Sintia janda malang yang ditinggal suami begitu saja, Sintia bangkit dari keterpurukannya dengan merubah penampilannya supaya tidak ada lagi laki-laki yang seenaknya sama Sintia, Mampukah Sintia membalas sakit hatinya pada mantan yang seenaknya meninggalkan dirinya karena culun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Usi pura-pura ijin pulang kampung selama tiga hari, karena ayah nya sakit dan minta Usi pulang untuk jenguk ayah nya dikampung.
"Apa boleh saya pulang kampung sebentar saja?" tanya Usi menunjukan wajah sedihnya.
"Tidak bisa dong Usi, kalo kamu pulang terus siapa yang membersihkan rumah ini selama kamu pergi? Saya gaji kamu selama tiga puluh hari loh, rugi dong saya jika kamu ijin lama hah!" tanya Winda kesal melihat Usi seenaknya pulang ke kampung.
"Iya sudah kalo tidak boleh pulang, dengan berat hati saya berhenti jadi ART dari sini, majikan macam apa anda ini orang tua sakit tidak boleh dijenguk sama anda sungguh majikan kejam!" protes Usi dengan ketus, Usi rela kehilangan pekerjaan karena berani bicara seperti ini karena ada yang tanggung Usi jika dia dipecat sama Winda.
Usi sejujurnya tidak mengerti kenapa Budiman minta dirinya selalu kerjain majikannya, bahkan sampai berani ancam berhenti kerja karena tidak diijinkan buat pulang kampung, Usi tidak berani banyak tanya karena Budiman ancam Usi jika pernyataannya membuat masalah buat Budiman dan Ucok nanti.
Winda, Kiki, dan orang tuanya Kiki kaget mendengar ancaman Usi akan berhenti kerja jika tidak diijinkan pulang kampung.
**
Sintia berencana hari ini akan buka identitasnya didepan Kiki, sepertinya laki-laki itu tidak sadar wanita yang seharian ketemu dia adalah istrinya.
"Apa kamu yakin sama rencana kamu buat buka identitas kamu ke Kiki, apa kamu tidak takut dimanfaatin sama Kiki?" tanya Wulan ragu sama rencana Sintia.
"Tidak takut sama sekali kok biasa saja, justru dengan buka jati diri menuju puncaknya kerjain Kiki sampai hancur." lanjut Sintia yakin dengan idenya.
"Bunda cuman minta sama kamu hati-hati iya Nak, karena takutnya Kiki nekat sama kamu terus hari ini Ayah dan Bunda akan kembali ke rumah kami, kami harap semuanya berjalan sesuai harapan sekaligus rencana kamu." ucap Bundanya Sintia berharap anaknya baik-baik saja karena kerjain suaminya sendiri.
"Bunda dan Ayah tenang saja iya, disini kan ada Budiman dan Ucok yang akan jagain Sintia Bunda, insya Allah semuanya aman kok." lanjut Sintia mengerti, orang tuanya ingin dirinya baik-baik saja setelah kerjain Kiki habis-habisan.
Sintia menikmati sarapannya sebelum berangkat kerja bareng Wulan.
**
Winda cemberut karena Usi akhirnya berangkat untuk jenguk Ayah nya yang lagi sakit, bagaimana Winda tidak kesal jika dirinya yang harus merapihkan rumahnya sedangkan calon mertuanya setiap hari pasti pergi entah kemana, jadinya tidak bisa membantu sama sekali.
"Punya mertua seenaknya seperti ini bikin kesel saja rasanya, apa mereka tinggal dirumah bagusnya Kiki saja iya supaya tidak seenaknya disini!" protes Winda yang kesal sama orang tuanya Kiki, sama sekali tidak mau bantuin beberes maupun masak untuk makan bareng-bareng.
Winda walaupun kesusahan sapu lantai tapi berusaha tetep sapu lantai, supaya rumahnya tidak berantakan dan bersih.
**
Budiman memberikan amplop untuk Usi sebelum berangkat pulang ke rumahnya, Budiman memberikan amplop untuk Usi karena mau ikutin keinginannya sampai-sampai gadis itu bisa pulang kampung.
"Saya senang membantu anda, kalo butuh bantuan bilang saja Pak saya akan senang ikutin apapun perintah anda." ucap Usi senang, ada orang yang senang hati memberika amplop isi tebal setiap hari.
"Sama-sama, selama pekerjaan kamu selalu saya berikan pekerjaan tambahan untuk kamu kerjain majikan kamu sesuai perintah saya." ucap Budiman yang akan kasih perintah ke Usi sesuai keinginannya Sintia.
"Iya sudah Pak, bis nya sudah mau jalan kalo begitu saya masuk kedalam bis." lanjut Usi setelah mendengar supir bus bilang sebentar lagi akan jalan.
Usi masuk kedalam bis tinggalin Budiman sendirian di terminal, cowok royal yang baru dikenalnya walaupun aneh tapi Usi tetep menjalankan perintahnya dan menerima amplop pemberiannya.