Cinta Pertama
Apa arti Cinta Pertama?
pertanyaan itu selalu muncul dalam pikiranku, Pada suatu hari Aku pernah bertemu dengan seseorang yang ku pikir adalah segalanya dalam hidupku, ternyata semua cerita itu berakhir tanpa sebuah penjelasan.
Perkenalkan namaku Serina Wijaya Aku seorang gadis yang memiliki dua orang sahabat perempuan yang bernama Putri dan yang satunya lagi bernama Aura, kami menjalin pertemanan sejak masih SMA.
Kisah ku dan dia terjadi pada malam tahun baru 2012, dimana berita tentang terjadinya hari kiamat selalu menjadi topik utama di setiap acara infotainment di televisi, ya Aku mengetahui hal itu karena sebenarnya Aku salah satu penggemar acara gosip tapi bukan berarti Aku ini seorang tukang gosip.
Malam itu sahabat ku Putri mengadakan acara di rumahnya untuk menyambut pergantian tahun, Aku dan Aura ikut serta memeriahkan acara tersebut berhubung kami memanglah teman dekat dari Putri, malam yang di penuhi bintang-bintang serta bulan sabit yang indah itu menambah kemeriahan acara bakar-bakar dan juga olah vokal yang membuat kuping para tetangga menjadi sedikit sakit, maklum saja kami bukanlah seorang penyanyi yang profesional melainkan penyanyi abal-abal yang ingin mengekspresikan rasa bahagia meskipun membuat para tetangga merasa terganggu,
Pada malam itu, ternyata Putri tidak hanya mengundang ku dan Aura sebagai tamu kehormatan ternyata Putri juga mengundang beberapa temannya yang tinggal di daerah sekitaran rumahnya, yang salah satunya merupakan seorang Pemuda tampan yang mampu menarik perhatianku dan juga Aura, Pemuda tampan itu bernama Riko. saat itu kami langsung saling berkenalan dan menjadi dekat dalam satu malam.
Riko adalah pemuda yang ramah dan juga humoris, terlepas dari rupanya yang memang menarik, bagaiman tidak dia Pemuda yang memiliki kulit kuning Langsat kulit khas yang dimiliki oleh orang Indonesia asli, ia juga memiliki senyuman termanis di antara teman-teman laki-laki Putri yang lain dan ia juga selalu mengeluarkan tutur kata yang terdengar santun dan lembut.
Waktu berlalu begitu cepat mendatangkan malam yang semakin pekat, udara dingin pun mulai menusuk di kulit, tiba-tiba saja Riko mulai mendekatiku dan secara tiba-tiba Pemuda itu memakaikan sebuah jaket di bahuku, situasi itu mampu membuatku merasa terkejut dan sedikit malu-malu kucing, dan yang penting Aku nggak malu-maluin.
Tiba-tiba saja Aku merasa malam itu mendatangkan suasana yang romantis saat suara merdu Riko mulai melantunkan sebuah lagu yang terkenal pada masa itu, yang kira-kira beginilah liriknya
Mungkin hanya lewat lagu ini....
Akan ku nyatakan rasa cintaku padamu rinduku pada mu tak bertepi
Mungkin hanya sebuah lagu ini yang selalu akan ku nyanyikan....dst...
Saat itu Aku benar-benar terkesima atau lebih tepatnya mungkin terpesona pada suara merdunya atau mungkin juga pada dirinya, Aku bahkan berharap semoga waktu berhenti agar bisa selalu mendengar setiap lagu yang ia lantunkan, rasanya mata ini ingin terus melihatnya dan jiwa ini ingin selalu berada di dekatnya.
'Apaan sih kamu Serin?'
Aku sempat bertanya pada diriku sendiri, ya meskipun itu hanya Aku ucapkan di dalam lubuk hati ku yang paling dalam dan suara itu hanya diriku saja yang bisa mendengarkannya
"Apakah Aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama?"
Sial, ini sangat memalukan!
Tapi entah mengapa jantungku selalu berdebar saat tatapan kami saling bertemu.
Mungkin benar kata pepatah tak ada yang namanya kebahagiaan yang sempurna selalu saja ada duka yang datang di tengah-tengah kebahagian yang kini ku rasakan,
Entah apa yang terjadi kini hari telah berganti malam berubah menjadi pagi, seolah kenangan semalam masih tertinggal, Aku mengedarkan pandangan menatap tempatku semalam duduk bersamanya merasakan udara dingin yang berangsur menghangat karena pancaran sinar matahari pagi, sosoknya yang kini tak dapat ku lihat lagi saat Aku membuka mata, ternyata semalam Aku tertidur di sofa bersama Aura.
Belum sempat Aku mencerna semua kejadian yang membingungkan itu,
Tiba-tiba saja teriakan Putri yang menggelegar dan hampir membuat gendang telingaku ku hampir pecah
"Serin, Aura cepatan bangun!!!"
Suara cempreng Putri membuat kami berdua tersadar dan menatap bingung ke arah Putri, kalau kata orang tua pada jaman dulu nyawa kami belum sepenuhnya kembali, tapi bukannya menanggapi Putri, Aku malah mengedarkan pandangan ke setiap tempat seolah mencari sesuatu yang telah hilang, yang sebenarnya Aku sedang mencari sosok Riko Pemuda yang baru ku temui semalam yang kini hilang bagai di telan bumi, Aku bahkan berpikir mungkin saja semalam Aku bermimpi bertemu dengan seorang pangeran dan saat pagi mimpi itu hilang bersama dengan kenyataan hidup yang begitu kejam.
hiks...hiks....hiks....
"Kalian cepatlah bangun dan juga bersih-bersih?"
Perintah Putri sambil berkacak pinggang melihat tingkah kami yang masih saja terlihat seperti orang bodong yang masih saja bengong tak kunjung beranjak dari sofa.
Setelah mendengar Omelan Putri Akhirnya kami terpaksa segera menuju ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri, baru saja selesai dan belum sempat duduk Putri tiba-tiba saja mengomeli kami kembali.
"Kalian berdua apa-apaan sih, kok bisa melakukan hal yang memalukan seperti semalam?"
Aku dan Aura saling menatap dan mencoba mengingat apa yang sudah terjadi tadi malam dan mencoba mencerna setiap ucapan yang penuh teka teki yang baru saja di bicarakan oleh Putri.
"kalian bikin Aku malu, kalian mabuk semalam dan bertingkah kurang sopan di depan para Pemuda"
"Apa!!!!"
Seketika ucapan Putri membuatku tiba-tiba menjadi pusing, sungguh Aku sama sekali nggak mengerti dengan apa yang sedang Putri bicarakan.
Aura yang sepertinya sudah mengingat sesuatu tiba-tiba saja melayangkan pukulan di pundak ku"
"Gawat Rin"
Aura kembali memukul-mukul bahuku secara membabi buta.
"Sakit Ra, emangnya ada apa sih?"
"Kamu beneran nggak ingat?"
"Ingat apa?"
Akhirnya Putri mulai menceritakan kronologi kejadian yang sangat memalukan itu pada kami secara detail.
Saat Riko sedang melantunkan lagu bersama Serin dan Aura, tiba-tiba saja salah seorang teman Putri yang bernama kak Jack dan merupakan sepupu dari Riko dengan sengaja meletakkan segelas minuman di meja mereka, Aura pikir kak Jack memang sengaja memberikan minuman itu padanya karena merasa tenggorokannya mulai mengering Aura yang memang sedang haus langsung meminum isi gelas itu beberapa teguk saja, meskipun rasanya sedikit aneh namun Aura tak bertanya minuman apa sebenarnya yang sudah ia minum, kemudian Aura malah menyodorkan minuman itu kepada Serin juga dan sama halnya dengan Aura Serin pun langsung menghabiskan minuman itu, barulah setelah beberapa menit kemudian kekacauan pun di mulai, Aura yang pertama bertingkah aneh dengan mulai bergoyang seksi di atas meja dan kemudian di ikuti juga oleh Serin yang tak kalah heboh.
"Kami sudah sangat kewalahan menghadapi kalian berdua dan berakhir dengan kak Jack yang di marahi dan di usir sama Ayah ku, setelah itu acara terpaksa di bubarkan karena kalian berdua"
"Oh ya ampun ini sangat memalukan"
Serin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sedangkan Auranya hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang memang sedang gatal.
Tamatlah sudah riwayat ku, kejadian semalam merupakan aib yang tak terlupakan dalam hidupku, kira-kira apa yang akan Riko pikirkan tentang ku? Aku bahkan tak bisa menemukan jaket yang Riko pakaikan padaku tadi malam
Apakah kisah cinta ku akan berakhir seperti ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments