In Another World With The System

Setelah kejadian itu, mereka meluruskan situasinya dengan tenang.

Intinya, karena kontrak mereka berdua mengikat jiwa mereka satu sama lain, sampai batas tertentu mereka terhubung, sehingga Igrum bisa menyadari keberadaan sistem yang ada di jiwa Leo.

Situasi mereka seperti dua jiwa dalam satu tubuh, sehingga Igrum bisa mengendalikan atau merebut tubuh Leo secara paksa.

Tetapi jika itu terjadi, Eve akan menggunakan otoritas sistem untuk menghapus virus yang ada di jiwa Leo, sehingga Igrum akan ikut terhapus.

Setelah mengetahui hal ini, Igrum memilih untuk tidak mencoba melakukannya kecuali Leo mengizinkannya menggunakan tubuhnya.

Isi kontrak mereka sangat sederhana. Pertama, Igrum akan membantu Leo dan meminjamkan kekuatannya hingga dia mewarisi kekuatan Magnus.

Kedua, setelah menjadi kuat, Leo harus membantunya melepaskan segel yang ada di inti dungeon dan membebaskannya.

Ketiga, mereka tidak boleh melukai sama lain saat kontrak masih mengikat mereka berdua. Namun, karena Eve tidak terikat oleh kontrak, dia dapat menggunakan kekuatan dan otoritas sistem untuk menghapus Igrum tanpa mempengaruhi Leo, yang membuat Igrum memilih untuk patuh kepada Eve daripada mati konyol.

Singkatnya, ini adalah situasi yang menguntungkan Leo dan Eve. Setelah mengetahui hal ini, Igrum merasa sedikit menyesal telah membuat kontrak dengan Leo. Igrum merasa seperti telah ditipu, walaupun orang yang mengajak untuk membuat kontrak adalah dia.

Setelah perundingan selesai, Leo keluar dari dungeon bersama dengan partner barunya.

[DING! Misi telah diselesaikan. Sebagai hadiah, peningkatan kekuatan dan tiga tiket lotre telah diberikan kepada host] Notifikasi sistem terdengar sebelum Leo merasakan tubuhnya tiba-tiba dipenuhi oleh energi karena peningkatan kekuatan, yang membuat Leo tersenyum.

Namun, itu tidak berhenti di situ saja karena pengumuman sistem terdengar lagi.

[Ding! Host telah berevolusi dari ras Human menjadi ras High Human] Notifikasi sistem muncul sekali lagi, yang membuat senyum Leo semakin melebar.

"Eve, perlihatkan statusku!" Leo berkata kepada Eve sebelum Eve menjawab, [Baik.]

Segera, layar transparan tipis berbentuk persegi panjang yang menampilkan informasinya muncul di depan Leo.

...[Status]...

...[Nama: Leonis Vessalius]...

...[Ras: High Human]...

...[Hp: 45.000]...

...[Mp: 55.000]...

...[Str: 47.000]...

...[Def: 46.000]...

...[Agi: 55.000]...

...[Ma: 50.000]...

...[Rata-rata manusia biasa: 100]...

...[Skill: [World Of Death] [Teleport]]...

Leo melihat status terbarunya dengan ekspresi terkejut, "Aku tidak menyangka statusku naik setinggi ini. Padahal dulu statistikku hanya ada sekitar tiga digit."

[Itu adalah hal yang wajar karena kau telah mendapatkan sedikit kekuatan Magnus.] Eve berkata dengan santai.

[Aku sedikit penasaran, siapa Magnus yang dari tadi kalian bicarakan? Apakah dia kuat?] Igrum bertanya dengan penasaran.

[Diam, naga jelek. Kekuatanmu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Magnus] Eve berkata dengan marah.

Igrum: [....]

Leo menghela nafas, "Sudahlah, Eve! Tidak perlu terlalu keras kepada partner baru kita!"

[Leo...] Igrum merasa terharu.

[Leo, ke-kenapa kau berpihak padanya? Apa kau sudah tidak menginginkanku lagi?]

Mendengar suara Eve yang terdengar seperti akan menangis, Leo menghela nafas sebelum berkata dengan suara lembut, "Aku hanya tidak ingin ada konflik di antara kita. Selain itu, aku tidak ingin kau meninggalkanku!"

[....] Mendengar kalimat terakhir Leo, entah kenapa Eve tiba-tiba merasa malu.

Pada akhirnya, dia hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi, yang membuat Igrum sedikit bingung, tapi dia diam-diam merasa senang karena penindasan yang dilakukan Eve terhadapnya telah berhenti.

Setelah itu, Leo pergi dari area dungeon dan menuju ke tempat lain.

....

