BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 9 : Cemas berlebihan.
Sesampainya di apartemen.
Marvin merebahkan Killa di atas tempat tidur di dalam kamar tidur nya, bukan kamar yang sebelum nya tempat Killa tidur.
Srreeettt....
Marvin merobek bagian bawah gaun yang di kenakan oleh Killa. Killa terkejut melihat apa yang dilakukan Marvin. Wajah nya seketika memerah karena malu.
Bagaimana tidak jika bagian bawah gaun itu terbuka lebar. Menampakan jelas p*ha nya yang putih dan kaki jenjang nya yang mulus. Killa menelan saliva nya, meskipun merasakan sakit di bagian luka perut nya. Tapi sekaligus dia juga merasa malu dan canggung.
Killa menatap wajah Marvin. Pria itu sama sekali tidak bereaksi. Raut wajah nya masih sama datar tanpa ekspresi. Marvin semakin merobek gaun itu hingga ke perut Killa. Lalu dengan sigap ia menutup bagian bawah tubuh Killa menggunakan selimut.
"Jangan....." Killa menahan tangan Marvin yang hendak merobek sampai keatas.
Marvin menatap wajah Killa. Dia baru sadar dengan apa yang ia lakukan. Saking cemas nya ia terhadap Killa, sampai-sampai dia tidak sadar jika sedang menelanja**i seorang wanita.
Marvin pun menarik kembali tangan nya, lalu masukan nya ke dalam saku celana. "Maaf...." Lirih nya lalu berlalu keluar dari dalam kamar.
Killa menatap kepergian Marvin yang grasah-grusuh itu. Nampak senyuman tipis di wajah cantik nya mengembang. Ia merasa sikap Marvin yang baru saja itu sangat lucu.
Ternyata pria kaku dan dingin seperti nya, bisa merasa malu juga....
Lihat lah wajah nya yang merah seperti udang itu, hiburan yang tak terduga....
Disaat-saat seperti ini, dalam sekejap aku sampai melupakan rasa sakit ini karena menahan tawa....
Dengan susah payah Killa pun membuka kain kasa yang membalut luka nya itu. "Akkhh...." Killa menggeram kesakitan tapi masih bisa ia tahan.
"Luka nya semakin terbuka, sebaiknya kita ke rumah sakit saja...." Ucap Marvin tiba-tiba.
Entah dari kapan dia berada disana, Killa sama sekali tidak menyadarinya. Marvin berjalan mendekati Killa sambil membawa kotak P3K.
"Aku tidak mau ke rumah sakit, di obati sendiri saja sudah cukup...." Sahut Killa.
"Kau itu kenapa sih, selalu membantah perkataan ku?" Marvin menatap tajam Killa.
Killa yang sedang merasakan sakit itu pun ikut tersulut emosi. Ia menatap balik Marvin dengan tajam. Tetapi sedetik kemudian dia tersadar dan langsung memalingkan wajah nya. Killa harus bisa mengontrol emosi nya.
"Pliss...kali ini saja, tolong jangan paksa aku ke rumah sakit...." Killa memasang wajah melas memohon.
"Terserahlah, jika luka mu semakin parah, aku tidak mau kau merepotkan ku kelak...." Marvin membuang muka tak ingin menatap wajah Killa.
Ia pun mulai mengobati luka Killa dan mengganti kain kasa juga perban nya. Tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya. Killa menatap sendu wajah Marvin tanpa henti, selagi pria itu sibuk dengan luka nya.
Jangan sampai dia melihat tato di tubuhku....
Bisa-bisa sandiwara ku terbongkar, dan dia tahu jika aku adalah seorang mafia....
"Sudah selesai....sebaiknya kau mengganti pakaian mu dan segera istirahat" ucap Marvin berdiri di hadapan Killa.
"....atau sebaiknya kamu tidur dengan tidak mengenakan pakaian, biarkan luka mu itu mendapat oksigen jangan menutup nya terus menerus karna bisa mengakibatkan infeksi parah...." Lanjut Marvin.
Sontak Killa terkejut, dia menoleh menatap skeptis Marvin. Tidak mungkin dia tidur dengan tidak mengenakan pakaian. Terlebih tidur di kamar yang sama dengan pria dingin itu.
"Kenapa? Tenang saja, aku akan tidur di ruang kerja....jadi kau tidak perlu cemas" Marvin melirik Killa sekilas lalu berbalik badan keluar dari dalam kamar itu.
"Huh.....aku bisa jantungan jika terlalu lama berada di dekat nya, entah kenapa jika sedang bicara padanya aku tidak bisa membaca apa yang ada di dalam pikiran nya....dia terlalu datar dan dingin" Killa menghela nafas panjang, sambil memijit pelipis nya yang tegang.
Akhirnya malam itu dia tidur dengan tidak mengenakan apapun. Killa menuruti perkataan Marvin. Mengingat jika Marvin juga tidak tidur di dalam kamar itu. Killa bisa lebih leluasa tanpa merasa takut jika Marvin melihat tubuh nya. Atau lebih tepat tato yang tergambar di tubuh nya.
TBC.
Note : Jangan lupa like, koment, dan votenya🙏🙏
Biar tambah semangat untuk up nya, Thankyou Happy Readings🌹🌹
