NovelToon NovelToon
Cucu Kembar Sang Mafia

Cucu Kembar Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Anak Genius / Anak Kembar / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Phopo Nira

Sheana Zaen Xavier merupakan putri dari Levi dan Lucia. Memang seharusnya dia memiliki kembaran, tapi di nyatakan meninggal sesaat begitu di lahirkan. Kini siapa sangka putri yang dianggap telah meninggal dunia sejak lahir ternyata masih hidup.

Dimana Shea secara tidak sengaja saling bertukar posisi atau identitas dengan gadis bernama Lucy yang begitu mirip dengannya ketika Shea tengah liburan dengan kedua orang tuanya. Dimana Shea akhirnya menjadi Lucy, sedangkan Lucy menjadi Shea. Dari pertukaran itu, satu persatu rahasia mulai terkuak.

Akankah Shea dan kembarannya bisa mengungkapkan segala rahasia yang tersimpan selama 13 tahun lamanya?

Tentang Zhea yang di nyatakan meninggal dunia sejak lahir, tapi nyatanya masih hidup dengan identitas sebagai Lucy?

Dan tentang kecelakaan tragis yang membuat Kakek Roman meningggal dunia, serta membuat Noland dan Julia mengalami koma?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian 13 Tahun Lalu (Part. 3)

Dr. Chloe pun langsung menghampiri bayi yang masih merah itu dan mencoba untuk mengembalikan detak jantungnya dengan berbagai cara sesuai prosedur yang ada.

Namun, setelah beberapa menit berlalu detak jantung sang bayi tidak kunjung kembali. Tubuhnya yang awalnya terlihat masih merah dan terasa hangat, perlahan memucat dan terasa dingin.

“Tuan Levi! Nyonya Lucia. Maaf, kami sudah berusaha sebisa kami tapi putri pertama kalian tidak bisa diselamatkan lagi. Kami mohon maaf sebesar-besarnya,” ucap Dr. Chloe sembari membungkuk penuh penyesalan karena tidak dapat menyelamatkan salah satu bayi kembar itu. Para perawat yang lain pun ikut membungkuk dan meminta maaf.

“Tidak… Tidak mungkin putriku meninggal dunia,” ujar Lucia yang tidak bisa percaya begitu saja.

“Bukankah tadi suara tangisnya terdengar begitu kuat yang menandakan bahwa bayinya sangat sehat, tapi kenapa tiba-tiba detak jantungnya bisa berhenti. Apa yang telah kalian lakukan pada putriku, sialan!” Sambung Lucia yang sudah pasti tidak terima dengan kabar kematian putri pertamanya.

Sedangkan Levi hanya terpaku dengan air mata yang sudah berjatuhan membasahi wajah tampannya sembari menggendong bayi kedua mereka. Untuk pertama kalinya, Levi sang dewa kematian sangat membenci mendengar kata kematian. Yang tak lain kematian dari putri pertamanya sendiri.

Ingin sekali Levi membunuh Dr. Chloe dan para perawat di depannya saat ini. Akan tetap, akal pikirannya sepertinya masih bekerja. Meskipun dia membunuh semua orang di rumah sakit itu, tetap tidak akan bisa mengembalikan nyawa putrinya.

Jujur saja, Dr. Chloe juga tidak mengerti mengapa bayi pertama itu tiba-tiba jantungnya berhenti berdetak. Padahal sangat jelas bahwa bayi tersebut terlahir sangat sehat, dia bahkan tidak bisa membalas ucapan Lucia dan hanya bisa tertunduk lesu penuh penyesalan.

“Sekali lagi maafkan kami,” ucap Dr. Chloe setulus hatinya.

Namun, perkataan Dr. Chloe malah semakin membuat Lucia mengamuk hingga berakhir tidak sadarkan diri. Dr. Chloe pun segera melakukan penangan pada Lucia dengan menyuntikan obat penenang.

Levi masih terpaku mengabaikan tangis putri keduanya yang masih berada dalam gendongannya, dia tatap wajah Lucia penuh rasa sakit. Kemudian, Levi berjalan menghampiri putri pertamanya yang sudah tidak bernyawa.

Levi meletakkan sang anak kedua tepat di samping kembarannya, berharap dengan begitu bisa datang sebuah keajaiban dimana putri pertamanya bisa hidup kembali.

Namun, sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Putri pertamanya masih tetap tidak bernapas, hingga membuat tangisan Levi pecah seketika bersamaan dengan tangisan sang putri keduanya.

Bahkan Levi sampai tidak menyadari bahwa salah satu dari perawat di sana, diam-diam menyeringai puas melihat betapa hancur dan terpuruknya Levi dan Lucia.

Disaat yang bersamaan, Rayga mendapat telepon dari Noland yang menanyakan keberadaan ruang bersalin Lucia karena mereka katanya suda sampai di rumah sakit.

Tidak lupa, Noland menanyakan tentang keberadaan cicitnya apakah sudah terlahir ke dunia ini atau belum. Rayga pun memberitahu bahwa Lucia masih dalam penanganan di ruang bersalin yang hanya ditemani Levi di dalam sana.

Namun, sudah satu jam lamanya Noland, Julia dan Kakek Roman belum kunjung tiba juga. Padahal saat meneleponnya, Noland mengatakan bahwa mereka sudah tiba di rumah sakit dan sedang dalam perjalanan menuju ke ruangan tempat Lucia sedang melahirkan.

“Pah, kenapa Grandpa, Grandma dan Kakek Roman lama sekali? Padahal tadi Grandpa bilang sudah tiba di rumah sakit, tapi ini sudah satu jam berlalu kenapa belum sampai juga,” ujar Rayga yang membuat perhatian semua orang menoleh ke arahnya.

“Coba, kalian bertiga cari di parkiran mobil! Papah dan Mamah akan tetap di sini,” perintah Rayden pada ketiga putranya.

“Baik, Pah! Jika persalinan Kak Lucia sudah selesai, tolong segera beritahu kami,” pinta Ryuga yang kemudian membawa kedua adik kembarnya pergi untuk mencari keberadaan Noland, Kakek Roman dan Julia.

Namun, baru beberapa langkah Rayga tiba-tiba mendapat telepon dari Noland. Akan tetapi, begitu sambungan telepon itu terhubung bukan suara Noland yang mereka dengar tapi suara orang lain. Detik itu juga, perasaan Rayga sudah merasa tidak enak.

“Halo, apakah benar ini dengan keluarga dari Tuan Noland Cano Xavier, Julia Der Xavier dan Roman Zaen Der?” tanya pria dibalik telepon itu.

“Ya, benar saya cucunya,” jawab Rayga membenarkan dan memberitahu bahwa dia cucunya.

Kemudian, Rayga mencecar orang itu dengan berbagai pertanyaan, “Lalu anda siapa? Mengapa anda menghubungi saya dengan ponsel milik Kakek saya?”

“Saya dari kepolisian ingin mengabarkan bahwa mobil yang ditumpangi oleh Tuan Noland, Tuan Roman dan Nyonya Julia mengalami kecelakaan dan mobilnya masuk ke dalam jurang. Saat ini Tuan Noland dan Nyonya Julia sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit dengan menggunakan ambulance,” terang polisi itu yang membuat Rayga langsung terpaku dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

“Sementara Tuan Roman dinyatakan meninggal di lokasi kejadian dan saat ini sedang dalam proses evakuasi kami. Bisakah salah satu dari keluarga datang ke lokasi agar bisa kami mintai keterangan,” imbuh polisi itu.

“Ya, aku akan datang kesana sekarang! Tolong kirimkan lokasinya padaku,” ujar Rayga lirih bersamaan dengan air matanya yang sudah jatuh membasahi wajahnya.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau tiba-tiba menangis seperti ini?” Regis memberondong Rayga dengan berbagai pertanyaan, tapi Rayga malah berbalik dan menemui Rayden dan Zhia. Hingga membuat Ryuga dan Regis terpaksa harus mengikutinya.

“Pah! Mah!” panggil Rayga dengan suara gemetar dan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya.

Sontak Rayden dan Zhia pun terkejut melihat putranya yang tidak pernah menangis dihadapan siapapun, kini menemui mereka sambil terisak. Perasaan Rayden dan Zhia semakin tidak menentu, keduanya yakin bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk.

“Ada apa?” tanya Rayden.

“Pah… Grandpa, Grandma dan Kakek Roman mengalami kecelakaan.” Rayga semakin terisak, sementara Rayden, Zhia, Ryuga dan Regis seketika merasa lemas dan jangan lupakan air mata yang turut jatuh detik itu juga.

Masih dalam keadaan terisak Rayga kembali menjelaskan, “Kakek Roman dinyatakan meninggal dunia di tempat. Sedangkan Grandma dan Grandpa sedang dalam perjalanan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance.

“APA?”

Suara Levi mengalihkan perhatian Rayden dan yang lainnya. Baru saja, dia menela kenyataan pahit bahwa salah satu putrinya tidak bisa diselamatkan. Kini Levi harus menelan kenyataan pahit lainnya, ketika Rayga mengatakan bahwa Kakeknya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tempat.

“Tolong katakan padaku bahwa apa yang aku dengar barusan tidak benar, Rayga!”

Ya, sudah pasti hari itu Levi merasa sangat hancur, sehancur hancurnya. Sosok Levi sangat dewa kematian yang gagah dan penuh percaya diri, hari itu sama sekali tidak terlihat. Hanya sosok Levi yang tampak lemah dan tak berdaya yang harus dihadapkan kenyataan pahit dalam hidupnya.

^^^Bersambung, ....^^^

1
Nur Dzildzian
otw 🏃
Lia Ardiani
ya abis pada hal seru juga
Nadif Fah
kan kutunggu update nya thorrrr
Febriani Soemantri
nunggu triplet selesai baru kisah cinta si kembar ya kak🤭🤭
Wardani Lestari
Luar biasa
Rani Ri
siapp meluncur langsung 💪💪💪💪🥰🥰🥰🥰
nor dwiani oktavia
Luar biasa
Aurell And Friends
siaaaap Thor...langsung meluncur..selalu kereen setiap membacanya..cumunguuut trs ya Thor...
☆€£i$@☆🐈🐱
otw kak,,,semoga sehat terus ya kak,biar lancar updatenya ,,,,dan semangat terus,,,🥰🥰🥰🥰
Ratna Sumaroh
udah langsung cus baca favorit langsung... 😘😘
Arsyad Al Ghifari 🥰
jadi Shea menuruni sifat Levi yang di sebut sebagai dewa kematian
Fatimah Siti
oke thor langsung cuuuuss 🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀
Abinaya Albab
jadi ini kenapa ryu semakin marah sampai menumpas rudal Ryan yg sudah melecet de olivia
Reni Azhar
Thor kenapa gak buat novel shea dan zhea padahal aku dah nungguin Lo dari lama
Abinaya Albab
padahal bapaknya Mafia ibunya hanya ibu rumah tangga tp lebih horor ibunya /Silent/
Abinaya Albab
aku paling benci sama pelecehan hihhhh gampang banget matinya
LIAW
sekarang aku berfikir bahwa Luca lebih tamfan dari Levi, padahal sejak awal Anak kembar sang Mafia, yang menjadi favorit ku adalah Levi😓
LIAW
Levi be like: seandainya kau tau bahwa Daddy mu dulunya juga sering bermain wanita nak😓
Abinaya Albab
node gemes on ya daddy Levi sama shea /Grin/
Abinaya Albab
nnti raegan sama gara disuntik pake itu juga ya lucy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!