NovelToon NovelToon
Hitam Putih Kehidupanku

Hitam Putih Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: inge gustiyanti

Menceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Quinley. Dia telah jatuh cinta kepada bosnya pada pandangan pertama. Setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya, hubungan mereka menjadi dekat dan ada rahasia yang terkuak sehingga mereka menikah.

Namun tanpa diduga olehnya, dia telah diculik oleh suaminya. Di dalam penculikan itu hidupnya seperti di neraka yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping, hilangnya masa depan dan hilangnya impian dia. Kelamnya sebuah takdir kehidupan yang telah merubah dirinya menjadi seorang wanita tanpa empati dan penuh dendam.

Seperti apakah warna-warni kehidupan dirinya setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya?

Bagaimana alur kehidupan dia dan bosnya setelah pertemuan pertama mereka?

Silakan dibaca cerita novel yang dibumbui dengan intrik-intrik kehidupan ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inge gustiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20, Maksud Terselubung

Albern terpana melihat Quinley yang mengenakan kemeja dengan rok model klop selutut. Rambut pirangnya yang sengaja diurai. Hiasan jepitan rambut yang ada mutiaranya menghiasi kepalanya Quinley. Make up flawless menambahkan kecantikan yang dimiliki oleh Quinley. Quinley tersenyum sambil menganggukkan kepalanya ke Albern, Albern pun membalasnya. Quinley masih tetap merasakan getaran halus di relung hatinya jika berdekatan dengan Albern, walaupun dia sudah sering berjumpa dengan Albern.

Quinley melanjutkan langkah kakinya menghampiri Albern. Dia menyerahkan dua folder ke Albern. Albern menerimanya, lalu membuka halaman demi halaman folder yang membahas tentang konstruksi pekarangan hotel dan jalanan menuju hotel. Dia salut dengan hasil kerjanya Quinley. Quinley yang cepat tanggap memperbaiki kesalahannya dalam menggunakan bahan bangunan untuk proyek pembangunan hotel yang akan digarap oleh perusahaan milik Albern.

Hasil kerja yang sesuai dengan keinginanku dan memuaskan.

batin Albern.

Albern mendongakkan wajahnya untuk melihat Quinley. Quinley tersenyum manis sehingga membuat Albern ingin menyentuhnya. Albern membalas senyumannya. Dia membuka lagi berkas yang membahas tentang konstruksi pembangunan hotel. Halaman demi halaman berkas itu dibuka. Ada satu poin yang membuat Albern tidak setuju dengan pemilihan bahan yang dipilih oleh Quinley.

"Quinley kenapa kamu memilih baja profil WF 500.500.70.70. untuk komponen struktur kolom?"

"Sesuai dengan perencanaan gedung Hotel Sun yang menggunakan struktur baja yang memenuhi spesifikasi untuk bangunan baja struktural. Dan juga sesuai dengan standar konstruksi tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa, maka didapat bahwa gedung hotel Sun memenuhi kriteria untuk dikategorikan bangunan asimetris yaitu merupakan struktur gedung tidak beraturan, sehingga perlu dilakukan perhitungan bangunan secara tiga dimensi dan pengaruh gempa dapat ditinjau sebagai beban gempa dinamik respon spektrum. Penentuan perencanaan dimensi awal dilakukan dengan cara menghitung beban-beban yang terjadi sehingga didapat ukuran dimensi elemen struktur yang dibutuhkan, dengan ditentukannya dimensi awal ini bertujuan untuk mendapatkan rencana pembebanan secara keseluruhan dari beban material gedung. Gedung Hotel Sun merupakan gedung yang memiliki jumlah lantai sebanyak lima puluh lantai dan mempunyai bentang jarak antar kolom yang berbeda di beberapa segmen sehingga bentuk dan ukuran pelat menjadi bervariasi dan berbeda-beda. Tangga direncanakan menggunakan beton bertulang dengan mutu beton K-350 (fc’ \= 29.05) dan tulangan ulir dengan tegangan leleh (fy) \= 400 MPa. Sesuai tabel, sudut kemiringan tangga yang baik untuk gedung public adalah tiga pulut derajat sampai tiga puluh lima derajat. Pembebanan dihitung untuk setiap komponen struktur menggunakan program analisa SAP2000. Jadi komponen struktur kolom yang digunakan dalam merencanakan gedung hotel Sun menggunakan baja profil WF 500.500.70.70. Lagi pula pondasi pada bangunan ini direncanakan menggunakan pondasi bore pile. Berdasarkan hasil analisis dan desain gedung Hotel Sun menggunakan struktur baja, diketahui bahwa komponen struktur gedung telah memenuhi kriteria dalam standarisasi konstruksi."

"Bagus. Aku suka hasil kerja kamu kali ini. Berarti hitungan abstrakku tepat untuk membangun sebuah hotel bintang lima yang mempunyai kamar tipe standar lima ratus unit dengan luas tiga puluh lima meter persegi, sepuluh kamar suite dengan luas enam puluh lima, lima buah dining room, bar, ruang fungsional dengan luas tiga ribu meter persegi yang dilengkapi oleh tiga buah toilet, Prefunction room, lobby dengan luas tiga ratus lima puluh meter persegi yang di dalamnya ada dua toilet umum untuk pria dan tiga toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya, apotik, bank, money changer, biro perjalanan, toko souvenir, butik, salon, poliklinik beserta paramedis, kolam renang dewasa, kolam renang anak - anak, sauna, billiard, diskotik, lapangan tennis, taman bunga, taman bermain anak, menyediakan tempat rekreasi pantai pribadi milik hotel, tempat rekreasi berperahu, tempat berkreasi menyelam, tempat berkreasi berselancar, tempat rekreasi ski air, tempat parkir yang sangat luas, business center, ada lima buah restoran, kamar - kamar untuk para karyawan yang di dalam ada kamar mandi, dua buah kedai kopi, dua buah rumah teh, ruang kerja untuk karyawan hotel dengan sepuluh bilik toilet, tempat laundry, dapur, dan enam gudang, sepuluh ruang listrik, tiga buah helipad dan lima puluh ruang cleaning service. Semua permintaan klien bisa kita realisasikan," ucap Albern sambil membuka halaman demi halaman dokumen pembangunan konstruksi hotel.

"Iya Pak, semua yang klien minta bisa kita wujudkan dalam pembangunan hotel ini," ujar Quinley.

"Kenapa sekarang ada dua jendela untuk kamar jenis suite, nanti kalau seperti ini tempat sofa, buffet dan home teater di mana?" tanya Albern sambil memperhatikan gambar.

Sepertinya Tuan Albern lupa ada perubahan soal jendela di kamar jenis suite.

batin Quinley.

Kemudian Quinley berjalan ke samping kanan Albern, lalu berucap sambil menunjuk di gambar, "Di sebelah sini kan bisa Tuan, nah yang di sebelah sini bisa diletakkan tempat tidur."

"Kenapa kaca jendelanya ada dua, kita masih tetap pakai kaca tempered?" tanya Albern sambil menoleh ke Quinley.

"Karena sesuai dengan permintaan Tuan Joseph, yang menginginkan pencahayaan kamarnya lebih terang lagi saat pagi dan agar leluasa melihat pemandangan laut. Iya kita masih menggunakan kaca tempered dengan ketebalan sembilan belas milimeter dan ukuran setiap kacanya seribu lima ratus milimeter kali tiga ribu milimeter," jawab Quinley sambil menoleh ke Albern.

Tanpa sengaja Albern melihat dua buah gundukan dari balik kemeja yang dikenakan oleh Quinley karena dua kancing kancing kemeja teratas terbuka. Hingga menampakkan dua gundukan yang membuat Albern panas dalam, ingin segera merasakannya. Albern tersenyum licik, dia menarik pinggang ramping milik Quinley hingga membuat Quinley terjatuh di atas pangkuan Albern dan langsung memeluk erat pinggangnya Quinley.

"Kamu punya maksud terselubung ya?" bisik Albern dengan nada suara yang sensual sambil menaikan rok Quinley yang tersingkap, lalu mengelus p*h* kanannya Quinley yang mulus.

"Maksud Tuan Albern?" tanya Quinley bingung sambil menengok ke Albern hingga wajahnya berdekatan dengan wajahnya Albern.

"Hari ini kamu sangat cantik memakai pakaian ini, apalagi ditambah dengan dua kancing kemeja yang terbuka. Sangat seksi. Aku sangat suka kamu berdandan seperti ini," bisik dia lagi dengan nada suara yang menggoda sambil membuka satu persatu kancing kemeja yang dipakai oleh Quinley hingga semua kancing kemeja terbuka dan memperlihatkan dua gundukan yang menyembul dari kain berenda.

Tak mau membuang waktu, Albern langsung m*l*m*t benda kenyal milik Quinley dengan lembut. Quinley membalas l*m*t*n itu. Tangan kirinya Albern menahan tengkuk lehernya Quinley, sedangkan tangan kanannya Albern bebas menyusuri dua gundukan milik Quinley. Tangan kanannya Quinley memeluk pinggangnya Albern dengan erat.

Ciuman mereka semakin lama semakin menuntut. Mereka saling bertukar saliva, saling menautkan lidah dan saling menelusuri rongga mulut. Tubuhnya Quinley menggeliat pelan hingga adanya gesekan lembut yang mengenai benda pusaka milik Albern. Tak hanya itu, benda kenyal Albern turun menyusuri leher jenjangnya Quinley. Desahan dan lenguhan mereka saling bersahutan. Mereka terlena dengan cumbuan mereka.

Kringgg ...

Kringgg ...

Kringgg ...

Suara panggilan interkom dari pesawat telepon yang tidak mampu mengganggu kegiatan dua sejoli yang sedang asyik bermesraan. Mereka tidak mendengar suara panggilan itu. Suara panggilan itu dikalahkan oleh suara desahan dan lenguhan dari mulut mereka berdua yang menikmati kegiatan mereka. Tangan kanannya Albern bergerilya liar menyusuri kedua p*h*nya Quinley hingga pangkal p*h* dan menyentuh area inti dari tubuhnya Quinley yang masih berbalut kain segitiga.

Kringgg ...

Kringgg ...

Kringgg ...

Suara panggilan interkom menggema di ruang kerjanya Albern. Quinley sadar dari buaian kemesraan mereka karena suara panggilan interkom dari pesawat telepon. Quinley menghentikan ciumannya. Spontan Albern juga berhenti melakukan perbuatannya.

"Tuan, ada suara panggilan telepon," ujar Quinley dengan lembut sambil melepaskan tangannya dari pinggang milik Albern.

"Biarin aja. Kita lanjuti lagi yuk!" ajak Albern yang tak rela kemesraan mereka terganggu.

"Aku nggak mau," ucap Quinley sambil beranjak berdiri. "Sekarang masih jam kerja, aku harus bekerja secara profesional Tuan," lanjut Quinley sambil mengancingkan kemejanya, lalu merapihkan pakaiannya yang berantakan.

"Baiklah kalau itu maumu," ucap Albern sambil merapikan rambutnya Quinley yang berantakan, lalu dia mengangkat gagang pesawat telepon itu untuk menerima panggilan interkom itu.

"Iya ada apa Celia?" ucap Albern ketika Quinley berdiri, lalu menjauh dari Albern.

"Tuan Joseph sudah datang, Tuan."

"Suruh masuk aja sekarang."

"Baik Tuan."

Tak lama kemudian Albern menaruh gagang pesawat telepon itu ke tempat semula, lalu berucap, "Mulai malam ini kita tidur di kamarku."

"Aku tetap tidak mau. Sepertinya kamu yang punya maksud terselubung."

1
momy hana
gd
momy hana
ada sedikit celah lah kk autor,hgn smp quinza mati semangat kk
momy hana
tlg lanjut kk,ceritanya menarik bgt, kasihan bgt quinly, apa bnryg lg disiksa ibunya quin
Inge Gustiyanti: maaf kemarin 2 belum sempat update, karena anak lagi sakit ,🙏 . Saya usahakan hari ini update. Terima kasih sudah menyukai cerita novel saya yang ini.
total 1 replies
Inge Gustiyanti
Alur ceritanya jelas dan detail
Alphonse Elric
Terima kasih author! 🙏
Ánh sáng
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Maximilian Jenius
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!