangguk.

"Nih pake saja jaketku..." ucap Juna memberikan jaket miliknya kepada Syahida lalu membantu Syahida memakaikan jaket itu.

"Makanya kalau dibilangin nurut, jngan bandel. Sekarang kamu tahu kan akibatnya..." ucap Juna lalu duduk di samping Syahida.

Syahida pun cemberut mendengar ucapan Juna. Juna yang melihatnya pun geleng- geleng kepala.

"Nggak usah cemberut terus kalau dibilangin..." ucap Juna.

"Nggak...siapa yang cemberut..?" tanya Syahida.

"Sini mendekatlah..." ucap Juna.

"Ngapain..? " tanya Syahida.

"Sini geser..." ucap Juna.

Syahida pun menggeser tubuhnya hingga menempel ke Juna.

"Menyender lah ke sini.." ucap Juna menunjuk dadanya yang bidang.

"Hah..?" ucap Syahida.

"Sudah sini..." Juna menarik tubuh Syahida untuk bersender di dadanya lalu dia memeluk tubuh Syahida.

Tangan kiri Juna memeluk Syahida sedangkan tangan kanannya mengusap- usah pipi Syahida yang masih terasa dingin.

"Tidurlah nanti tubuhmu akan hangat..." ucap Juna.

Syahida pun memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian bi Narti datang dengan membawa satu gelas wedang jahe di tangannya.

"Maaf mas Juna , ini wedang jahe buat neng Syahida..." ucap bi Narti yang kelihatan agak canggung melihat Juna yang sedang memeluk Syahida.

"Iya bi. Eh Syahida, ayo minum wedang jahenya dulu.." ucap Juna.

Syahida pun membuka matanya lalu meminum wedang jahe buatan bi Narti.

"Dihabiskan..." ucap Juna.

"Sudah kenyang, buat nanti lagi ya.." ucap Syahida.

"Ya sudah neng buat nanti lagi saja... Kalau begitu bibi ke belakang lagi ya, nanti kalau butuh apa- apa panggil bibi saja.." ucap bi Narti.

"Makasih bi.." ucap Juna.

Bi Narti mengangguk lalu pergi ke rumah belakang.

"Gimana, udah nggak kedinginan lagi..?" tanya Juna.

"Udah mendingan sih..." jawab Syahida.

"Ya sudah tidur saja nanti siang kita pulang ke jakarta..." ucap Juna lalu menyenderkan tubuhnya di sofa kemudian memejamkan matanya.

Juna ingin menyimpan tenaganya untuk nanti perjalanan yang cukup jauh ke Jakarta.

"Pak Juna.." panggil Syahida.

"Hem.." jawab Juna masih memejamkan matanya.

"Ih pak Juna.." ucap Syahida kesal.

"Kenapa..?" Juna membuka matanya.

"Kenapa pak Juna nggak peluk aku lagi..?" tanya Syahida.

Juna pun tertawa.

"Jadi kamu mau dipeluk lagi..? kamu ketagihan rupanya ya ? Hem ?'' ucap Juna sambil tertawa.

Syahida memanyunkan bibirnya antara kesal dan juga malu.

"Sini mendekatlah.." ucap Juna.

Lalu Syahida mendekat ke Juna dan Juna lalu memeluk tubuh Syahida. Mereka pun tidur sambil duduk dan berpelukan di sofa.

Bersambung...

🌺 jangan lupa like dan koment ya..😍🥰🌺

1
Rijan
semoga akhirnya Juna dan Syahida hidup bahagia
Rijan
hahaaa..bener- bener deh ini Juna sama Syahida ada- ada aja kelakuan pengantin baru
Rijan
kapan mereka melakukan malam pertama nya sih Thor lama amat
Rijan
kirain Syahida sama Juna mau MLM pertama di rumah mama Rita
Rijan
kasihan Syahida
Rijan
semangat ya Thor🥰
Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Rijan
Syahida lucu ya
Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!