TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 | Ditinggal Keanu
"Bang Ke bikin malu, tahu!" protes Mouza setelah keduanya sampai di dalam kamar.
Keanu mengernyit saat dikatakan telah membuatnya malu. "Maksudnya?"
Mouza mendengkus kasar saat Keanu tak menyadari letak kesalahannya. Entah hanya berpura-pura atau memang tidak tahu. Tetapi apa yang dilakukan oleh Keanu sudah membuatnya malu di hadapan kakek Wijaya, terlebih saat Keanu mencium kepalanya tadi.
"Bang Ke ngapain cium kepalaku di depan kakek? Aku kan malu, Bang!" Mouza mendengkus kasar. "Terus ini apa maksudnya?"
Mouza memperlihatkan tanda merah yang ada di lehernya. Hasil karya Keanu sebelum meninggalkan dirinya tadi.
Keanu tertawa pelan dan melihat kembali apa yang baru saja dia ciptakan di leher Mouza.
"Sempurna bukan?" tanyanya tanpa rasa bersalah.
"Tauk, ah." Mouza menepis tangan Keanu dan memilih beranjak ke tempat tidur, sementara itu Keanu juga berlalu menuju kamar mandi.
"Dasar Bang Ke nyebelin!" umpat Mouza sambil melemparkan bantal kearah pintu kamar mandi. Beruntung saja kakek Wijaya tidak membahas masalah garis merah yang ada di lehernya. Mouza tahu jika kakek itu pasti melihatnya, hanya saja dia memilih untuk diam.
Saat Mouza ingin melakukan pengisian daya pada ponselnya, sekilas dia melihat jika ponsel Keanu hidup. Ada panggilan masuk, tetapi dalam mode silent. Mouza merasa sangat penasaran, terlebih nama yang mengambang adalah nama Jini.
"Jini?" gumam Mouza. "Cewek apa cowok ya? Ya, kali cowok namanya Jini."
Baru saja ingin mengangkat, dia mendengar jika pintu kamar mandi telah dibuka. Itu artinya jika Keanu telah selesai mandinya.
Mouza melihat jika Keanu sedang mengelap rambutnya yang basah dan bertanya, "Bang Ke abis ngeluarin kecebong di kamar mandi ya?"
Keanu langsung tertawa keras saat mendengar pertanyaan Mouza.
"Ngapain aku keluarin di kamar mandi kalau sekarang ada tempatnya untuk nampung. Kemarin-kemarin kan gak ada tempatnya, jadi kalau pas pengen ya dikeluarin di kamar mandi. Tapi kalau sekarang ada kamu. Gimana kalau kita main lagi," goda Keanu, menahan tawanya.
"Ogah! Main sendiri sana!" ketus Mouza yang kemudian naik keatas tempat tidur.
Meskipun saat ini Mouza sudah memejamkan mata, tetapi tak kunjung membuatnya tidur.
Beberapa menit yang lalu saat Keanu ingin menyusul Mouza keatas tempat tidur, tak sengaja matanya melihat ponselnya berkedip. Bukannya mengangkat, tetapi dia langsung keluar dari kamar dan berpesan kepada Mouza ingin keluar sebentar karena ada urusan mendadak.
Baru saja pulang, kini sudah pergi lagi. Mouza menatap pintu kamar yang telah tertutup.
"Ini perasaan apa, sih? Gak mungkin gue udah jatuh cinta sama Bang Ke. Eh, wajar dong kalau gue jatuh cinta. Dia tampan, kaya dan sekarang kan udah jadi suami gue. Gak mungkin suami gue bang Ke, tapi cintanya sama Alan!" Mouza bermonolog sambil menatap dinding langit yang ada di kamarnya.
"Moga aja Bang Ke gak ngelakuin aneh-aneh sama wanita lain di luar sana. Kalau sampai seperti itu, apa bedanya dengan Alan coba?"
Semakin lama pikiran Mouza semakin berat untuk memikirkan sedang apa Keanu saat ini. Susah payah Mouza berusaha menepis pikiran buruknya tentang Keanu.
****
Pagi ini Mouza sudah bersiap untuk pergi ke kampus, tetapi Keanu masih terlelap dalam mimpinya. Bahkan saat di bangunkan dia meminta tambahan waktu lima menit lagi.
"Bang, aku berangkat ya," kata Mouza sambil menggoyangkan tubuh Keanu.
