JANJI SEORANG KAISAR

"Ikut kami pergi dari gubuk ini, kami akan membawa kalian ke tempat yang aman,!" ucap pemuda itu lekas,

'Kita tidak banyak waktu nanti setelah semua ini selesai kami akan menjelaskan kepada kalian,!' lanjut juma kemudian,

"Bawa apa yang bisa di bawa saja, yang lain biarkan saja di sini,!" ucap kakek kepada nenek,

"Aku hampir lupa bertanya, kakek sekarang ternyata sudah bisa bicara, pantas saja aku bingung dan mencari apa yang sebenarnya sudah terjadi,!" gerutu juma berbisik,

'Ternyata, selain macan takut pada macan juga telat berpikir,!' gumamnya mentertawakan gerutu sahabatnya itu,

Kamu...

Karena merasa sudah bisa di ledek, juma hanya bisa tersenyum saja,

'Sudah selesai anak muda,!' ucap nenek sembari membawa karung di punggungnya,

"Nek sini aku saja yang membawanya,!" pinta pemuda itu sembari mengangkat karung itu,

'Ini biarkan aku yang membawanya kek,!' ujar juma sembari ikut mengangkat karung itu,

Ayo...

"Kakek, Nenek, adik-adik apa bisa kalian menutup mata kalian sebentar saja,!" ucap abi saka meminta,

'Kamu juga juma,...!' ucapnya kepada juna,

"Baiklah...sekarang...!" tegasnya cepat,

Mereka menutup mata secara serentak, lalu abi saka membuat mereka menghilang dengan sekejap dan berada di dalam kamar penginapannya,

"Sekarang bukalah mata kalian, !" ucap Abi saka melihat mereka masih menutup mata,

'Dimana ini, bagaimana bisa,...!'mereka semua heran dan banyak pertanyaan,

"Ayo kita turun ke bawah dan keluar dari penginapan ini sekarang,!" ujar Abi saka kembali,

'Ayo..!' ucap juma terlebih dahulu keluar,

Abi saka memberikan kunci kamar kepada pemilik tempat makan itu,

"Paman kami keluar penginapan hari ini juga, dan ini kunci kamar itu aku serahkan kembali kepada paman,!' ucapnya kepada pemilik tempat makan itu,

'Iya silahkan...!' pemilik tempat makan itu berkata,

Mereka pun berjalan menuju kediaman baru kakek dan nenek itu,

Sementara pemilik tempat makan itu, masih kebingungan, kapan mereka kemari dan mengapa bersama kakek tua itu,

"Ah... mengapa kau memikirkannya,!" sontak kepada diri sendiri,

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya mereka tiba di kediaman itu,

"Ini kek..ayo kita masuk,!" ajak juma,

Mereka pun memasuki kediaman itu, sangat berbeda dengan gubuk miliknya, ini terasa sangat nyaman, dan sejuk sekali,

"Kek..Nek..adik-adik mulai sekarang ini adalah tempat tinggal kalian yang baru, semua isi kediaman ini milik kalian, di lemari kamar itu aku menaruh surat-surat tanah rumah ini, dan ini kuncinya,!" ungkap juma menjelaskan,

'Apa..apa aku tidak salah dengar..apakah aku sedang bermimpi,!' ucap nenek sembari meneteskan air mata bahagia nya,

"Tidak nek ini bukanlah mimpi, ini benar semua milik kalian mulai saat ini dan sampai kapan pun, karena tinggal di hutan itu sangat berbahaya untuk cucu-cucu kakek,!" ucap pemuda itu,.

"Sekarang rapikan lah barang-barang yang kakek dan nenek bawa tadi, kami pergi dan segera kembali secepatnya,!" ucap pemuda itu sambil berlalu pergi,

Kakek yang sedari tadi diam pun menangis melihat semua yang ia dapatkan,

'Ya dewa terima kasih telah memberikan kebahagiaan yang terus menerus ini,!' ucap kakek bahagia,

Ia bersujud sembari menangis mengeluarkan semua isi hati dan kebahagiaannya,

Nenek dan kedua cucunya pun mengikuti kakek bersujud dan menangis,

Mereka benar-benar sangat bahagia hari ini,

Setelah berdiri dari sujudnya mereka merapikan barang yang mereka bawa tadi, mereka memasuki kamar pertama, nenek membuka lemari untuk merapikan pakaian yang di bawa, kek ini sudah ada pakaian-pakaiannya banyak, itu juga masih baru semua,

'Apa...!' seru nenek melihat isi lemari itu,

"Ada apa nek.. kamu mengagetkan saja...!" tanya kakek terkejut mendengar istrinya itu berteriak,

"I... ini kek...Apa aku salah lihat...!" jelas nenek sembari memperlihatkan isi lemari itu,

'Apa..Ini semua perhiasan dan koin-koin, sebanyak ini,!' ucap kakek yang juga terkejut,