NovelToon NovelToon
Sang Pewaris

Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: EgaSri

Gavin Mackenzie Sebastian
Saudara kembar Gianna Mackenzia Sebastian. Pewaris tahta dari Sebastian group. Liar, nakal dan tidak tahu aturan.

Karena kesalahan yang terus ia ulang dan perbuat membuat ia di usir dari rumah. Hidup terlunta-lunta tanpa uang dan harus membiayai kuliahnya sendiri sebagai syarat untuk dia mewarisi perusahaan Sebastian group.

Tanpa uang di luaran sana ia di hina dan direndahkan. Semua orang merendahkan dia, dan kekasihnya pun menghianati cintanya.

Lalu, apakah nanti Gavin bisa menyelesaikan hukuman dari sang Papa, dan membalaskan semua perlakuan menyakitkan dari teman-temannya?

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EgaSri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SP 20

Gavin mendecih.

Kenapa dia harus mengalami kesialan ini? Bertemu dengan mantan yang menjijikkan.

"Ngapain Lo disini?" tanya Gavin lagi. Ia tentu tidak akan menerima perkataan Emily tadi.

"Gavin ... Kok kamu gitu, sih?"

Gavin mendengus, ia melihat pada langit yang sudah semakin gelap.

"Awas, Lo! Jangan ngalangin jalan!" Gavin membuka pintu gerbang tersebut, lalu ia mengambil motornya.

Yang ingin Gavin temui saat ini adalah Kaylee, bukan Emily.

"Gavin... Kamu mau kemana? Aku nungguin kamu disini dari tadi, lama, loh!" Emily mengejar Gavin yang mengeluarkan motornya.

Dengan tatapan tajamnya, Gavin menatap Emily dengan kesal.

"Apa gue nyuruh, Lo, buat nungguin gue disini?" tanya Gavin sarkas.

"Awas! Minggir, gak!" Gavin melototkan matanya pada Emily.

"Gak mau! Aku mau bicara sama kamu, Gavin!" Emily tetap kekeh dengan keinginannya.

"Jangan bikin gue kesel, ya! Minggir gak, Lo!" perintah Gavin lagi.

"Gavin ... Kamu kok berubah, sih?" Emily menatap Gavin dengan berkaca-kaca.

"Apa Lo bilang? Berubah? Bukannya Lo yang udah bikin gue berubah?" tanya Gavin sarkas.

Apa selama ini Emily tidak menyadari kesalahannya? Menghina Gavin di depan orang banyak. Meremehkan dia, dan bahkan berkomplot dengan Owen dan Rio.

"Gavin ... Aku minta maaf kalau masalah itu. Kita lupain, ya, Vin. Kita mulai dari awal lagi," Emily menatap Gavin dengan tatapan memelasnya.

Andai saja kini Emily tidak berdiri di tengah-tengah pintu gerbang itu, mungkin Gavin akan meninggalkan gadis itu si sana tanpa peduli.

"Emily, gue bilang sama Lo sekali lagi! Minggir atau gak gue tabrak!" ucap Gavin. Ia muak dengan drama yang Emily mainkan.

"Kamu gak akan ngelakuin untuk, Gavin. Kamu masih sayang sama aku, kan? Mana berani kamu," Emily mengatakannya dengan sangat yakin.

"Percaya diri amat, Lo!" ucap Gavin.

Karena sudah kesal, Gavin tetap melajukan motornya ke depan. Ia yakin Emily tidak akan seberani itu untuk mau di tabrak olehnya.

"Gavin! Jangan!"

Gavin enggan mendengarkan, hingga ia terus melajukan motornya. Karena tidak punya pilihan lain, akhirnya Emily memundurkan tubuhnya dan menyingkir dari jalan Gavin.

Emily tersenyum senang saat Gavin berhenti. Ia segera mendekat ke arah Gavin.

"Jangan lupa tutup gerbangnya!" Suruh Gavin, dan ia segera melajukan motornya untuk pergi dari sana.

Emily ternganga. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Gavin benar-benar sudah tidak punya perasaan lagi padanya.