Sementara itu, setelah Leo pergi dari dungeon, seorang penyihir dari kerajaan Velgia memasuki dungeon Verinus bersama teman-teman sekelas Leo dulu.

Namun, saat mereka memasuki dungeon, mereka melihat banyak sekali bangkai monster di dalam dungeon, yang membuat mereka merasa tercengang.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Penyihir di kelompok itu berkata dengan suara gemetar dan sedikit gugup saat dia melihat banyak bangkai monster di tempat itu sementara teman-teman sekelas Leo dulu memiliki pendapat yang berbeda.

"Apa yang terjadi di tempat ini?"

"Sangat mencurigakan..."

"Mayat monster di sini terlalu banyak!"

"Wow, banyak sekali mayat monsternya, apakah yang melakukan semua ini adalah kerajaan Velgia?"

"Bau darah ini menjijikan."

"Membosankan... Apakah tidak ada monster yang masih hidup di tempat ini!"

"Jangan lengah, teman-teman. Kita tidak tau kapan bahaya akan datang!"

"Aku ingin cepat-cepat melawan monster."

"Kurasa kerajaan Velgia terlalu berlebihan."

"Suasana ini membuatku tidak nyaman."

"Apa yang akan kita lawan..."

Mendengar perkataan murid-murid atau yang disebut pahlawan oleh kerajaan Velgia, wajah penyihir kerajaan itu menjadi semakin jelek.

Seperti kata pepatah, ketidaktahuan adalah kebahagiaan.

Setelah menganalisis keadaan yang terjadi, penyihir itu segera membuat keputusan.

"Dengar, kalian semua! Latihan akan ditunda karena ada kendala. Kita akan kembali ke kerajaan Velgia!"

Mendengar ini, wajah beberapa orang terlihat kecewa sementara beberapa orang menghela nafas lega, ada juga beberapa yang protes. Namun, mereka tetap mengikuti penyihir itu.

Setelah mereka kembali ke kerajaan Velgia, penyihir itu langsung melapor kepada raja, dan raja yang mendengar laporan itu segera mengutus bawahannya untuk menyelidiki dungeon Verinus.

Keesokan harinya.

Di ruang tahta kerajaan Velgia, raja duduk di atas tahta dan mendengarkan laporan hasil penyelidikan dungeon Verinus.

"...Ribuan mayat monster katamu!" Raja mengerutkan keningnya sambil menatap ke arah penyelidik dungeon itu.

"Y-ya, yang mulia. Aku menemukan ribuan mayat monster di dalam dungeon." Penyelidik itu menundukkan kepalanya dengan gugup.

"Kurasa dia berkata dengan jujur, yang mulia!" Perdana mentri memberikan pendapatnya.

Mendengar ini, raja kemudian menoleh ke arah para petinggi kerajaan Velgia sebelum berkata, "Apa pendapat kalian?"

"Yang mulia, aku pikir ini adalah perbuatan petualang tingkat atas."

"Aku setuju dengan perkataannya."

"Benar, yang mulia. Aku yakin ini ulah petualang peringkat S!"

"Tapi yang mulia, kalau tidak salah ada salah satu pahlawan yang di panggil ke dunia ini yang tertinggal di dalam dungeon. Apakah ada kemungkinan itu ulahnya?" Salah satu petinggi memberikan pendapat yang berbeda.

Mendengar ini, para petinggi lainnya menatapnya dengan bodoh sebelum raja berkata, "Itu hal yang mustahil. Pahlawan itu terlalu lemah sehingga dia bahkan kesulitan untuk mengalahkan satu slime. Jadi tidak mungkin dia yang melakukannya." Setelah mengatakan itu, wajah raja berkerut karena merasa jijik.

"Hahaha... Yang mulia benar. Mustahil pahlawan lemah itu yang melakukannya."

"Tapi yang mulia, walaupun kemungkinannya sangat kecil, sebaiknya kita melanjutkan penyelidikan ini untuk berjaga-jaga." Petinggi itu tetap bersikeras.

'Yang dia katakan benar. Kejadian di dungeon Verinus memang terlihat aneh. Aku harus menyelidiki lebih lanjut masalah ini.' Pikir raja.

Raja berdiri dari tahtanya dan mengangkat tangan kanannya ke depan sebelum berkata dengan tegas, "Kirim penyelidik untuk menyelidiki kejadian dungeon Verinus!"

Mendengar perintah raja, beberapa orang terlihat sedikit terkejut. Mereka tidak menyangka kalau raja akan menganggap masalah ini dengan serius.

Tapi mereka tetap menerima perintahnya.

"Baik, yang mulia."

Sementara diskusi sedang terjadi di kerajaan Velgia, Leo saat ini sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Estasia dengan santai.