Jangan terjebak dengan judul nya 🙌🏻
DUAARRRRR ...... !!!
Tiba-tiba ruangan laboratorium tempat penelitian seorang wanita yang ahli dalam membuat senjata dan sedang mengetes benda mutakhir senjata militer terkini itu meledak dengan dasyatnya.
KERAJAAN INGGRIS.
Roh dan jiwa wanita yang berusia 34 tahun itu terlempar ke dalam tubuh seorang gadis PERAWAN. Putri dari seorang Earl, dimana perempuan itu harus menikah dengan bandot tua seorang Count yang posisinya lebih tinggi dari sang Earl.
Penasaran dengan gadis perawan namun disangka seorang pelacuur oleh seorang Pangeran?
Cekidot ⏩⏩⏩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ini Akan Menjadi Pertama Kalinya.
Pangeran terus saja mendampingi Eleena, bahkan tidak memperdulikan Lady Dayana yang terus memintanya menemaninya dalam menyiapkan pernikahan mereka.
Prank!
Prank!
Benda - benda di kamar Lady Dayana hancur berantakan, dia membating setiap benda di kamarnya
"Wanita simpanan tidak tau diri! Dia tau kami akan segera menikah! Tapi dia sengaja menahan Pangeran di sisinya setiap waktu! Bahkan berani mengandung anak Pangeran sebelum aku! Arghttt!"
Para pelayan Istana gemetar ketakutan melihat amukan calon istri sah dari Pangeran mereka, wataknya selama ini terkenal welas asih dan selalu tenang tapi entah kenapa hari ini Lady Dayana berubah mengerikan.
Bahkan Lady Serena sudah kabur dari kamar karena mengenal betul sifat asli kakaknya, ia kabur sebelum menjadi korban pelampiasan.
Di kamarnya Eleena memberengut terus menerus karena tidak bisa bergerak bebas, ia selalu menghela nafasnya.
"Minumlah obat penguat kandungan ini, habiskan." Pangeran terus saja merayu Eleena untuk meminum obat itu.
"Enggak! Itu pahit!" tolak Elena tak mau kalah.
"Eleena, apa aku harus mengancammu?"
"Mengancamku? Dengan Rodrigo lagi? Apa kamu seorang lelaki?"
"Kali ini aku akan mengancam mu dengan Andrian, dia masih aku tahan di dalam penjara karena masih bertahan dengan pengakuannya jika dia hanya menganggapmu seorang Nyonya. Dia bohong, aku tau dari tatapannya. Budak itu menyukaimu."
"Jagger! Kau sudah keterlaluan! Kami sudah berjanji untuk menjadi keluarga, kak Andrian hanya menganggapku adiknya dan selalu menghormatiku selama ini! Jangan sakiti keluargaku!" Eleena emosi sampai tidak sadar memanggil langsung nama Pangeran.
"Jagger? Sekarang kamu bahkan berani meneriakkan namaku," Pangeran memagut bibir Eleena dengan kasar seakan ingin memperlihatkan dia masih bisa mengontrol kekuasaan dirinya.
"Hmpp! Hmpp!" Eleena menahan mualnya, obat kehamilan itu malah membuatnya ingin muntah dan sekarang aroma tubuh Pangeran semakin membuatnya mual.
Eleena memukul dada Pangeran dengan kuat, akhirnya ciuman lelaki itu terlepas.
"Oekkkkkk! Oekkkkkk...." Eleena muntah di tubuh Pangeran, pakaian Pangeran kini penuh dengan muntahannya.
"Hhhhhh... Ini salahmu... aku sudah ingin muntah sejak tadi, kamu malah mencium paksa. Aku... kepalaku pusing, kenapa aromamu bau busuk..." Eleena sudah tak bisa menahan ocehannya, kepalanya pusing, perutnya bergejolak tidak enak.
Pangeran bahkan tidak mengatakan apapun, dia bangun membuka pakaiannya lalu hanya memakai jubah tidur. Ia membaringkan tubuh lemas Eleena, membenarkan selimutnya. "Aku tidak akan marah, tidurlah. Wajahmu pucat."
Dengan lembut tangan Pangeran mengelus rambut basah Eleena karena berkeringat. Ia keluar menyuruh Bibi Weni membersihkan tubuh Eleena karena muntahan tadi. Lalu Pangeran naik ke atas ranjang, menarik tubuh Eleena memeluknya. Mendengar suara nafas teratur Eleena, ia yakin Eleena sudah tidur. Ia pun ikut menutup mata, lalu tersenyum dalam tidurnya.
Tengah malam, Eleena terbangun. Ia merasa lapar dan berniat turun dari ranjang untuk ke dapur mencari makanan. Baru saja turun dari ranjang, suara Pangeran mengagetkannya.
"Mau kemana?"
Eleena berbalik, " Aku lapar."
Pangeran dengan cepat turun dari ranjang, "Aku akan menyuruh Bibi Weni menyiapkannya untukmu. Kamu ingin makan apa?"
"Aku ingin memasak sendiri, entah kenapa... hanya ingin," ujar Eleena.
Pangeran terdiam, ia berjalan mendekati Eleena lalu mengangkat tubuh kecil wanita itu ke dalam pelukannya. "Baik, aku akan membawamu ke dapur."
"Kamu? Ke dapur?"
"Kenapa? Apa tidak boleh?" tanya Pangeran mulai melangkahkan kakinya keluar kamar.
"Aneh saja, kamu tidak pernah terdengar masuk ke dapur."
"Kalau begitu, ini akan menjadi pertama kalinya," jawab Pangeran.
Tatapan Eleena melembut saat menatap wajah Pangeran yang meskipun masih terlihat dingin tapi entah kenapa ia bisa merasakan perubahan Pangeran yang ingin menjadi lebih baik. Hanya saja sangat disayangkan, ia tidak bisa bersama Pangeran. Ia tidak sanggup menjadi wanita simpanan untuk selamanya, andai saja Pangeran lebih memilihnya daripada wanita lain.
