Kiss My Heart

Setelah selesai membuat es jeruk, waiters yang memakai kacamata itu melirik kanan dan kiri memastikan semuanya aman. Saat hendak memasukkan bubuk obat kedalam salah satu gelas...

"Plak"

"Astagaa..!"

"Hei, mana es jeruk pesananku," ucap waiters bermata sipit seraya menepuk pundak waiters berkacamata itu.

Karena terkejut, waiters berkacamata itu tanpa sadar menumpahkan bubuk obat itu ke dalam salah satu gelas es jeruk buatannya itu. Waiters berkacamata itu dengan cepat menyembunyikan obat yang dipegangnya.

"Ah, bikin kaget aja. Nih, es jeruknya!" ucap waiters berkacamata itu memberikan gelas es jeruk yang sudah tertumpah bubuk obat tanpa sepengetahuannya.

"Nggak terlalu manis, 'kan, yang ini? Kamu tahu, 'kan, es jeruk ini pesanan Tuan Zayn?" tanya waiters bermata sipit.

"Iya," sahut waiters berkacamata itu berusaha bersikap normal, walaupun sempat terkejut.

"Okey, makasih," ucap waiters bermata sipit itu lalu pergi tanpa mengetahui telah membawa es jeruk yang sudah tertumpah obat.

Dua orang waiters itu sama-sama tidak tahu, kalua es jeruk yang dibawa waiters bermata sipit itu sudah bercampur dengan obat penambah gairah.

Waiters berkacamata yang memegang obat itu menghela napas panjang seraya mengelus dadanya. Waiters itu kembali memperhatikan sekeliling tempatnya berada, lalu memasukkan obat ke dalam es jeruk buatannya sesuai pesanan pria yang membayarnya tadi. Waiters itupun bergegas mengantarkan es jeruk itu pada pelanggannya.

Zayn menunggu waiters bermata sipit itu menghidangkan makanan dan minuman yang di pesannya. Pemuda itu meminum sedikit es jeruk yang baru saja diletakkan waiters itu. Es jeruk yang sudah bercampur obat.

"Es jeruk ini rasanya terlalu manis," ucap Zayn setelah meminum satu tegukan.

"Ah, maaf, Tuan. Saya akan menggantinya," ucap waiters bermata sipit itu nampak takut, karena dia tahu benar siapa tamu yang sedang dilayaninya saat ini.

"Tidak perlu," sahut Zayn mulai makan, tidak ingin mempersulit waiters itu.

Waiters bermata sipit itu menunduk hormat pada Zayn, lalu meninggalkan Zayn. Waiters itu bergegas menghampiri temannya yang membuatkan es jeruk tadi.

"Hei, bukankah kamu tahu, kalau aku sedang melayani Tuan Zayn. Kenapa kamu membuatkan es jeruk terlalu manis untuknya?" tanya waiters bermata sipit itu nampak kesal.

"Ah, benarkah? Maafkan aku. Mungkin tertukar dengan es jeruk yang aku buatkan untuk pelanggan yang lain," ucap waiters berkacamata yang membuat es jeruk tadi.

"Untung saja Tuan Zayn tidak marah. Kalau tidak, kita bisa di pecat oleh bos kita. Lain kali, kalau kerja lebih teliti lagi. Nasib kita dipertaruhkan di sini. Mencari pekerjaan itu nggak mudah," gerutu waiters bermata sipit yang menghidangkan makanan untuk Zayn kemudian berlalu pergi.

"Huff.. untung saja tidak salah memberikan obat di minuman tadi. Jika aku sampai salah memberikan minuman yang sudah aku beri obat pada Tuan Zayn, auto di pecat aku ," gumam waiters berkacamata itu tidak menyadari jika dirinya telah menumpahkan obat yang di pegangnya di minuman Zayn.

Setelah selesai makan malam, Zayn kembali ke kamarnya. Namun Zayn merasa tubuhnya semakin lama semakin panas dan kepala terasa pusing. AC yang sudah diatur ke suhu paling dingin pun tidak bisa membuat tubuhnya yang kepanasan menjadi dingin.

"Ada apa ini? Apa jangan-jangan, ada yang memberikan obat peningkat gairah padaku? Shiitt! Aku akan ke klinik hotel ini. Setelah itu aku akan meminta penjelasan dari pihak hotel. Berani sekali menambahkan obat ke dalam minuman ku," gerutu Zayn bergegas keluar dari kamarnya.

Namun, alangkah terkejutnya Zayn setelah membuka pintu kamarnya. Pemuda itu melihat Keira ada di depan matanya sedang berdiri di depan pintunya.

"Ka..kamu.." ucap Zayn seolah tidak percaya melihat Keira ada di depan matanya.

"Aku ingin bicara denganmu," ucap Keira dengan ekspresi wajah yang sulit di deskripsikan.

Ya, setelah tiga hari semenjak dirinya mengetahui tentang kehamilannya, Keira terus berpikir bagaimana caranya mencari Zayn. Hingga akhirnya, entah menapa Keira malah memutuskan untuk mencari Zayn di hotel tempat mereka menghabiskan malam bersama waktu itu.

Walaupun kemungkinan untuk menemukan Zayn sangat kecil, namun Keira tetap mencobanya. Keira tidak ingin menggugurkan bayi yang tidak berdosa di dalam kandungannya. Tapi juga tidak mau bayi itu lahir tanpa ayah dan di panggil anak haram.

Keira sangat berharap bertemu kembali dengan Zayn di hotel itu. Hingga langkah kakinya berhenti di kamar tempat dirinya menghabiskan malam bersama Zayn satu bulan yang lalu.

Namun siapa yang menyangka, baru saja beberapa saat Keira berdiri di depan pintu itu, tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan Zayn muncul dari balik pintu itu.

"Akkhh!

"Brakk"

"Apa yang kamu lakukan?" pekik Keira saat tiba-tiba Zayn mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam kamar. Dengan cepat Zayn menutup pintu kamar hotelnya dengan kakinya dan membawa Keira ke arah ranjang.

"Turunkan aku! Kamu mau apa?" teriak Keira berusaha meronta dalam gendongan Zayn.

"Tolong aku," ucap Zayn langsung membaringkan tubuh Keira di atas ranjang. Efek obat yang diminumnya semakin kuat saat melihat Keira dan mencium aroma tubuh Keira. Tubuh Zayn terasa semakin panas dan gairahnya semakin meledak-ledak saat kulitnya bersentuhan dengan kulit Keira.

"Apa yang akan kamu lakukan?" teriak Keira berusaha meronta saat Zayn langsung menindih tubuhnya.

"Aku..aku merindukan mu," ucap Zayn dengan tatapan penuh gairah.

"Emp...." Keira tidak bisa lagi mengeluarkan suara saat Zayn meraup bibirnya dengan serakah. Bahkan Keira tidak bisa memberontak sedikitpun dari Zayn.

Gairah dan rindu Zayn bercampur menjadi satu. Membuat Zayn tidak bisa mengendalikan diri pada Keira.

"Apa yang terjadi padanya? Dia brutal sekali. Apa dia sedang dalam pengaruh obat? Dia kasar sekali," gumam Keira dalam hati.

Keira merasa Zayn malam ini berbeda dari malam saat pertama kali mereka melakukan hubungan yang menurut Keira hubungan terlarang. Pria yang sedang menikmati tubuhnya itu sedikit kasar dan terburu-buru. Zayn nampak tidak sabar melepaskan pakaian Keira maupun pakaiannya sendiri. Bahkan Zayn merobek kain segitiga yang menutupi bagian inti dari tubuh Keira.

Keira sama sekali tidak berdaya melawan Zayn. Pemuda yang sedang menggagahi tubuhnya itu seperti punya tenaga ekstra dan sama sekali tidak terlihat lelah. Beberapa kali mendapatkan pelepasan, tapi nampak belum ingin mengakhiri pergulatan panas itu.

"Aku lelah sekali. Aku tidak sanggup lagi melayaninya," gumam Keira dalam hati dengan mata yang terpejam.

Tubuhnya benar-benar terasa lelah dan terasa lemas. Namun Zayn masih terus bergerak di atas tubuhnya hingga Keira mendengar pemuda yang berada di atas tubuhnya itu melenguh panjang dan untuk ke sekian kalinya Keira merasakan semburan cairan hangat di dalam rahimnya. Keira merasakan pemuda yang masih berada di atas tubuhnya itu mendekap tubuhnya erat.

"You kissed my heart. Hatiku dingin tanpamu," ucap Zayn tanpa sadar.

Suara itu samar terdengar di telinga Keira, karena kesadaran Keira sudah semakin menipis dan mulai masuk ke alam mimpi.

Keira tertidur sesaat setelah Zayn mendapatkan pelepasan yang entah sudah ke berapa kalinya. Malam ini pemuda itu benar-benar ganas.

Zayn mengecup lembut seluruh wajah Keira yang sudah terlelap. Pemuda itu menatap wajah Keira yang nampak kelelahan setelah digagahinya barusan. Sedangkan Keira yang kelelahan benar-benar terlelap dengan pulas, hingga tidak menyadari apa lagi yang dilakukan Zayn pada dirinya.

"Maaf, aku tidak bisa mengendalikan diri karena pengaruh obat itu, hingga menjamah tubuh mu dengan kasar. Kamu pasti sangat kelelahan. Maaf," ucap Zayn pelan seraya membelai wajah Keira dengan lembut.

Zayn menatap wajah lelah Keira yang terlelap dengan penuh rasa bersalah. Pemuda itu kembali mengecup lembut seluruh wajah Keira, hingga berakhir di bibir Keira

"Aku tidak tahu kenapa, tapi saat aku mendekap tubuh mu seperti ini, aku merasa hatiku yang selama ini membeku telah menghangat. Jiwa ku yang selama ini terasa kosong kembali terisi, dan separuh nyawa dan napas ku yang sebelumnya terasa tinggal separuh, kini kembali utuh. Rasa hampa dalam dadaku telah hilang. Rinduku yang menghantui ku akhir-akhir ini terasa terobati. Aku hanya bisa merasakan semua perasaan ini hanya denganmu. You kissed my heart," gumam Zayn yang seolah tidak ingin berkedip menatap wajah Keira yang terlelap dalam dekapannya.

Zayn menutupi tubuh mereka yang polos tanpa sehelai benang dengan selimut. Mendekap erat tubuh Keira, seolah takut kehilangan. Perasaan nyaman dan lelah dalam dirinya membuat Zayn terlelap.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued