NovelToon NovelToon
Kepingan Puzzle

Kepingan Puzzle

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Khabar

"Lima bersaudara dengan kedua orang tuanya adalah sebuah keluarga bahagia tenang dan damai, ibarat puzzle yang sudah sempurna sudah dipecahkan. Namun, insiden yang mengerikan terjadi, keluarga itu menjadi kelam karena ulah oknum yang jahat.
Tiga potongan puzzle hilang di tumpukan puzzle yang berbeda. Aku Glantea Albar berusaha menemukan tiga potongan puzzle itu. Tapi, takdir berkata lain aku tidak pernah menemukan tiga puzzle itu. Aku memutuskan menggantikan puzzle lain yang bentuknya sama dan jelas tidak pernah bisa sama dengan warna dari puzzle sebelum nya."
Kata Glantea di sebuah alat perekam kakinya mengalami patah karena insiden jatuh dari helikopter. setalah itu ada seorang yang membuka gubuk tua dimana dia berada sekarang lalu tiba-tiba dia bangkit tanpa peduli rasa sakit itu menghampiri seseorang dibalik pintu sambil menangis memegangi tangan orang tersebut "hiks... Hiks... ayahhh..... " Kata itu keluar dengan begitu tulus mengenali orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khabar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mekanisme yang Unik

Malam adalah tempat dimana sebagian besar manusia akan menggunakan suasana gelap untuk beristirahat agar energi mereka bisa terisi kembali, dan bisa beraktifitas pada siang hari, dan juga istirahat itu baik untuk menjaga fungsi otak, itu juga tentu akan membantu seseorang lebih produktif, lebih fokus, dan lebih konsetrasi dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Dan tidur menjadi kosakata utama yang berhubungan dengan istirahat

Dalam hal tidur seseorang harus memilih atau tinggal ditempat yang setidaknya nyaman untuk ditempati, salah-satunya adalah hotel, latar belakang secara harfiah dari bahasa latin, kata hotel dulunya berasal dari kata hospitium yang artinya ruang tamu yang berada dalam suatu monastery.

Dalam sebuah artikel hotel juga berasal dari kata hostel, konon kata itu diambil dari bahasa Prancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, ‘tempat penampungan buat pendatang’ atau bisa juga ‘bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum’.

Sekarang jam 21:46 akhirnya aku bisa menyudahi berbincang-bincang dengan mereka berdua yang tidak bisa aku hindari lebih tepatnya, mereka membahas inilah-itulah yang intinya nostalgia masa lalu yang bisa dibilang kurang bahagia dengan kehidupan itu. Dan setelahnya aku pergi dengan meminta kamar nomor 05 pada mereka, itu bisa dikatakan juga rezeki nomplok alias gratis tanpa harus keluar uang.

Dan aku punya sedikit masalah yang harus diselesaikan dengan kamar itu, entahlah barang apa yang harus aku ambil didalamnya, sambil berjalan perasaan yang tidak karuan ini muncul ketika sepertinya ada seseorang yang lewat disampingku dengan aura kuat seolah aku pernah menemuinya disebuah tempat.

“Ah... mungkin hanya perasaanku saja” pikirku.

Tepat didepan pintu kamar 05 aku membuka kamar ini menggunakan kartu akses, dan setelahnya aku berjalan kearah kasur merebahkan badan dengan lelahnya.

“Wah... nyamannya, sekian lama aku hampir tidak pernah lagi tidur dikasur empuk seperti ini.... akhirnya...” mungkin sudah 5 tahun aku merasakan neraka kehidupan bahkan tidur pun aku harus hati-hati dalam ‘hell training’ yang telah aku jalani sebelumnya dan sekarang aku resmi menjadi pasukannya, padahal akukan adiknya sebenarnya di selalu memikirkan konsekuensi kedepan.