"Sial! Sial!" rungut Emily sembari melihat motor Gavin yang menghilang di pandangannya.

Gavin melajukan motornya lebih kencang lagi. Ia tidak ingin Kaylee menunggu terlalu lama. Padahal pacar pura-puranya itu memiliki mobil sendiri.

Gavin tiba di depan kantor polisi. Ia merogoh ponsel bututnya di dalam saku kemejanya.

Ada beberapa kali panggilan tidak terjawab dari Kaylee.

"Halo, Keli, kenapa?" tanya Gavin saat ia menelpon balik Kaylee.

"Kamu dimana? Aku udah mau pulang," ucap Kaylee.

Gavin tersenyum lebar, "Gue di depan kantor polisi," ucap Gavin.

"Oh, udah sampai. Oke, aku keluar!"

"Oke!"

Gavin mematikan sambungan telepon tersebut. Ia menunggu dari atas motornya. Dengan helm milik Kaylee yang selalu tergantung di jok belakangnya.

"Hai ...." Dengan jaket hitam yang membalut seragam dinasnya, Kaylee tampak menggemaskan karena jaket yang kebesaran tersebut.

"Hai, pacar," sapa Gavin yang membuat Kaylee mendengus.

"Pacar pura-pura, iya!" dengus Kaylee.

"Lah ... Emangnya mau diseriusin?" Goda Gavin spontan.

"Ya iyalah!" jawab Kaylee yang membuat Gavin terdiam.

Gavin tersenyum kecil. "Ayo naik!" suruhnya.

Kaylee menurut, ia memegangi pundak Gavin dan naik ke atas motor besar itu setelah selesai memasang helmnya.

"Pegangan, ya. Gue mau ngebut!" ucap Gavin memperingati.

"Jangan ngebut, di depan lagi ada razia. Nanti kita kena jaring," ucap Kaylee memperingati.

"Oke-oke!" jawab Gavin mengerti.

Saat Gavin sudah jauh dari sana, ternyata memang benar sedang ada razia.

Untung Gavin memiliki surat kendaraan yang lengkap. Minus BPKB motornya karena di pegang oleh Julian sang Papa. Yang tidak ingin Gavin menjual motornya itu.

Setelah melewati jaring razia polisi itu, Gavin memacu motornya lebih cepat lagi.

"Kita mau kemana? Ini udah malam!" Kaylee berteriak dengan cukup keras, karena ia tidak yakin kalau Gavin akan mendengarkannya.

"Kesuatu tempat yang indah!" jawab Gavin singkat.

Kaylee tidak bertanya lagi. Ia hanya diam, semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Gavin yang semakin membawa motornya dengan kencang.

Mobil Kaylee ia letakkan di depan kantor polisi. Karena Gavin menjemputnya.

Gavin membawa Kaylee semakin jauh. Entah kemana Kaylee sendiri tidak tahu.

Jalanan yang Gavin tempuh kadang menanjak membuat Kaylee mau tidak mau harus memeluk Gavin dari belakang.

Hingga akhirnya perjalanan yang cukup lama itu berakhir. Kaylee turun dari atas motor. Ia membuka helmnya dan memandang ke depan.

"Indah, kan?" Tanya Gavin pada kekasih pura-puranya itu.

Dengan mulut yang menganga lebar Kaylee mengangguk.

Gavin ternyata membawanya ke puncak bukit. Di sana kemerlap kota Jakarta tampak jelas. Jujur saja, Kaylee baru tahu tempat ini sekarang.

"Dingin?" tanya Gavin saat Kaylee mengusap kedua tangannya. Padahal wanita itu sudah memakai jaket.

"Tidak terlalu!" jawab Kaylee.

Gavin tersenyum. "Sini gue angetin," ucapnya.

Gavin memeluk Kaylee dari belakang. Membuat wanita itu terkejut. Kaylee gugup. Ia benar-benar gugup saat ini. Seumur hidupnya, Kaylee tidak pernah sedekat ini dengan seorang laki-laki.

Kaylee merafalkan doa dalam hatinya, semoga Gavin tidak mendengar detak jantungnya yang bergemuruh.

