Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu

Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu

Bab 1 | Tertangkap Basah

Sebelum baca mohon kiranya tekan Bintang 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟 terlebih dahulu 😊

SELAMAT MEMBACA ...

Karena sang kekasih sedang berulang tahun, Mouza ingin memberikan sebuah kejutan untuknya. Mouza diam-diam datang ke rumah Alan tanpa memberinya kabar terlebih dahulu. Bahkan dia juga sudah menyiapkan kue dengan tangannya sendiri.

"Kue spesial untuk orang spesial," kata Mouza dengan riang.

Sesampainya di depan pintu rumah Alan, Mouza bertemu dengan lelaki yang mempunyai wajah hampir mirip dengan Alan, tetapi lebih tinggi. Dia adalah Keanu, abangnya Alan.

"Bang Ke, baru pulang?" tanya Mouza yang melihat Keanu hendak membuka pintu.

"Lo liatnya gimana?"

Terdengar sangat ketus, memang itu adalah salah satu perbedaan antara Alan dan Keanu. Alan akan lebih ramah dan lemah lembut saat berbicara, sedang Keanu lebih cenderung dingin dan masam saat menanggapi seseorang.

"Alan-nya ada di rumah, Bang?"

Keanu menatap Mouza tanpa ekspresi. "Lo pikir gue bodyguard-nya. Gue gak tahu. Liat aja sana!"

Mouza hanya mengelus dada, dia sudah terbiasa dengan sikap Keanu yang dingin dan ketus. "Tapi gue takut, Bang," ucap Mouza lagi.

"Ah, ribet lo!" kata Keanu kesal, tetapi tetap mengantarkan Mouza untuk masuk kedalam.

"Bang, pelan-pelan! Gue mau kasih Alan kejutan, nih! Kecilin derap langkah Bang Ke!" pinta Mouza.

Keanu mengernyit, tapi akhirnya mengikuti permintaan Mouza. Keduanya melangkah pelan dengan mengendap-endap layaknya seorang maling. Namun, kesunyian rumah itu terpecah saat keduanya mendengarkan suara desa.han yang saling bersahutan. Mata Mouza menatap Keanu dengan penuh tanda tanya. "Itu suara siapa, Bang?" tanyanya.

Keanu menyendikkan bahu dan menggelengkan kepalanya. "Gak tahu. Liat aja deh!" jawab Keanu yang juga penasaran.

Jantung Mouza tak hentinya berdegup lebih kencang. Dia menepis dugaan tentang suara siapa yang sedang bercumbu di sebuah kamar. Mata Mouza akhirnya membulat dengan sempurna saat melihat dua orang saling bercumbu tanpa sehelai benang yang melekat lagi di tubuhnya. Seorang wanita sedang berada diatas tubuh Alan yang sudah menggebu-gebu.

"Lebih cepat Mil!" perintah Alan. Sang perempuan terus menggoyangkan tubuhnya agar Alan merasa puas. Desa.han keduanya saling bersahutan memenuhi ruangan.

Bukan hanya Mouza saja yang terkejut, tetapi Keanu tak kalah terkejutnya dari Mouza. Tangannya mengepal keras. Dia tahu siapa perempuan yang sedang berada di atas tubuh Alan. "Sialan!" geramnya.

Karena merasa tidak kuat, kue yang berada ditangan Mouza jatuh ke lantai dan membuat mata Alan langsung tertuju ke arah pintu.

"Mouza," katanya yang kemudian menyingkirkan tubuh Mili.

Mouza telah berlari keluar diikuti oleh Keanu. Perasaannya hancur. Lelaki yang selama ini dia anggap sebagai pelindungnya ternyata tega berkhianat dengan wanita lain di siang hari. Tak hentinya Mouza menangis untuk merutuki hidupnya yang tak pernah berpihak kepada dirinya.

"Mouza tunggu!" teriak Alan yang sudah mengenakan pakaiannya.

Sesampainya di teras, Mouza masih sesenggukan. Dia tak habis pikir mengapa Alan sampai tega hati melakukan perbuatan seperti itu. Bukan hanya Mouza saja yang sangat kecewa, tetapi Keanu tak kalah lebih kecewanya. Perempuan yang akan dinikahinya bulan depan tertangkap dengan matanya sedang melakukan hubungan terlarang dengan adiknya sendiri.