Singkatnya ada 5 tahap yang harus aku selesaikan dan itu lebih sulit dari latihan tentara biasa, bayangkan umur 12 tahun kalian akan dilempar kehutan liar dengan berbagai binatang buas disana dan baju seadanya tanpa peralatan apapun, juga tanpa makanan, selama 6 bulan seperti terdampar disebuah pulau yang mengharuskan survive disana.

Tahap kedua aku akan baru diajarkan cara bertarung dari berbagai seni bela diri, cara menggunakan senjata dan harus aku kuasai tingkat standar keatas itu diajarkan selama 1 tahun.

Tahap ketiga itu semacam pengetahuan dasar tentang keahlian yang ada pada diriku dan juga pengatahuan umum lainnya, mungkin tahap ini sederhana tapi nyatanya ini lebih susah dibandingkan dengan survive yang aku jalani, ini sekitar 6 bulan lamanya.

Tahap keempat dilatih dengan senjata api dengan berbangai bentuk mulai dari nama senjata, komponen aksesoris senjata, cara menggunakannya, membongkar dan memasangnya kembali secepat kilat, sampai cara membuat senjata itu tidak berfungsi ditangan lawan, dan ini sekitar 1 tahun lamanya.

Dan tahap terakhir tes kesiapan yang dimana aku akan selalu diserang baik drone maupun diserang oleh kakakku sendiri dalam keadaan baik itu sedang makan, tidur, main, bahkan di wc sekalipun aku akan diserang dan itu tidak memberiku istirahat dengan nyaman walau hanya 1 menit, dan itu selama 2 tahun itu salah satu sebab aku menderita kurang tidur itu sangat membuatku tersiksa.

“Kayaknya udah cukup aku nostalgia... mari kita mulai misinya”, kamar ini lumayan nyaman dengan perabotan yang cukup memadai juga interior mewah dan kamar sedikit lebih luas, disudut ruangan ada meja biasa, dari sana aku bisa merasakan ada mekanisme yang unik, langsung menghampiri meja abstrak dengan motif sidik jari yang pasti salah satu dari motif itu akan jari sebuah tempat sidik jari, dan tempat itu sidik jari yang sesungguhnya terdapat di bawah vas bunga ketika aku memindahkannya terlihat bentuk yang sedikit melengkung kedalam.

“Ini teka-teki macam apa.... mudah sekali ditebak..!”

Aku langsung menempelkan ibu jari ke lengkungan tadi dan tiba-tiba meja itu memancarkan cahaya dari sudut meja seolah-olah sebuah layar LED dan cahaya itu berkumpul dan membentuk hologram tertulis ‘Selamat Datang Glantea Albar’ ya itu namaku.

“Apakah Anda Ingin Masuk Ke Lab BERTOK [Y/N]” jariku langsung menyentuh opsi Y yang ada pada pilihan disitu dan cahaya tadi langsung lenyap.

“Ehh... hanya begitu sajakah?!”

Beberapa saat kemudian kaki-kaki meja itu bergerak memanjang keatas seukuran 2 meter setelahnya disusul dengan 3 sisi papan besi mensejajarkan dengan kaki meja tadi membentuk sebuah elevator.

Mekanisme yang unik dan mungkin tidak akan bisa dimasuki oleh sembarang orang karena elevatornya hanya muat untuk satu orang saja seukuran 80 cm persegi, juga hanya bisa diaktifkan dengan orang yang sudah terdaftar lewat sidik jari tadi. Tanpa menunggu lama langsung aku memasukinya, perlahan elevator itu menutup bagian depan dengan bilah papan besi lainnya dan turun menuju lantai bawah setelah itu meja itu kembali seperti sedia kala seolah tidak terjadi apa-apa.

Sesampainya dibawah ternyata ini sebuah Lab. Ini lab dengan interior design koridor putih dengan beberapa ventilasi udara dan juga beberapa pintu otomatis, koridor yang hampir seolah berada atau mungkin lagi syuting di sebuah film zombie Cuma zombienya tidak ada, bedanya lagi tempat ini dilengkapi drone sebagai tenaga kerja, Ya! Semacam pengganti SDM.

