NovelToon NovelToon
Terlambat Menyadari

Terlambat Menyadari

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anissa Ruth

Kisah gadis yang jatuh cinta pada pandangan pertama, begitu cintanya di balas saat itu juga hidupnya bahagia. Ketulusan dan kelembutan dalam menjalani hubungan membuat pasangannya merasa seenaknya. Sifat pemaaf yang di miliki Melati membuat laki-laki itu mengulangi kesalahan terus-menerus. Namun, gadis itu senantiasa memaafkan karena hatinya hanya untuk Rafaly Thamana.

"Tolong beri aku kesempatan."

"Bertahanlah sedikit lebih lama, sampai aku bisa menerima dirimu kembali."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anissa Ruth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan Sabil

Setelah kejadian di pasar malam tadi dia langsung pulang, malamnya sebelum tidur gadis itu menghubungi Melati. Mau apa? Tidak tahu.

Dia sendiri tidak tahu apa tujuannya menelepon Melati. Hati dan tangannya tergerak sendiri, dia ingin mengetahui kabar sahabat baiknya. Apakah Melati sudah sampai atau belum? Di luar hujan deras sekali sedangkan Melati dan Raf tadi pulang dengan menggunakan motor.

“Ngapain telepon gue malam-malam, ganggu banget, sih! Mau apa lagi? Lo udah kalah, rencana lo gak akan bisa buat gue pisah sama Raf!”

“Sialan! Gue benci Melati! Gue gak mau hidup lo bahagia! Lo curang, Mel. Awas aja, gue bakalan bikin lo jauh dari Raf.”

Malam-malam begini gadis bernama Sabil itu bicara sendiri, dia kesal sampai melemparkan telepon genggam miliknya. Setelah mendengar jawaban dari Melati, dia marah dan ingin segera merebut Raf dari sahabatnya.

Sahabat? Hatinya masih menganggap Melati sahabat. Entah kenapa, hatinya seperti tidak ingin memusuhi Melati apalagi merebut Raf, tetapi di sisi lain dia berpikir laki-laki pemilik senyum manis itu harus jadi miliknya, karena dia merasa, sudah kenal dan cinta pada Raf jauh sebelum Melati.

Dulu saat masih Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 3, gadis itu sudah tahu, sudah hafal wajah Raf, tetapi tidak pernah tahu nama dan sekolah di mana. Setiap hari di pagi hari dia selalu melihat wajah Raf dari kejauhan, sebelum berangkat sekolah Sabil menyempatkan diri duduk di bawah pohon, hanya untuk melihat laki-laki itu lewat untuk pergi ke sekolah juga.

Dia mengagumi, menyukai laki-laki itu tanpa tahu namanya dan Raf juga tidak pernah menyadarinya. Mana mungkin menyadari, melihat wajah Sabil saja tidak pernah saat itu. Gadis dengan rambut sebahu itu melihat Raf dari kejauhan, tidak pernah mau mendatangi apalagi menanyakan nama, dia takut, malu, tidak percaya diri. Melihat dari kejauhan sudah lebih dari cukup baginya.

Hal seperti itu terus berlanjut hingga mereka menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA) gadis bernama lengkap Sabila Neova itu masih setia melihat Raf hingga kelas 3. Tidak pernah bosan, ketampanan laki-laki itu semakin menjadi ketika beranjak dewasa.

Sabil hanya bisa berdoa untuk bisa dipertemukan langsung dengannya. Deg. Saat itu juga dia bertemu langsung dengan laki-laki dikaguminya lewat sahabat baiknya Melati.

Hari itu, detik itu juga dia patah hati. Patah hati? Kenapa? Ya, Melati memperkenalkan Raf sebagai pacarnya. Sakit hatinya saat itu juga, dia menahan air mata dan mencoba tersenyum, memperlihatkan ekspresi wajah senang. Bagaimanapun Melati adalah sahabat terbaiknya, dia tidak akan memaksakan diri untuk terus suka pada Raf, saat itu pikirannya masih begitu.