"Santai aja, rileks!" ucap Gavin, saat ia menyadari kalau saat ini Kaylee sedang gugup.

Kaylee berusaha untuk terus menahan debaran jantungnya yang menggila.

"Tempat ini, gue temuin saat touring sama temen-temen. Pemandangan di sini indah banget, jadi gue suka di sini,"

Hembusan hangat napas Gavin membuat Kaylee meremang.

Selama sudah beberapa Bulang ia mengenal Gavin, baru kali ini Kaylee sedekat ini dengan laki-laki itu.

"Tempat ini indah. Tapi Lo lebih indah," ucap Gavin yang membuat Kaylee menahan napas.

Kenapa sekarang Gavin jadi seromantis ini? Ya Tuhan, Kaylee jadi semakin meleleh dengan semua yang Gavin lakukan ini.

Gavin semakin mengeratkan pelukannya pada Kaylee. Ia tersenyum dengan lembut.

Melihat pada pemandangan yang benar-benar indah itu. Terlebih kini bintang tampak berserakan di langit malam.

"Jadi ... Maksud kamu bawa aku kesini mau apa?" tanya Kaylee.

Gavin tertawa. "Kamu maunya apa?" tanya Gavin.

Kaylee menepuk tangan Gavin yang sedang memeluknya itu dengan kesal.

"Aku nanya, kenapa malah nanya balik?" ketus Kaylee.

Gavin tertawa lagi. Hari ini sepertinya memang Gavin isi dengan tawanya.

"Mau melakukan sesuatu yang disuruh sama hati aku," ucap Gavin.

"Tumben, udah pakai aku kamu." cibir Kaylee yang membuat Gavin tertawa.

"Karena aku suka kamu,"

****

Happy reading, semoga suka!

1
Time travel villain
thor ini kok ngga ad keterangan waktu misal 1 tahun setelah nya gt tp di cerita ad kata² sekian tahun gt terus ceritanya jg ngga ad yg mengandung maksud bbrp tahun kemudian gt. ataukah saya yg keliru baca atau kurang paham ya?
Nurul Pky
Luar biasa
Tryoboy Amra
Biasa
Ivan Sumampouw
kayaknya penulis sdh kehabisan akal dlm menulis karyanya,,, sangat jelek !!!! Arsene hanya seorg pembantu dan bisa berbuat bgu kpd tuan mudanya ??? super jelek !!!
@Atikha_Syam96
ya udah arsen gass keun aja... lamar gianna
@Atikha_Syam96
Gavin lucu sama tingkahmu😅😅
@Atikha_Syam96
pasti arsen si manusia kulkas alias batu
@Atikha_Syam96
kejar sampai di atas ranjang gak tuh.. Gavin konyol kali/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
@Atikha_Syam96
dasar Gavin Omes😮‍💨
@Atikha_Syam96
Gavin bakalan dibikinin adik lagi sama papa Julian😅🤭
@Atikha_Syam96
haaa surat pengalihan jahat CEO🤔
dari awal bab sampai bab ini authornya typo.. kadang juga nama Gavin jadi Julian... sebagai pembaca kita membenarkan sendiri aja.. maklum pasti authornya lagi capek jadi gak sempat revisi usai ngetik... tapi novel author keren aku suka... author yang semangat dan jangan lupa bikin banyak karya lagi.. oh iya thor,,, aku juga sangat suka baca novel System.. semoga author bisa bikin karya tentang System... kabarin aku ya Thor... aku padamu Thor.
aku mau lanjut baca lagi aahh😘😘
@Atikha_Syam96
anggur kan juga halal kay😅🤭
@Atikha_Syam96
Kaylee dan Gavin tercyduk😂😂😂
Candra Apih
MC dibikin tolol
@Atikha_Syam96
Gavin modus mulu/Facepalm/
@Atikha_Syam96
kereeeen... dalam ngungkap kasus, gak bertele tele
Candra Apih
pabaliyut
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Elvy Susanti
julian lagi
Elvy Susanti
gavin thor bukan julian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!