"Mouza ... dengerin gue! Gue bisa jelasin, Mouz!" Tangan Alan berusaha untuk menggenggam tangan Mouza, tetapi segera ditepis.

"Jangan sentuh gue dengan tangan kotor itu!" bentak Mouza dengan sisa air matanya.

"Mouz ... maaf gue khilaf," sesal Alan.

Tak berselang lama perempuan yang bernama Mili juga ikut keluar dengan pakaian yang sudah rapi. Matanya membulat dengan sempurna saat melihat sosok Keanu yang berdiri di samping Mouza. "Ke, gue bisa jelasin."

Keanu tersenyum kecut. Apa yang akan dijelaskan lagi? Sudah jelas-jelas mereka sedang bercumbu. Apakah mereka akan berkata khilaf? Keanu menertawakan ucapan dari dua manusia yang tidak diri, yang mengatakan jika mereka berdua sama-sama khilaf.

"Gue udah liat sendiri. Lo gak usah jelasin apa-apa!"

"Tapi, Ke."

Keanu segera menarik tangan Mouza untuk naik ke motor besarnya. Matanya merasa jijik melihat kelakuan bejat adik dan sang kekasih yang tega bercumbu di siang hari.

"Udah gak usah nangis! Gak ada gunanya lo nangisin bajingan seperti dia!" kata Keanu yang memaksa Mouza untuk memeluk tubuhnya. "Pegangan yang kuat kalau lo gak mau jatuh!"

Motor Keanu melaju dengan kecepatan tinggi tanpa peduli lagi kendaraan lain yang ada didepannya. Semua disalip tanpa rasa takut.

"Bang Ke, jangan kencang-kencang! Gue belum mau mati!" teriak Mouza keras. Namun, karena rasa kecewa yang bersarang dalam dada, Keanu seakan menjadi gila. Cukup lama Keanu bermain di jalanan, hingga akhirnya Keanu menyudahi kegilaannya.

Motor Keanu menepi ke pinggir jalan. Tepatnya dibawah sebuah pohon yang rindang. "Dimana rumah lo, biar gue antar pulang?!"

Mouza terdiam untuk sesaat. Jika mengingat kejadian satu jam yang lalu, rasanya Mouza enggan untuk pulang.

"Lo denger gak sih? Gue lagi ngomong!" datar Keanu.

"Gue gak mau pulang, Bang. Gue diusir sama kakak ipar gue. Katanya gue cuma nyusahin mereka."

Mata Keanu membulat lebar saat mendengar ucapan Mouza. Ibarat kata, sudah jatuh masih ketimpa tangga. Wajah Mouza juga terlihat semakin murung, membuat Keanu merasa sedikit iba.

Seketika terlihat dingin, Keanu tidak tega saat melihat wajah Mouza yang murung. "Jadi sekarang tujuan lo mau kemana?"

Mouza menggeleng dengan pelan. Di kota ini dia tidak memiliki siap-siapa selain kakaknya karena memang Mouza telah menjadi anak yatim piatu sejak berusia 5 tahun.

"Lo gak punya tujuan?" tanya Keanu lagi.

"Gak ada, Bang. Bang Ke 'kan tahu sendiri kalau Mouza disini cuma ikut sama mas Arif. Dan sekarang Mouza udah diusir sama mbak Hana. Mouza gak tahu mau kemana lagi, Bang." sendunya dengan sisa tangisan.

Sejenak Keanu melihat Mouza dengan rasa iba. "Ya udah, lo ikut ketempat gue aja!"

"Ngapain Bang?"

Keanu menatap jengah. Ternyata perempuan yang ada di depannya itu terlalu polos. "Jadi kuli," katanya sambil menghidupkan motornya. "Ya tinggal di tempat gue! Malah bengong lagi. Buruan naik!"

Tidak butuh waktu lama, motor Keanu sudah berhenti di depan sebuh ruko. Disana kedatangan Keanu juga disambut baik oleh beberapa temannya. Saat matanya melihat Mouza, mereka bertanya-tanya siap dia.

"Bang, lo bawa selingkuhan?"

Seketika Keanu menjitak Angga yang asal bicara.

"Lo kira gue tukang selingkuh? Dah gak usah banyak tanya!" ujarnya kesal. "Mouza, ayo!"