Juga halnya di setiap pintu masuk ada sterilisasi itu semacam cairan apa entah?, Biasanya akan disemprot ketika seseorang berada di pintu masuk dan hendak masuk keruangan dibalik pintu itu. Aku tau karena ada gambar yang terpampang didepan pintu.

“Seit... aku sudah masuk ke Lab-nya Apa yang harus aku lakukan sekarang?”

“Oke lurus 2 kanan 1 kiri 8LS6”

“Ini menyebalkan apa manusia ini hanya bisa bahasa pemrograman... apa dia ngak bisa bicara seperti orang normal kah!?... hish!!” cibirku dalam hati, kesal kah kalian padahal sudah jelas aman masih menggunakan kode tidak jelas seperti itu, “hahk...!!” aku mendesah kesal. Artinya lurus lewati 2 lorong dan kenan setelah lewat satu lorong belok kiri dan ruang itu tertulis kode 8LS6 diatas pintu masuknya, “lebih baik aku segera kesana... bikin kesal saja” celoteh,

“Sandinya” tanyaku begitu sampai di depan pintu yang terlihat ada keyboard tepat di tengah sisi belah pintunya.

“W8R316DS22” Jemariku langsung menari diatas keyboard itu mengisi sandi baru saja diberi tau Farel. Begitu pintunya terbuka kalian akan melihat lemari dan tempat gantung yang dipenuhi alat-alat tidak jelas dan tidak aku ketahui apa gunanya dengan bentuk kecil yang bisa dibawa mulai dari bentuk balok, kubus, kerucut, limas, tabung dan semua yang berbentuk bangun ruang dengan beberapa tombol di bagiannya entah! Apa fungsinya? Konyol sekali.

“Berapa banyak yang harus aku ambil?”

“10” jawabannya dengan begitu singkat.

Dan barang yang disuruh ambil adalah lemari yang ke 22 blok nomor 8 dengan nama barangnya tertulis di kaca transparan itu (TMP P-05151), benda itu berbentuk seperti jam stopwatch dengan tingginya sekitar 2 atau 3 cm kurang lebih dan diameternya seukuran genggam tangan.

“Ambilkan alat P-7A itu hadiah buat kamu, fungsinya memperkuat reseptor yang kamu miliki”

“Oke, terima kasih tugasmu!” cibirku. Setelahnya aku kembali ke kamar itu dan sepertinya aku sangat membutuhkan istirahat.

...֎֎֎...

1
Lil Moonlight
nangis bombay ni thor, gantian sih ga mau tau 😜😜😜
Lil Moonlight
mengatan? 🤔
Khabar: mkasih sudah mengingatkan
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅 𝙃ṧ❣
semangat nulisnya kak ceritanya bagus 👍👍
🎀
Awal aja udah sedih
piyo lika pelicia
hedeh 😮‍💨 mengapa harus menyusup jika kamu bisa masuk dengan mudah
piyo lika pelicia: hhhhh 😂
Khabar: Albar be like: apa itu kesetrum, ke sambar petir aja udah /CoolGuy/
total 4 replies
piyo lika pelicia
jangan lah telanjang kau bahaya nanti 😂
piyo lika pelicia
Weh itu bahaya lepasin aja 😫
piyo lika pelicia
adik nya kenapa
piyo lika pelicia
woh belut listrik ya 😦
piyo lika pelicia
ular tikar kah 🤔
piyo lika pelicia
"Sepertinya
piyo lika pelicia
orang yang baik ☺️
piyo lika pelicia
heem sedih yah hidup nya.🙁
piyo lika pelicia
"Iya
piyo lika pelicia
"Bunda
piyo lika pelicia
"Cepatlah
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
"Ahkk.... sial,
piyo lika pelicia
aduy 😫
piyo lika pelicia
semangat kak ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!