NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I'm sorry!

“Jadi kamu lebih percaya Aldi dan lebih mau mendengar perkataannya daripada aku?” Tanya Gina sinis.

Walau mendapatkan perlakuan tidak enak dari Gina yang dengan sinis menanggapi perkataannya, namun tak membuat Ega gentar untuk berjuang. Dia menyadari akan kesalahannya dan berusaha untuk memperbaiki semuanya.

“Gina one’s again, I’m so sorry! Aku menyesal sudah marah-marah sama kamu, aku janji tidak akan mengulanginya. I love you so much Gin.” Ega memeluk tubuh Gina yang meronah menolak namun dengan sekuat tenaga Ega menahannya dan memeluknya dengan mesrah.

Keduanya menangis. “Kalau kamu sayang dan mencintaiku, kenapa kamu tidak percaya padaku? Kenapa kamu tidak mendengarkan penjelasanku dan tidak memberi kesempatan padaku untuk membelah diri?” Bisik Gina yang tidak menolak pelukan Ega lagi, dia menerima pelukan pria itu dalam tangis.

Ega membuang nafas kasar. “Tadi aku kebawah emosi.” Kata Ega lembut dan penuh penyesalan.

“Ooow emosi yah?” Gina masih terus berkata dengan sinis dan angkuh.

“Maafkan aku Gina, aku mohon!” Bisik Ega yang masih memeluk Gina.

Ega berpikir beberapa saat, mereka berdua terdiam tanpa suara namun Ega masih belum bersedia melepaskan pelukannya. “Gina aku sangat mencintaimu. Aku mohon maaf! Kamu masih mau kasi kesempatan lagi padaku kan? Kamu mau maafin aku kan?” Tanya Ega pasrah.

“Gina, gimana? Kok diam saja? Kamu mau kan maafin aku?” Tanya Ega lagi karena Gina masih saja berdiam diri dalam tangisannya.

Gina menanggukan kepalanya tanpa suara. “Emmm, ya Ega, aku ngasih kesempatan lagi buat hubungan kita, aku maafin kamu tapi kamu harus janji untuk tidak akan mengulanginya lagi.” Kata Gina setelah berpikir beberapa saat, dia sempat teringat dengan perkataan Aldi untuk lebih mempertahankan hubungannya dengan Ega, dia harus bertanggung jawab pada pilihannya, apalagi sekarang dia sudah berkomitmen untuk menjadi pacar Ega.

“Makasi Gina.” Ega mencium kening Gina. “Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi, aku tidak akan marah-marah lagi, aku akan berusaha untuk percaya padamu dan menyelesaikan segala sesuatu dengan tenang.” Kata Ega penuh penyesalan.

“I Love You Ega.” Gina membalas pelukan Ega, dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Ega.

Tak terasa percakapan mereka yang panjang lebar, saling meminta maaf dan saling memaafkan membuat mereka lupa akan waktu, ternyata sudah tengah malam.

“Gina, kakakmu kok sampai jam segini belum pulang yah?” Ega melirik jam tangannya yang ternyata sudah hampir pukul dua belas malam.

“Entahlah, dia memang biasa seperti itu kalau sekali jalan sama teman-temannya.” Jelas Gina. “Oh iya, kamu sendiri gimana? Sebaiknya kamu pulang, nanti Richi mencari mu.” Kata Gina mengingat kalau Richi tinggal dengan Ega.

“Iya, aku jadi lupa sama orang itu.” Ega menjitak kepalanya sendiri.

“Ayo aku antar kamu sampai di bawah!” Gina berdiri dari kursi tempat mereka duduk dan melangkah menuju ruang tamu rumahnya.

“Besok kamu latihan jam berapa? Aku jemput yah?” Tanya Ega sambil mengikuti Gina dari belakang.

“Oke, aku tunggu kamu besok pagi! Kalau gitu cepetan sana pulang lalu tidur supaya tidak terlambat jemput aku.” Gina sedikit mendorong Ega agar melangkah lebih cepat.

“Iya, iya sabar!” Kata Ega. “Aku jemput jam berapa nih besok?” Tanya Ega sebelum keluar dari pintu rumah Gina.

“Jam setengah tujuh.” Jawab Gina.

“Oke bos, selamat malam. Love you Gina!” Ega mendaratkan satu ciuman di bibir mungil Gina dan mengecup mesrah dahi wanitanya itu.

“Love you too!” Balas Gina.

“Nggak apa-apa nih aku tinggal sendirian?” Tanya Ega yang sebetulnya masih berat meninggalkan Gina sendirian di rumah itu.

“Tidak apa-apa kok, kan di depan ada satpam yang jaga, kalau kenapa-kenapa tinggal saja teriak, dan lagian pasti sedikit lagi Agatha pulang kok.” Kata Gina.

“Baiklah, kalau begitu, aku pulang dulu! See you tomorrow.” Ega menuju ke mobilnya dan pulang.

Seperginya Ega, Gina kembali ke kamarnya untuk tidur. Akhirnya dia bisa tidur dengan tenang karena masalahnya dengan Ega dapat dibereskan.

Sekitar jam dua dini hari Gina terbangun karena ponselnya berbunyi.

“Hallooo….!” Gina meletakkan handponenya di telinga tanpa melihat siapa yang menelponnya.

“Halo Gina, uda tidur yah?” Tanya sang penelpon.

“Tadi sih uda tidur tapi terbangun karena deringan hp, aku tidak buat pengaturan silent. Kamu Aldi kan?” Kata Gina dan mencoba menebak karena mendengar suaranya saja.

“Yes I’m Aldi.” Jawab Aldi yang saat itu menelponnya.

“Thank’s yah Aldi atas bantuannya tadi.” Kata Gina dengan tulus.

“Tidak perlu berterima kasih Gin, itu sudah tugas seorang sahabat.” Kata Aldi.

Gina tersenyum dan merasa bahwa dirinya punya sahabat yang selalu ada dan siap membantunya kapan saja.

“Oh iya Aldi, boleh tahu nggak, gimana caranya kamu buat Ega bisa seperti tadi?” Tanya Gina.

“Seperti tadi gimana maksudnya?” Aldi balik bertanya.

“Kamu bisa buat dia nurut kayak gitu?” Tanya Gina lagi.

“Sebenarnya yang bikin dia nurut itu bukan aku, tapi kamu Gina.” Aldi berkata dengan tersenyum.

“Yang benar saja Aldi, maksudnya tadi itu kamu ngapain dia gitu?!” Gina kepoh.

“Biasa aja sih, aku hanya jelasin ke dia aja, gitu. Aku sih emang dari sewaktu kecil sering bantu dia menyelesaikan masalah jadi dia percaya padaku dan dia tahu kalau aku uda campur tangan sama masalahnya pasti masalah itu akan selesai.” Jelas Aldi.

“Terus kamu ngomong apa saja ke dia?” Tanya Gina yang penasaran.

“Yah semuanya lah.” Jawab Aldi enteng.

“What?” Gina kaget. “Terus kamu sudah bilang ke dia tentang kedatangan Randy?” Gina merasa khawatir.

“Sudah.” Aldi masih dengan santai menjawab setiap pertanyaan Gina.

“Apa responnya?” Tanya Gina.

Gina menunggu jawaban dari Aldi, dia merubah posisinya dari yang sebelumnya tidur kini duduk bersandar di sandaran tempat tidurnya, menarik selimutnya sambil memelintir selimut, dia khawatir pada Ega yang mengetahui keberadaan Randy.

“Awalnya sih dia tidak mau terima, tau kan sifat keras kepalanya Ega?! Tapi setelah aku jelasin dan ngasi pengertian ke dia, syukur aja dia ngerti juga dan mau menerima penjelasanku.” Jelas Aldi.

“Cuma gitu aja?” Tanya Gina.

“Ada banyak lagi, nanti aku ceritain, intinya sekarang udah baik kan?! Ingat next kalian berdua harus saling terbuka yah! Jangan menyembunyikan sesuatu dan usahakan menyelesaikan masalah itu harus dengan tenang.” Pesan Aldi.

“Iya Aldi, makasi yah!” Kata Gina.

“Sekarang sebaiknya kamu tidur, aku tahu kamu pasti sudah ngantuk. Iya kan?” Tanya Aldi.

“Iya sih, tapi Ald….” Gina masih ingin mendengar penjelasan dari Aldi, namun pria itu langsung memotong pembicaraan.

“Tenang aja, minggu depan aku sudah di sana kok. Nanti kita cerita-cerita lagi.” Aldi membatasi pembicaraan mereka.

Gina mengakhir pembicaraan di telponnya dengan Aldi walaupun masih berat hati karena dia masih ingin mengetahui banyak hal, namun dia sendiripun sangat mengantuk jadi pembicaraan mereka pun harus diakhiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!