Lama-kelamaan dia tidak tahan ingin memiliki Raf. Dia menghancurkan persahabatan yang telah terjalin sejak kecil hanya untuk mendapatkan laki-laki itu. Sabil berusaha mendekati Raf, merayunya secara perlahan, gadis itu bilang siap jadi yang kedua. Dia tidak menyangka Raf bakalan setuju, saat itu juga mereka pacaran diam-diam.

Disaat Melati tahu hubungan mereka, Sabil langsung diputuskan oleh Raf secara baik-baik, Sabil terima semua itu, dia juga mikir, itu perbuatan salah, Melati sahabat terbaik dan dia tega membuatnya menangis, Sabil membayangkan bagaimana kalau dirinya diposisi itu, pastinya akan menangis dan kecewa. Saat itu juga dia mundur mulai melupakan Raf beberapa saat.

Menginjak bangku kuliah, gadis itu dipertemukan kembali dengan Raf, mereka se kampus. Entah senang atau bagaimana? Sabil berpikir Raf memang diciptakan untuknya. Gila? Memang gila, gadis itu bisa berpikiran seperti itu. Sedangkan jodoh itu siapa yang tahu? Siapa yang menentukan? Hanya Tuhan.

Setelah tahu Raf sekampus dengan dirinya, dia memilih untuk merebut laki-laki itu lagi dari Melati, entah bisikan dari siapa dia nekat melakukan itu. Sabil mengakui pada diri sendiri bahwa dia masih ada rasa untuk Raf, ingin sekali mendapatkan laki-laki baik. Gadis itu iri pada Melati. Kadang manusia juga bisa berubah-ubah, bukan wajahnya, tetapi sifat dan kelakukan.

Malam Minggu ini dia melancarkan aksinya mengikuti Raf dan Melati ke pasar malam. Tapi, apa yang dia dapat? Hanya bentakan dari Raf. Bukannya dilancarkan rencana itu malah gagal. Dia pulang membawa rasa kesal dan marah.

Malam ini dia duduk sendiri di atas kasur, setelah menelepon Melati dan mendengar jawaban dari sahabatnya itu tidak mengenakan, dia jadi kesal, marah. Niatnya tadi ingin tahu keadaan Melati, apakah dia sudah sampai rumah atau belum, Sabil khawatir. Jadi siapa kah yang salah? Melati atau Sabil.

Sekarang dia bimbang mau marah, tetapi dia sayang pada Melati sebagai sahabat. Gadis itu membuka laptop dan melihat foto-foto dan video kenangan bersama 4 sekawan mereka. Siapa lagi kalau bukan Sabil, Melati, Neng, dan Emon. Sabil meneteskan air mata mengingat persahabatannya yang telah hancur gara-gara dirinya. Dia merasa jahat, mungkin kalau dalam film dia disebut antagonis.

Gadis itu kembali menutup laptop, merebahkan tubuh di kasur. Memorinya kembali berputar tentang kenangan bersama sahabat terutama Melati, dia ingat siapa yang menemaninya disaat dia sendiri rumah, bahkan Melati sampai menginap disaat orang tuanya sibuk berkerja.

Lihat sekarang, apa balasan dirinya pada Melati. Air mata. Kali ini Melati mana mungkin bisa memaafkannya, menyesal yang kini dia rasakan, sekarang harus apa? Meminta maaf atau meneruskan rencana jahat? Gadis itu bimbang. Mau minta maaf, sudah pasti Melati tidak akan menerima, pikirnya.

Dia pusing sendiri, pikirannya masih belum berpikir jernih. Padahal apa salahnya minta maaf dulu, tidak tahu kan hati seseorang itu bagaimana. Bisa jadi Melati memaafkan, tetapi gadis itu terlalu takut kalau dia minta maaf, Melati pasti tidak akan percaya. Tapi, apa salahnya mencoba dulu Sabila?

Oke. Gadis itu sudah yakin akan minta maaf besok. Dia akan membetulkan persahabatan yang sudah hancur. Berjanji pada diri sendiri tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Sekarang yang terpenting adalah sahabat yang baik. Raf? Dia akan berusaha melupakan, gadis itu yakin bahwa jodoh sudah ada yang mengatur.

Sabil minta bantuan pada dua sahabatnya, Emon dan Neng, untuk bisa kumpul bersama lagi. Karena dia yakin kalau Emon, Neng yang ngajak Melati pasti mau. Beda lagi kalau Sabil yang ngajak, sudah dipastikan Melati tidak mau, mendengar namanya saja sudah ogah apalagi melihat wajah.

Untung Emon dan Neng setuju membantu Sabil menyatukan kembali persahabatan mereka. Sekarang gadis itu mulai tenang, dia bisa tidur dan menunggu hari esok tiba. Mereka akan bertemu di rumah Neng, kebetulan besok ulang tahunnya jadi dia akan mengundang 3 sahabat dekatnya saja, Sabil, Emon, Melati.

***

Di kediaman Melati, gadis itu tengah bersiap-siap akan pergi ke rumah Neng, dia diundang ke ulang tahun. Senang? Tentu Melati sangat senang, sudah lama dia tidak bertemu. Kado sudah disiapkan sekarang tinggal berangkat diantar Dity. Kebetulan ini hari Minggu, adiknya libur sekolah.

Semalam Raf menginap, tadi pagi-pagi sekali dia sudah pamitan pulang, tidak enak lama-lama bertamu, katanya. Sementara Dity, laki-laki itu sudah sehat kembali, rasa pusingnya sudah tidak ada dan sekarang bisa mengantar Melati bertemu sahabatnya.

“Dit, nanti jemput aku lagi, ya.”

Laki-laki itu mengangguk dan tersenyum, setelahnya pergi. Gadis itu masuk ke rumah Neng, sahabatnya itu sudah menunggu di teras, senyumnya mengembang kedatangan Melati. Tepat di hadapan, mereka berpelukan melepas rindu.

“Apa kabar, Mel? Gue kangen lo, udah lama kita gak ketemu.”

“Baik. Kabar lo gimana?”

“Kabar gue juga baik. Ayo masuk dulu, kita cerita di dalam. Pokoknya hari ini kita harus habisin waktu bersama, titik. Oke, Mel?” kata Neng, menyeret lengan Melati masuk ke dalam kamar. Gadis itu

1
Amelia
wong anak Pak pir ikih😀😀
Amelia
hahaha mision completed😀😀
Amelia
kan ada kuman tengil nanti nular🤭🤭
Amelia
hahaha ada yang cemburu 😀😀
Elfrida Nahak
lanjutkan
Amelia
hahaha jail nya pool😀😀
Amelia
hahaha tom and Jerry 😀😀
Amelia
adiknya random banget 🤭🤭
Amelia
eh kalau orang marah nya diam malah menakutkan loh😀😀
Amelia
ngambek kan😀😀
Amelia
jangan sedih tumbang satu datang sepuluh ribu 😀😀
Putri Galuh
cinta boleh, bodoh jangan
kayaknya gampang nih deketin melati lagi, yg seru dong thor buat balesan si Rafnya masak langsung mapan aja
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Anissa Ruth: Terima kasih
total 1 replies
Putri Galuh
htor ketemuin pas melati udah jadi janda aja biar impas
Anissa Ruth: /Rose/
total 1 replies
Amelia
sahabat nya paket komplit ❤️❤️❤️
Anissa Ruth: iya komplit banget
total 1 replies
Atha Diyuta
ih ngri siapa tuh
Aidha Dhum
Keren kak🤗😍 jangan lupa mampir karyaku juga, mohon suportnya untuk penulis baru ini🙏🥰
Aidha Dhum: MasyaAllah makasih kak.🤗
Anissa Ruth: Sudah kak
total 2 replies
Anissa Ruth
Mantap. seru sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!