NovelToon NovelToon
Cinta Pertama

Cinta Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Septi Rahma

Kala itu hujan turun begitu deras, guyuran air hujan menutupi kepedihan yang terpendam dalam hati.

Aku harus merelakannya, kata-kata yang selalu ku tanamkan dalam hati, hanya untuk menghibur diri.

Serin terpaksa menahan malu saat bertemu dengan mantan kekasihnya yang sedang menggandeng wanita lain tepat di depan matanya, sahabatnya Aura mempertanyakan mengapa kejadian itu bisa terjadi, apa lagi sosok wanita yang di gandeng Riko adalah Putri yang merupakan salah satu sahabat mereka.

Temukan kelanjutan cerita ini, di karya pertamaku.
mohon suport, saran dan kritiknya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bingung

"Kamu?"

Orang itu adalah Riko,

"Aku mau bicara sama kamu?"

Aku mempersilahkan Riko duduk agar kami bisa lebih nyaman saat bicara

"Ada apa?"

"Aku mau minta maaf, sama kamu"

"Nggak perlu minta maaf, kamu nggak salah apa-apa sama Aku"

"Sebenarnya Aku masih Sayang sama kamu, tapi Aku harus menerima Putri, perempuan itu licik dia menjebak ku"

"Maksud kamu apa?"

"Panjang ceritanya, Aku belum bisa cerita sekarang, Aku masih mau bersama kamu, tapi Aku harus menyelesaikan masalah ini dulu"

"Maaf, sepertinya Aku nggak bisa menerima kamu lagi, lebih baik kita nggak usah ketemu lagi setelah ini, Aku nggak enak sama Putri, apa pun masalah kalian itu nggak ada hubungannya lagi dengan ku, lebih baik kamu pertahankan hubungan yang sudah terjalin saat ini"

"Tapi, Aku cinta sama kamu"

"Maaf, Aku nggak bisa"

"Serin, Aku mau kita bersama lagi"

"Itu nggak mungkin Riko!"

"Tapi kenapa, kamu udah nggak sayang lagi sama Aku?"

"Harusnya nggak perlu ada pertanyaan seperti ini, bukan kah kamu yang mengkhianati ku"

"Ya, Aku memang salah tapi Aku terpaksa"

"Cukup, kita udah selesai"

Jujur hati ku sakit, apa pun alasan Riko, Aku terlanjur kecewa, meski pun hubungan kami singkat tapi dia adalah cinta pertama ku, dia yang pertama kali membuat hati ku berdebar.

Aku masih ingat raut wajahnya, dia terlihat putus asa dan sedih, rasanya tak tega melihatnya, tapi dia kini bukan siapa-siapa lagi bagiku, dia adalah Suaminya Putri mantan teman baikku.

Semalaman Aku merenung di dalam kamar, entah kenapa bayangan wajah Riko menghantuiku , kepergiannya seakan membuat beban ku menghilang meski pun Aku kecewa padanya tapi hati kecil ku berharap dia baik-baik aja.

Akibat memikirkan Riko semalaman akhirnya Aku bangun kesiangan, hal itu membuatku buru-buru bersiap-siap pergi ke Kampus.

Jalanan begitu padat sehingga membuatku terlambat ke Kampus, berkali-kali Aku melihat jam tangan, rasanya benar-benar gelisah.

Saat buru-buru akan masuk ke kelas, Aku berlari melewati tangga menuju lantai dua, tiba-tiba Aku hampir terjatuh dari tangga, untungnya ada seseorang yang menahan tubuhku dari belakang menggunakan kedua tangannya,

saat itu jantungku hampir copot, bagaiman kalau seandainya Aku beneran terjatuh, sudah di pastikan Aku bakalan geger otak.

Saat Aku berbalik, ingin mengucapkan terimakasih pada penyelamatku, Aku terbengong saat melihat wajahnya.

"Kak Jack?"

"Ternyata Kamu, Kamu telat lagi ya?"

"Hehehe...Iya"

Aku nyengir seperti biasa.

Dia malah berdecak

"Ckckck...Telat lagi, bukan berarti kamu harus mencelakakan diri, gimana kalau kamu tadi terjatuh, bisa-bisa kamu..."

Tiba-tiba Kak Jack menghentikan ucapannya.

"Jangan sampai terjadi"

Melihatnya ngomong sendiri dan menjawab sendiri, membuat ku jadi semakin bengong.

"Udah dulu deh, Kak Aku telat, da... da...."

Aku melambaikan tangan padanya.

Hari ini kami ada praktek di ruang seni membuat kerajinan dengan bahan dasar tanah liat, Aku benar-benar nggak punya ide, mau membuat bentuk apa dari tanah liat ini, dasar Aku memang nggak punya keterampilan apa-apa, yang lain udah pada mulai bekerja, bahkan ada yang hampir selesai menyiapkan karya terbaiknya, Aku malah masih memandangi tumpukkan tanah liat yang ada di hadapan ku, tiba-tiba Aku memiliki gambaran tentang karya apa yang akan Aku buat, yaitu sebuah pot bunga, setelah mencoba beberapa kali ternyata bentuknya tak sesuai dengan harapan ku, saat Aku hampir putus asa, tiba-tiba Kak Jack mendekatiku dan memperhatikan cara ku memutar tanah liat.