Moza masuk dengan perasaan canggung. Disekelilingnya hanya ada lelaki yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Bahkan sesampainya didalam Mouza juga menemukan tiga laki-laki yang sedang bermain game.

"Gak usah Lo liatin mereka!" datar Keanu yang terus membimbing Mouza untuk naik ke lantai dua.

"Disini cuma ada dua kamar. Kamar gue, sama kamar tamu di bawah sana. Untuk sementara lo tidur aja di kamar gue. Biar gue yang tidur di kamar tamu." Keanu masuk dan menyalakan lampu.

Sebuah pemandangan yang membuat Mouza jantungan. Bagaimana bisa disebut dengan sebuah kamar jika ruangan itu sangat berserakan. Bahkan lebih tepatnya disebut gudang. Baju yang berserakan dimana-mana, sampah kulit kacang bertebaran di lantai, juga beberapa gelas dan botol-botol bekas minuman beralkohol masih berada diatas meja.

"Gak usah kaget. Kalau gak keberatan, lu bereskan ya! Gue mau turun dulu!"

...BERSAMBUNG...

Halo-halo, terima kasih sudah mampir ke novel Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu Novel ini sangat membutuhkan dukungan dari kalian semua. Teruslah dukungan novel ini dengan cara, Favoritkan novel ini, like dan berikan komentar kalian. 😊

Mohon Maaf juga jika banyak Typonya, ini juga baru dibenerin 🙏

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BARU MAMPIR NI THOR, SALAM KENAL,..
SEMOGA CRITANYA MNARIK.. DN KUHARAP TOKOH LAKI2NYA TEGAS DN JAGOAN,..

2024-07-14

0

Sulati Cus

Sulati Cus

bisa di blg tukeran nih😂

2023-11-18

2

Biduri Aura

Biduri Aura

hmm seru nih 😁😁😁

2023-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Tertangkap Basah
2 Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3 Bab 3 | Pria Mesum
4 Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5 Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6 Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7 Bab 7 | Mantan Sialan
8 Bab 8 | Pertengkaran
9 Bab 9 | Calon Suami
10 Bab 10 | Bukan Pelakor
11 Bab 11 | Menanam Ubi
12 Bab 12 | Kecewa
13 Bab 13 | Penjelasan Keanu
14 Bab 14 | Hari Pernikahan
15 Bab 15 | Kaki Gajah
16 Bab 16 | Ciuman Pertama
17 Bab 17 | Penjelasan Alan
18 Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19 Bab 19 | Salah Sasaran
20 Bab 20 | Ditinggal Keanu
21 Bab 21 | Curiga
22 Bab 22 | Vampir Betina
23 Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24 Bab 24 | Tukang Ojol
25 Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26 Bab 26 | Ancaman Mouza
27 Bab 27 | Ayam Kampus
28 Bab 28 | Sugar Daddy
29 Bab 29 | Menyerah
30 Bab 30 | Sakit Perut
31 Bab 31 | Tak Ada Kabar
32 Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33 Promo : Hasrat Tuan Majikan
34 Bab 33 | Pertama Kerja
35 Bab 34 | Hamil
36 Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37 Bab 36 | Hilang
38 Bab 37 | Malam Yang Panas
39 Bab 38 | Permintaan Kakek
40 Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41 Bab 40 | Pimpinan Baru
42 Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43 Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44 Bab 43 | Permintaan Keanu
45 Bab 44 | Pertengkaran
46 Bab 45 | Positif
47 Bab 46 | Kepergian Keanu
48 Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49 Bab 48 | Salah Menilai
50 Bab 49 | Request Cicit
51 Bab 50 | Ketinggalan Update
52 Bab 51 | Menjemput Mouza
53 Bab 52 | Yang Tertinggal
54 Bab 53 | Menjadi Simpanan
55 Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56 Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57 Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58 Bab 57 | Kabur
59 Bab 58 | Sebuah Karma
60 Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61 Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62 Bab 61 | Pembinor
63 Bab 62 | Orang Ketiga
64 Bab 63 | Perang Ketujuh
65 Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66 Bab 65 | Bau Terasi
67 Bab 66 | Seperti Gelandang
68 Bab 67 | Menjemput Kakek
69 Bab 68 | Menemui Azra
70 Bab 69 | Demam
71 Bab 70 | Disidang Kakek
72 Bab 71 | Menculik Alan
73 Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74 Bab 73 | Malam Pertama
75 Bab 74 | Ide Selanjutnya
76 Bab 75 | Ngambek
77 Bab 76 | Makan Malam
78 Bab 77 | Malam Untuk Alan
79 Bab 78 | Menggoda Alan
80 Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81 Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82 Bab 81 | Terbang Ke Bali
83 Bab 82 | Kedatangan Mili
84 Bab 83 | Bukan Alan Alan
85 Bab 84 | Meminta Maaf
86 Bab 85 | Kakek Pulang
87 Bab 86 | Kelaparan
88 Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89 Bab 88 | Kemarahan Azra
90 Bab 89 | Keinginan Mouza
91 Bab 90 | Penolakan Kakek
92 Bab 91 | Masih Marah
93 Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94 Bab 93 | Masih Cemburu
95 Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96 Bab 95 | Menyusul Azra
97 Bab 96 | Menyerah
98 Bab 97 | Menemukan Hana
99 Bab 98 | Pesanan Mouza
100 Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101 Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102 Bab 101 | Menyesal
103 Bab 102 | Telepon Dari Azra
104 Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105 Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106 Bab 105 | Menunggu Launching
107 Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108 Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109 Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110 Bab 109 | Mengalah
111 Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112 Bab 111 | Sebuah Kejutan
113 Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114 SELAMAT TAHUN BARU 2023
115 Bab 113 | Tidak Laku
116 Promo Novel : Hidden Baby 2
117 Season 2 | Lebih Memilih Alan
118 Season 2 | Menjeput Kenza
119 Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120 Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121 Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122 Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123 Season 2 | Istri Yang Kabur
124 Season 2 | Kecewa
125 Season 2 | Pengakuan Alan
126 Season 2 | Mengabaikan
127 Season 2 | Meyakinkan Kenza
128 Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129 Season 2 | Memburuk
130 Season 2 | Anakku Juga
131 Season 2 | Kembali Pulang
132 Season 2 | Akhir Penyesalan
133 Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134 Bonchap
135 BonCap
136 Pesan Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1 | Tertangkap Basah
2
Bab 2 | Gara-Gara Diskon
3
Bab 3 | Pria Mesum
4
Bab 4 | Putus Satu Tumbuh Yang Baru
5
Bab 5 | Satu Sisi Yang Baru Diketahui
6
Bab 6 | Lain Dibibir Lain Dihati
7
Bab 7 | Mantan Sialan
8
Bab 8 | Pertengkaran
9
Bab 9 | Calon Suami
10
Bab 10 | Bukan Pelakor
11
Bab 11 | Menanam Ubi
12
Bab 12 | Kecewa
13
Bab 13 | Penjelasan Keanu
14
Bab 14 | Hari Pernikahan
15
Bab 15 | Kaki Gajah
16
Bab 16 | Ciuman Pertama
17
Bab 17 | Penjelasan Alan
18
Bab 18 | Meluluhkan Mouza
19
Bab 19 | Salah Sasaran
20
Bab 20 | Ditinggal Keanu
21
Bab 21 | Curiga
22
Bab 22 | Vampir Betina
23
Bab 23 | Sekedar Ingin Tahu
24
Bab 24 | Tukang Ojol
25
Bab 25 | Ternyata Suamiku Seorang ...?
26
Bab 26 | Ancaman Mouza
27
Bab 27 | Ayam Kampus
28
Bab 28 | Sugar Daddy
29
Bab 29 | Menyerah
30
Bab 30 | Sakit Perut
31
Bab 31 | Tak Ada Kabar
32
Bab 32 | Pilihan Yang Berat
33
Promo : Hasrat Tuan Majikan
34
Bab 33 | Pertama Kerja
35
Bab 34 | Hamil
36
Bab 35 | Rasa Yang Tertinggal
37
Bab 36 | Hilang
38
Bab 37 | Malam Yang Panas
39
Bab 38 | Permintaan Kakek
40
Bab 39 | Datang Ke Perusahaan
41
Bab 40 | Pimpinan Baru
42
Bab 41 | Aroma Nenek-Nenek
43
Bab 42 | Keanu Yang Aneh
44
Bab 43 | Permintaan Keanu
45
Bab 44 | Pertengkaran
46
Bab 45 | Positif
47
Bab 46 | Kepergian Keanu
48
Bab 47 | Tidak Menyukai Alan
49
Bab 48 | Salah Menilai
50
Bab 49 | Request Cicit
51
Bab 50 | Ketinggalan Update
52
Bab 51 | Menjemput Mouza
53
Bab 52 | Yang Tertinggal
54
Bab 53 | Menjadi Simpanan
55
Bab 54 | Salah Sasaran Lagi
56
Bab 55 | Menunggu Keanu Pulang
57
Bab 56 | Ada Apa Dengan Mouza?
58
Bab 57 | Kabur
59
Bab 58 | Sebuah Karma
60
Bab 59 | Bertemu Dengan Hana
61
Bab 60 | Ingin Melihat Wajah Alan
62
Bab 61 | Pembinor
63
Bab 62 | Orang Ketiga
64
Bab 63 | Perang Ketujuh
65
Bab 64 | Minta Oleh-oleh
66
Bab 65 | Bau Terasi
67
Bab 66 | Seperti Gelandang
68
Bab 67 | Menjemput Kakek
69
Bab 68 | Menemui Azra
70
Bab 69 | Demam
71
Bab 70 | Disidang Kakek
72
Bab 71 | Menculik Alan
73
Bab 72 | Seperti Anak Tikus
74
Bab 73 | Malam Pertama
75
Bab 74 | Ide Selanjutnya
76
Bab 75 | Ngambek
77
Bab 76 | Makan Malam
78
Bab 77 | Malam Untuk Alan
79
Bab 78 | Menggoda Alan
80
Bab 79 | Kekhawatiran Alan
81
Bab 80 | Ingin Bulan Madu
82
Bab 81 | Terbang Ke Bali
83
Bab 82 | Kedatangan Mili
84
Bab 83 | Bukan Alan Alan
85
Bab 84 | Meminta Maaf
86
Bab 85 | Kakek Pulang
87
Bab 86 | Kelaparan
88
Bab 87 | Bertemu Dengan Azra
89
Bab 88 | Kemarahan Azra
90
Bab 89 | Keinginan Mouza
91
Bab 90 | Penolakan Kakek
92
Bab 91 | Masih Marah
93
Bab 92 | Tidak Menusuk Alan
94
Bab 93 | Masih Cemburu
95
Bab 94 | Mengerjai Alan Lagi
96
Bab 95 | Menyusul Azra
97
Bab 96 | Menyerah
98
Bab 97 | Menemukan Hana
99
Bab 98 | Pesanan Mouza
100
Bab 99 | Cemburu Pada Reno
101
Bab 100 | Sebuah Tuduhan
102
Bab 101 | Menyesal
103
Bab 102 | Telepon Dari Azra
104
Bab 103 | Menginginkan Perpisahan
105
Bab 104 | Pelajaran Untuk Alan
106
Bab 105 | Menunggu Launching
107
Bab 106 | Masih Merepotkan Alan
108
Bab 107 | Mengapa Belum Lahir?
109
Bab 108 | Mengapa Harus Mirip Alan?
110
Bab 109 | Mengalah
111
Bab 110 | Mengapa Harus Alan?
112
Bab 111 | Sebuah Kejutan
113
Bab 112 | Mandi Kembang 7 Rupa
114
SELAMAT TAHUN BARU 2023
115
Bab 113 | Tidak Laku
116
Promo Novel : Hidden Baby 2
117
Season 2 | Lebih Memilih Alan
118
Season 2 | Menjeput Kenza
119
Season 2 | Bertemu Dengan Azra
120
Season 2 | Dilarikan Ke Rumah Sakit
121
Season 2 | Jiwa Meronta-ronta
122
Season 2 | Anakmu, Bukan Anakku
123
Season 2 | Istri Yang Kabur
124
Season 2 | Kecewa
125
Season 2 | Pengakuan Alan
126
Season 2 | Mengabaikan
127
Season 2 | Meyakinkan Kenza
128
Season 2 | Bertemu Dengan Ellena
129
Season 2 | Memburuk
130
Season 2 | Anakku Juga
131
Season 2 | Kembali Pulang
132
Season 2 | Akhir Penyesalan
133
Novel Akulah Jodohmu ( Kenza & Arshen )
134
Bonchap
135
BonCap
136
Pesan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!