NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / ketos / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Arkana Rafandra Pramana, seorang ketua OSIS di sebuah sekolah bonafit. Ia memiliki wajah yang sangat tampan dan banyak diidolakan oleh kaum hawa. Di samping itu, ia adalah putra dari Arsenio Raymond Pramana, pemilik perusahaan nomor satu di Indonesia. Di saat hidupnya merasa damai, tiba-tiba dikacaukan oleh seorang gadis yang sangat bar-bar. Senja ... ya nama wanita itu adalah Senja. Seorang gadis manis yang merupakan adik kelas Arkana. Senja memiliki pribadi yang ceria dan mampu menarik perhatian seorang Arkana. Namun, sayangnya perjalanan cinta mereka tidak bisa mulus, karena Arkana dijodohkan dengan gadis bernama Hanna, putri dari sahabat papa dan mamanya. Arkana dengan sangat terpaksa menerima perjodohan, karena hutang budi, dimana mamanya Hanna pernah menyelamatkan nyawa mamanya Arkana. Arkana benar-benar dilema, terjebak di antara dua pilihan. Antara cintanya atau balas budi.Apakah, Arkana bisa bersatu dengan Senja? ataukah dia memang ditakdirkan berjodoh dengan Hanna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Senja

"Hei anak pembawa sial, kamu di mana? Mau jadi wanita murahan kamu ya, makanya jam segini belum pulang? Kamu juga mau buat kami kelaparan? Ingat kamu belum masak makan malam untuk kami! terdengar suara seorang wanita yang marah-marah dari ujung telepon. Wanita itu tidak lain adalah bibinya sendiri atau istri dari adik kandung dari almarhum papanya.

Ya, Senja sudah yatim piatu karena kedua orangtuanya sudah meninggal karena sebuah kecelakaan di usianya yang masih 10 tahun dan sekarang dia tinggal dengan paman dan bibinya serta putri tunggal mereka yang sangat dimanja.

Pamannya memang baik pada Senja, tapi tidak dengan bibi dan saudara sepupunya itu. Mereka memperlakukan Senja layaknya seorang pembantu dan mesin penghasil uang di belakang sang paman. Padahal jelas-jelas, Bibi dan saudara sepupunya itu tidak kekurangan apapun, karena pamannya punya pekerjaan tetap yang memiliki gaji yang tinggi. Sayangnya sang paman ditempatkan di kota Jogja, dan hanya sesekali pulang,. sehingga pamannya tidak tahu perbuatan istri dan anaknya. Bibinya dan Sepupunya itu selalu beralasan kalau uang yang dihasilkan Senja, untuk biaya dia makan dan tidur di rumah mereka.

"Maaf, Bi. Tadi aku dipecat dari pekerjaanku dan hari ini aku tidak dapat uang sedikitpun. Jadi, aku berniat untuk mencari pekerjaan," sahut Senja.

"Apa! Kamu dipecat? Kamu ya, benar-benar anak tidak tahu diri. Kamu dipecat pasti karena kamu tidak becus!"

"Maaf, Bi. Aku bukan tidak becus. Tadi, ada laki-laki yang berniat melecehkanku, jadi aku beri dia sedikit pelajaran, apa itu salah?" bantah Senja, yang tidak mau disalahkan

"Alahhhh, bilang aja kamu memang tidak becus. Jangan cari alasan lagi. Emangnya siapa yang mau menggoda gadis kucel seperti kamu? Pokoknya kamu cepat pulang, Aku dan Silvi mau makan!" belum sempat Senja menanggapi ucapan bibinya, panggilannya sudah diputuskan oleh sepihak oleh bibinya itu.

"Ihh, kalau kamu bukan bibiku, sudah aku jadikan perkedel kamu wanita setengah tua," umpat Senja sembari memasukkan kembali ponsel ke dalam sakunya.

Sementara di lain sisi Arkana masih setia mengikuti kemana gadis itu. Entah kenapa Arkana begitu tertarik untuk mengetahui apapun mengenai Senja.

"Arghh, kenapa aku bisa sepenasaran ini pada gadis petakilan itu? aku merasa seperti bukan diri sendiri," bisik Arkana pada diri sendiri sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

Arka kembali menatap ke arah Senja, yang kini duduk di sebuah kursi besi yang disediakan di halte. Sepertinya gadis itu sedang menunggu bus.

Tiba-tiba ponsel Arkaa berbunyi pertanda ada yang sedang menghubunginya.

"Tante Hanum?" Arka mengernyitkan keningnya. Kemudian pria itu mengembuskan napasnya, karena yakin kalau Hanna pasti sudah mengadu ke mamanya itu.

"Halo,Tante!" sapa Arkana dengan Sopan.

"Arka, kenapa kamu tidak bertanggung jawab mengantarkan Hanna pulang? Bukannya tadi kami pergi bersama dengan dia?" Hanum bertanya langsung to the point, tidak membalas sapaan Arkana.

"Maaf, Tante! Tiba-tiba aku ada keperluan. Lagian meminta Sabiru untuk mengantarkannya pulang, aku rasa itu sudah bentuk tanggung jawab. Kecuali aku meminta Hanna pulang sendiri, mungkin bisa Tante dikatakan kalau aku tidak punya tanggung jawab," sahut Arkana masih berusaha untuk berbicara dengan sopan. Walaupun sebenarnya pria itu sudah mulai kesal.

"Tapi kan Hanna maunya kamu yang antar! Kenapa malam minta Sabiru. Dan tadi kamu izin bawa Hanna ke suami Tante kan? dan suami Tante sudah pesan agar kamu menjaganya kan?" Hanum mulai mencak-mencak.

"Tante sekali lagi maaf. Aku sama sekali tidak pernah mengajak Hanna. Tapi Hanna sendiri yang memaksa untuk ikut. Aku juga tidak pernah menghubung Om Daren untuk minta izin, membawa Hanna jalan denganku, tapi Hanna sendiri yang menghubungi Om Daren dan izin sendiri pada Om," tutur Arkana panjang lebar tanpa jeda.

Tidak terdengar sama sekali jawaban dari wanita paruh baya di ujung sana. Entah apa yang dirasakan oleh mamanya Hanum itu sekarang. Apakah dia malu dengan pernyataan Arkana barusan hanya dialah yang tahu.

"Tante Hanum? Apa Tante masih di sana?" Arkan kembali bersuara.

"Ya udah, Tante tutup dulu panggilannya. Tante mau masak makan malam," Hanum dengan cepat mengalihkan pembicaraan dan menutup panggilan begitu saja.

Arka berdecak, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian memasukkan kembali ponselnya ke dalam sakunya.

Arka berniat kembali menatap ke arah Senja, namun ternyata gadis itu sudah tidak terlihat lagi.

"Argh, sial, sial! Padahal tadi aku mau tahu di mana rumah gadis gila itu. Gara-gara Tante Hanum aku kehilangan jejaknya," umpat Arkana sembari mengusap wajahnya dengan kasar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Sampai juga kamu ternyata. Sana masak anak sialan!" titah Sukma bibinya.

"Baik, Bi!" sahut Senja sembari berjalan ke arah dapur.

"Oh ya, sebelum masak kamu buatkan aku jus mangga dulu ya!" titah Keysha adik sepupunya itu dengan gaya angkuhnya.

"Apa kamu tidak bisa buat sendiri dulu Key? Kamu kan tahu kalau aku harus masak?" Senja berusaha menolak secara halus.

Pluk

Keysa refleks melempar Bantal sofa yang tadi ada di pahanya ke wajah Senja.

"Kamu sudah mulai melawan ya? Kamu lupa kalau rumah ini bukan rumah kamu? Kamu bisa aku usir dan jadi gelandangan di luar sana?" ucap Senja.

Senja mengembuskan napasnya dan akhirnya melangkah pergi ke dapur untuk membuatkan jus pada adik sepupunya itu.

Karena merasa kesal Senja akhirnya dengan sengaja memasukkan garam ke dalam jus mangga yang diminta oleh adik sepupunya itu. "Rasain kamu curut!" Senja tersenyum sinis sembari mengaduk jus mangga permintaan Keysha.

Senja berjalan dengan santai, dan menyodorkan jus mangga pesanan adik sepupunya itu. "Nih, jus pesananmu!" Ucap Senja.

"Kamu ini apa-apa sih? Kamu punya mata kan? Kamu nggak lihat aku lagi ngapain? Aku lagi kutekan, jadi letakkan saja jusnya di meja!" ucap Keysha dengan nada ketus.

"Tahu tuh. Katanya pintar makanya dapat bea siswa. Tapi lihat situasi orang lain aja tidak tahu. Benar-benar tidak layak disebut pintar!" Sukma, bibinya Senja buka suara kembali menimpali ucapan Keysha putrinya.

Senja memilih untuk tidak menanggapi. Ia lagi-lagi mengembuskan napasnya dan meletakkan gelas berisi jus itu ke atas meja.

" Aku ke dapur dulu, Bi," Senja berbalik dan melangkah pergi menuju dapur.

"Hei, tunggu dulu!" teriak Sukma tiba-tiba, membuat langkah Senja kembali berhenti.

"Ada apa, Bi?" tanya Senja masih mencoba bersikap biasa.

"Karena kamu tidak menghasilkan uang sepeserpun hari ini, kamu masak untuk aku dan Keysha saja. Malam ini kamu tidak boleh makan!"

tbc

1
Anonymous
keren
Adelio Pratama
ibu dan anak sama aja kelakuannya..Hanum emang gak berubah.iri dengkinya
Yani Samani
Kecewa
Yani Samani
Buruk
Ali Khasan
Luar biasa
Susi Siregar
Kecewa
Susi Siregar
Buruk
Susi Siregar
aku suka cerita x
Nayla Sasha
bau* hanna ini 11 12 sama dngn emaknya tukang ngintilin arkana
🌹Mariana 🌹
Luar biasa
Nayla Sasha
Hanna mngkin anaknya hanum sana daren kahh thorr
Aras Diana
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Besar kepala nih Keysha ceritanya🤣🤭
Alifah Azzahra💙💙
Bagus senja🤭 sekalian kamu jaga jarak dlu dengannya agar dia menyesal 🥰
Alifah Azzahra💙💙
Kalau aku boleh kasih saran sih mending kamu jaga jarak dlu deh sama Adel dan Arkana itu senja
Sri Hartati Sinaga
Kecewa
Sri Hartati Sinaga
Buruk
Liya Faradiba
sambil nangis AQ baca nya 😭😭😭
Indah Setyorini
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Senja sikapmu bikin aku senyum dan jga mewek😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!