NovelToon NovelToon
As You Wish, Duke!

As You Wish, Duke!

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:52.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eva IM

Elia putri Duke Haliden menikah dengan putra selir kaisar yang berstatus Duke, Julius Harbert.
Pernikahan yang tidak didasari cinta tidak akan bertahan selamanya, itulah yang Elia percaya. Julius selalu melihatnya sebagai gangguan di matanya.
Selama tiga tahun pernikahan Elia siang malam memikirkan bagaimana caranya lepas dari rumah Harbert yang tidak pernah menghargainya.
Kematian.
Hanya ada satu ide yang terlintas di benaknya.
"Seperti apa yang kamu inginkan, Duke! Kematianku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lady Camelia

Camelia Lovita, seorang penari yang berasal dari negera lain. Menjadi warga Inoa karena mengikuti keluarganya mencari penghidup yang lebih baik dari benua Astruas yang tandus.

Hidup sebagai petani asparagus, keluarga Camelia tidak bisa bertahan saat musim panas di negara yang lebih banyak panas daripada hujan atau salju.

Dia bersama dengan dua adiknya yang lain, anggota keluarga berjumlah lima orang naik kapal bersama penduduk lain mencari daerah yang lebih subur, Inoa.

Inoa yang disinari matahari sepanjang tahun memiliki cuaca yang lebih hangat meskipun musim dingin.

Begitu sampai di Calcutta penduduk Astruas yang menaiki kapal yang sama berpencar mencari nasib mereka sendiri-diri. Termasuk keluarga Camelia.

Karena kepandaiannya menari ditambah dengan paras yang cantik, Camelia menjadi populer. Banyak diundang untuk menghadiri pesta diberbagai kesempatan. Hingga dia pertemu dengan Theodore, jatuh cinta kemudian menikah pada akhirnya.

Bagaimana dengan keluarganya, ayah, ibu, dan kedua adiknya. Camelia meninggalkan mereka, demi mengejar cinta seorang aristokrat muda Theodore Abraham. Jalan berbungan yang dia lalui menjadi pembicaraan tanpa ada yang tahu bahwa Camelia memilih Theodore daripada keluarganya. Setelah menikah Camelia tidak pernah menghubungi keluarganya. Alasannya adalah karena dia telah menjadi orang terpandang, masih berhubungan dengan rakyat biasa tidak cocok baginya.

Camelia dibutakan oleh gemerlapnya dunia baru yang dia kenali. Hingga suatu hari dia sadar bahwa dia salah. Dunia sosial Inoa sangat kejam bagi siapapun yang tidak sesuai dengannya. Memiliki kepopuleran, menikah dengan orang terpanang, hingga bergaul di dunia sosial tidak menjamin dirinya diterima.

Tak mampu menanggung kerasnya dunia sosial Inoa, Camelia menjadi pendiam pada akhirnya. Menarik diri dengan dunia pesta dan pertemuan sosial. Memilih untuk diam di dalam rumah, sibuk dengan dunianya. Dari waktu ke waktu, Camelia membangun dunianya sendiri di dalam rumahnya.

Saat Camelia mencoba berhubungan lagi dengan keluarganya, mereka tidak ada lagi di Inoa. Kembali ke Astruas sejak lama sekali. Sepeninggal Camelia, keluarganya memilih untuk kembali karena Inoa tidak jauh beda dengan Astruas. Lebih baik hidup menderita namun dekat dengan saudara sekandung, daripada hidup di Inoa bergelimang harta namun kesepian. Tidak memiliki siapapun yang mereka anggap sebagai keluarga.

Hidup dalam keterpurukan, Camelia berkecil hati. Tidak pernah lagi menampakkan dirinya di dunia sosial. Berlindung dengan sangat rapat di rumahnya. Hingga pada suatu hari, anak pertamanya, yang kembali dari Inoa karena sebuah pekerjaan membawa seseorang yang mengingatkan Camelia pada keluarganya.

Anak perempuan yang sangat rapuh, kurus dan pucat. Datang ke rumahnya bersama dengan Loraine. Wajah adik perempuannya yang paling bungsu terlintas di benaknya. Mendekati anak perempuan itu kemudian memeluknya.

"Siapa namamu?"

"Ines Margareth."

"Apakah kamu datang ke Inoa karena keluargamu telah meninggalkanmu?"

Ines mengangguk.

Tangis Camelia pecah. Melihat pemandangan anak perempuan yang sangat putus asa itu memberikan gambaran akan keluarga yang dia tinggalkan. Maka pertemuan mereka adalah sebuah penyembuhan. Orang yang meninggalkan dan yang ditinggalkan bertemu satu sama lain. Begitulah hingga Ines diterima dalam keluarga Abraham Theodore.

Merawat Ines adalah penebusan Camelia. Dia seperti merawat keluarganya yang telah dia tinggalkan. Dalam wujud Ines, setidaknya Camelia bisa menebus sedikit kesalahannya. Bahkan Camelia menanggung semuanya demi Ines. Dia benar-benar mengabaikan pandangan dunia sosial padanya. Dia bisa bertahan dari segala macam rumor karena Ines.

Dia sedang duduk termenung di kamarnya sambil melihat keluar jendela. Tidak lepas melihat jalan menuju gerbang rumahnya. Menantikan kereta datang membawa Ines kembali. Theodore masuk membuyarkan lamunannya.

"Bagaimana dengan Ines? Apakah sudah ada kabar?" Tanya Camelia cemas. Anak perempuannya semalam berangkat ke pesta namun hingga pagi dia belum pulang. Camelia bingung. Tak ada yang bisa dia lakukan.

Theodore mengangguk.

Camelia segera bangkit kemudian mendekati Theodore, seolah menuntut penjelasan segera.

"Ines bersama dengan Pangeran Delian, Ines baik-baik saja." Jawab Theodore singkat.

"Apakah terjadi sesuatu?" Naluri seorang ibu yang tidak bisa dibohongi.

"Ya. Tapi Ines baik-baik saja." Ucap Theodore lembut. "Istriku, ada yang aku sampaikan padamu tentang Ines." Lanjutnya.

"Apa, apa? Bukankah katamu Ines baik-baik saja?" Camelia diliputi oleh teror mengerikan yang menghantam kepalanya. Dia khawatir tanpa sebab.

"Sebaiknya kita duduk lebih dulu." Theodore menarik tangan Camelia kemudian mengajaknya duduk di sofa terdekat. Saling berdampingan dan berpegangan tangan.

Camelia menurut. Dengan sedikit kesabaran menunggu suaminya membuka suara.

"Begini.." Theodore ragu-ragu. Camelia tidak pernah bisa dibohongi. Dia adalah wanita yang memiliki intuisi sangat tajam. "Sebenarnya Ines adalah istri dari Pangeran Julius Delian." Akhirnya kata pertamanya meluncur dengan mulus.

"Apa yang kamu katakan?" Ucap Camelia dengan nada meninggi. Memprotes Theodore akan ucapannya tadi.

"Pangeran baru saja datang menemuiku dan mengatakan semuanya. Bahkan dia membawa bukti yang kuat." Timpalnya.

Camelia diam. Memproses dengan keras kata-kata semuanya. Tidak masuk akal di kepalanya. Ines memang berasal dari Delian, namun dia tidak menyangka jika anak perempuan yang dia selamatkan itu adalah istri seorang pangeran di negera lain. Dia linglung sejenak.

"Lalu? Apa yang akan kamu lakukan?" Tuntut Camelia.

Theodore mengangkat bahunya. Melihat itu mata Camelia membulat sempurna.

"Secara hukum mereka adalah suami istri. Ceritanya sedikit rumit. Tapi pangeran mengatakan jika dia akan membawa Ines kembali ke Delian."

Mendengar penjelasan ini Camelia tiba-tiba teringat dengan perbincangannya dua hari lalu bersama teman dekatnya, Ovel Rebecca. Mereka dulu adalah partner menari dan masih berteman hingga sekarang. Dia mengatakan bahwa Pangeran Julius Delian sepertinya tertarik dengan Ines. Karena tidak ada bukti yang kuat, Ovel mengatakan bahwa itu adalah rumor belaka. Camelia awalnya tidak menghiraukannya hingga dia tahu bahwa partner pesta Ines adalah pengaran tersebut. Ditambah lagi kejadian yang terjadi setelah pesta. Diperkuat dengan penjelasan suaminya.

Camelia bangkit dari duduknya.

"Aku tidak bisa duduk saja disini. Aku harus bertemu dengan Ines. Aku akan mendengarnya sendiri." Ucapnya kemudian berjalan dengan cepat menuju pintu.

"Camelia tunggu." Cegah Theodore.

"Lepaskan aku. Aku harus menemui Ines."

"Ya baiklah. Tapi kamu tidak bisa kesana sendiri. Tenanglah. Mari bersama."

Satu gerbong kereta segera keluar dari pintu rumah Theodore Abraham menuju istana kerajaan.

"Sudah kubilang jangan ada yang masuk sampai aku menyuruhmu." Tegur keras Julius saat mendengar pintu terbuka. Julius tahu orang itu adalah Owen.

"Yang Mulia, Lord Theodore Abraham dan istrinya ada disini." Ucap Owen lirih.

"Antar mereka ke ruangan lain." Titah Julius dengan suara tegas.

Pintu kembali tertutup. Sejenak Julius memejamkan matanya. Ines baru saja sadarkan diri setelah dokter datang. Dia berhasil dibuat tidur dengan obat dari dokter. Julius enggan beranjak dari sisinya. Namun dia tidak bisa mengabaikan keluarga Ines begitu saja.

Dengan berat hati Julius bangkit. Beranjak meninggal tubuh lemah Ines yang tengah dipeluk oleh kehangatan selimut.

Rasa pahit menempel di tenggorokannya. Entah apa yang terjadi saat wanita itu bangun. Julius tak mampu membayangkannya.

Bersambung...

1
Fikri Syahroni
sering2 up thor
Era Simatupang
AQ ingin menjadi ines
Merry Maria
huffttt..sedih skali jadi elia atw ines😮‍💨😢
mksh sdh up ya akak..klo boleh jgn lm² soalx sy pinisirin kisah ini 😁😁
Diah Al Khalifi
akhirnya up jg.....😘
Merry Maria
keren dooong..sangat menghibur😊
Esti Afitri88
Demi ines apapun ditempuh julius .
Merry Maria
wow..
Diah Al Khalifi
grazy up Thor🙏🙏
Sara Famay
lanjut ceritax bagus sekali /Smile//Smile/
Fikri Syahroni
up lg donk
Merry Maria
thank U karyax thor..keren dan menghibur. semoga nggak kelamaan yaa ngupdatex 🌹💐
Ddyat37 Del*
😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰
Sri Lia Mulyati
👍
vio~~~~
jangan lama2 ya thor kasian si ines jongkok ma nangisnya kelamaan..😅😅
vio~~~~
ditunggu lanjutannya ya..😊
Yulia Nengrum
lanjut ceritanya bagus ni torr
Esti Afitri88
siaap thor
Esti Afitri88
thanks.. thor
Diah Al Khalifi
dulu acuh ko sekarang jd peduli ,suami GK jelas😓
meee
semangat up thor... 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!