Keanu yang belum mengumpulkan sebagian nyawanya menggeliat pelan. Saat mengerjapkan mata, Keanu melihat Mouza sudah rapi.
"Mau kemana?" tanyanya dengan suara serak.
"Mau cari suami baru!" ketus Mouza yang masih kesal dengan Keanu.
Hampir satu malaman Mouza menunggu Keanu pulang. Bahkan dia telah tak tidur hanya demi menanti suaminya kembali. Namun, nyatanya Keanu pulang pukul 4 dini hari. Entah pergi kemana dengan siapa malam ini. Sepanjang malam Mouza memikirkan jika Keanu sedang menemui Jini.
Mata Keanu langsung terbelalak saat mendengar ucapan Mouza. "Jangan sampai itu terjadi Za! Kamu tidak akan aku biarkan untuk mencari suami baru, meskipun aku telah mati. Akan aku hantui suami barumu!" ancam Keanu.
Mouza mende.sah pelan. "Bang Ke, lebay! Dah ah, aku mau berangkat kuliah dulu," pamit Mouza.
"Sama siapa?"
"Sama Alan."
Saat itu juga mata Keanu menatap tajam kearah Mouza. "Gak boleh! Tunggu aku sebentar. Akan aku antar kamu!"
Mouza melihat punggung Keanu yang telah masuk kedalam kamar mandi. "Kayaknya gue bisa jadiin Alan kambing putih deh, buat manasi bang Ke. Lagian siapa suruh pulang subuh! Gak tahu apa kalau gue tuh dah nungguin dia. Awas aja kalau masih sempat nanam ubi sembarang. Gue cincang baru tahu rasa!" ancam Mouza.
Sesampainya di teras, Mouza melihat Alan sedang memanasi mobil yang hendak dibawa ke kampus. Saat pria itu melihat dirinya, dia langsung menghampirinya.
"Kayaknya ada yang lagi ngambek nih? Gimana rasanya pengantin baru tapi ditinggal suami gak pulang satu malaman? Lain kali kalau ditinggal lagi kasih tahu gue, gue bisa kok gantiin suami lo," celoteh Alan, tersenyum lebar kearah Mouza yang ada di depannya.
Mouza memilih diam dan enggan untuk menanggapi ucapan Alan, meskipun terasa sakit saat ditinggal oleh Keanu. Namun, Mouza berusaha untuk berpikir jernih. Siapa tahu memang ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.
"Kalau gak ada kakek Wijaya, gue sumpel tuh mulut lo pakai sepatu gue, baru bisa dieem tuh mulut!" batin Mouza yang sekilas melirik kearah Alan.
"Gimana kalau kita berangkat bareng aja. Toh kita juga udah lama gak berangkat bareng. Kali aja lo merindukan masa-masa manis kita, Za," ujar Alan dengan penuh harapan.
"Mimpi!" ketus Mouza.
"Gak usah munafik, Za! Gue tahu sebenarnya lo itu masih cinta sama gue kan? Lo nikah sama bang Ke biar gue cemburu kan?"
Mouza memijat kepala Alan. Dia tidak tahu mengapa begitu tebal wajah Alan, sehingga dia tidak memiliki sedikitpun rasa malu dan bersalah. Apakah harus dicongkel terlebih dulu matanya agar dia melihat kenyataan yang ada.
"Minggir!" Tiba-tiba tubuh Alan didorong mundur oleh Keanu yang sudah rapi. Seperti biasa pria itu hanya mengenakan koas oblong dan celana panjang yang robek di lututnya.
"Gue peringatkan sama lo, jangan pernah deketin istri gue. Bukannya lo udah dapetin Mili? Sekarang kita impas, bukan? Lo sama Mili, gue sama Mouza," ujar Keanu dengan datar.
Alan yang enggan berdebat dengan kakaknya memilih berlalu begitu saja, meskipun ada rasa kesal dalam hatinya. Dia tidak ingin membuat keributan hanya karena seorang wanita.
"Lain kali kalau dia gangguin kamu, panggil aja aku. Nanti aku yang akan membereskannya," ujar Keanu yang langsung menarik tangan Mouza untuk naik keatas motornya.
Saat Keanu memberikan sebuah helm kepada Mouza, dia berkata, "Awas aja gak bisa buka lagi nanti!"
.
.
.
...BERSAMBUNG...