"Bukan gitu caranya, tangan kamu harus seperti ini"

Dia menuntun tanganku sehingga tangan kami menyatu sambil membentuk tanah liat menjadi sebuah pot bunga yang sempurna.

Aku benar-benar gugup saat dia berada di belakang tubuhku, suaranya saat mengintruksikan apa yang harus ku lakukan terdengar begitu jelas di telingaku, Jujur Aku gemetaran bahkan Aku berkeringat, nggak tau kenapa Aku jadi seperti ini saat di dekat pemuda yang satu ini.

"Gimana, mudahkan, gitu aja nggak bisa"

Aku seperti terhipnotis, bahkan mataku tak berkedip saat menatapnya, kenapa tiba-tiba Aku merasa Kak Jack sangat keren.

"Jangan terlalu di pandang, ntar jatuh cinta"

Ucapannya sontak membuat ku tersadar, Aku langsung kikuk nggak tau apa yang harus ku lakukan, sehingga Aku pura-pura membenarkan rambutku yang berserakan dan sialnya lagi sangking gugup nya nggak sadar tanganku masih di penuhi tanah liat, sehingga rambutku di penuhi dengan tanah liat.

Sial, Aku malu banget....

"Kamu gimana sih, kan rambut kamu jadi kotor gini"

Dia membersihkan rambutku dengan tangannya.

"Ih...kan jadi tambah kotor, Kakak niat bantuin apa nggak sih?"

"Eh...sorry"

Dia malah sengaja mengerjai ku dengan sengaja mencolek wajah ku dengan tangannya yang ada tanah liatnya.

"Kan, ini sih sengaja"

Aku membalasnya, sehingga wajah kami kotor di penuhi tanah liat, kami berdua menertawakan wajah kami masing-masing.

"Udah, Aku menyerah, Aku mau bersih-bersih di toilet"

Saat Aku hendak pergi, tiba-tiba Kak Jack merangkul tubuhku dari belakang.

deg....

Aku mematung, untung yang lain udah pada keluar, sebenarnya hanya ada kami berdua saat di ruang seni, Aku juga baru sadar kenapa yang lain pada pergi.

Sekitar lima menitan, tak ada yang bersuara di antara kami.

Tiba-tiba dia melepas pelukannya, dia nggak tau apa, Aku hampir pingsan, seluruh tubuhku terasa memanas bahkan wajah ku memerah yang lebih parahnya lagi mulutku tak bisa bicara sangking gugupnya.

"Maaf"

Aku nggak berani menatapnya, Aku tetap mematung.

Tiba-tiba Aku memiliki keberanian untuk melihat wajahnya, ya kami saling memandang satu sama lain.

"Maksud Kakak apa?"

Aku refleks menampar wajahnya.

Wajahnya Syok saat Aku menamparnya, tapi dia masih menatapku, sampai-sampai mataku terasa panas, rasanya Aku ingin menangis.

"Maaf kan Aku"

"Untuk apa minta maaf terus"

Dengan santainya dia pergi meninggalkanku.

Keadaan seperti ini membuatku semakin bingung, Aku nggak ngerti dengan semua ini, perasaan seperti ini benar-benar menyulitkan ku.

Kenapa?

Kenapa harus dia?

Ada apa dengan ku?

1
sunshine
kak Jack ini sungguh misterius 🤔🤔
sunshine
pasti si putri bakalan ngamuk nih lihat Riko dan serin jadian
sunshine
Riko pelit banget,masa isi kotaknya cuma coklat doang,aku kira liontin berbentuk hati🥴🥴😄
sunshine
apa sih isi kotak yg di kasih Riko ke serin,jadi penasaran🤔
Shawqi Giras
Kasihan Riko, tapi Serin udah bahagia sama Kak Jack, Riko sama Dina aja.
Devi Tennis Souvenir
updatenya kelamaaan
Shawqi Giras
Lanjut thor, kayaknya seru/Smile//Smile//Smile/
Yuni Ngsih
mksh ....ceritranya
bgs tapi trsannya hrs minta ....tp knp ngga muncul lanjutanngs 😭
Septi Rahma
Jadi malu, tapi makasih atas komennya🤭🤭🤭
martina melati
ini novel y, seandainy emang ada dlm kehidupan nyata nih... sosok tiara yg berubah menjadi putri (kembarannya) harus sadar dan cari kesibukan agar tidak merasa kesepian apalagi minderan. lama kelamaan bisa jd sosok psikopat lho...
martina melati
tanya aja langsung pd riko, jika benar sdh kissing apa ada lagi kelanjutanny?

sebenarny ini gaya anak yg belum dewasa.
ibaratny aja nih duren (duda keren) masih ada wanita (bahkan maaf janda sekalipun) yg tertarik apalagi pria yg lajang belum menikah.
martina melati
hahaha... maaf bukan bermaksud menertawakan lho, tp kocak deh alur kisahny... spt pengalaman pribadi thor y
Hoa thiên lý
Sederhana dan mendalam
Septi Rahma: sesederhana mencintaimu, walau tak bertemu tapi dapat dukunganmu, i love you.😘😘😘
total 1 replies
Noorphans.
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
Septi Rahma: maklumlah namanya juga masih bocil udah sok-sokan jatuh cinta😂😂😂
Septi Rahma: Makasih ya, Noorphans.
saya akan lebih berusaha lagi, maaf soalnya masih pemula🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!