Sequel MENIKAH MUDA cerita hanya Fiktif belaka,jika ada kesamaan tempat ,nama,itu hanya kebetulan semata.Karena cerita ini cuma halu si Othor yang labil.Kalau nggak suka mending SKIP saja nggak usah koment yang nggak ada manfaat..🙏
Abia Kiradzki Mahardika gadis 20th yang terlihat berbeda dengan penampilan yang tertutup dan misterius.
Di pertemukan dengan seorang dosen muda bernama Harraz Al'Gifari dengan wajah tampan namun punya sifat terkesan dingin.
Kehidupan keduanya berubah kala sebuah insident yang merubah hidup mereka.
Apa yang terjadi antara mereka berdua,ikuti kisahnya..
Luv u sekobon..💜💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Syarat Dari Bia
Masih Flashback
"Pak ,kenapa anda tidak menolak permintaan saya,Pak juga nggak ragu bilang iya,bapak yakin sama keputusan bapak itu..?"tanya Bia heran dengan sikap Harraz yang terlihat santai.
"Kenapa saya harus menolak permintaan calon istri saya.Bukankah sebagai calon suami saya harus menghargai permintaan calon istri saya ,itu semua hal wajar kok"ucap Harraz dengan senyum tipis terukir.
"Benarkah,tapi ?"tanya Bia mengernyitkan dahinya.
"Iya, sudahlah tidak perlu kamu pikirkan,bagaiman saya dapat uang untuk memenuhi keinginan kamu.Insyaallah semua yang kamu inginkan bisa saya penuhi.Tugas kamu hanya Mendo'akan saya supaya saya di lancarkan mendapatkan rejeki halal dan barokah . Usaha saya bisa di permudah oleh Allah."ucap Harraz .
Deg
Bia terkejut dengan ucapan Harraz bagaimana dia tahu jika dia memikirkan bagaimana cara nya calon suaminya mendapatkan uang dan setahu Bia dia hanya dosen di sebuah kampus.
Bia tersenyum miring otaknya kini memikirkan bagaimana cara nya dia akan membuat Harraz mundur.
"Pak,eh..saya panggil Gus saja deh.Gus.." panggil Bia lagi.
"Ada apa?"tanya Harraz melihat calon istrinya sekilas.
"Gimana kalau saya minta satu lagi barang yang saya pengeeeeenn..banget saya miliki,saya pengen mobil Ferra*i 458 speciale coupe,apa gus akan mengabulkan permintaan saya yang satu itu?" tanya Bia dengan menunjukkan sisi materialis nya namun,itu bukan tujuan sebenarnya Bia.
Harraz menahan tawa mendengar permintaan calon istrinya "Jika itu yang kamu punya dan Insyaallah saya mampu saya akan belikan."ucap Harraz terdengar santai.
"Waduh...ini Gus stre* kali yah..itu kan bukan mobil murah,harga milyaran kenapa dia enteng banget ngomong oke,iya "batin Bia memandang Harraz kesal.
"Hahh...Gus, ayolah ..jangan bercanda.Gus yakin mau ngasih semua yang saya mau,mobil yang saya minta itu bukan mobil murah lho,kenapa begitu entengnya Gus menyetujui permintaan saya."pekik Bia dengan nada kesal.
"Astaghfirullahal'adzim,ini perempuan kok kelihatan gemesin sih,tadi sudah semangat banget minta mahar sama seserahan yang aku tau harganya wow banget.Kenapa sekarang dia kelihatan merasa bersalah gitu,ayolah dedek gemez jadilah diri kamu sendiri,aku tahu kamu bukan tipe materialistis.Aku lihat dari pakaian mu saja aku yakin kamu orang yang tidak suka foya-foya,kamu begitu sederhana.Jangan bilang kamu lagi mengujiku,biar aku mundur sebelum berperang,tentu tidak sayang..kamu tidak tahu kamu bicara dengan siapa."batin Harraz seraya melempar pandangannya pada seseorang yang sedari tadi duduk diam tak jauh diantara mereka berdua.
Dia adalah Umar Shahab atau biasa di panggil Umay sepupu Harraz dari pihak ayahnya dia seorang yatim piatu yang selama ini menjadi salah satu pengajar di pesantren milik Kyai Said dan biasa menempel pada Harraz.Dia baru kembali dari Mesir setelah menyelesaikan S2 nya.
Umay dan Harraz hanya saling melempar senyum tipis mendengar ucapan Bia dan tentu saja kedua orang itu merasa lucu melihat dan mendengar Bia yang awalnya terlihat arogan saat ini dia meminta Harraz untuk mundur secara halus.
"Gus sekarang Bia mau tanya sama Gus,apa alasan Gus Arraz menerima permintaan Bia yang tak masuk akal itu,kenapa Gus begitu yakin dengan keputusan gus?"tanya Bia
"Kenapa harus ada alasannya ,jika suami memang sewajarnya membahagiakan istri dalam rumah tangga yang di jalaninya,itu semua adalah salah satu cara saya untuk alasan ibadah. Apalah artinya semua barang yang kamu minta,sedangkan saya akan mendapatkan sesuatu yang berharga dari kamu maaf,sebuah "Kesucian" yang kamu jaga selama ini sampai saya memperistri kamu." terang Harraz yang sedikit tak enak hati karena menyampaikan hal yang bersifat sensitif.
Bia saat ini tambang bingung dan juga terkejut."Kalau seandainya kita sudah menikah,lantas ternyata saya sudah tidak suci lagi gimana,apa Gus akan membenci saya?" tanya Bia dengan melirik Harraz dengan ekor matanya .
"Astaghfirullahal'adzim,begini saja..saya tidak dapat menjawab itu.Semua itu kembali padamu,jawabannya ada padamu.Apakah kamu merasa pantas mendapatkan semua yang kamu minta itu dengan harga kesucian kamu."
"Saya merasa pantas mendapatkan semua."ucap Bia dengan lantang.
"Hahh,see..kamu bisa jawab kan.Tak butuh waktu lama juga untuk berpikir dengan jawaban yang begitu meyakinkan dari kamu,hanya butuh satu detik kamu jawab."ujar Harraz.
Bia tertegun dengan ucapan Harraz barusan.
"Baiklah,saya rasa sudah cukup diskusimu dengan calon suami kamu.Sebaiknya kamu pulang,setelah ini kita akan bertemu dan lengkap dengan keluarga inti kamu."ucap Harraz.
"Emmm..tapi,maaf sekali Gus.Mungkin ini akan menyinggung perasaan dan harga diri Gus Arraz .Setahu Bia,Gus Harraz hanya dosen honorer yang ada di kampus Bia,terus Gus putra bungsu Kyai Said dan setahu Bia pun,Gus Arraz itu cuma jadi ustadz cadangan di Ponpes buat ngajar anak-anak ngaji.Lalu maaf,uang dari mana Gus Arraz bisa membeli mobil sport yang saya inginkan dan barang-barang yang saya inginkan itu,apa Gus Arraz pelihara tuyul atau bahkan Gus Arraz menggandakan uang , astaghfirullahal'adzim.."ucap Bia dengan panjang lebar dan terdengar lancang.
"Haha...mmmmfffffttt" kini Umay ingin tertawa kencang mendengar ucapan konyol ,kelucuan calon iparnya itu bagi Umay gadis yang akan menjadi iparnya itu adalah gadis yang polos.
"Ternyata calon istri bang Ayaz lucu juga,apalagi terlihat polos.Pastinya dia belum tahu siapa abang sebenarnya,bagus lah biar dia nanti kejang-kejang kalau tahu suaminya sultan.Aduh kakak ipar, kamu ini polos apa bod*h."batin Umay tersenyum tipis mengingat ucapan Bia.
"Gus,soal pernikahan bagaimana?"tanya Bia.
"Saya ingin kita halal dulu,saya ingin menikahi kamu beberapa hari lagi setelah itu,baru kita adakan walimatul'Ursy seminggu setelahnya,saya akan bawa segala seserahan dan mas kawin yang kamu mau,ijab qobul akan kita adakan di masjid di area pondok dan saya akan menikahi kamu lagi seminggu kemudian.Saya ingin kita menyiapkan semuanya setelah kita halal,saya ingin menghindari omongan orang yang tak baik buat kita sendiri apalagi kamu sebagai wanita,saya berkewajiban untuk melindungi Marwah kamu.Sampai sini kamu paham?"
Harraz tidak ingin Bia dan dirinya mendapat fitnah lebih dari yang kemarin.Harraz tahu Bia begitu syok dengan kejadian beberapa waktu lalu ,walaupun saat ini dia terlihat biasa saja tapi, di hati Bia pasti ada rasa tak terima bahkan mungkin trauma yang paling buruk.
"Baiklah ,terima kasih Gus..maaf jika gara-gara Bia nebeng mobil Gus Arraz,kita jadi begini."ucap Bia dengan menundukkan kepalanya.
"Sudahlah,mungkin ini sudah takdirnya kita bersama dengan cara seperti ini.Walaupun semua itu adalah fitnah."ucap Harraz.
"Pulanglah sekarang, istirahat.Jangan banyak pikiran."ucap Harraz
"Baiklah , Assalamu'alaikum." pamit Bia
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."jawab Harraz tanpa melihat sosok Bia yang terlihat melangkah pergi menjauh dari sisinya.
Flashback Off