Cucu Kembar Sang Mafia
“Selamat ulang tahun, Putriku tercinta!”
“Selamat ulang tahun, Shea sayang!”
Ucapan selamat dari seorang pria tampan dan wanita cantik berhasil membangunkan gadis remaja bernama Sheana Zaen Xavier. Benar, gadis remaja yang biasa di sapa dengan panggilan Shea merupakan putri dari pasangan Zaen Der Levi dan Lucia Cano Xavier. Gadis itu tampak tidak percaya dengan kehadiran kedua orang tuanya yang kali ini tidak melupakan hari ulang tahunnya.
Saat ini kalian pasti sudah mulai bertanya-tanya! Bukankah anak Levi dan Lucia seharusnya kembar perempuan, tapi kenapa hanya Shea yang di perkenalkan? Dan mengapa Shea harus bersedih di hari ulang tahunnya sendiri? Apakah kembarannya meninggal dunia? Lalu mengapa Levi dan Lucia terkesan tidak memperhatikan putriku mereka. Semuanya akan terungkap secara perlahan.
Beralih kembali pada Shea yang masih mengerjapkan keduanya beberapa kali untuk memastikan bahwa semua itu bukan mimpi ataupun khayalannya seperti biasa. Kini air mata Shea sudah berada di pelupuk matanya, dia merasa bahwa kehadiran kedua orang tuanya di hari ulang tahunnya bagaikan hadiah ulang tahun terindah untuknya.
“Daddy!”
“Mommy!”
“Benarkah ini kalian? Daddy dan Mommy tidak melupakan hari ulang tahunku lagi?” cecar Shea dengan tatapan tidak percaya dengan situasi yang di alaminya saat itu.
Namun, belum sempat kedua orang tuanya itu menjawab pertanyaan Shea sebuah tangan perlahan membangunkannya. Ya, … Seperti biasa semua itu hanya sebuah mimpi dan harapan Shea setiap hari ulang tahunnya tiba.
“Nona, waktunya anda bangun!”
Suara pelayan lagi-lagi membangunkan Shea dari mimpinya yang mustahil untuk menjadi kenyataan. Shea sangat tidak ingin membuka matanya, dia ingin kembali melanjutkan mimpinya. Dimana Daddy dan Mommynya menjadi orang pertama yang mengucapkan kalimat selamat ulang tahun untuknya.
“Benar! Aku yang bisa aku harapkan setiap tahunnya? Sudah pasti Daddy akan sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga dengan Mommynya yang selalu menghabiskan waktunya di rumah sakit. Seakan tidak seharusnya aku hadir dalam kehidupan mereka,” ucap Shea dalam hatinya yang harus kembali menelan kenyataan pahit menjadi putri yang tidak di pedulikan.
“Selamat ulang tahun yang ke-13, Nona Muda!”
Ucapan selamat dari para pelayan yang akan menjadi ucapan yang pertama kali dia dengar di setiap hari ulang tahunnya. Dengan membawa sebuah kue ulang tahun berukuran besar yang dapat Shea tebak bahwa kue itu di buat khusus untuknya.
Meski sudah terbiasa tetap saja Shea mengharapkan kedua orang tuanya yang mengucapkan ulang tahun pertama kali padanya. Walau kenyataannya mereka yang akan menjadi orang terakhir mengucapkannya.
“Emm, … Terima kasih!” balas Shea yang memaksakan bibirnya untuk tersenyum, meski hatinya terasa begitu sakit mimpi dan harapannya tidak pernah menjadi kenyataan.
“Apakah Daddy dan Mommy, …”
Shea terpaksa menggantung pertanyaannya saat menyadari raut wajah sedih para pelayan yang sepertinya tahu bahwa dia akan menanyakan keberadaan kedua orang tuanya.
Lagi-lagi Shea memaksakan bibirnya untuk tersenyum, tapi kali ini air matanya seolah tidak ingin bekerjasama dengannya. Tanpa permisi air mata itu mengalir membasahi pipinya.
“Nona, …”
“Tidak apa! Aku sudah terbiasa seperti ini, bisakah kalian keluar aku ingin sendirian untuk sementara waktu,” potong Shea yang tidak ingin menunjukan kesedihannya di hadapan para pelayannya, walau air matanya kini sudah memberitahu tentang kesedihannya secara tidak langsung.
“Baiklah, Nona! Saya juga akan menyampaikan kepada wali kelas anda bahwa hari ini anda ijin tidak masuk sekolah,” ujar Edna, pelayan yang merawat Shea sejak masih bayi.
“Emm, … Terima kasih, Edna dan kalian semua!” ucap Shea tanpa berani menunjukan wajahnya yang kini basah oleh air matanya.
Edna dan pelayan lain, akhirnya meninggalkan kamar Shea dengan wajah sendu mereka juga. Dapat mereka rasakan kesedihan yang Nona Muda mereka rasakan, karena di hari ulang tahunnya tidak ada orang terdekat yang memberikan ucapan selamat kepadanya, terutama orang tuanya sendiri.
...****************...
Selepas kepergian para pelayan, ponsel milik Shea tiba-tiba berdering menampilkan sebuah panggilan video yang saling terhubung dari ketiga Pamannya yang masih jomblo yaitu Triple R. Shea segera menghapus sisa air matanya dan memasang wajah tersenyum bahagia, walau tidak dengan hatinya.
“SELAMAT ULANG TAHUN, MY PRINCESS!”
Ucapan selamat ulang tahun langsung terdengar dari ketiga Pamannya secara serentak begitu Shea menerima panggilan video tersebut. Shea sejenak melupakan kesedihannya dan tersenyum bahagia melihat ketiga pamannya yang selalu menjadi orang pertama atau kedua setelah para pelayannya.
Setelah itu, ada Grandpa dan Grandmanya yang akan menjadi orang ketiga. Kemudian, ada keluarga Paman Luca dan terakhir kedua orang tuanya.
“Terima kasih, Uncle Ryuga!”
“Terima kasih, Uncle Rayga!”
“Terima kasih, Uncle Regis!”
“Lalu bagaimana dengan hadiah ulang tahunku?”
Shea harus mengucapkan terima kasihnya satu persatu, kalau tidak ketiga pamannya itu akan protes dan saling bertengkar apalagi kalau dia salah menyebutkan urutan pamannya. Tidak lupa, Shea akan meminta hadiah ulang tahunnya kepada ketiga pamannya itu.
“Eeh, … Apakah hadiahku belum sampai juga?” tanya Rayga dengan ekspresi sedikit terkejut.
“Memang Uncle Rayga mengirimkan hadiah apa?” Bukannya menjawab Shea lebih tertarik dengan hadiah yang sudah Rayga kirimkan, meski sepertinya masih dalam perjalanan.
“Sebuah motor sport seperti yang Princess Shea inginkan sebelumnya,” jawab Rayga dengan penuh rasa bangga, hingga membuat dua saudaranya serentak berdecak kesal.
“Ck, … Cuma beliin motor doang bangga! Nih, … Contoh aku membelikan perhiasan langka yang sudah aku modif agar bisa menemukan keberadaan Shea dimana pun, walau pergi ke ujung dunia sekalipun!” Regis tidak mau kalah untuk memamerkan hadiahnya.
“Aish, … Hadiah kalian masih murahan, kalah jauh dengan hadiah dariku,” sela Ryuga yang ternyata juga tidak mau kalah dengan kedua adiknya yang edang saling pamer hadiah.
“Memangnya kau memberikan hadiah apa?” tanya Rayga yang penasaran, begitu juga dengan Regis dan Shea yang juga ikut penasaran.
“Sebagian besar saham dari JYK entertainment, bukankah kau menyukai salah satu idol yang bernaung di sana? Sekarang kau bisa menemui idol favoritmu itu kapanpun tanpa harus berdesak-desakkan dengan fans lainnya.
“Serius, Uncle Ryu?” Mata Shea kini sudah berbinar penuh semangat.
“Hai, sejak kapan Uncle-mu ini pernah berbohong Princess Shea?” ujar Ryuga yang secara tidak langsung membenarkan tentang hadiah ulang tahun yang dia berikan.
“Yeaayy, … Thank you very much, My Uncle!” Shea langsung bersorak gembira dengan hadiah yang di berikan ketiga Uncle Nya itu.
“Yes, … Apapun untuk keponakan Uncle tercinta,” balas Rayga yang di benarkan oleh Ryuga dan Regis.
“Ouhya, … Bagaimana dengan hadiah ulang tahun dari Daddy dan Mommy-mu?” tanya Regis yang seketika membuat senyuman bahagia Shea menghilang detik itu juga.
^^^Bersambung, .....^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
ᎪᎡᏦᎪΝᎪ🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
kenapa dengan levi dan Lucia knpaa tidah perhatian dengan anaknya
2024-11-10
1
neng ade
hadir thor .. ini kisah anak nya Levi dan Lucia .. Luca apa kabar nya dan Triple R blm ada yg menikah ya thor..
2024-10-19
1
LENY
WAH KENAPA LEVI & LUCIA MENGABAIKAN ANSKNYA?? KASIHAN SHEA UNTUNG ADA PAMAN2 YG BAIK
2024-10-09
0